Permohonan

Aiman menarik tangan Langit dan langsung mengajaknya pergi lebih dulu demi menghindari obrolan orang tua yang pastinya tidak baik untuk didengar, lantaran anak itu masih sangat di bawah umur.

Jefri melihat Langit pergi tanpa menatap atau menyapanya membuat hatinya sedikit sakit. Cuma bagaimana lagi dia harus menyelesaikan semua itu dengan Laras hari ini juga.

“Aku minta maaf, Ras. Selama ini aku sudah mengkhianatimu, menyakitimu, juga membuatmu kecewa. Aku juga minta maaf buat kalian semua yang sudah pernah aku sakiti. Aku sadar apa yang dilakukan itu salah. Maka dari itu aku mohon dengan sangat, maafkan aku dan Mama. Aku pengen kita ulang lagi semua dari awal. Aku janji setelah kita rujuk nanti, perlahan aku akan memperbaiki diriku dan Mama juga akan menyayangimu seperti anaknya sendiri. Iya, ‘kan, Ma?”

Jefri menoleh ke arah Tuti yang berdiri tepat di sampingnya demi mencari teman untuk membuat Laras mencabut semua gugatannya.

“Ya, benar, Laras. Mama juga minta maaf karena telah bersikap buruk sama kalian semua. Mama janji kalau kamu sudah balik rujuk sama Jefri, pasti Mama akan sayangi kamu lebih dari anak Mama sendiri. Please, Sayang, kembalilah sama Jefri. Kasihan dia. Selama ini Jefri telah menyesal karena telah menyakitimu. Mama mohon maafkan Jefri, Nak. Mama mohon ya, rujuk sama Jefri lagi,” ucap Tuti.

Wanita paruh baya ini pintar sekali menjilat ludahnya sendiri hanya karena melihat penampilan Laras yang sudah jauh lebih bermodel dari Diana.

Itu berarti Laras jauh lebih kaya dari Dania, sehingga dia menginginkan Jefri kembali pada istri dan anaknya yang jauh lebih penting. Ralat, jauh lebih kaya.

Laras melirik semua orang untuk menyaksikan reaksi mereka setelah mendengar penyesalan yang tidak berbobot seperti ini.

Laras tersenyum, melipat kedua tangan di dada dengan menahan semua rasa sakit atas kejadian buruk yang menimpa keluarganya akibat ulah mereka ini.

“Maaf, Mas Jefri, Mama Tuti. Aku tidak bisa rujuk! Aku tidak akan pernah mencabut gugatan kepada kalian. Masih untung part video Mama Tuti tidak dihadirkan di persidangan. Jika sampai hakim tahu sudah pasti Mama akan dipenjara karena sudah menjadi pemb*unuh anakku!”

Tuti terkejut atas ungkapan hati Laras yang telah berani mengatakan hal itu. Ingin rasanya wanita tua itu menampar mulut dari menantunya, tetapi dia urungkan karena tidak ingin merusak perjuangan Jefri untuk menarik perhatian sang istri kembali.

“Ras, aku mohon sama kamu. Please .. Kembali sama aku. Kita perbaiki semuanya. Kita ru—-”

“Jika kamu terus-terusan memaksaku untuk rujuk. Jangan salahkan aku, jika bukti Mama Tuti yang mendorongku sampai aku kehilangan anakku sampai ke tangan hakim. Dengan begitu aku dengan mudahnya meminta tuntutan hukuman di penjara supaya mamamu mendapat hukuman atas perbuatan yang telah dilakukan. Jadi gimana? Kalian masih mau bersandiwara di hadapanku, atau cepat minggir dari jalanku!”

Tuti langsung mengangkat anaknya untuk menyingkir dari hadapan Laras. Dia tidak ingin di penjara, sehingga tidak ada cara lain selain membiarkan gugatan itu terus berlanjut.

“Oke, jika kamu tetap kekeh mau pisah denganku. Aku minta hak asuh Langit jatuh di tanganku!”

Semua mata terbuka lepas mendengar permintaan Jefri yang sangat tidak masuk akal. Perdebatan semakin rumit membuat penguasa hukum mereka segera menengahi.

Laras yang tidak terima terus berdebat dengan Jefri sampai akhirnya pengacara dari pihak wanita harus turun tangan membela kliennya.

“Cukup, Tuan Jefri yang terhormat! Jika Tuan ingin mengambil hak asuh Langit, putra Tuan yang telah disia-siakan silahkan. Kita bertemu di sidang berikutnya! Saya akan pastikan di sidang tersebut Tuan akan gigit jari karena keputusan hakim jatuh pada Nyonya Laras. Dan di saat itu juga saya akan pastikan Tuan akan memberikan uang bulanan untuk Langit sebesar 20 juta serta akan mempersulit waktu jumpa Tuan pada anak Tuan sendiri. Terima kasih, kami pamit. Permisi!”

Jantung Tuti dan Jefri hampir saja copot mendengar pengacara Laras begitu tegas mengancamnya. Sementara pengacara dia sendiri tidak berani berkata apa-apa selama bukti yang mereka kumpulkan tidak ada artinya apa-apa selain bukti yang pihak wanita tunjukkan.

Laras pergi dalam keadaan tersenyum bersama pengacara juga Bayu dan Kiara. Mereka benar-benar bahagia lantaran pengacara yang Aiman utuskan memang bukan pengacara kaleng-kaleng.

Tidak ada yang berkutik atas perkataannya yang jauh lebih tajam dari ucapan Tuti sebagai mertua jahat.

“Makanya jika bertindak gunakan akal sehat kalian. Sekarang menyesalkan, jika wanita yang sudah kalian remehkan berhasil melawan tanpa harus menjatuhkan harga diri kalian seperti kalian menjatuhkan harga diri Laras!” tegas Daryono.

“Selamat menikmati karma adikku tersayang dan mamaku tercinta. Semoga kalian bisa selamat dari karma itu. Cepatlah tobat sebelum Tuhan murka atas perbuatan jahat kalian selama ini. Udah ayo, Pa, kita pulang. Jangan lama-lama di sini, nanti kita darah tinggi,” sindir Desi yang sudah tidak peduli atas kelakuan adik juga mamanya.

Mereka berdua pergi meninggalkan Tuti dan Jefri yang saat ini benar-benar telah kehilangan semuanya.

Jefri mengamuk sampai-sampai membuat Tuti dan pengacara kewalahan, hingga akhirnya mereka diusir dari pengadilan oleh security karena telah membuat kegaduhan di dalam.

*****

Bersambung.

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

RASAKAN KAMU JEFRI DAN TUTI WANITA MATRE JAHAT CULAS LICIK

2024-12-08

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

kapok kamu Tuti n Jefry..😂😂😂

2024-12-29

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kasian deh

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
89 Pertanyaan Zoya
90 Encok
91 Lelaki setia
92 Misteri box
93 Minyak Rambut
94 Hasilnya
95 Calon mantu
96 Lebay
97 Tercapai
98 Surprise
99 Mengenaskan
100 Melahirkan
101 Titik Lokasi
102 Kontraksi.
103 Melahirkan
104 Selamat
105 Memberi nama
106 Melahirkan
107 Pingsan
108 Aiman kesal
109 Minya di pijit
110 Novel Baru "Langit Maheswara"
111 Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit
89
Pertanyaan Zoya
90
Encok
91
Lelaki setia
92
Misteri box
93
Minyak Rambut
94
Hasilnya
95
Calon mantu
96
Lebay
97
Tercapai
98
Surprise
99
Mengenaskan
100
Melahirkan
101
Titik Lokasi
102
Kontraksi.
103
Melahirkan
104
Selamat
105
Memberi nama
106
Melahirkan
107
Pingsan
108
Aiman kesal
109
Minya di pijit
110
Novel Baru "Langit Maheswara"
111
Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!