rencana

"Kita mau kemana?" Tanya Hani yang sudah duduk manis di dalam mobil Dina.

"Kau belum makan malam kan? Kita makan di tempat biasa yuk" Dina menyarankan tempat makan yang biasa mereka datangi. Seakan tidak ada bosannya..

"Okey" jawab Hani singkat menyetujui keinginan sahabat nya. Sambil memberikan jempolnya..

Setelah perjalanan yang tidak jauh. Akhirnya mereka sampai.

"Bu, kami pesan seperti biasa ya" Hani melambaikan tangannya kepada sang pemilik kedai.

Pemilik kedai sudah sangat mengerti dengan kedatangan 2 sahabat ini.

"Baiklah.. bagaimana kabar kalian?" Pemilik kedai menyapa dengan hangat seperti biasanya.

"Sangat baik. Aku harap kau juga baik baik saja dan sehat ya bu" sapa Dina..

"Sudah lama kalian tidak kesini. Bagaimana pembukaan klinik keluarga mu Hani? Apakah berjalan lancar? Tidak ada masalah kan?"

Pemilik kedai yang sudah lama mengenal mereka. Terhitung dari semenjak awal mereka berkuliah. Jadi sudah seperti keluarga.

Mereka memang saat ini sedang sibuk. Terlebih karena pembukaan klinik baru keluarga Hani.

Jadi mereka jarang datang ke kedai langganan ini.

"Ya semua berjalan lancar, aku harap kau tidak datang ke klinik" kata Hani tiba tiba mengejutkan mereka.

"Oh kenapa?" Pemilik kedai terkejut dengan yang di katakan Hani.

"Aku berharap kau selalu sehat. Kalau kau ke klinik kami. Itu tandanya kau sedang tidak sehat. Aku tidak ingin seperti itu" jawab Hani santai.

"Ah dasar kau Hani. Aku sudah terkejut ha ha ha ha" pemilik kedai senang mendengar apa yang di katakan Hani.

Ha ha ha ha mereka tertawa bersama.

"Silahkan silahkan pesanannya sudah datang" pemilik kedai menaruh pesanan mereka. Dengan wajah yang sangat riang gembira.

"Aa terimakasih. Selamat makan" jawab mereka berdua.

Mereka makan dengan hening.

Dina masih belum memulai pembicaraannya.

"Hani" Dina yang tiba tiba memanggil Hani di tengah tengah kegiatan makan mereka yang sepi.

"Haaa.. " Hani menjawab dengan mulut yang penuh makanan.

"Ini" Dina memberikan buku catatan kecil birunya. Yang di berikan Yoongi tadi pagi.

"Oh ini buku catatan yang dulu hilang? Kita mencarinya sampai berhari hari. Bagaimana kau mendapatkannya?" Tanya Hani yang masih terkejut setelah melihat buku Dina.

Hani mengingat kembali bagaimana Dina kehilangan buku ini. Membuat mereka berhari hari mencari nya kesana sini.

"Kau pasti akan lebih terkejut jika mendengar bagaimana aku bisa mendapatkan ini kembali" kata Dina yang ingin membuat penasaran sahabatnya.

"Bagaimana bagaimana? Ceritakan cepat" Hani begitu bersemangat ingin mendengar cerita Dina.

"Yoongi yang memberikannya padaku tadi pagi" Dina menjawabnya dengan muka yang lesu.

"Hei hei bagaimana bisa buku ini ada pada nya. Waw ini membuat ku sangat sangat terkejut"

Hani tidak hentinya menunjukkan wajah yang bingung dan terkejut.

"Aku tidak tahu bagaimana ini bisa berada di tangan Yoongi. Tapi kau bisa bayangkan. Sudah berapa tahun, dan dia tetap menyimpannya"

"Dia juga bilang. Sudah lama mencari ku, dia bisa saja membuangnya. Kenapa dia menyimpannya selama ini" tanya Dina yang masih tidak percaya.

"Bagaimana menurut mu Hani? Apa yang kau fikirkan?"

Dina tahu pasti Hani adalah orang yang bijak. Hani bisa memberikan saran yang bagus untuk situasi apapun.

"Wah bahkan ini tidak ada di bayangan ku sebelumnya. Aku tidak bisa berfikir Dina."

Baru kali ini Hani terlihat bukan seperti dirinya.

Hani terkejut. Apalagi Dina.

"Kau terkejut dan bingung. Bagaimana lagi dengan ku? Dina mulai frustasi.

"Sekarang kau lihat" Dina memperlihatkan handphone nya kepada Hani.

Menunjukkan isi pesan Yoongi sebelumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!