nyaris tewas

Debu berterbangan ketika santa mengibas kan sebuah kain di luar tenda, semuanya menjadi putih kusam karena tertutup debu.

"uhuk.. uhuk.. "santa memegang tenggorokan nya yang terasa sangat gatal, dia melihat sekitar nya banyak tenda yang sudah rusak dan tertimpa puing-puing reruntuhan akibat serangan yang tiada hentinya.

" allah.. "

Santa berbalik dan melihat sebuah tangan keluar dari reruntuhan, santa langsung bergerak mendekati nya "aku akan bantu, " ucap santa sambil mencoba menyingkirkan reruntuhan itu "hati hati! " Rama datang membantu santa dengan kondisi wajahnya yang penuh dengan noda darah.

"satu dua tiga! angkat!! "

"ahhhh!!! "

Terlihat seorang pria dari balik reruntuhan "ya rab.. ya rab.. " ucap nya dengan nafas terengah-engah "tenang jalal." Rama membersihan kepala teman nya itu.

"Maryam!! " santa melihat sekeliling nya karena tempat itu menjadi benar-benar sunyi sekarang.

"Maryam!! "

"di sini! " Maryam datang dengan kondisi yang sama, seluruh tubuh nya putih karena debu. camp pengusian sudah hancur sekarang.

"you ok, Maryam? "santa menatap Maryam yang tersenyum " tidak papa santa, kau bagaimana? "beberapa orang mulai keluar dari balik reruntuhan dan juga tenda yang tersisa.

" aku ok, "santa mendongak ke atas melihat puluhan roket masih berterbangan " tempat ini sudah hancur, kita harus cari pengusian lain! "kata ahmad sambil menatap sani istri nya.

" benar! kita berkemas dulu, bawa apa yang bisa di bawa . "ucap saiful sambil mencari cari sesuatu di balik tenda yang hancur.

" apa ada kain? "tanya seorang ibu bernama Yunda sambil memangku anak yang terluka, santa langsung bergerak cepat mencari kain yang masih layak pakai.

" pakai ini. "akbar menyerah kan sorban nya ke Yunda dengan tulus, santa meringis melihat luka anak perempuan ibu Yunda.

" ibu dia butuh perawatan! "santa mendekat dan melihat tangan anak itu sudah patah " kita akan membawa nya nanti, kita harus cari tempat yang setidaknya jauh dari peluru. "ujar kai di samping santa.

" saudara!! ayo lari!! tentang pelangi datang ke arah sini dengan tank besar! "raline berlari dengan cepat.

" mereka di mana? "tanya ali.

" sudah dekat dan ke arah sini! "jawab raline.

" ayo semua nya!! berdiri kita harus pergi dari sini. "

"tunggu!! "

Semua nya langsung menatap ke arah santa "perang macam apa ini? kenapa kita lari, kini ini warga sipil yang seharusnya tidak terlibat dalam peperangan! " seru santa dengan mata berkaca kaca.

"ini bukan perang gadis, ini genosida! " ucap Yunda dengan tatapan tajam.

"ayo cepat!! " seru yang lain.

Santa berbalik dan benar beberapa tank perang sudah terlihat jelas "demi allah lari santa! " seru kai ketika melihat Santa terdiam.

"damn it! " Santa langsung berbalik dan melihat lamina anak perempuan ibu Yunda yang terluka sedang di gendong jaem.

"ayo! " Maryam langsung menarik Santa untuk pergi dari sana, suara ratusan peluru terdengar keras dari belakang bahkan beberapa warga sipil langsung tergeletak tidak bernyawa karena terkena peluru.

DDUUUAARRR!!!

Gedung besar hancur seketika terkena roket, guncangan hebat kembali terjadi "ayah!! " yahya terluka karena terkena tiang.

Melihat anak nya terluka ben langsung berbalik menyingkirkan tiang itu "dia bisa mati! " santa melepaskan tangan Maryam dan mencoba membantu ben.

Tiang berhasil di angkat namun tank sudah ada di depan mata mereka, santa menahan nafas nya melihat ujung tank tepat di kepala nya.

"santa!! " Maryam menutup mulut nya dengan air mata berlinang.

"hahahahhaa... " tentara pelangi tertawa di atas tank sedang kan santa membeku gemetar tidak dapat lagi menyembunyikan rasa takut nya.

Air mata santa menetes merasakan kematian di depan mata nya, tentara pelangi langsung mengangkat laras panjang yang ada di badan mereka dan siap membombardir warga sipil yang ada di depan nya.

Dorrr!! dorr!! dorr!! dorr!!

Darah segar muncrat di wajah santa, puluhan tentara pelangi itu tiba-tiba terkapar dengan darah yang terus mengalir "HAAAHHH!! " santa berteriak melihat sepotong tangan di dekat kakinya.

"ayo santa!! " kai langsung menarik gadis itu selagi ada kesempatan untuk lari, mereka langsung cepat cepat pergi mencari tempat lain.

Dari kejauhan Sarman berdiri dengan senjata di tangan nya yang masih berasap "tepat waktu. " ucap jafar yang ada di samping nya.

"ayo bergegas! " hazel menyimpan senjata nya lalu pergi dari dalam gedung kosong tempat mereka membidik lawan mereka tadi.

                   ******

Hari menjelang malam..

Api unggun di nyalakan sebagai penghangat, Santa duduk bersandar di tembok yang sudah kusam itu. anak anak mulai mendekati api untuk menghangatkan tubuh karena sekarang orang orang ini tidak memiliki sehelai kain pun untuk menghangatkan tubuh.

Maryam menoleh ke arah Santa yang sedang duduk dengan air mata yang berlinang tanpa suara, ingatan Santa tentang tank kejadian barusan benar-benar membuat nya merasakan takut yang tiada tara sehingga dia hanya bisa diam tanpa melakukan apapun lagi.

"aku akan cari air di sekitar sini. " kai berdiri setelah menumpuk kayu untuk api unggun, kondisi benar-benar menyedihkan bahkan mereka tidak memiliki air untuk saat ini apalagi makanan.

Beberapa pria pergi entah kemana sedang kan sisa nya duduk saling melindungi satu dengan yang lain, "Santa.. " Maryam menghampiri sambil tersenyum.

Santa menundukkan kepala nya dengan tubuh gemetar "jangan cemas.. sesungguhnya allah ada bersama kita. " ucap Maryam dengan lembut.

Namun tangisan Santa tidak juga berhenti, Maryam mengusap kepala Santa dengan lembut mencoba menenangkan teman nya itu.

Beberapa jam kemudian kai dan beberapa pria lainnya datang dengan membawa air dan juga kain yang entah dari mana mereka dapat kan itu.

"sebentar ya.. "

Maryam pergi menghampiri kai sedang kan Santa masih duduk dan perlahan dia menatap langit malam, terlihat beberapa roket masih melintas di langit.

"minum.. "

Seseorang menyodorkan segelas air ke arah nya, Santa langsung menoleh melihat pria dengan wajah tertutup.

"kau bisa kembali besok, tempat ini tidak aman bukan? "

"xoro.. "

"minum lah, "

Santa mengambil gelas berisi air itu, pria yang tidak lain adalah xoro itu menyodorkan sebuah buku kecil ke arah Santa.

"baca ini, insyaallah semua rasa takut mu teratasi. "

Santa menerima buku kecil itu "kau harus pulang ke Indonesia, di negara ini bukan hanya sekedar perang." kata xoro "tapi aku tidak mau pulang. " ucap Santa dengan suara serak.

"tidak ada tempat aman di sini, kau tidak aman. "

"lalu bagaimana dengan mu? "

"ini tempat ku, sudah seharusnya aku ada di sini . "

"ini tempat teman ku juga, " Santa menatap beberapa warga yang sedang minum air.

"kau keras kepala Santa, "

Suasana hening sejenak "panggil satu pria untuk ku. " bisik xoro "kai!! " seru Santa dan kai langsung menoleh dan menghampiri Santa.

Xoro langsung menarik bahu kai dan berbisik "pergilah sedikit jauh ke arah sana, " xoro membisikkan sesuatu dan memberikan arahan tempat yang sedikit jauh agar mereka aman dari peluru

Setelah selesai xoro menatap ke arah beberapa orang yang ada di sana termasuk lamia "xoro ka-" Santa melihat sekeliling nya dan tidak menemukan xoro lagi, kai langsung berdiri di tengah menyampaikan arahan dari xoro barusan.

"sudah pergi ya.. " Santa menatap buku kecil di tangan nya dan membuka nya ternyata isi nya adalah alquran yang lengkap dengan Latin dan terjemahan nya.

"allah.. saya percaya mu. " Santa memeluk alquran itu dengan sangat erat dan dengan perasaan yang sudah jauh lebih tenang dari sebelum nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!