terjadi

Dina kembali memasuki ruang istirahat. Mengingat jam praktek nya masih mempunyai jeda yang cukup banyak.

Sudah tidak banyak orang di dalam. Hanya beberapa yang masih sibuk bergosip ria.

Dina memastikan tidak membuat tingkah atau ekspresi yang menimbulkan pertanyaan dari teman temannya ini.

"Hei. Apakah Yoongi dan Suga itu orang yang sama? Dalam Group BTS?" Tanya Dina kepada teman temannya.

"Iya dokter, Suga itu nama panggung Yoongi. Itulah sebabnya kami semua disini heboh dengan kedatangannya" jelas suster Intan.

"Oh baik" singkat kata yang di berikan Dina.

Membuat teman temannya benar benar meyakini bahwa Dina memang orang yang seperti mereka fikir kan selama ini.

"Aku pernah melihat kau mempunyai lagu lagu BTS dan grup boy band lain di dalam playlist mu Dina" tanya Ria.

"Betul. Ada beberapa lagu lagu yang ku suka. Tapi kau kan juga tahu, Aku hanya sekedar menyukai lagunya. Kau bahkan sering jengkel kalau kau sedang mengagumi mereka. Dan aku hanya memberikan sedikit reaksi untukmu" jelas Dina.

"Oh kau benar ha ha ha" Ria benar benar mengenal Dina.

Tidak lain mereka memang berteman sejak kuliah. Jadi untuk Ria, tidak heran melihat tingkah laku Dina.

Diluar Dina adalah wanita yang cantik. Banyak di kagumi semua orang yang melihatnya. Dina bukan dari keluarga yang biasa biasa saja.

Yang sudah di ketahui banyak orang, keluarga Dina adalah keluarga Dokter.

Ayahnya Dokter Jantung

Ibunya Dokter anak

Dina anak tunggal Dokter THT

Memang bukan dari keluarga kaya raya, tetapi cukup membuat keluarganya di pandang oleh kalangan masyarakat.

Dina juga anak yang cukup pintar. Bisa masuk perguruan tinggi terkenal di Seoul.

Untuk masuk fakultas kedokteran juga tidak mudah.

Ddrrtt ddrrtt ddrrtt dddrrtt

Handphone Dina mendapatkan sebuah pesan dari nomer baru.

"Dokter Dina, ini saya Min Yoongi" sebuah pesan dari seorang pasien yang seharusnya sudah biasa Dina terima.

Tapi pesan kali ini lain dari biasanya. Membuat hati Dina terasa ada yang aneh.

Dina membalas pesan itu.

"Bpk Min, ada yang bisa saya bantu?" Pesan yang biasa dikirim Dina untuk semua pasiennya.

"Sesuai keterangan resep, jika dalam 3 hari saya belum membaik, saya akan kembali Dokter" jawaban dari pesan Dina.

"Betul bapak, semoga cepat sembuh bapak.. di bantu dengan mengurangi makanan dan minuman yang di sarankan ya bapak. Perbanyak juga minum air nya" jelas Dina membalas pesan pasiennya ini.

Pesan Dina ini tidak di balas lagi. Dina berfikir, yah begitu lah pasien. Dokter di hubungi jika ada keluhan saja.

Dina melupakan yang sudah terjadi. Melanjutkan memulai jadwal praktek harian biasanya.

Dddrrrttt dddrrtt ddrrtt dddrrtt

Pesan dari Hani

"Dina. Kau tidak ada jadwal praktek hari ini di klinik ku. Bisa temani aku berbelanja setelah kau selesai bekerja?" Tanya Hani.

"Baiklah. Kali ini kau mau belanja apa? Kabari aku tempatnya ya" jawab Dina singkat meng iyakan permintaan temannya yang biasa begitu.

"Asiiikk akan aku kabari nanti" Hani mengakhiri pesannya.

Dina bekerja seperti biasa. Menjalani jadwal praktek hariannya.

Tidak terasa waktu sudah berlalu. Saatnya Dina pulang. Setelah bersiap.

Dina menyapa suster Indah untuk berpamitan.

"Suster. Saya pamit pulang ya.. Jika sudah selesai, kau pulang lah dan istirahat ya" kata Dina.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!