cewek reptil

Pukul 23:20

Raka menjalankan motornya dengan kecepatan sedang agar boneka besar yang ia beli tidak jatuh meskipun sudah terikat dengan dirinya.

Cittt

Raka mengerem mendadak karena tiba-tiba ada beberapa orang yang mencegat jalannya, setelah melepaskan helm full face nya ia juga melepaskan tali yang mengingat ia dengan boneka besar itu.

“Cepat serahkan barang berharga lu atau nyawa lu melayang”bentak pria yang terlihat seperti ketuanya

“Lu ngomong enak bener, gue aja harus kerja banting tulang”jawab Raka

“Eh bocah, lebih baik lu serahkan semuanya atau kita bunuh lu”bentak anak buah si begal

[Menampilkan misi, kalahkan mereka semua dan buatlah sebuah organisasi mafia]

[Hadiah rahasia]

Raka yang mendengar misi dari sistem tentu saja semangat, apalagi ia pernah bercita-cita ingin mempunyai sebuah klan mafia sendiri.

“Cepat bunuh dia dan ambil semua barang berharganya”Seru si ketua begal

Bugh

Bugh

Bugh

Pertempuran pun tak dapat dihindari, Raka melawan lima anggota begal tersebut sedangkan si ketuanya hanya melihat bagaimana anak buahnya bekerja.

Dalam hitungan menit mereka semua sudah tumbang, si ketua yang melihat itu hanya melongo saja ia kira menghadapi bocah seperti ini adalah hal mudah.

“Sialan kau bocah”ucap si ketua itu

Raka yang melihat si ketua mengeluarkan celurit pun langsung mengeluarkan pedang naga api, mereka yang melihat kemunculan pedang itu tentu saja terkejut apalagi pedang tersebut berwarna merah terang.

Krak

Dengan sekali ayunan, Raka menebas lengan kanan si ketua begal tersebut. Darah bercucuran kemana-mana bahkan pakaian Raka pun terkena percikan darah itu.

“Akhhh, a..ampun to..tolong jangan bunuh saya”ucap si ketua

“T..tolong jangan bunuh kami tuan, kami terpaksa melakukan pekerjaan seperti ini dan kami baru pertama kali melakukan pekerjaan ini, saya mohon jangan bunuh kami kasihan keluarga kami tuan”timpal salah satu dari mereka

“B..benar tuan, kami terpaksa karena kami butuh uang untuk membiayai keluarga kami”

Sedangkan si ketua masih menahan sakit di bagian lengannya, Raka mendekat ke arah si ketua dan tiba-tiba sebuah cahaya putih muncul di tangannya.

Wushhh

Ke enam begal itu nampak terkejut dengan kemampuan bocah di hadapannya ini, barusan bocah itu menebas lengan si ketua dan tiba-tiba lengan yang sudah putus kini tersambung kembali.

Mereka menatap Raka dengan tatapan ngeri bahkan ada yang sampai ngompol, si ketua yang sadar dari lamunannya kini langsung berlutut di hadapan Raka dan semuanya pun langsung ikut berlutut.

“Te.. terimakasih tuan karena sudah mengembalikan tangan saya, saya bersedia dan bersumpah akan menjadi bawahan anda tuan”ucap si ketua

“Kami juga tuan, kami bersedia menjadi bawahan tuan”

Raka memandang mereka satu persatu dengan tatapan dingin dan tersenyum smirk, tubuh mereka semua bergetar dan tak berani menatap Raka yang sedang berdiri di depannya.

“Pegang janji kalian, jika kalian berani berkhianat maka nyawa kalian dan keluarga kalian taruhannya, siapa namamu”ucap Raka dingin

“Saya Leo”jawab si ketua

“Hm, Kak Leo saya minta kalian mencari anggota sebanyak mungkin dan tentunya kalian semua akan saya gaji perbulannya, saya minta besok mereka harus sudah ada dan kita akan bertemu di Vendoria Restauran jam 7 malam”lanjut Raka

“Baik tuan, kami akan mencari anggota sebanyak-banyaknya”jawab Leo

“Berikan rekening mu”

Leo pun memberikan nomor rekeningnya, Raka segera mengirimkan sejumlah uang untuk mereka semua sedangkan Leo dibuat terkejut dengan nominal yang masuk ke rekeningnya.

“T..tuan apa ini tidak terlalu banyak”tanya Leo

“Kalian ambil lah masing-masing 10 juta dan berikan ke keluarga kalian, dan untuk sisanya kalian pergunakan untuk keperluan kalian, jika besok malam kalian sudah sampai di sana berikan kartu ini ke mereka”

“Maaf sekali lagi karena saya sudah melukai kalian, kalau begitu saya pamit pulang karena sudah malam”lanjut Raka

Mereka semua serentak menjawab dan menundukkan kepala saat Raka melewati mereka, setelah kepergian Raka mereka semua masih berdiam diri di tempat tersebut.

“Kita yang salah tapi dia yang minta maaf ke kita, gue gak mau buat dia kecewa dan gue harus setia ke dia meskipun nyawa gue taruhannya”ucap Leo

“Bener bos, kami berjanji bakal menjadi bawahan tuan Raka yang setia dan gak bakal berkhianat”

“Tuan Raka orangnya sangat baik, akhirnya gue punya uang buat biaya berobat ibu gue”

Mereka semua pun pulang kerumah masing-masing setelah pembagian uang tersebut. Sedangkan Raka sesampainya di rumah ia membuka pintu depan rumahnya karena ia selalu membawa kunci cadangan

Saat masuk, ia melihat seorang yang tertidur di sofa ruang tamu. Raka menghampirinya dan membangunkan seseorang itu

“Kamu udah pulang dek”tanya Deon

“Udah kak, kak Deon kenapa tidur di sini bukannya di kamar”

“Kakak nungguin kamu, kata ibu malam ini kamu pulang jadi kakak nungguin kamu eh kenapa baju kamu banyak bercak darahnya?”tanya Deon khawatir

“Sutt!! Jangan berisik kak nanti seisi rumah ini gempar lagi, tadi Raka bantuin orang yang kecelakaan kalo gitu Raka ke kamar dulu mau mandi “

Raka pun menaiki tangga dan diikuti oleh Deon, kamar Deon berada di lantai satu karena ia enggan untuk mengisi kamar yang berada di samping kamar Raka.

[Selamat tuan mendapatkan elemen api dan angin]

[Selamat tuan mendapatkan uang sebesar 2 triliun]

Raka tersenyum puas dengan hadiah yang diberikan sistem bahkan di dalam kamar mandi ia mencoba elemen tersebut meskipun belum sempurna. Setelah membersihkan tubuhnya, Raka duduk di atas kasur dan tentunya Deon pun berada disini. Deon menatap Raka dengan tatapan seriusnya yang membuat Raka sedikit takut.

“K..kak Deon kenapa liatin Raka gitu”tanya Raka gugup

“Gak papa, kakak cuma masih kangen aja sama kamu setelah bertahun-tahun gak ketemu. Oh ya tadi kakak ngelamar kerja di restauran dan kakak diterima”ucap Deon bahagia

“Restauran mana kak?”

“Itu dek Restauran yang terkenal itu, Vendoria Restauran kakak seneng banget bisa kerja disana meskipun cuma jadi pelayan”jawab Deon

“Yahh, pedahal Raka pengen ngajak kakak kerja bareng Raka tapi yaudah lah”jawab Raka lemas

Deon pun panik melihat wajah Raka yang sangat memelas itu sedangkan didalam hati Raka terkekeh geli, bahkan bisa saja Deon diangkat menjadi manajer di sana apalagi pemilik nya berada di depannya.

“Jangan marah dong dek, emang mau ngajak kakak kerja apa hm? Ya udah deh kakak bakal ikut sama kamu asalkan kerjaan yang kamu kasih jelas”

Dengan semangat, Raka menjelaskan jika ia butuh asisten pribadi untuk membantu pembuatan perusahaan baru dan Raka butuh seseorang yang mengerti di bidang bisnis dan kebetulan Deon sewaktu kuliah mengambil fakultas manajemen bisnis.

“Jadi maksud kamu, kita akan buat sebuah perusahaan dari nol? Tapi gimana caranya dek sedangkan uang saja kita gak punya”

“Iya kak, Raka berencana ingin membuat sebuah perusahaan dan untuk soal uang kak Deon gak usah khawatir, mana nomor rekening kakak”

Mata Deon membulat saat melihat nominal angka yang masuk ke dalam rekeningnya, ia menatap Raka dengan tatapan bingung.

“Itu untuk modal utama, jadi tugas kakak harus mencari tanah kosong atau bangunan yang sudah tidak terpakai jadi tinggal kita renovasi saja”ucap Raka

“T..tapi dek, restauran itu udah terlanjur menerima kakak jadi karyawannya kalau kakak tiba-tiba berhenti nanti disangkanya kakak mempermainkan mereka”

“Hahahaha kakak tenang aja, restauran milik Raka jadi kak Deon gak usah khawatir biar nanti Raka yang bilang ke pak Surya “

“Apaaaaaa, jadi restauran itu punya kamu? Apa lagi yang kamu sembunyikan dari kakak”tanya Deon terkejut

“Ya Raka memiliki perusahaan di negara K namanya PT Garuda Global dan beberapa persen saham di PT Gemilang Abadi sama PT Cakra Crop di negara K”

Lagi dan lagi Deon dibuat tercengang, ia tahu jika perusahaan itu adalah perusahaan besar. Deon tak bisa berkata apa-apa lagi selain pasrah dan menatap Raka dengan tatapan penuh arti.

Mereka pun tertidur bersama, hingga akhirnya suara sistem membangunkan sosok Raka. Dengan malas dan masih mengantuk ia membuka matanya perlahan

[Apakah tuan ingin login]

“Ya Zio”

[Selamat tuan mendapatkan 4 Pill kesetiaan]

[Zonkkk]

[Zonkk]

Raka hanya mendengus dengan kesal karena ia kurang beruntung dan hanya bisa mendapatkan pill kesetiaan saja, setelah mencuci muka dan gosok gigi ia ke taman samping rumah untuk melakukan rutinitas nya

“Lohh den Raka, kapan pulangnya”tanya bi Nana

“Semalam bi, oh ya bi tolong buatkan Raka susu coklat anget ya”

“Siap den”

Raka kembali ke kamar sedangkan di dapur, Naomi sedang memasak seperti biasa karena ia tidak betah jika hanya berdiam diri saja. Naomi melihat bi nana sedang membuat susu coklat

“Bibi buat susu buat siapa”

“Ini buat den Raka Bu”jawab bi Nana

“Raka udah pulang bi? Kok aku lupa kalau semalam dia nelfon katanya nanti malam dia pulang”

“Bi tolong teruskan masaknya ya”lanjut Naomi

“Nggih Bu”

Naomi pun berjalan menaiki anak tangga, hingga di depan kamar Raka ia mengetuk pintu terlebih dahulu setelah itu masuk. Naomi melihat anak lelakinya sedang berkaca dan sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

“Anak ibu udah tampan kok”ucap Naomi

“Eh ibu, Raka kangen sama ibu”ucap Raka

Raka menghampiri ibunya dan memeluk serta mencium pipi ibunya, Naomi yang di perlakukan seperti itu hanya terkekeh saja sejak pindah rumah dan kehidupan keluarganya berubah Raka bersifat menjadi manja seperti ini.

Mereka berdua turun dan membawa boneka besar, sedangkan Deon sudah turun terlebih dahulu saat Raka berolahraga, Raka masuk ke kamar adiknya dan terlihat Lea yang baru keluar dari kamar mandi dan sudah lengkap dengan seragamnya.

“Abanggg, Lea kangen sama Abang”ucap Lea

“Abang juga kangen sama nih anak kambing, oh ya Abang belikan boneka buat Lea”

Raka memberikan boneka tersebut, setelah itu mereka berkumpul di ruang makan. Setelah selesai sarapan Raka, Lea pamit berangkat sekolah dan juga Deon pamit untuk melaksanakan tugas dari Raka.

“Oh ya, kak deon bawa mobil itu aja dari pada harus naik taksi”ucap Raka

“Gak usah dek, kak Deon gak pantes bawa mobil semahal itu lebih baik kakak pesan gojek saja”

“His, ya udah kakak bawa motor Raka aja dan gak ada penolakan “

Di SMA Mandala, mereka semua dibuat heboh kembali saat melihat mobil mewah yang pernah datang ke sini sayang kembali, Raka keluar dari mobil tersebut dan berjalan ala-ala bad boy.

Semua murid ciwi-ciwi di buat geger, terjawab sudah pertanyaan mereka siapa yang mengantarkan Bu Aletta waktu itu, sedangkan di ujung lorong sana anggota Jervanos menatap Raka dengan tatapan permusuhan.

“Wah rupanya si miskin ini sudah kaya raya, btw lu dapet duit dari mana? Apa jangan-jangan lu simpenan tante-tante ya”ucap Roy tiba-tiba

“Hahahaha bener tuh, pasti dia jadi pemuas wanita malam”timpal Winda

Meskipun mata Winda sangat berbinar saat melihat perubahan Raka yang semakin tampan dan ditambah membawa mobil mewah. Tapi ia harus berpihak ke geng Jervanos karena mereka lah sumber uang untuk nya.

“Kalian lihat kan, dia cuma diam saja dan pastinya dia simpanan wanita kesepian, menjijikan sekali”timpal Jaka

“Sok-sokan ikut olimpiade matematika tapi otak lu oon, gimana nanti nasib sekolah kita guys pasti dia bakal buat malu sekolah ini”jawab Roy

Raka terus berjalan dan menghiraukan ucapan mereka, namun Roy langsung memegang tangan Raka dengan kencang, meskipun tidak sakit tapi cengkraman itu membuat tangan Raka memerah

Wushhh

Raka menggerakkan tangannya, ia mendorong Roy dengan elemen angin yang di punyanya, Roy terpental enam meter setelah itu Raka langsung berjalan kembali ke arah kelasnya namun tiba-tiba

“R..Raka tunggu, kita ke kelasnya bareng”teriak Winda

Murid cewek yang melihat itu merasa jijik apalagi mereka tahu perlakukan Winda terhadap Raka bagaimana bahkan hampir setiap hari Winda meludahi wajah Raka. Tapi sekarang ia mengejar Raka membuat mereka jijik

“Kok si Winda gak punya malu ya, padahal dulu dia terus menca

ci-maki Raka tapi sekarang malah ngejar-ngejar Raka”

“Namanya juga manusia ular”

“Dasar cewek gatel, lihat yang bening dan banyak harta langsung melotot “

“Babang Raka, jangan mau sama manusia reptil seperti dia”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***