belum terbiasa

"Ka maaf jika tidak sopan. Tapi apakah saya boleh meminta nomer telfon mu? Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu disini" Tanya Dina yang agak canggung.

"Tentu boleh, kita pasti akan bertemu lagi kan, aku juga tidak menyangka kau bekerja di sini" Ka Shin Hye juga terlihat senang.

Shin Hye menerima Handphone Dina dan memasukan nomer telfonnya.

Masih terdengar jelas sejak ka Shin Hye memasuki ruangan. Di luar ruangan periksa ramai sekali. Mungkin ini yang di maksud Prof Jang. Bahwa yang datang salah satunya ibu dari artis terkenal.

Membuat ruangan prakteknya menjadi kurang nyaman.

Maklum Prof Jang sudah mau sepuh he he he

Dina cukup senang pertemuannya dengan ka Shin Hye. Yang ternyata ka Shin Hye. Seorang artis ibu kota mengenalinya sampai sekarang.

"Aku senang sekali ka. Terimakasih, kita pasti akan bertemu lagi.. ibu semoga cepat membaik. Dan selalu sehat" Dina memberikan salamnya.

"Terimakasih Dokter" ibu Shin Hye terlihat cukup senang dengan pertemuan putrinya dengan teman lama.

"Sama sama ibu dadah ka Shin" jawab Dina sembari melambaikan tangannya

Dina bergegas mengirim pesan untuk ka Shin Hye..

Pasien berikutnya adalah seorang laki laki

Kang Hanju, 33th.

Dina melihat data pasien. Terkejut bukan kepalang. Yang di lihat Dina ini adalah mantan pacar Dina yang tadi jadi bahan pembicaraan nya dengan ka Shin Hye.

Apakah ini takdir? Dina bertanya tanya dalam fikirannya.

Tapi Dina juga bingung. Kenapa Hanju menjadi pasien yang di hindari Prof Jang?

"Permisi Dokter.. ah Dina" Hanju memasuki ruangan dan terkejut melihat Dina yang akan memeriksa nya.

"Selamat siang bpk Hanju, saya menggantikan prof Jang untuk sementara"

Jawab Dina berusaha tenang.

"Wah tidak ku sangka akan bertemu dengan mu disini" Hanju bersemangat melihat Dina.

"He he he.. bagaimana kabar mu? ada keluhan apa bapak?" Tanya Dina

" Sebenarnya tidak baik. Semenjak putus dengan mu. Sinus ku mendadak kambuh. Membuat ku jadi sulit tidur."

"Tapi bpk, kalau saya lihat dari data disini. gejalanya sudah lama? Apakah selama ini tidak ada perubahan?" Tanya Dina

"Begitulah" jawab Hanju sambil menunjukkan wajah yang sedih.

"Disini tidak ada data sudah di operasi. Apakah bapak tidak mau di operasi atau bagimana?"

"Aku takut Dina.." jawab Hanju memelas.

"Kami disini mempunyai banyak dokter yang sudah ahli, termasuk Prof Jang. Mengapa kau tidak mau di operasi saja?" Dina meyakinkan Hanju.

"Apakah begitu perlu? Aku masih tidak punya keberanian untuk itu" katanya.

"baiklah, apakah obat yang kami berikan selama ini membuat mu jadi lebih baik?" Tanya Dina

"Tidak. Itu sebabnya aku terus kembali kesini" jawab Hanju.

"Hmm apakah kau ada keluhan lain? Atau kami perlu mengganti obatnya?" Dina mulai sedikit bingung apakah selama ini Prof Jang ada melakukan kesalahan.

"Begini Dina, aku selalu memikirkan mu. Aku berfikir apakah dengan kembali pada mu, hidup ku akan kembali normal? Maaf kan aku"

Hanju yang tiba tiba membahas untuk kembali bersama.

"Hanju. Tidak, jangan meminta maaf. Ini bukan salah mu.. begini, aku akan memberikan kau obat lain untuk mengatasi keluhan mu saat ini. Jika tidak ada perubahan lagi, kau boleh menemui ku atau prof Jang kembali" Dina ingin mengakhiri konsultasi Hanju.

Sekilas Dina teringat kenapa mereka berpisah. Saat itu Hanju telah lulus kuliah, Hanju mengakhiri hubungan dengan Dina. Karena alasan Hanju akan memulai karir di luar Seoul.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!