Keterkejutan Arsel dan Adam pun masih berkelanjutan mengetahui fakta bahwa Danny dan Aletta ternyata sudah dijodohkan dari mereka baru terlahir kedunia.
"Kok loe enggak cerita sama gue sama keturunan Wijaya, kenapa.? cuma sama keturunan Admaja doang." protes Arsel.
"Gue juga baru tau semalem nyet." jawab Andre
"Niat gue mau ngasih tau kalian berdua seudah balik sekolah ini. Gue pengen kita kerumah Arsel dulu buat ngomong. Gue juga lagi males balik, bete gue." kata Danny
"Ya udah yuk kerumah gue dan jelasin semua." ajak Arsel.
Mereka pun bergegas meninggalkan sekolah untuk menuju kerumah Arsel dengan kendaraan mereka masing masing. Sesampainya dirumah Arsel, mereka berempat langsung memasuki kamar, tidak lupa Arsel meminta kepada ARTnya untuk membuatkan minuman serta makanan bagi mereka.
"Cerita cepet jangan pake rem." ucap Arsel tak sabaran.
"Ya kaya yang gue bilang tadi Dimitri udah dijodohin sama gue dari orok sama bonyok gue. Bonyok gue sama bonyok Dimitri temenan, bukan cuma temen keseharian doang sampe kebisnis juga joinan." jelas Danny
"Terus kenapa loe kaya enggak seneng gitu.? Dimitri cakep nyet, body oke. Keturunan Anggara aja langsung kepincut pada pandangan pertama, sampe nanya itu cewek manusia bukan." oceh Adam.
"Kalian kan tau gue demennya sama siapa.? yang lebih bikin gue bete lulus sekolah nanti gue mau langsung dinikahin sama Dimitri, gilakan.? masih bocah kita ini." keluh Danny
"SERIUS LOE.?" seru Arsel, Adam dan Andre bersamaan
"Biasa aja kenapa.? gue udah jantungan dibikin bonyok gue, jangan kalian tambah jantungan lagi sama kenalpot kalian." sungut Danny
"Lah kan si Dimitri masih kelas tiga entar klo loe lulus, gimana itu cerita nyet.?" tanya Adam.
"Enggak ngerti juga gue gimana cerita soal itu.? yang gue tau tanggal, bulan dan tahun gue entar nikah udah ditentuin." ucap Danny
Dion yang mengetahui fakta bahwa gadis incarannya sudah bertunangan dengan sahabatnya, hanya bisa menelan kekecewaan. "Belum juga berperang udah mati duluan" batin Arsel.
"Loe kok enggak cerita dari dulu nyet.? kalau udah punya tunangan." selidik Adam.
"Gue baru kemaren dikasih tau, makanya dari dulu gue enggak boleh deket sama cewek itu alesannya." jawab Danny
Sementara ditempat lain Aletta tengah asik menikmati santap siangnya, sampai dia dikejutkan oleh teriakan sang mommy. "Kak, bantuin mommy bentar dong."
Aletta pun beranjak dari duduknya, lalu menghampiri sang mommy yang sedang sibuk mengemas barang barang yang nampak menumpuk dihadapan sang mommy. "Kenapa mom.? ini apaan sih.? kok banyak barang gini."
"Bantuin mommy bungkus nih barang barang yang rapi buat calon mertua kamu dan mantu mommy."
"Emang dalam rangka apa mommy ngasih segini banyak hadiah buat mereka.?"
"Kamu gimana sih kak tuh calon mertua kamu kan mau anniversary dan calon mantu mommy mau ulang tahun." Aletta hanya menanggapi dengan menggerakan kepalanya naik turun.
Aletta dimitri anak pertama dari Peter Dimitri pengusaha sukses keturunan jerman dan jawa, sementara sang mommy Dahlia aurora mantan pramugari disalah satu maskapai penerbangan terkemuka diindonesia. Usia Aletta kini menginjak tujuh belas tahun dan mempunyai seorang adik laki laki yang berusia sepuluh tahun tahun bernama Revan samudra dimitri.
Kepribadian Aletta yang penurut, ceria, pintar, baik hati sudah pasti disukai oleh banyak orang dan sudah dipastikan kalau Aletta banyak sekali teman karena Aletta juga pandai bergaul dan menempatkan diri dimana pun berada.
❤️
❤️
❤️
Arsel bergerak gelisah diatas ranjang yang sudah nampak berantakan. Fikirannya selalu tertuju akan sosok Aletta yang ternyata adalah tunangan sahabatnya. Lama Arsel berfikir sampai akhirnya dia meraih ponselnya lalu menuliskan pesan singkat yang ia kirimkan kepada Aletta.
"Hai Letta, lagi ngapain oe.?"
Tak berselang lama balasan dari Aletta, Arsel dapatkan "Hai juga, lagi istirahat aja ini habis bantuin mommy."
"Bantuin ngapain gitu.?" masih dalam mode berbasa basi.
"Beresin barang buat kado, loe sendiri lagi apa.? ada perlu kah sama gue.?"
"Lagi tiduran aja gue dan enggak ada perlu, cuma pengen chatan sama loe aja." lima menit, sepuluh menit, Arsel tidak juga mendapatkan balasan dari Aletta. Akhirnya Arsel memberanikan diri untuk menghubungi gadis yang telah mengusik fikiran juga hatinya. Nada dering penghubung pun terdengar diujung sana sampai akhirnya berganti dengan suara lembut milik Aletta.
'Ya Arsel, kenapa...??"
"Kok enggak dibales lagi pesan gue.?"
"Bingung mau bales apa"
"Aletta, gue boleh nanya sesuatu.?"
"Boleh, mau tanya apa"
"Loe beneran tunangan Danny.?"
"Iya, kok loe tau...??"
"Tau lah, kan Danny sahabat gue."
"Masa sih...??"
"Iya, loe gimana sih.? kok sahabat tunangan aja enggak tau.
"Gue enggak pernah tanya macem macem sama dia. Yang gue tau sahabat dia cuma Andre karena pernah disekolah, itu juga cuma sekali doang"
Tok tok tok suara pintu kamar Aletta diketuk "Kakak, buruan turun makan malem udah siap" Seru Revan sang adik.
"Iya bentar...!!" sahut Aletta."Arsel udah dulu ya, gue udah ditungguin untuk makan malem"
"Oke" jawab Arsel. Seusai obrolannya dengan Aletta, Arsel kembali gelisah. Fikiranya menerawang mengingat betapa manisnya senyum Aletta dan wajahnya yang cantik.
"Kok gini amat ya gue, baru juga dapet inceran cewek buat jadi pacar pertama udah kandas duluan." oceh Arsel pada dirinya sendiri
Keesokan harinya seperti biasa Arsel akan pergi kesekolah dengan sang supir mang Adi. Ditengah perjalanan matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. "Mang berhenti didepan cewek itu mang." Mang Adi menurunkan kaca mobil setelah berhenti didepan gadis yang dimaksud oleh tuannya itu "Aletta, nungguin siapa loe.?" tanya Arsel dari dalam mobil.
"Arsel..!! ini lagi nunggu angkutan." jawab Aletta.
"Udah bareng gue aja yuk, telat lagi entar." ajak Arsel.
"Boleh emang..?"
"Bolehlah." Aletta bergegas masuk kedalam kabin mobil Arsel dan menyapa sang supir, Suasana tampak canggung dan hening sesaat, sampai akhirnya Arsel mencoba membuka obrolan
"loe emang kalau kesekolah naek angkutan gitu.?"
"Enggak, supir yang biasa anter gue lagi sakit, jadi ya udah gue naek angkutan. Lagian sekali sekali juga gue pengen nyobain naek angkutan." jawab Aletta.
Arsel mengangguk anggukan kepalanya "kenapa enggak minta Danny jemput.?" tanyanya kemudian.
"Enggak lah, gue enggak sedeket itu juga sama danny."
"Lah kok bisa, dia kan tunangan loe..?" tanya Arsel aneh.
"Gue tau kalau dia naksir sama seseorang dan gue juga tau yang ditaksir siapa. Yah intinya hubungan gue sama dia bukan kemauan kita berdua. Tapi gue sama dia juga enggak bisa berbuat apa apa." Sekar menjeda ucapannya sesaat "tapi gue sama Danny udah sepakat tetep bakal sahabatan dan cari solusi untuk gimana caranya entar kita enggak nikah, secara gue juga masih kecil bangetkan."
Suasana mobil pun kembali sunyi sampai akhirnya mereka tiba disekolah dan memasuki kelas masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments