Bab 3

"Selamat pagi pak, kedatangan saya kemari ingin memberitahu kepada pak Arnold bahwa di lantai bawah sedang kedatangan seorang wanita yang berniat untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini.Ini adalah berkas berkas lamaran pekerjaan dari wanita itu,mohon pak Arnold periksa terlebih dahulu." ucap Arumi sembari menyerahkan berkas lamaran pekerjaan Hasna kepada Arnold.

"Syukurlah akhirnya datang juga seseorang yang ingin melamar pekerjaan disini,tolong duduk sebentar disini Arumi,saya akan baca sebentar berkas lamaran pekerjaan wanita itu." ucap Arnold

"Baik pak" jawab Arumi

Setelah menerima berkas lamaran pekerjaan Hasna dari Arumi, Arnold pun segera membaca berkas lamaran pekerjaan Hasna.Dan begitu Arnold membaca data diri dan melihat foto Hasna yang tercantum dalam berkas lamaran pekerjaan tersebut,alangkah berdebar nya detak jantung Arnold.

Arnold tidak mengerti dengan perasaan yang sedang ia rasakan saat ini.Ia merasa bingung dengan dirinya sendiri yang merasa memiliki koneksi batin dengan wanita yang belum pernah ia temui dan kenal sebelumnya.

Perasaan itu sungguh aneh,dan tidak bisa Arnold jabarkan dengan pasti.Meskipun saat ini Arnold tengah merasakan suatu perasaan yang aneh ketika melihat foto Hasna,tetapi Arnold juga tidak menemukan sesuatu yang salah dengan berkas lamaran pekerjaan Hasna.

Oleh sebab itu akhirnya Arnold pun memutuskan untuk meminta kepada Arumi untuk menyuruh Hasna datang ke dalam ruangannya untuk melakukan interview.

"Arumi,tolong kamu suruh wanita yang saat ini melamar pekerjaan disini agar segera datang ke ruangan saya untuk melakukan interview." perintah Arnold kepada Arumi

"Baik pak Arnold,saya permisi terlebih dahulu." pamit Arumi yang segera bergegas keluar dari ruangan Arnold untuk turun ke lantai bawah dan meminta Hasna untuk masuk ke dalam ruangan Arnold.

"Permisi mbak Hasna,anda diminta oleh CEO kami untuk segera datang ke ruangannya untuk melakukan interview.Ruangannya ada di lantai atas." ucap Arumi

"Baik mbak, terima kasih atas informasinya." ucap Hasna yang akhirnya bergegas naik ke anak tangga yang menghubungkan ke lantai dua, tempat dimana ruang kerja Arnold berada.

Setelah menemukan ruang kerja Arnold ketika dirinya sampai di lantai dua,Hasna pun segera mengetuk pintu ruang kerja Arnold untuk meminta ijin sebelum ia diperbolehkan untuk masuk ke dalam.

Tok tok tok,Arnold pun mendengar suara pintu ruang kerjanya diketuk.Arnold tahu bahwa sekarang wanita yang telah membuat detak jantungnya berdebar kini sudah berdiri di luar ruangannya.

Dengan diiringi oleh detak jantungnya yang berdetak kencang,Arnold pun bergegas mendekati pintu ruangannya dan bergegas untuk membuka pintu itu untuk melihat dan menyambut secara langsung wanita yang telah membuat perasaan hatinya menjadi tidak karuan.

Dan setelah Arnold membuka pintu ruang kerjanya,alangkah terkejut dan damainya perasaan hati Arnold ketika ia memandang secara langsung wajah Hasna yang terlihat sangat cantik dalam balutan hijab.

Meskipun tidak memakai make up yang tebal yang menghiasi wajahnya,Arnold tetap bisa merasakan kecantikan wajah Hasna yang terlihat natural dan apa adanya.Melihat kecantikan Hasna itu tanpa sadar membuat Arnold memandang Hasna dengan terdiam dan dalam waktu yang cukup lama.

Sementara itu Hasna yang merasa malu dengan tatapan mata CEO perusahaan makanan dan dessert yang ia datangi saat ini tengah memandang dirinya dengan cukup lama,membuat Hasna segera menundukkan pandangannya untuk melindungi dirinya dari zina mata.