kehamilan simpatik

 Tadi siang, karena rasa penasaran atas apa yang terjadi bos nya. Anton nekad menemui dokter Raihan, dokter keluarga Sadewa. Sebenarnya Anton sudah merasa jengah dengan semua sikap Sadewa yang beberapa bulan terakhir sangat merepotkan dirinya. Tiba-tiba marah, tiba-tiba baik, dan lebih parah tiba-tiba menangis hanya karena menonton adegan yang menyedihkan. padahal sebelumnya meskipun melihat orang menangis dan menonton drama yang gampang membuat orang terharu. Bos nya hanya akan acuh saja. tapi kali ini?!

Anton duduk di depan dokter Raihan yang menunggu Anton berbicara. tapi sudah sejak 15 menit yang lalu Anton diam saja dan tampan ragu-ragu untuk berkata.

"ada apa sebenarnya tuan Anton?" tegur dokter Raihan.

Anton pun terkejut dan kemudian tersadar bahwa dirinya tengah melamun di ruangan dokter Raihan.

"tidak ada hal yang penting dokter. saya hanya penasaran dengan sikap bos saya akhir-akhir ini"

Gotca!

Raihan pun memiliki pertanyaan yang sama. Akhirnya ia menemukan seseorang yang cocok untuk di ajak berdiskusi.

"sebenarnya saat memeriksa Sadewa aku pun merasakan sesuatu yang aneh Ton" ucap dokter Raihan dengan menghilangkan panggilan formal.

"seperti saat Sadewa yang tiba-tiba mual, muntah dan merasa lemas. Lagi dengan laporan Tante Ratna yang mengatakan bahwa Sadewa sekarang suka sekali mengkonsumsi buah-buahan asam dan makanan pedas yang padahal sebelumnya seumur hidup Sadewa tidak pernah memakan buah asam dan makanan pedas"

"dan dari yang aku pelajari dari kasus ini aku menduga bahwa Sadewa....."

"kenapa dok? Saat makan siang di kantor pun tuan Sadewa sering meminta saya untuk membelikan makanan apa saja yang penting pedas. Padahal biasanya bos sangat menjaga makanan nya karena takut perut nya tidak bisa menerima"

"bahkan saya pernah di marahi dan gaji saya di potong hanya karena makanan yang saya bawa kurang pedas" curhat Anton.

"aku turut berduka dengan apa yang terjadi padamu Ton" ucap Raihan.

"terima kasih dokter"

"jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada bos?" tanya Anton.

"sebelum aku mengatakan nya aku ingin bertanya dulu. Apakah Sadewa suka jajan di luar?"

Anton mengernyit, kemudian menggeleng saat ia menyadari arti kata 'jajan' yang di maksud oleh Raihan.

"benar kah?"

Anton mengangguk dengan antusias. Tak mungkin jika dia mengatakan bahwa bos nya pernah meniduri seorang gadis bukan. Lagipula itu bukan termasuk jajan karena gadis itu telah di nikahi oleh bos nya.

"memang nya kenapa dok?"

"aku hanya merasa jika Sadewa sedang mengalami syndrom kehamilan simpatik"

"syndrome kehamilan simpatik? Apa itu dok?" tanya Anton penasaran.

"syndrome kehamilan simpatik adalah syndrome yang biasanya di alami oleh suami saat istri sedang hamil. biasanya suami yang akan merasakan ngidam ataupun morning sickness di pagi hari"

Anton terdiam mendengar penjelasan dokter Raihan. Jadi apakah gadis itu tengah hamil sekarang?

"biasanya juga, mood seorang suami yang sedang mengalami syndrome kehamilan simpatik menjadi gampang berubah. Kadang marah, kadang baik, kadang lembut dan kadang diam"

Benar sekali! Ini yang di alami oleh bos nya. Jadi apakah mungkin........

***

"Anton! Kenapa kau melamun?" tanya Sadewa datar.

Anton tergagap. Ia memindai ruangan kemudian menatap ke arah televisi yang sudah berwarna hitam.

"kenapa? Drama nya sudah habis sejak tadi. Kau melamun kan apa sebenarnya"

Anton memandang bos nya dengan seksama. Tak ada jejak air mata. Tak ada jejak kesedihan. Kira-kira mood apa yang akan terjadi pada bos nya sebentar lagi.

"tiba-tiba aku ingin memberi mu bonus Ton" ucap Sadewa.

Anton terpaku. Apakah bos nya akan menjadi baik.

"tapi setelah kau melakukan sesuatu untuk ku" lanjut Sadewa.

"a-apa yang harus saya lakukan bos?"

Entah mengapa tiba-tiba perasaan Anton menjadi tidak enak saat melihat Sadewa tersenyum miring.

Dan kini, disini lah Anton dan Sadewa. Berbeda dengan Sadewa yang duduk manis di kursi makan. Anton sedang berdiri memegang wajan dan juga spatula.

"cepat. Aku sudah tak sabar untuk mencicipi nasi goreng buatan mu. Ingat harus pedas ya"

Anton pasrah. Mau tak mau ia pun membuatkan nasi goreng pedas permintaan Sadewa. Selain demi bonus juga demi agar kelak anak bos nya tidak ileran. Kini Anton yakin jika bos nya tengah mengidam.

***

Berbeda lagi dengan dua orang pria berbeda usia yang sedang berbicara di dalam ruang kerja. Pria tua itu tampak menyimak apa yang di sampaikan oleh bawahan nya.

"Raka? Siapa Raka? dan kenapa ia harus menyukai aroma tubuh Kirana? Bukan kah Kirana adalah gadis lembut yang selalu berpenampilan tertutup?" tanya tuan tua itu.

"maaf jika saya menyela tuan tua, yang saya lihat tadi nona Kirana hanya mengenakan celana dan baju pendek saja"

"itu karena dia sedang berada di dalam kamar nya!" sentak tuan tua.

"tapi...."

"sudah lah, lebih baik kau cari tau saja siapa pria bernama Raka yang di maksud oleh Kirana" usir tuan tua.

Tapi beberapa saat kemudian tuan tua mendongak karena merasa bawahan nya masih belum beranjak.

"apa lagi?"

"tadi salah satu anak buah saya mengatakan bahwa ia melihat wanita yang mirip dengan dengan gadis yang foto nya anda berikan pada kami"

"benar kah? Dimana gadis itu?"

"dia berada di......"

***

"Anton jadi kau belum menemukan dimana Adeline berada?"

Anton menggeleng dengan takut, sejujurnya ia melupakan tugas utama ini. karena sibuk membuat produk baru jadi ia melupakan tugas penting dari sang bos.

"oh, jadi apa yang kau lakukan?"

"sa-saya sedang sibuk dengan rencana peluncuran produk baru bos ja-jadi saya....."

"apakah kau merasa membutuhkan asisten? mungkin saja...."

"tidak bos. Saya akan langsung mencari informasi selengkapnya" potong Anton cepat, karena asisten yang di maksud adalah orang pengganti. Anton tak rela pekerjaan nya di tempati oleh orang lain.

Anton segera meluncur pergi dari ruangan itu dan menghubungi anak buah nya untuk menyebar dan mencari informasi seakurat mungkin.

Setelah mendapat perintah dari bos nya, para anak buah Anton segera menyebar ke titik-titik dimana saja yang mungkin di lalui oleh Adeline. Bahkan dari mereka ada yang memeriksa setiap cctv yang di pasang di jalanan. Tak perlu menggunakan uang untuk menyu*p karena mereka membawa aparat kepolisian setempat. Siapa yang berani menolak perintah Arya Sadewa? pasti tidak ada, kecuali jika mereka ingin kehilangan pekerjaan maka boleh di coba.

Sama hal nya dengan anak buah Anton, para orang-orang suruhan tuan tua yang di perintah untuk mengawasi Kirana pun sekarang sedang membuntuti mobil yang di bawa oleh Kirana. Setiap langkah kaki Kirana pasti akan di ambil foto dan beberapa video untuk laporan kepada tuan tua.

Dan mereka yang membuntuti Kirana saling pandang ketika mereka melihat gadis yang oleh tuan tua di kenal lembut sedang pergi kee......

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!