Kemarahan Bayu

Keesokan hari Bayu datang ke Bandung bersama istrinya untuk menemui Laras di rumah sakit. Kebetulan di kamar Langit sudah ada Aiman yang baru saja datang untuk mengecek keadaan jagoan kecil yang terlihat jauh lebih baik.

“Assalamualaikum,” ucap Bayu dan Kiara bersamaan ketika memasuki ruangan Langit.

“Ka-kakak?” Laras langsung memeluk Bayu hingga air matanya perlahan menetes, membuat sang kakak berusaha mengontrol emosi. Apalagi keadaan Langit saat ini membuat hatinya sangat sakit.

“Hai, ponakan Tante. Bagaimana kabarnya, hem? Maaf ya, Tante dan Om datangnya terlambat. Soalnya dari Bandung ke Jakarta macet banget, gapapa, ya? Maaf ….”

Kiara berusaha menghibur Langit yang menatapnya dengan mata cantik, “Gapapa, Tante. Langit anak kuat, jadi Langit tidak akan kenapa-kenapa. Tante harus senyum biar cantik kaya, Ibu.”

“Aaaa … Sayangnya Tante, cepat sembuh, Sayang. Muaachh ….” Kiara memeluk pelan Langit, lalu mengecup kening juga pipinya membuat anak itu tersenyum manis dibalik wajah yang pucat.

Setelah selesai memeluk Bayu, Laras mengusap air matanya dan kembali tersenyum demi menyembunyikan semua kesedihan dia depan Langit.

“Makasih, Man. Kalau nggak ada kamu, aku tidak tahu harus bagaimana. Aku berhutang budi sama kamu. Sekali lagi maaf, suatu saat kalau kamu butuh apa-apa langsung kabarin aku, ya.”

“Santai aja, Bay. Sesama manusia harus tolong menolong, lagi pula Laras dan Langit sudah aku anggap sebagai keluargaku sama seperti kamu dan istrimu. Pokoknya kalian jangan khawatir, apa pun yang terjadi aku akan bantu kalian.”

Aiman tersenyum kecil membuat Bayu langsung paham maksud dari ucapannya, kemudian dia segera memeluk Langit dan berusaha memberikan semangat untuknya.

Kurang lebih 10 menit akhirnya Bayu menitipkan Langit kepada Kiara juga Aiman. Sementara dia ada urusan bersama Laras karena harus segera menyelesaikan semua itu dengan tuntas tanpa harus menunda waktu.

Kiara hanya menuruti perintah dari sang suami, lantaran Langit sangat butuh keberadaannya sebagai pengganti Laras yang akan pergi bersama.

Beruntung sekali Langit tidak rewel atau manja. Dia memperbolehkan ibunya pergi bersama sang paman demi mengurus pengobatannya, padahal tidak. Mereka pergi kembali ke rumah peninggalan orang tua demi mengambil berkas yang harus diurus sebagai pengajuan surat perceraian.

Laras memang sudah siap dan mantap untuk berpisah maka dari itu Bayu selaku kakak sekaligus orang tua, harus bertindak tegas supaya kebahagiaan adik juga keponakannya bisa kembali utuh, walaupun tanpa Jefri.

Sesampainya di rumah Laras dan Bayu malah mendapati Jefri sedang asyik bercinta dalam keadaan wajah sumringah.

“Arrghh … Sayang," Suara itu terdengar menjijikan di telinga Bayu yang melihat permainan panas itu.

“Sungguh memalukan!” Satu kalimat itu keluar dari mulut Bayu lantaran tidak terima adik satu-satunya diperlakukan layaknya sampai yang tidak ada harga diri.

“Mas Je-jefri ….” Mulut Laras bergetar ketika kedua mata telah menyaksikan kemesraan mereka berdua di dalam kamarnya.

Jefri dan Dania merasa terkejut. Mereka tidak menyangka Bayu bisa datang ke sini dan menangkap basah perlakuan tidak senonoh dari adik iparnya.

“Ka-kak Bayu, La-laras. Ka-kalian—-”

Bugh!

“Arrghhh ….”

Jefri terjatuh di dekat ranjang dalam keadaan tidak mengenakan pakaian. Satu tonjokan yang sangat keras dari Bayu berhasil melukai sudut bibir pria itu.

“Astaga, Jefri!” pekik Diana segera menolongnya untuk berdiri sambil membalutkan selimut di tubuhnya demi menutupi tubuh yang polos tanpa sehelai pun.

“Berani-beraninya kamu melakukan perzinahan di rumah keluargaku, hahh! Dasar tidak tahu malu kalian. Di saat anak istrimu sedang berjuang, di sini enak-enakan kalian bercocok tanam. Menjijikan!”

“Pantas saja kamu memilih wanita itu daripada adikku, ternyata kelakuan kalian sama. Sama-sama murahan, tidak punya harga diri, juga hilangnya akal sehat yang menjadikan kalian manusia paling lucknut di muka bumi ini. Dasar bedebah!”

Suara pukulan itu terus dilakukan oleh Bayu dengan membabi buta. Dia tidak terima rumah peninggalan orang tua harus dikotori oleh kedua hewan tidak bermoral seperti mereka.

Laras hanya terdiam mematung karena tidak tahu harus berbuat apa. Hati dia begitu hancur ketika menyaksikan suami tercinta melakukan hal yang seharusnya hanya dilakukan bersamanya.

Pantas saja Bayu selalu saja menolak ketika Laras mengajukan diri untuk disentuh, jadi itu jawaban yang selama ini dia cari.

“Cukup, cukup!” teriak Dania ketika Jefri sudah tergeletak di lantai dekat ranjang dalam keadaan wajah sudah penuh luka. Apa lagi perutnya terasa sangat menyakitkan sambil berusaha menutupi aset berharga.

Dania berdiri di depan Bayu melototkan matanya sambil menahan dia untuk tidak lagi menyakiti calon suaminya.

“Kenapa menatapku seperti itu, hahh? Sampai kapan pun aku belum puas kalau dia belum mati di tanganku! Jangan kalian pikir aku tidak berani sama kalian, ya. Selama ini aku diam bukan berarti aku tidak tahu apa-apa, sebenarnya hatiku sudah tahu kalau ada yang tidak beres dengan kalian. Sayangnya adikku masih melindungimu dan tidak menceritakan apa pun. Namun sekarang tidak lagi, batas kesabaranku sudah habis!”

Bayu berteriak di hadapan Dania juga Jefri. Tanpa rasa takut menghadapi orang jahat yang licik karena sudah berhasil membuat adiknya hancur.

“Hei, orang kampung! Harusnya kamu tanyakan sama adikmu sendiri kenapa Jefri bisa seperti itu. Seandainya Laras berpenampilan sepertiku, tidak udik, juga kampungan mungkin Jefri tidak akan berpaling. Dan satu lagi. Laras bukanlah wanita yang cocok bersanding dengan Jefri karena dia bukanlah wanita baik. Lihat penampilannya. Laras bukan terlihat seperti istri, melainkan pembantu Jefri. Suami mana yang nggak muak melihat istri jeleknya tidak bisa merawat diri. Dia hanya tahu bagaimana caranya menghabiskan uang suami demi bersenang-senang bersama pria lai—-”

Plaakk!

“Dania!”

Jefri terkejut ketika melihat Dania terjatuh di lantai dalam posisi kepala membentur pinggir ranjang akibat tamparan keras dari Bayu.

“Sa-sayang, kamu gapapa?” tanya Jefri berusaha menolong Dania yang terluka sambil meneteskan air mata melirik tajam ke arah Laras.

Wanita hamil itu hanya terdiam melihat kedua orang yang sudah menyakiti hatinya disiksa habis oleh sang kakak sebagai bentuk kemarahan. Di mana Bayu tak terima adik tersayang harus menjadi korban penghinaan antara suami juga selingkuhannya itu.

“Kak, sudah cukup, Kak, sudah!” bentak Laras menahan sang kakak yang ingin melayangkan kembali kemarahan ketika melihat Jefri lebih memilih menolong wanita menjijikan itu, daripada meminta maaf pada sang istri.

“Aku mohon jangan kotori tangan Kakak untuk menyiksa mereka, biarlah tangan Tuhan yang akan langsung memberikan pelajaran terhadap mereka. Semoga saja sebelum karma itu datang mereka sudah dalam keadaan bertaubat!”

Kata-kata itu Laras lontarkan sambil memegang tangan Bayu dan melirik tajam ke arah Diana juga Jefri. Sebisa mungkin dia berusaha menahan emosi ketika mengetahui jika telah melakukan hal yang sangat hina.

Laras tahu, semakin dia terlihat lemah tak berdaya, semakin kedua iblis itu tertawa bahagia di atas penderitaannya.

Untuk itu sebisa mungkin Laras harus tetap kuat, meskipun hatinya sudah hancur dan mati rasa melihat perlakuan sang suami untuk mengguncang mentalnya.

Tidak ada sedikit pun rasa kasihan Laras terhadap mereka yang masih tidak menggunakan pakaian dalam kondisi luka-luka. Wanita hamil itu hanya ingin membuktikan, bahwa dia bukanlah wanita yang lemas seperti apa yang mereka pikirkan.

“Cihh, dasar wanita sok suci!” seru Dania.

“Sudah, Sayang. Da-daripada kita berdebat dengan orang yang tidak punya hati, le-lebih baik kita segera gunakan pakaian dan kembali pulang ke rumah mama.

Mohon maaf ya Guys ada perubahan judul dan juga Covernya, author juga kurang teliti 🙏

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

DASAR WANITA DAN LAKI2 JALANG BIADAB BERZINAH DI RMH PENINGGALAN MERTUA IBLIS😡

2024-12-08

0

LENY

LENY

TUNGGULAH HUKUMAN DARI TUHAN NNT MANUSIA MURAHAN

2024-12-08

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

rasain... ternyata bukan rumah jefri

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
89 Pertanyaan Zoya
90 Encok
91 Lelaki setia
92 Misteri box
93 Minyak Rambut
94 Hasilnya
95 Calon mantu
96 Lebay
97 Tercapai
98 Surprise
99 Mengenaskan
100 Melahirkan
101 Titik Lokasi
102 Kontraksi.
103 Melahirkan
104 Selamat
105 Memberi nama
106 Melahirkan
107 Pingsan
108 Aiman kesal
109 Minya di pijit
110 Novel Baru "Langit Maheswara"
111 Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit
89
Pertanyaan Zoya
90
Encok
91
Lelaki setia
92
Misteri box
93
Minyak Rambut
94
Hasilnya
95
Calon mantu
96
Lebay
97
Tercapai
98
Surprise
99
Mengenaskan
100
Melahirkan
101
Titik Lokasi
102
Kontraksi.
103
Melahirkan
104
Selamat
105
Memberi nama
106
Melahirkan
107
Pingsan
108
Aiman kesal
109
Minya di pijit
110
Novel Baru "Langit Maheswara"
111
Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!