Jatuhnya Talak

“Tuti!” teriak Daryono yang sudah benar-benar emosi melihat perlakuan sang istri. Dia langsung berlari menolong putrinya sambil memeluknya.

“Ha-hanya demi Dania, Mama rela memperlakukanku seperti ini? Apa sih, istimewanya Dania, Ma, apa! Kenapa Mama sangat ingin menjodohkannya dengan Jefri? Padahal Mama sangat tahu Laras sudah begitu baik melayani Jefri tanpa tuntutan, tapi Mama dan Jefri sangat kejam memfitnah dia sampai Laras harus kehilangan anak keduanya. Kalian memang jahat, kalian jahat hiks ….”

Desi menangis sesegukan di dalam pelukan Daryono yang sudah jongkok melindungi putrinya, sementara Jefri masih setengah sadar meski keadaannya sudah tidak karuan.

“Kamu bilang apa? Mama dan Jefri jahat? Heh, anak durhaka! Kamu yang jahat, ngerti! Kamu rela memfitnah adikmu sendiri di depan papamu sampai dia menderita seperti itu. Lihat, Jefri, lihat! Dia terluka akibat ulahmu, Desi!” pekik Tuti yang mati-matian membela sang putra.

“Jangan pernah kau berkata seperti itu terhadap putriku, Tuti. Atau kau akan menerima akibatnya!” ancam Daryono yang sudah muak melihat tingkah sang istri yang tidak pernah ada perubahan dari dulu sampai detik ini.

“Apa, hah? Kamu mau mengancamku, iya! Asal kamu tahu saja ya, di sini yang bersalah itu Laras bukan Jefri. Seandainya Jefri lebih dulu bertemu dengan Dania. Aku pastikan mereka sudah sangat bahagia sampai detik ini. Selama ini kamu hanya tahu Laras baik di depanmu, tetapi nyatanya tidak!”

“Laras menyuruh Jefri banting tulang dari pagi ketemu pagi hanya demi uang yang dia inginkan. Setiap kali Jefri pulang Laras hanya tahu caranya meminta uang, bukan memanjakan suaminya. Lebih parahnya lagi, Jefri harus bolak-balik cari kerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan Laras dan Langit yang sangat boros, sementara kebutuhan Jefri sendiri tidak pernah dibutuhin. Siapa tahu aja Laras punya simpenan dibelakang Jefri, sehingga uang yang diberikan tidak akan pernah cukup karena dia membayar pria sewaan untuk memuaskan napsunya sendiri daripada bermain dengan suami sendiri!”

“Tuti!” teriak Daryono hingga suaranya sampai terdengar ke luar rumah. Pria paruh baya itu berdiri dan hampir saja menampar Tuti jika Dasi tidak menahan kaki sang ayah.

“Pa, sudah. Mereka tidak akan pernah melihat kenyataan karena matanya telah dibutakan oleh Dania. Wanita iblis yang berkedok bidadari!” tegas Desi yang sudah benar-benar kecewa akan perbuatan mereka.

“Des—”

“Cukup, Tuti! Sekali lagi kamu berteriak memanggil putriku maka aku bisa melenyapkan putra kesayanganmu itu. Ingat! Tidak ada orang tua yang membela anaknya ketika salah, jika dia masih membela anak yang bersalah itu artinya dia telah gagal menjadi orang tua!” seru Daryono membuat Tuti melototkan kedua mata menatap wajah sang suami.

“Ma-mah, Pa-pah, su-sudah cukup. Ka-kalian tidak usah ribut seperti itu. Jika Jefri bersalah maaf, tapi jangan sampai membuat kalian seperti ini,” ucap Jefri terbata-bata akibat wajahnya yang penuh luka-luka.

“Apa kamu bilang? Maaf? Semudah itu kamu bilang maaf setelah kamu dan mamamu melukai hati Laras, iya? Di mana hati nuranimu sebagai seorang ayah, Jefri, di mana! Tidak adakah sedikit rasa kasihan atau kesedihan karena kamu telah kehilangan anak keduamu, hahh?” tanya Daryono penuh emosi.

“Bu-buat apa aku menyesal, Pa? I-itu sudah kehendak takdir. La-lagipula bagaimana jika anak itu bukan anakku, tapi anak dari pria lain?”

Jawaban Jefri benar-benar memancing emosi Daryono sampai kembali menghajarnya habis-habisan membuat Tuti menangis melihat keadaan sang putra.

“Aku bilang hentikan, Daryono, hentikan! Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kamu terus memukuli anakku!” pekik Tuti langsung melindungi Jefri dengan cara menghadang sang suami yang ada di hadapannya.

“Oke, aku tidak akan pernah menyakiti anakmu lagi. Maka dari itu mulai hari ini aku tidak akan pernah menganggap Jefri bagian dari keluargaku. Termasuk kamu, Tuti! Detik ini juga aku telah menalakmu menjadi istriku penuh rasa sadar karena aku tidak bisa bersama lagi dengan wanita jahat sepertimu!”

Degh!

Hati Tuti benar-benar hancur mendengar perkataan itu terucap jelas dan lantang dari Daryono. Pria itu memutuskan untuk membela Laras dari pada sang istri juga putranya.

“Pah!” Desi berdiri memegang tangan Daryono berharap kata-kata itu bisa dicabut, tetapi sang ayah malah mengusap pipi putrinya dan menghapus cairan merah di sudut bibir anaknya.

“Sudah, Sayang. Tidak ada yang bisa kita pertahankan lagi. Mereka sudah bukan keluarga kita, meskipun itu ibu dan adik kandungmu. Namun kelakuan mereka sudah bukan lagi seperti manusia. Sekarang kamu kemasi barang-barangmu semuanya dan ikut Papa pergi dari rumah ini. Paham?”

Kata-kata lembut yang Daryono ungkapkan di depan Desi membuat Jefri syok. Sang ayah sudah bertekad ingin meninggalkan mereka berdua cuma demi berpihak pada Laras.

Daryono pergi bersama Desi juga anaknya tanpa melihat wajah Jefri dan Tuti yang beberapa kali berteriak memanggil nama mereka.

Kali ini Daryono sudah sangat serius akan keputusannya yang benar ini. Dia tidak ingin rumah tangga Desi hancur seperti rumah tangga Jefri yang telah dikuasai oleh Tuti.

Demi menyelamatkan rumah tangga Desi, Daryono nekat pergi dari rumah bersama cucu serta putrinya menuju rumah yang ternyata diam-diam telah dibeli untuk memberikan surprise kepada Tuti di hari ulang tahunnya.

Akan tetapi, semua itu telah gagal total hanya karena Daryono telah mengetahui sifat asli sang istri yang terus ikut campur di dalam rumah tangga anaknya.

Terpopuler

Comments

Rima Irma Anastasya

Rima Irma Anastasya

bagus papa sudah mengambil jln yg baik.. biar kapok tuh tuti sama jefri

2024-12-25

0

Daffa Bintang

Daffa Bintang

yang jelas. udah salah gak ngaku salah y gays

2024-12-17

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kira2 Tuti merasa bersalah gak y

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
89 Pertanyaan Zoya
90 Encok
91 Lelaki setia
92 Misteri box
93 Minyak Rambut
94 Hasilnya
95 Calon mantu
96 Lebay
97 Tercapai
98 Surprise
99 Mengenaskan
100 Melahirkan
101 Titik Lokasi
102 Kontraksi.
103 Melahirkan
104 Selamat
105 Memberi nama
106 Melahirkan
107 Pingsan
108 Aiman kesal
109 Minya di pijit
110 Novel Baru "Langit Maheswara"
111 Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit
89
Pertanyaan Zoya
90
Encok
91
Lelaki setia
92
Misteri box
93
Minyak Rambut
94
Hasilnya
95
Calon mantu
96
Lebay
97
Tercapai
98
Surprise
99
Mengenaskan
100
Melahirkan
101
Titik Lokasi
102
Kontraksi.
103
Melahirkan
104
Selamat
105
Memberi nama
106
Melahirkan
107
Pingsan
108
Aiman kesal
109
Minya di pijit
110
Novel Baru "Langit Maheswara"
111
Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!