Kedatangan mertua

Entah apa yang ada dipikiran Bayu. Dia langsung berlari ke luar rumah dan memanggil semua warga membuat Laras syok.

Sang adik tak menyangka sang kakak bisa setega itu untuk mempermalukan Jefri juga Dania yang langsung buru-buru memunguti pakaiannya.

Hanya saja, naas. Belum sempat mereka menggunakan pakaian. Bayu sudah membawa warga masuk ke dalam rumah dan melihat Jefri sama Dania sedang mengambil pakaian di lantai.

“Astagfirullah, Pak Jefri. Benar-benar memalukan! Saya kira Bapak orang yang sangat menyayangi anak dan istri, tahunya Bapak begitu tega mengkhianati cinta Ibu Laras yang tulus dan baik itu. Sungguh, menjijikan!” pekik seorang warga pria mewakilkan semuanya.

“Ya Allah, Bu Laras. Yang sabar ya, Bu. Wanita seperti dia tidak pantas mendapat gelar sebagai seorang istri terbaik. Udah ayo, Bapak-bapak, Ibu-ibu semuanya kita arak saja mereka keliling kampung. Anggaplah ini sebagai contoh warga supaya tidak melakukan perzinahan di kampung kita. Bawa mereka!” teriak ibu-ibu mewakilkan isi hati Bayu yang telah tersenyum kecil.

“Cepat bawa dia dari rumah saya, Pak, Bu. Saya tidak sudi melihat pezinah seperti mereka!” seru Bayu membuat Laras sedikit iba.

“Ka-kak, sudah, Kak. Sudah! Kakak jangan jadi provokator mereka. Mau bagaimanapun Jefri masih suamiku. Laras nggak mau kalau sampai—”

Laras menghentikan ucapannya ketika semua warga sudah masuk ke dalam kamar dan menyeret paksa Jefri juga Dania yang tidak mengenakan apa pun.

“Aarghhh … Lepaskan, saya. Lepaskan! Saya mohon jangan perlakukan saya seperti ini. Saya rela bayar kalian semua asalkan lepaskan saya, lepas!”

Dania mencoba melepaskan diri dari genggaman ibu-ibu. Hanya saja tidak ada satu pun yang ingin mendengar perkataannya.

“Stop! Saya mohon dengarkan saya dulu. Saya tid—”

“Alaahh … Mana ada hari gini maling ngaku maling, Pak. Penjara tidak akan sanggup menampung semua manusia pembohong seperti Pak Jefri. Cepat keluar!”

Seorang bapak-bapak langsung menyeret Jefri, lalu melemparnya di luar rumah Laras bersama dengan Dania.

Banyak warga merasa jijik melihat kelakuan dua sejoli yang sangat tidak tahu diri, sehingga mereka merekam tubuh polos yang hanya ditutupi oleh tangan.

Tak hanya itu, sebagian juga ada yang melakukan live di sosial media dan hanya dalam hitungan 1 menit penonton sudah sampai ratusan ribu dengan komentar yang sangat buruk menyikapi kejadian itu.

“Dasar bia*dap kalian semua!” teriak Jefri berhasil membuat Bayu yang merangkul Laras tersenyum lebar melihat mereka menjadi tontonan gratis banyak orang.

“Ka-kalian lihat saja. A-aku akan balas penghinaan ini!” sambung Jefri.

Sebuah ancaman itu tidak pernah membuat Bayu takut terhadap Jefri. Pria itu malah semakin bersemangat untuk segera melawan mantan adik iparnya di meja hijau.

“Saya tunggu pembalasannya! Sekarang pergilah, nikmati hasil dari perbuatan kalian yang sangat menjijikan! Ayo, Bapak-bapak, Ibu-ibu cepat arak dia. Kasih tahu seluruh kampung kalau pria yang selama ini dianggap baik, bukanlah pria yang bertanggung jawab. Anaknya ada di rumah sakit berjuang untuk hidup, di sini ayahnya enak-enakan berbuat mes*m. Dasar peng**ut!”

“Satu lagi, jangan lupa salam sama ibumu. Bilang sama dia, lain kali didik anaknya jadi orang yang berguna bukan membuat malu nama baik keluarga. Saya tunggu kalian di pengadilan nanti. Aku akan pastikan kalian semua tidak akan pernah menang melawan adikku. Tunggu balasan Tuhan, Jefri! Bawa mereka pergi Pak, Bu. Buat mereka malu semalu-malunya supaya sadar dan dibukakan matanya kalau apa yang dilakukan itu sebuah perzinahan, bukan kebahagiaan!”

Bayu berteriak membuat semua warga sudah gemas. Laras hanya bisa memegang tangan sang kakak dengan sedikit gemetar.

Laras memang sudah muak dengan perlakuan Jefri, tetapi dia masih punya hati yang baik untuk tidak melakukan hal ini. Namun apa daya, semua warga sudah menarik Jefri juga Dania untuk berkeliling kampung.

Dania digiring oleh ibu-ibu berjalan mengelilingi kampung hanya dengan bermodalkan kedua tangan dia untuk menutupi buah dada juga mahkotanya.

Sementara Jefri pun mengikuti bapak-bapak sambil menutupi aset besar di bawah sana yang sudah menggantung.

Rasa dendam, marah, hingga tak terima membuat Dania juga Jefri tidak terima dengan semua ini. Suatu saat mereka janji akan membalaskan perlakuan yang sama, bahkan jauh lebih menyakitkan dua kali lipat kepada Laras juga Bayu.

Melihat Jefri dan Dania pergi, Laras memukul dada Bayu hingga berhisteris karena apa yang dilakukan sudah sangat kelewatan. Apalagi jauh lebih jahat dari apa yang mereka lakukan terhadapnya.

Bayu berusaha menenangkan sang adik dan memberikan pengertian supaya tidak lagi memperdulikan apa pun tentang mereka.

Sang kakak memeluk Laras mencoba menenangkan hatinya yang pasti sangat sakit. Namun jika bukan seperti ini Bayu tidak akan bisa tidur nyenyak. Jika Jefri bisa merendahkan harga diri adiknya maka dia juga bisa lebih dari itu dan terbukti bukan.

Tuhan berpihak pada mereka untuk memergoki Jefri dan Dania sedang memadu kasih di rumah peninggalan keluarga.

Baru juga Jefri dan Dania berjalan 5 meter, tiba-tiba Tuti datang menghentikan dengan cara menghadang mereka karena mendapatkan informasi mengenai semua itu dari temannya yang merupakan tetangga Laras.

“Hentikan, semua ini, hentikan!” pekik Tuti langsung memeluk Dania juga Jefri yang merasa sangat malu.

Bagaimana tidak. Mereka berdua diarak tanpa busana yang sudah pasti jutaan hingga ribuan orang telah melihat menyaksikan sampai menghinanya.

“Apa-apaan ini, hahh? Kalian ini semua dibutakan oleh Laras. Anak saya tidak selingkuh. Dia dan Dania sudah bertunangan itu atas izin dari Laras sendiri. Jadi kalau kalian mau mempermalukan anak saya kembali, saya akan tuntut semua warga kampung ini dengan pencemaran nama baik!”

Degh!

Semua warga terdiam. Mereka saling lihat-lihatkan setelah mendengar perkataan Tuti yang sangat murka menyaksikan anak tersayang diarak bagaikan hewan.

Bayu yang melihat kedatangan Tuti segera mendekatinya, diikuti oleh Laras yang harus selalu mengontrol sang kakak dari perbuatan yang nantinya akan membuat mereka susah.

Maklum saja keluarga Jefri cukup berada, jadi mereka bisa dengan mudahnya melakukan apa pun selagi uang berbicara.

“Kenapa kalian berhenti, hahh? Kalian takut dengan nenek lampir itu, iya! Kalian salah besar jika percaya dengan wanita tua itu yang sangat licik. Asal kalian tahu, dialah dalang dibalik retaknya hubungan Laras dan Jefri. Seandainya wanita tua itu tidak terus mendesak anaknya ataupun menyiksa mental menantunya sudah pasti Laras akan hidup bahagia bersama suami juga anak-anaknya, bukan menderita seperti di neraka!”

“Lihatlah, dia! Usianya doang yang tua, tapi pikirannya tidak ada sama sekali. Sebagai orang tua seharusnya bisa menjadi penengah yang baik untuk anak-anaknya, bukan malah jadi kompor yang semakin memperpanas keadaan. 7 tahun Laras berumah tangga dengan Jefri, tetapi sikap mertuanya seperti menguasai anaknya seolah-olah telah mencuci pikiran Jefri,” Pekik Bayu tak kalah lantangnya.

“Lebih parahnya lagi Laras tidak pernah sama sekali mengizinkan Jefri untuk bertunangan, catat itu! Pertunangan diadakan secara diam-diam oleh nenek peyot itu demi mendapatkan menantu yang sempurna, nyatanya? Menantunya hanyalah wanita murahan yang suka menggoda, cihh!”

Bayu meludah di tanah saking tidak bisa mengontrol emosinya ketika melihat Tuti yang masih memfitnah Laras begitu kejamnya.

Kemarahan Tuti yang sudah di puncak, membuat dia murka. Wanita tua itu bukan membalas perkataan Bayu, malah berlari hingga mendorong keras Laras sampai terjatuh ke aspak dalam keadaan duduk.

“Laras!” teriak Bayu yang langsung menolong sang adik.

“Awshh … Pe-perutku, Kak. Pe-perutku arrghh … Sa-sakit banget hiks ….”

Laras menangis memegangi perutnya dalam keadaan duduk. Semua orang merasa kasihan melihat wanita itu diperlakukan kasar oleh Tuti.

“Mam*pus! Itu balasan untuk menantu durhaka pada mertuanya. Cihhh!”

Tuti kembali meludah sama persis seperti Bayu tadi. Jefri dan Dania tersenyum senang menyaksikan keadaan Laras penuh kesakitan.

Bagi mereka ini adalah balasan setimpal ketika Jefri dan Dania diperlakukan buruk, sedangkan Laras mendapatkan hukuman dari apa yang sudah dilakukan.

“Ayo, Sayang. Kita pulang!” titah Tuti diikuti oleh Jefri juga Dania yang masuk ke dalam mobil taksi pesanannya dan menutupi tubuh mereka menggunakan selimut yang dibawa dari rumah.

Mata Bayu benar-benar penuh dendam melihat kondisi adiknya, apalagi melihat cairan merah mulai merembes dari sela-sela kedua kaki Laras.

“Ka-kak, sa-sakit ….” Laras jatuh pingsan tepat di tangan Bayu saking tidak kuatnya menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.

“Bertahanlah, Dek. Bertahan!” Bayu langsung menggendong Laras sekuat tenaga, lalu membawanya ke rumah sakit yang sama di mana Langit berada.

Tak lupa sepanjang perjalanan Bayu menelepon Kiara yang tidak diangkat, lalu beralih ke Aiman. Tak lama pria itu mengangkatnya, kemudian syok ketika tahu keadaan Laras tidak baik-baik saja.

Aiman langsung mengikuti instruksi dari Bayu untuk mempersiapkan semuanya supaya Laras segera ditangani ketika sampai di rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Bayu hanya bisa melihat cairan merah itu semakin banyak. Dia menangis merasa bersalah karena sudah lalai dalam menjaganya, sehingga nenek lampir itu berhasil melukainya.

*****

Bersambung.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Nenek lampir sama kayak anaknya. Cocoklah dia pilih Si Dania buat calon mantu, karna emang sama spesies dengan mereka

2024-04-30

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Nenek lampir bukannya malu tapi malah nyalahin orang laen.

2024-04-30

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Part ini bikin emosi tingkat tinggi

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!