Bab 15

Pagi harinya hasna mengerjakan pekerjaannya dengan hati yang masih gelisah.Entah mengapa sampai saat ini ia masih terus kepikiran dengan mimpi yang terjadi pada dini hari itu.

Bagaimana mungkin ia bisa bermimpi tentang pak Arnold?Hasna tahu betul dengan status dan batasannya sebagai seorang wanita dan karyawan Arnold.

Menurut Hasna tidaklah mungkin seorang CEO sekaya dan sebaik Arnold akan Sudi jatuh cinta pada dirinya sementara ia hanya wanita yang terlahir dari keluarga sederhana.Lagipula Hasna tahu bahwa atasannya itu memiliki banyak perbedaan yang sangat mencolok dengan dirinya.

Sehingga hal itu patut dijadikan bahan pertimbangan jika mimpi yang dialaminya itu benar benar terjadi di kemudian hari.

Untung saja hari ini Hasnabdapat bernafas lega ketika ia mengetahui bahwa atasannya itu sedang tidak berada di perusahaan,jika tidak entah harus apa Hasna bersikap jika ia bertemu dengan atasannya itu.

Siang harinya Hasna terpaksa harus makan siang seorang diri dikarenakan Arumi rekan kerja yang biasa menemaninya makan siang tengah keluar bersama Arnold sedari pagi tadi.

Keikutsertaan Arumi bersama Arnold adalah untuk mengurus sesuatu tentang proyek kerja sama yang akan melibatkan produk perusahaan mereka kepada perusahaan lain.

Ketika Hasna tengah menghabiskan makan siang di outletnya,ia dihampiri oleh Kinan yang merupakan teman kerjanya yang bekerja di bagian administrasi pajak yang ingin makan bersama dengannya.

Melihat kedatangan Kinan tentu saja membuat perasaan Hasna menjadi bahagia Karena ia memiliki teman untuk ia ajak mengobrol di jam istirahat makan siangnya.

Dari obrolan mereka Hasna mengetahui bahwa atasannya itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Arumi.Seluruh karyawan di perusahaan ini mengira bahwa Arumi adalah wanita yang bakal dijadikan calon istri oleh Arnold,mengingat Arumi adalah wanita dari lulusan universitas terbaik dan memiliki gelar pendidikan yang tinggi.

Mendengar hal itu Hasna mencoba menghentikan kata kata Kinan mengenai Arumi dan juga atasannya itu.Hasna tidak ingin apa yang mereka bicarakan termasuk dalam ghibah yang sifatnya tercela untuk dilakukan.

Kinan yang menyadari kata kata nya itu segera meminta maaf kepada Hasna dan menghentikan obrolan mereka.Dan mereka pun akhirnya melanjutkan istirahat makan siang mereka dengan menghabiskan makan siang yang mereka bawa dari rumah dalam diam.

Meskipun obrolan mereka telah usai di jam makan siang yang lalu,namun sampai saat ini Hasna masih teringat oleh kata kata kinan mengenai kedekatan yang terjalin diantara Arumi dan juga Arnold.

Hasna dibuat bingung dengan dirinya sendiri yang tiba tiba memikirkan atasannya itu serta mimpi yang dialaminya kemarin malam.Pikiran Hasna terus dipenuhi oleh bayang bayang Arnold sehingga membuatnya tidak fokus dalam menjalankan pekerjaannya.

Bahkan karena pikirannya itu entah sudah berapa lama Hasna melamunkan hal yang tidak jelas.

"Astaghfirullahaladzim,mengapa aku terus saja memikirkan pak Arnold dan mimpi yang aku alami kemarin malam?pertanda apakah ini ya Rabbi?mengapa semuanya sangat mempengaruhiku?" ucap Hasna dengan gelisah pada dirinya sendiri.

Disaat Hasna tengah mencoba untuk mengendalikan gejolak perasaan nya,tak lama kemudian ia pun dihampiri oleh Arnold yang mendatanginya untuk memberinya oleh oleh.

"Hasna ini saya berikan oleh oleh untuk kamu,karyawan saya yang lain sudah saya kasih hanya tinggal kamu yang belum saya kasih." ucap Arnold sembari memberikan satu tas oleh oleh penuh berisi aneka macam makanan ringan dan suvenir kepada Hasna.