Alligator Blood

Saat didalam kelas, Winda terus saja berusaha mendekati Raka namun Kevin dan teman-temannya yang lain selalu mengomentari Winda dan menyuruh ia jauh-jauh

“Eh bukannya hari ini lu lomba olimpiade”ucap Desy

“Eh bener tuh, bukannya hari ini jadwal lomba olimpiade nya”lanjut yang lain

Tiba-tiba datang seseorang yang langsung menjewer telinga Raka siapa lagi jika bukan si ketua osis, semua anak kelas hanya melongo melihat seorang ketua osis yang lemah lembut bertindak galak terhadap Raka.

“Eh kanebo basah, gue sama Bu Aletta udah nunggu lu dari tadi tapi lu malah santai-santai di sini”ujar Aya

“Ya sorry gue lupa soalnya”jawab Raka tanpa rasa bersalah

Aya menjewer telinga Raka kembali hingga memerah membuat mereka yang melihatnya merasa kasihan, Raka dan Aya berjalan keluar kelas dengan langkah terburu-buru dan anak kelas pun mengikuti mereka semua

Sesampainya di parkiran, ternyata disana sudah ada bu Aletta dan kepala sekolah. Raka mengalami keduanya dengan senyuman yang dibuat-buat karena ia mendapatkan tatapan mengerikan dari gurunya itu

“Waktu kita hanya sedikit, jika kita telat maka akan didiskualifikasi”ucap kepsek

“Pak kepsek kita ikut ya, kita juga mau menyemangati babang ganteng ini”ucap Tiara

“Iya pak benar, kita bakal menjadi suporter”

“Terserah kalian saja lah karena waktu kita tinggal 20 menit lagi, kalian naiklah ke bis sekolahan”ucap kepsek

“Pak, bagaimana kalau kami berdua dan bu Aletta duluan saja kebetulan hari Ini saya bawa mobil”ucap Raka

“Ya baiklah, kalian duluan saja biar kami menyusul kalian”

Mereka bertiga langsung menuju mobil milik Raka, namun baru beberapa langkah tiba-tiba mereka berhenti karena dihadang oleh sosok wanita yang tidak tahu diri, ya siapa lagi kalau bukan Winda.

“Eh lebih baik lu naik bis aja sana, mobil itu gak cocok sama lu, ayo ka kita berangkat sekarang”

Ujar Winda setelah mendorong Aya hingga terjatuh, Raka membantu Aya untuk berdiri sedangkan Bu Aletta memandang Winda dengan tatapan tajamnya.

“Apa-apaan kamu itu Winda, jangan menghambat perjalanan kami”ucap Bu Aletta

“Apa sih bu kok sewot banget sih, ayo ka kita tinggalin aja dia”ujar Winda menunjuk Aya

“Pergi sekarang sebelum gue bertindak kasar ke lu”ucap Raka tertahan

“Kamu ngomong apa sih, kita itu sahabat kecil dari kamu pindah juga kita udah sahabatan terus sekarang kamu pilih wanita itu daripada aku sahabat kecil kamu”

“Pergi sekarang jalang”bentak Raka

Semuanya yang berada di dalam bis pun menoleh ke sumber suara tersebut karena suara Raka terdengar sangat menggelar, anak kelas yang melihat itu merasa jengkel dengan sikap Winda yang tidak tahu diri

Raka langsung membantu Aya berjalan dan mereka bertiga pun sudah masuk ke dalam mobil, Raka segera menjalankan mobilnya ia tak peduli dengan teriakan Winda.

Terlihat jalanan yang sangat padat, dan akhirnya mobil yang dibawa Raka membelah jalanan pintas agar mereka cepat sampai di sana. Namun di belakang sana ada 4 motor yang mengikuti mereka

“Sepertinya ada yang mengikuti kita”ucap Bu Aletta

“Bener Bu, kenapa mereka mengikuti kita”jawab Aya

“Ya karena mereka suruhan orang agar kita tidak bisa mengikuti lomba ini”jawab Raka enteng

“Tapi siapa yang tega menyuruh mereka, dan jumlah mereka juga banyak”tanya Aya

“Udah lah tenang aja”

Raka sengaja memelankan laju mobilnya sehingga 4 motor itu bisa mengejarnya dan sekarang mereka berada di depan mobil milik Raka, dengan senyuman penuh arti Raka menginjak pedal gas tersebut dengan kecepatan tinggi membuat para pengendara motor itu terkejut dan berusaha menyelamatkan diri

Brughh

Brughh

“Gilaa apa yang kamu lakukan Raka, apa kamu mau membunuh kami hah”bentak Bu Aletta

“Gue belum nikah jadi kalau lu mau mati ya mati aja duluan jangan ngajak-ngajak kita berdua”timpal Aya

“Yaelah santai, lagian kita gak punya waktu buat meladeni mereka semua”ucap Raka

Setelah menabrakkan mobilnya ke motor mereka, kini tibalah di jalanan raya yang menuju tempat tersebut dan sesampainya disana mereka dengan tergesa-gesa masuk kedalam ruangan namun sebelum itu mereka harus mengambil tanda pengenal (ya intinya seperti itulah saya tidak tahu bagaimana lomba olimpiade matematika yang saya tahu cuma lomba silat dan paskibra)

“Hitung lima maka SMA MANDALA akan kami didiskualifikasi, 1……2…..3…4….”

“Kami sudah datang pak, maaf karena datang terlambat karena jalanan sangat macet”ucap Raka berusaha mengatur nafasnya

“Baiklah kalian berdua langsung ke tempat kalian, karena SMA Mandala sudah datang maka acara ini akan kami mulai”

[Misi terdeteksi, menangkan lomba ini dan dapatkan hadiah]

Rombongan anak kelas Raka sudah datang, Bu Aletta dan kepsek pun sudah duduk ditempat yang disediakan. Anak kelas 12 ap² pun sangat kagum saat melihat Raka yang begitu terlihat tenang dan tentunya tampan.

“Dalam kompetensi kali ini terdiri dari 50 soal, peserta akan mendapatkan skor 4 untuk setiap jawaban benar, skor -2 untuk jawaban salah dan skor -1 untuk soal yang tidak dijawab, dan kami memberikan waktu lima detik dari sekarang”

“Pertanyaan pertama, Semua akar polinomial 26-10z5+Az4+Bz3+Cz2+Dz2+16 adalah bilangan bulat positif, mungkin diulang. Berapa nilai B ?”

Tettt

“-88”

“Jawaban benar untuk SMA Garuda”

Kini sudah pertanyaan yang ke 20 nya sedangkan SMA Mandala masih mendapatkan poin 4 karena berhasil menjawab satu pertanyaan, banyak orang yang menggunjing ke SMA Mandala tersebut dan mereka beranggapan perwakilan SMA Mandala sangat bodoh

“Cih orang bodoh kok di suruh mewakili sekolahan, apa pihak sekolah tidak memiliki murid pintar, coba lihat SMA Garuda mereka sudah dapat poin banyak”

“Iya bener, sekolahan macam apa yang kirim orang bodoh seperti mereka”

“Kalau saya sih pasti malu memiliki perwakilan murid seperti mereka, memalukan sekali”

Sedangkan para suporter SMA Mandala sangat kecewa karena poin mereka ketinggalan sangat jauh sekali, namun pertanyaannya selanjutnya SMA Mandala berhasil menjawab pertanyaan tersebut dan tentunya Raka yang menjawab karena ia memiliki kemampuan di atas rata-rata

Tett

Tett

Tett

Sudah berapa kali Raka terus menerus menekan tombol tersebut dan kini soal pun sudah habis dan SMA Mandala mendapatkan skor paling tinggi, mereka yang melihat itu sangat tercengang melihat kepintaran siswa SMA MANDALA.

“Kita umumkan pemenang lomba hari ini, juara……”

Prok

Prok

“Dan inilah dia juara satu yang kita tunggu-tunggu di raih oleh SMA MANDALA dengan skor tertinggi”

Prok

Prok

Setelah pembagian hadiah dan berfoto-foto, kini mereka berada di sebuah restauran yang sangat mewah dan tentunya tempat ini milik Raka namun mereka tak ada yang tahu.

[Selamat tuan mendapatkan sebuah mansion moderen]

[Selamat tuan mendapatkan 10 bodyguard terkuat]

“Hm, hadiah yang sangat di butuhkan, terimakasih Zio”

[Sama-sama tuan]

Setelah puas makan-makan mereka kembali ke sekolah kecuali Raka dan kedua wanita yang dibawanya, pak Surya datang dan beberapa karyawan yang mengucapkan selamat atas kemenangan Raka karena mereka melihat siaran live streaming

“Oh ya tuan, saya sudah mengirimkan hasil dari restauran ini dan asal tuan tahu hasil beberapa hari ini sangat menguntungkan dan sangat melonjak meroket”

“Wah benarkah, coba saya lihat dulu”

Sedangkan Aya dan bu Aletta masih menyimak obrolan mereka, Raka terkejut saat melihat nominal uang yang dikirimkan oleh pak Surya 1 milyar dalam beberapa hari ini sangat gilla

“Kerja bagus, hari ini tolong cairkan bonus untuk mereka semua ya pak”

“Baik tuan, kalau begitu saya pamit dulu”

Setelah kepergian pak Surya, mereka bertiga pun kembali ke dalam mobil namun tak ada yang berbicara sama sekali mereka masih disibukan dengan pikirannya masing-masing

“Bukannya pak Surya itu pemilik restauran itu? Tapi kenapa dia mengirimkan mu uang dari hasil itu”tanya Bu Aletta

“Ouh, Restauran itu milik saya bu beberapa hari yang lalu dan saya mempercayakan pak Surya untuk mengelolanya karena saya masih di sibukkan sekolah “

“Jadi restauran itu punya kamu, wah kalau tahu begitu gue bisa makan gratis di sana”ucap Aya

“Ya kalian bebas datang ke sana tapi harus bayar hahaha”

Hingga akhirnya mereka sampai di sekolahan dan disambut hangat oleh mereka. Akhirnya jam pulang pun tiba namun Raka pulang ke rumah bersama Aletta dan Aya karena mereka ingin main ke rumah Raka.

“Horee kak Aletta datang, tapi sama siapa”tanya Lea

“Ini temen abang kamu makannya kenalan gih”ucap Aletta

“Hallo kak, aku Lea adiknya si beruang galak”

“Hallo juga, kamu cantik sekali gemesin lagi, oh ya nama kakak itu Aya “

“Oh kak Aya, kakak juga cantik sama kaya kak Aletta “

Sedangkan Raka berada di kamar setelah ganti baju ia turun ke bawah, dan terlihat adiknya sedang bermain bersama Aya dan bu Aletta.

Kring

Kring

“Dek cepat ke rumah sakit, ibu keserempet mobil”

“Apa, di rumah sakit mana kak”jawab Raka panik

“Rumah sakit cendikia”

“Bu Aletta, Raka titip Lea sebentar ya Raka ada urusan dulu”ucap Raka

“Emang ada urusan apa ka”tanya Bu Aletta

Namun Raka langsung pergi begitu saja, sesampainya di rumah sakit ia langsung menuju ruangan ibunya di rawat dan terlihat Deon yang sedang membantu Naomi untuk duduk

“Mana yang sakit bu”tanya Raka

“Ibu gak papa nak”

“Siapa yang udah bikin ibu luka kak, apa perlakuannya udah ditangkap”tanya Raka

“Belum dek”

“Gue bakal cari dia, apa ibu udah di perbolehkan pulang kak”

“Sudah dek”

Mereka pun pulang, sesampainya di rumah Deon dan Naomi sudah masuk sedangkan Raka menghubungi Leo untuk mencari tahu pelaku siapa yang menyerempet ibunya itu.

Malam pun tiba, setelah mengantarkan Aya dan Aletta pulang kini Raka berada di Vendoria Restauran dan sengaja ia tutup lebih awal tempat ini agar tak ada yang datang.

Leo dan beberapa anak buahnya sudah menunggu kedatangan Raka, tepat saat Raka masuk Leo langsung membungkukkan badannya dan mereka yang melihat itu merasa bingung akan tetapi mereka mengikuti apa yang dilakukan Leo

“Apa kalian sudah lama? Kenapa kalian belum memesan makanan”tanya Raka

“Kami baru 15 menit di sini tuan, dan kami tidak berani memesan makanan sebelum tuan datang”ucap Leo

“Hm, bawakan kami minuman dan cemilan”perintah Raka ke pelayan

“Baik tuan”

Raka mengaktifkan mata dewanya untuk melihat mereka semua apakah mereka benar-benar serius atau malahan ada penghianat, mereka yang di tatap seperti itu mereka ngeri apalagi tatapan Raka bagaimana elang yang siap menerkam mangsanya

“Langsung saja, kenapa saya meminta kak Leo mencari anggota sebanyak-banyaknya? Karena saya ingin membuka klan mafia yang sangat ditakuti oleh seluruh dunia ini tapi klan mafia kita yang ini beda dengan yang lain, kita akan membantu masyarakat yang dalam kesusahan dan memberantas orang-orang pembuat onar”

“Kalian tenang saja, saya akan memberikan kalian gaji setiap bulannya, oh ya sebelum itu kalian bekerja sebagai apa”tanya Raka

Satu persatu, mereka mulai menjawab ada yang menjadi preman, mantan pembunuh bayaran, mantan militer, begal, gelandangan dan lain-lain.

“Kita langsung berangkat ke markas kita saja”ajak Raka

“Baik tuan”jawab mereka serempak

“Zio, tolong tunjukan arah ke mansion”

[Baik tuan]

Raka melajukan motornya dan di ikuti puluhan motor dibelakangnya, orang-orang yang melihat itu dibuat terkejut dan ada juga orang yang merekam kejadian itu.

Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah mansion tersembunyi di tengah hutan, dan saat mereka didepan gerbang tiba-tiba puluhan senjata bermunculan bersiap akan menyerang mereka

[Mansion ini sangat modern, jika ada orang asing di wilayahnya secara otomatis puluhan senjata akan bermunculan, maka dari itu tuan harus mendaftarkan diri tuan dan yang lainnya, tuan hanya perlu mengecek pengaturan yang berada di tombol itu]

Raka mengutak-atik tombol tersebut dan mulai memverifikasi wajahnya dan di ikuti yang lain, hingga di dalam sana mereka di buat terkagum-kagum melihat bangunan megah seperti ini.

Mereka berkumpul di sebuah ruangan yang sangat luas, Raka duduk di kursi kebesarannya dan mereka bisa melihat aura yang dimiliki Raka begitu kuat sehingga mereka tak mampu mengangkat wajahnya

“Aligator Blood, ya kita akan menamakan klan mafia kita Aligator Blood. Bagaimana?”tanya Raka

“Sangat bagus tuan, dan cocok untuk klan mafia kita yang akan memberantas orang-orang pembuat onar”jawab Felix

“Baiklah, kalian istirahat saja dan untuk kamar kalian berada di lantai satu dan setiap kamar berisi tiga orang sedangkan lantai dua akan digunakan untuk kak Leo dan lima yang lainnya dan lantai tiga itu ruangan saya paham”

“Paham tuan”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***