12. Demam.

Setelah kesepakatan selesai, Divya pulang ke Mansion. Namun baru saja masuk, sekali lagi lengannya dicekal seseorang. Siapa lagi kalau bukan si Om Emilio.

Kali ini Divya diam saja, tidak berteriak atau membuka suara sedikit pun.

Brakkk!

Pintu kamar Emilio tertutup lalu dikunci, lelaki itu masih mencekal lengan Divya lalu melempar dengan kasar tubuh Divya ke atas ranjang. Tanpa bicara namun dengan wajah menyeramkan, lelaki yang sudah kesetanan itu menyibak bagian bawah dress yang membalut tubuh Divya ke atas lalu dengan sentakan kasar menarik CD Divya bahkan terdengar suara sobekan kain.

Divya diam saja membiarkan lelaki itu melampiaskan amarah nya, dia tau dengan me-reject dan mematikan ponsel Emilio akan marah padanya.

Lelaki itu membuka pakaian nya sendiri, lalu tanpa permisi Emilio memasukkan juniornya masuk ke dalam milik Divya dengan hentakan kasar tanpa kelembutan sedikit pun.

Geraman serta erangan dari mulut Emilio terdengar, nafas lelaki itu juga terdengar berat. Emilio terus menggen_jjott di bawah sana tanpa memperdulikan wanita di bawahnya merasa nyaman atau tidak.

"Ahhhhhhh...." tak lama lenguhaann lelaki itu terdengar.

Divya bahkan tidak berekspresi apapun, dia hanya bergeming saat Emilio menyetu_buhinya. Mungkin hatinya sedang lelah, apalagi tadi ia sempat mengingat semua kenangan bersama Finn. Tiba-tiba hatinya sakit kembali, bahkan saat Emilio barusan menggau_liinya wanita itu tetap berwajah datar tanpa ekspresi dan emosi apapun.

Setelah selesai menyalurkan rasa marah dan gairahnya, Emilio tertegun saat melihat wajah Divya yang tanpa ekspresi. Ia bahkan baru menyadari sejak tadi Divya hanya terdiam tanpa suara apalagi bergerak mengikuti gerakannya. Itu artinya sejak tadi dia bermain sendiri, heh!

Tadinya Emilio ingin memarahi habis-habisan setelah ia puas menghukum wanita itu, namun sekarang tiba-tiba hatinya cemas.

"El, kamu gapapa? Apa Om menyakitimu?"

Namun Divya tetap pada mode diam, tetap bergeming bahkan jika tidak teliti helaan nafas Divya tidak terdengar.

"El, ngomong dong. Kamu kenapa?" Emilio gelagapan, lelaki itu bangkit dari tubuh Divya lalu mendekati lemari di walk in closet untuk memakai bathrobe.

Saat Emilio kembali ke arah ranjang, Divya sudah turun dari ranjang. Wanita itu membenahi pakaian nya, mengambil tas dan CD yang sudah robek. Divya memasukkan ke dalam tas CD sobek itu, baru kemudian menatap Emilio dengan tatapan kosong.

"Om masih mau? Kalau masih mau, Om nanti masuk aja ke kamarku seperti semalam. Aku akan memuaskan nafsu Om, bukankah aku hanya dijadikan budak nafsu Om?" setelah mengatakan nya, Divya keluar dari kamar itu. Bodoh amat jika diluar sana ada Fayyana atau para pelayan yang melihat penampilan berantakan nya. Hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Emilio ingin langsung mengejar namun dia ragu takut ada yang melihat mereka berdua diluar kamar jadi dia menahan diri.

Saat makan malam bahkan Divya tidak turun untuk makan, wanita itu mengurung diri di kamar. Terkadang Divya akan tiba-tiba menangis, kadang-kadang juga tertawa.

Sisil yang masuk ke dalam kamar karena disuruh membawa makan malam oleh Emilio pun bingung melihat keadaan Divya.

"Nona, Anda kenapa? Jangan takuti saya, Non."

Divya tidak menjawab, dia duduk di atas karpet di lantai di samping tempat tidur dengan punggung bersandar pada pinggiran ranjang. Wajahnya sudah pucat, bahkan bibirnya hampir kering karena belum minum sedikit pun sejak pertemuan dengan Fatir yang akhirnya dari pertemuan itu lukanya kembali menganga mengingat semua kenangan bersama Finn.

"Non, minum jus nya ya. Bibir Nona pecah-pecah itu," cemas Sisil.

"Pergilah, aku sedang ingin sendiri." Usir Divya, lalu wanita itu berdiri masuk ke dalam kamar mandi. Divya berdiri di bawah shower, memutar kran masih dengan memakai pakaian ia membiarkan tubuhnya kebasahan.

Lalu sekali lagi Divya menangis dengan pilu, suara yang keluar dari shower menyamarkan suara tangisan nya.

Namun telinga Sisil yang sensitif, bisa mendengar tangisan Divya. Dengan setengah berlari, Sisil turun ke bawah ingin melapor pada Emilio.

"Tuan!"

Untung saja Fayyana memang tidak ada, wanita itu belum pulang sejak pergi siang tadi padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

"Ada apa? Kenapa kau seperti ketakutan?!"

"Nona Ellia, Tuan... tolong Non--"

Tanpa menunggu ucapan Sisil selesai, Emilio berlari kencang dengan jantung yang tak karuan.

Brakkkk!

Emilio masuk ke kamar mencari keberadaan Divya, terdengar suara gemericik air mengalir dari kamar mandi. Lelaki itu kembali berlari dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Ellia!!!"

Tubuh Divya sudah tergolek lemas di atas lantai vinyl kamar mandi, masih terguyur air shower.

Dengan cepat Emilio memangku tubuh Divya membawanya keluar dan membaringkan di atas ranjang. Emilio menepuk-nepuk pipi Divya, tubuh Divya ternyata panas.

Sisil sudah ingin menangis melihat keadaan Divya, bagaimana pun mereka berdua sudah dekat.

"Sil! Suruh kepala pengurus rumah menelepon Dokter pribadiku, cepat!"

"Baik, Tuan."

Emilio membuka seluruh pakaian Divya yang basah, menggantinya dengan baju tidur.

Sekitar 20 menit kemudian, Dokter Richard datang. Dokter pribadi Emilio itu segera memeriksa tubuh Divya.

"Gimana, Dok?"

"Nona Ellia hanya demam, tapi melihat bibir nya sepertinya kekurangan cairan dan juga fisik Nona seperti kelelahan. Apa Nona melakukan sesuatu yang memberatkan untuk fisik?"

Emilio langsung kepikiran dirinya yang terus menggempur tubuh Divya sejak menerobos kesucian sampai semalam dan bahkan baru tadi dia menyetu_buhi nya lagi dengan kasar.

"Saya akan memberikan infus dan juga obat penurun panas."

"Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu, Dok." Emilio begitu khawatir.

"Suruh seseorang mengompres Nona Ellia, jika demam Nona masih belum turun setelah diberikan obat. Cara lain adalah memeluk Nona dengan cara skin meets skin, maksudnya memeluk berbagi panas dengan kulit bertemu kulit. Anda paham?"

Emilio mengangguk, "Aku paham."

"Kalau begitu saya akan memasang infus sekarang."

Sekitar 30 menit Dokter memeriksa dan memasang infus dan memberikan obat demam dengan cara pemberian parasetamol infus.

Setelah Dokter pergi, Emilio terus berada di samping Divya menjaga wanita itu. Perasaan bersalah bersarang dalam hatinya, mengingat perbuatan kasarnya saat menggau_li nya tadi.

Emilio duduk di tepi ranjang, mengelus wajah pucat Ellia. "Maafkan, Om. Tadi Om hanya marah karena melihatmu bersama kekasihmu dan mendengar pembicaraan mu. Om hanya nggak mau kamu perhatian atau masih berhubungan dengan lelaki lain. Kamu tanya apa Om cemburu, kan? Ya, Om akui... Om cemburu. Hati Om terbakar saat melihat mu tersenyum pada lelaki lain, maafkan Om."

Tengah malam panas Divya masih belum turun, Emilio masih setia merawat Divya dengan sesekali mengompres dahi wanita itu. Karena demam Divya belum turun juga dan ia mengingat omongan Dokter, Emilio segera mempraktekan anjuran Dokter dengan melakukan cara skin meets skin. Emilio sudah bersiap memeluk tubuh Ellia yang telanjang, ia juga sudah membuka bajunya dan bertelanjang da da. Emilio lalu berbaring memeluk Divya untuk mulai berbagi panas metode kulit bertemu kulit.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

nah looooo..... lo sih om..... kejar setoran kek orang kesetanan 😤

2024-11-23

1

Sita Sit

Sita Sit

Emilio udah cinta kayaknya sama Divya,tapi masih gengsi kayaknya

2024-11-29

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kalau Begitu, Ayo Balas Dendam...!!!
2 2. Fayyana Kebakaran Jenggot.
3 3. Memikirkan Strategi Untuk Bisa Menggoda.
4 4. Percobaan Pertama Menggoda.
5 5. Unbo_xing.
6 6. Kamu Sengaja Menggodaku.
7 7. Memenangkan Pertaruhan.
8 8. Om Mau Tidur Sama Kamu.
9 9. Om Masih Mencintai Tantemu.
10 10. Dua Laki-Laki Sekaligus.
11 11. Paparazi.
12 12. Demam.
13 13. Menjauh.
14 14. Kucing Yang Suka Nge'reog.
15 15. Bersolo Karir.
16 16. Pergi.
17 17. Gagal.
18 18. Tantemu Masih Hidup.
19 19. Dibuang Bak Sampah.
20 20. Seperti Di Neraka.
21 21. Tunggu Aku Kembali Ke Dalam Tubuhmu.
22 22. Saatnya Kau Menjadi Gembel.
23 23. Tidak Rela Suami Didekati Wanita Lain.
24 24. Saling Berbagi Informasi.
25 25. Merasa Bersalah.
26 26. Party.
27 27. Dia Nggak Pernah Goda Aku.
28 28. Hati Teriris dan Mimpi Ba Saah.
29 29. Saya Talak Engkau, Saya Talak Engkau!
30 30. Jangan Pernah Berani Menghina Ellia.
31 31. Mundur WIR!
32 32. Tentang Misi Balas Dendam.
33 33. Aku Nggak Suka Di Khianati.
34 34. Bibit Pelakor.
35 35. Boro-Boro Bangga Di Rebutin Dua Lelaki.
36 36. Cinta Ini Membunuhku.
37 37. Teman Macam Apa.
38 38. Cukup Satu Kali Salah Dalam Mencintai.
39 39. Berusaha Mengembalikan Ingatan Ellia.
40 40. Pasal.
41 41. Bakal Adu Jotos Nggak Ya?
42 42. Aku Sudah Membuang Sampah Itu Padamu.
43 43. Memancing Rasa Traumanya Akan Lelaki.
44 44. Finn Memang Adikku Satu Ayah.
45 45. Kau Mencintai Tubuh Ellia.
46 46. Watak Asliku Keras.
47 47. Mengenali Kekasihnya Meski Hilang Ingatan.
48 48. Aku Juga Menyukai Sosokmu Di Dalam nya
49 49. Jawaban Konyol.
50 50. Kau Menginginkan nya Untuk Dirimu Sendiri.
51 51. Mendapat Status Baru.
52 52. Pernikahan & Kobaran Dendam Max.
53 53. M P.
54 54. Kamu Sangat Mengecewakanku, Max.
55 55. Ingatan Ellia Udah Kembali.
56 56. Akan Merebut Kembali Max.
57 57. Jangan Panggil Aku Tante, Aku Bukan Tantemu!
58 58. Berniat Menjodohkan Kita.
59 59. Bisa Direbut dan Diambil Kembali.
60 60. Calon Mantu Pilihan.
61 61. Maukah Kamu Menikah Dengan Abang, Dek?
62 62. PDKT Aja Dulu.
63 63. Menyembuhkan Luka Di Hati Ellia.
64 64. Basi!
65 65. Kamu Terlalu Berharga.
66 66. Honeymoon.
67 67. Tangis Haru Bahagia.
68 68. Abang Malik Belum Unboxing.
69 69. Malam Pertama Ellia dan Abang Malik.
70 70. Taruhan Para Bumil.
71 71. Aku Akan Lepas Tangan.
72 72. Aku Sudah Memperingati Mu.
73 73. Penculikan.
74 74. Memberimu Kesempatan Dengan Mempercayaimu.
75 75. Max Tertembak.
76 76. Ketegangan Antara Max dan Malik.
77 77. Perkelahian Pun Tak Terhindar Lagi.
78 78. Malam Dingin di Rumah Malik dan Ellia.
79 79. Dendam, Para Mantan, Tanda Lahir.
80 80. Happy Ending.
81 Karya Baru (Kurenggut Kembali Segalanya)
82 Novel Baru, Gadis Galak Terjebak Duda Gila.
83 NOVEL BARU (Balas Dendam Lady Charity)
84 Novel Baru Transmigrasi (Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh)
85 Judul Baru, Jangan Panggil Putraku Anak Haram!
86 Karya Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Kalau Begitu, Ayo Balas Dendam...!!!
2
2. Fayyana Kebakaran Jenggot.
3
3. Memikirkan Strategi Untuk Bisa Menggoda.
4
4. Percobaan Pertama Menggoda.
5
5. Unbo_xing.
6
6. Kamu Sengaja Menggodaku.
7
7. Memenangkan Pertaruhan.
8
8. Om Mau Tidur Sama Kamu.
9
9. Om Masih Mencintai Tantemu.
10
10. Dua Laki-Laki Sekaligus.
11
11. Paparazi.
12
12. Demam.
13
13. Menjauh.
14
14. Kucing Yang Suka Nge'reog.
15
15. Bersolo Karir.
16
16. Pergi.
17
17. Gagal.
18
18. Tantemu Masih Hidup.
19
19. Dibuang Bak Sampah.
20
20. Seperti Di Neraka.
21
21. Tunggu Aku Kembali Ke Dalam Tubuhmu.
22
22. Saatnya Kau Menjadi Gembel.
23
23. Tidak Rela Suami Didekati Wanita Lain.
24
24. Saling Berbagi Informasi.
25
25. Merasa Bersalah.
26
26. Party.
27
27. Dia Nggak Pernah Goda Aku.
28
28. Hati Teriris dan Mimpi Ba Saah.
29
29. Saya Talak Engkau, Saya Talak Engkau!
30
30. Jangan Pernah Berani Menghina Ellia.
31
31. Mundur WIR!
32
32. Tentang Misi Balas Dendam.
33
33. Aku Nggak Suka Di Khianati.
34
34. Bibit Pelakor.
35
35. Boro-Boro Bangga Di Rebutin Dua Lelaki.
36
36. Cinta Ini Membunuhku.
37
37. Teman Macam Apa.
38
38. Cukup Satu Kali Salah Dalam Mencintai.
39
39. Berusaha Mengembalikan Ingatan Ellia.
40
40. Pasal.
41
41. Bakal Adu Jotos Nggak Ya?
42
42. Aku Sudah Membuang Sampah Itu Padamu.
43
43. Memancing Rasa Traumanya Akan Lelaki.
44
44. Finn Memang Adikku Satu Ayah.
45
45. Kau Mencintai Tubuh Ellia.
46
46. Watak Asliku Keras.
47
47. Mengenali Kekasihnya Meski Hilang Ingatan.
48
48. Aku Juga Menyukai Sosokmu Di Dalam nya
49
49. Jawaban Konyol.
50
50. Kau Menginginkan nya Untuk Dirimu Sendiri.
51
51. Mendapat Status Baru.
52
52. Pernikahan & Kobaran Dendam Max.
53
53. M P.
54
54. Kamu Sangat Mengecewakanku, Max.
55
55. Ingatan Ellia Udah Kembali.
56
56. Akan Merebut Kembali Max.
57
57. Jangan Panggil Aku Tante, Aku Bukan Tantemu!
58
58. Berniat Menjodohkan Kita.
59
59. Bisa Direbut dan Diambil Kembali.
60
60. Calon Mantu Pilihan.
61
61. Maukah Kamu Menikah Dengan Abang, Dek?
62
62. PDKT Aja Dulu.
63
63. Menyembuhkan Luka Di Hati Ellia.
64
64. Basi!
65
65. Kamu Terlalu Berharga.
66
66. Honeymoon.
67
67. Tangis Haru Bahagia.
68
68. Abang Malik Belum Unboxing.
69
69. Malam Pertama Ellia dan Abang Malik.
70
70. Taruhan Para Bumil.
71
71. Aku Akan Lepas Tangan.
72
72. Aku Sudah Memperingati Mu.
73
73. Penculikan.
74
74. Memberimu Kesempatan Dengan Mempercayaimu.
75
75. Max Tertembak.
76
76. Ketegangan Antara Max dan Malik.
77
77. Perkelahian Pun Tak Terhindar Lagi.
78
78. Malam Dingin di Rumah Malik dan Ellia.
79
79. Dendam, Para Mantan, Tanda Lahir.
80
80. Happy Ending.
81
Karya Baru (Kurenggut Kembali Segalanya)
82
Novel Baru, Gadis Galak Terjebak Duda Gila.
83
NOVEL BARU (Balas Dendam Lady Charity)
84
Novel Baru Transmigrasi (Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh)
85
Judul Baru, Jangan Panggil Putraku Anak Haram!
86
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!