Demon Beside Me
“Rosela, tunggulah di ruang tunggu pengantin. Aku mau ke belakang dulu,” ucap seorang pria tampan bernama Damar setelah mengantar calon istrinya masuk ke ruang tunggu sebuah gedung pernikahan yang ia sewa. Senyumnya dibuat semanis mungkin agar wanita yang akan dinikahinya semakin terpesona padanya.
“Iya, jangan lama-lama, acara pernikahan kita akan segera di mulai.” Wanita cantik bernama Rosela itu melepas genggaman tangan calon suaminya. Wajahnya merah merona karena terlalu Bahagia. Akhirnya, hari ini ia akan melepas masa lajang.
Pasangan calon pengantin itu tampak sangat serasi dengan gaun pengantin yang mereka kenakan bernuansa modern. Terlihat sangat elegan dan sedap dipandang. Ditambah visual para mempelai bak seorang pangeran dan putri raja. Siapapun yang melihatnya pasti ikut bahagia. Satunya cantik, satunya lagi tampan.
“Ehm. Hanya sebentar.” Damar tersenyum menatap wajah cantik calon istrinya. Iapun pergi keluar ruangan dan menghilang ditikungan.
Sebenarnya, Rosela sangat gugup. Ia senang karena sebentar lagi, ia tak perlu tinggal serumah dengan kakak dan ibu tirinya yang jahat padanya. Penderitaan Rosela bak seorang Cinderella akan berakhir begitu ia resmi menjadi istri Damar. Sebab, setelah ini ia akan tinggal bersama dengan keluarga suaminya. Bukan dengan keluarga tirinya lagi.
Pria tampan Bernama Damar meminang Rosela beberapa minggu lalu. Damar bekerja sebagai manajer sebuah Perusahaan besar yang bergerak dibidang property. Secara materi, Damar bisa dibilang mapan. Hidup Rosela bakal terjamin setelah ini. Ia tak perlu menderita lagi.
Selain tampan Damar dikenal sangat sayang dengan keluarganya. Ia juga mencintai Rosela, sejak mereka duduk di bangku SMA. Dan sekarang sudah waktunya juga mereka berdua melangkah ke jenjang pernikahan setelah sekian lama menjalin kasih.
Mendekati acara, Rosela jadi semakin gugup. Ia menunggu kedatangan calon suaminya yang tak kunjung datang juga. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan sebuah pesan masuk. Rosela membuka pesan yang ternyata berasal dari kakak tirinya.
Pesan pertama berisi tentang ucapan selamat atas penikahan Rosela dengan Damar. Tapi pesan berikutnya, berupa video yang membuat hati Rosela ketar-ketir. Pasalnya, kakak tirinya yang bernama Emma itu sering mengganggu dan menjatuhkan mental Rosela dengan hal-hal negatif. Seperti minta uang Rosela, merusak barang-barang Rosela dan bahkan sering menebar fitnah tentang dirinya.
Cacian, makian, dan hinaan sudah menjadi makanan sehari-hari Rosela yang ia dapat dari kakak dan ibu tirinya. Selama bertahun-tahun, Rosela hidup dalam penderitaan dan sudah saatnya ia keluar untuk merasakan kebahagiaan bersama Damar. Kini, ia tak perlu lagi peduli pada keluarga tirinya yang selalu jahat padanya.
Tidak ada yang tahu kenapa Emma sangat membenci Rosela. Padahal sebagai adik tiri, Rosela tidak pernah membencinya. Untungnya, Damar lebih percaya Rosela ketimbang Emma yang sudah tahu seperti apa tabiat kakak tirinya sehingga hubungan mereka sampai ke jenjang ini.
Sekarang adalah hari bahagia Rosela, ia tahu video kiriman kakaknya pasti berisi hal yang akan menyakitkan hatinya. Makanya Rosela mengabaikan pesan itu dan mematikan ponselnya. Ia hanya ingin fokus dengan pernikahannya dan tak ingin diganggu oleh siapapun.
Sebentar lagi, Rosela tak perlu berhubungan dengan ibu dan kakak tirinya yang jahat, jadi Rosela hanya perlu bertahan sampai acara pernikahannya selesai.
“Kenapa kau tidak baca pesanku?” tanya seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu. Wanita itu, siapa lagi kalau bukan kakak tiri Rosela.
“Ponselku mati,” jawab Rosela berbohong. Ia juga pasang wajah dingin.
“Kau sudah membacanya. Kau sengaja mematikannya kan? Kau tak mau tahu apa isi video yang kukirimkan padamu?” tanyanya langsung nyelonong masuk tanpa izin. Emma selalu saja bersikap seperti biasanya. Sombong dan juga angkuh. Ia suka sekali mengintimidasi adik tirinya.
Rosela diam saja, ia juga tak mau melihat wajah sinis kakak tirinya. Ingin rasanya ia mengusir Emma dari sini karena membuat suasana hatinya jadi kacau. Tapi ia tidak bisa, hati Rosela terlalu lembut dan tidak tegaan. Makanya ia sering sekali ditindas.
“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu.” Emma terus saja mengintimidasi adik tirinya. “Aku … hamil anak Damar,” tuturnya tanpa basa-basi.
Mata Rosela langsung terbelalak mendengar pengakuan kakak tirinya. Tentu saja Rosela tidak langsung percaya begitu saja. Sudah banyak sekali kebohongan yang dilakukan Emma dan kali ini Rosela tidak akan pernah tertipu dengan tipu muslihat Emma.
“Kau jangan bohong, jika kau bicara seperti itu hanya untuk menggagalkan pernikahanku, maka itu tidak akan berhasil.”
“Sudah kuduga kalau kau tidak percaya.” Emma membuka tasnya dan dan mengeluarkan selembar foto hasil USG yang menandakan kalau ia tidak bohong dengan kehamilannya. “Bukti bahwa ayah dari anak ini adalah Damar, kau bisa lihat video yang kukirimkan padamu,” ucapnya sambil menyerahkan foto USG kehamilannya pada Rosela.
Dengan tangan gemetar dan hati yang berkecamuk, Rosela menatap foto itu dengan bibir bergetar. Hatinya sakit, jantungnya serasa ditusuk-tusuk. Tapi ia masih belum percaya pada semua yang dikatakan kakak tirinya ini.
Untuk membuktikannya, Rosela kembali menyalakan layar ponselnya dan membuka pesan Emma. Betapa terkejutnya Rosela saat menyaksikan video yang ternyata berisikan adegan ranjang antara Damar dan Emma sengaja direkam di sebuah kamar. Bahkan pasangan peselingkuh itu sudah merencanakan akan menikah dan mencampakkan Rosela.
Hancur sudah hati dan jiwa Rosela setelah mengetahui calon suaminya tega mengkhianatinya seperti ini. Ia sungguh tidak bisa percaya tapi semua bukti terpampang nyata didepannya. Entah anak yang dikandung kakak tirinya ini benar anaknya Damar atau bukan, yang jelas dua orang itu sudah bermain api dibelakang Rosela dan melakukan hubungan terlarang. Hal itu jelas tak bisa dimaafkan.
Hati wanita mana yang tidak tersayat-sayat hatinya mengetahui fakta menyakitinya ini. Saking sakitnya, Rosela langsung berlari meninggalkan ruangan menuju pintu keluar sambil berlinang air mata.
Masih sambil mengenakan gaun pengantin yang melekat erat ditubuhnya, Rosela menerobos kerumunan orang dan menabrak semua benda yang ada didepannya sehingga menimbulkan kegaduhan. Semua orang menatap bingung Rosela yang menangis tanpa henti tapi tak satupun dari mereka menanyakan apa yang terjadi. Tubuh gadis itu lemas lunglai, tapi ia tak ingin berhenti di sini.
Sekuat tenaga, Rosela berlari keluar gedung menuju jalan raya. Pikirannya kacau dan ia tak bisa mendengar suara-suara yang ada di sekelilingnya. Seruan-seruan orang yang memanggil-manggil namanya juga tak ia hiraukan.
Sampai akhirnya, Rosela tiba di pinggir jalan dan langsung menyeberang jalan raya tanpa melihat kanan kiri. Akibatnya, banyak pengendara mobil maupun motor menghentikan laju kendaraan mereka secara dadakan. Umpatan dan sumpah serapah mulai terucap bersamaan dengan bunyi klakson yang memekikkan telinga.
Saking cepatnya berlari, Rosela hampir saja tertabrak sepeda motor yang melesat cepat kearahnya. Untung saja pengendara motor itu segera mengerem tepat waktu sampai motor bagian belakang terangkat ke atas dan berhenti tepat di pinggir Rosela yang sudah menutup wajahnya dengan kedua tangan.
“Woy!” bentak sang pemotor itu kesal dengan apa yang dilakukan Rosela karena telah menyeberang sembarangan.
Situasi berbahaya hendak menimpa pria pengendara motor itu karena dari arah kana dan kirinya tampak telihat truk dan mobil melaju cepat kearahnya. Pria itupun terpaksa merentangkan kedua tangannya untuk menghentikan laju semua pengendara yang lewat disekitarnya agar tak terjadi tabrakan beruntun.
Hal ajaib pun terjadi. Semua mobil dan motor serta kendaraan bermuatan besar lainnya mendadak berhenti seketika. Padahal pengemudinya tidak mengerem laju kendaraan mereka.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Bunda Hariron
Alhamdulillah...ini cucunya pak po sudah hadir...
2024-03-04
1
Rahma Nuryani
mak Hans udah up ya
2024-02-29
0
eenok
akhrny rilis jg deh .. hans... akn seoon apa kh ato sehebt apakh dirimj oerpduan raja demit n pocipocicu
2024-02-29
0