Bab 8

Sore harinya di saat jam pulang telah tiba,semua karyawan perusahaan milik Arnold mulai meninggalkan perusahaan satu persatu untuk kembali pulang ke rumah mereka masing masing.

Dari semua karyawan karyawan itu hanya Hasna yang pulang dengan menggunakan ojek.Ketika mobil yang dikendarai oleh Arnold mulai keluar dari gerbang halaman perusahaan, Arnold melihat Hasna yang saat ini tengah berdiri di pinggir jalan perusahaan nya untuk menunggu datangnya ojek yang telah ia pesan.

Arnold yang tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada wanita idamannya saat menunggu kedatangan ojek, akhirnya memutuskan untuk menepikan mobilnya ke pinggir jalan untuk mengamati dan mengawasi Hasna dari kejauhan sampai ojek yang wanita itu pesan tiba.

Arnold sebenarnya ingin memberikan Hasna tumpangan namun ia segera mengurungkan niatnya tersebut mengingat bahwa ia dan Hasna masih baru saling mengenal dan juga tidak terlalu akrab.

Arnold juga tidak ingin membuat Hasna merasa risih dengan niat baiknya tersebut.Sepuluh menit kemudian Arnold bernafas lega ketika ia melihat ojek yang dipesan oleh Hasna akhirnya tiba untuk menjemput gadis itu.

Setelah memastikan bahwa Hasna telah naik ke motor ojek dan pergi meninggalkan perusahaan, Arnold pun segera mengendarai mobil nya untuk pulang ke rumahnya.

Jalanan kota jakarta yang macet saat jam pulang kerja serta telatnya Arnold pulang ke rumah karena memastikan Hasna selamat saat menunggu ojek,benar benar membuat kedua orang tua Arnold merasa sangat khawatir dengan keterlambatan putaran dalam pulang ke rumah.

Untung saja kekhawatiran yang tengah dirasakan oleh kedua orang tua Arnold segera hilang ketika mereka melihat mobil yang dikendarai oleh Arnold telah sampai di rumah.

Arnold pun segera mematikan mesin mobilnya untuk menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu kepulangan nya sedari tadi.

"Selamat sore ma,pa, Arnold pulang." ucap Arnold kepada kedua orang tuanya

"Arnold kamu ini dari mana saja sih?kok gak biasanya kamu pulang terlambat ke rumah?" tanya ibunya dengan khawatir

"Maaf ma Arnold pulang terlambat ke rumah karena tadi Arnold terjebak macet di jalan." ucap Arnold

"Kamu ini kan sudah sering terjebak macet di jalan, Arnold.Tapi tidak biasanya kamu terlambat sepuluh menit untuk pulang ke rumah.Ada apa Arnold? cerita sama papa mengapa kamu bisa terlambat pulang ke rumah?" Tanya papa Arnold yang kini bertanya kepada putranya.

"Sebenarnya selain terjebak macet di jalan, Arnold harus memastikan keadaan seseorang dengan selamat saat pulang ke rumah nya pa." ucap Arnold yang sontak membuat kedua orang tua Arnold saling melempar pandang satu sama lain.

"Seseorang? siapa?pacar kamu?" tanya namanya

"Arnold kamu ini kok gak pernah bilang kepada kami berdua kalau sebenarnya kamu ini sudah punya pacar?" ledek papanya yang langsung membuat Arnold merasa malu

"Papa ini apa apaan sih?memang pernah Arnold punya pacar dan tidak dikenalkan kepada papa dan mama? enggak kan" ucap Arnold dengan malu malu

"Lantas jika dia bukan pacar kamu lalu dia siapa kamu Arnold? kenapa kamu terlihat peduli banget sampai sampai harus memastikan keselamatan nya segala?" tanya papanya

"Iya nak papa kamu benar, tidak biasanya kamu terlihat peduli sama seseorang.Biasanya kan kamu selalu tidak peduli dengan orang orang yang ada di sekitar kamu?" tanya namanya