Mafia 15

"Hanya ketua yang memiliki wewenang untuk menjelaskan semua. Intinya saat ini, saya harus membawa Nona, ke mansion dalam keadaan selamat," jelas Dave.

Arumi terpaksa mengangguk lemah.

Tak berapa lama kemudian, di dalam Limousine, Arumi nampak berpegangan erat dengan sebelah tangan yang membekap mulutnya sendiri.

Sing. Sing. Sing!

Suara dentingan peluru menghujani body mobil. Hal itu membuat Dave, mengemudikan mobil bagai pembalap profesional.

"Lebih cepat lagi, awas!" Arumi berteriak ketika, tiba-tiba ada sebuah jeep yang menghadang di depan. Untung saja Dave dengan gesit segera membuat mobil mereka berkelit memutar.

"Aku akan balas mereka!" geram Dave.

Lalu sang driver menurunkan kaca. Dave, mengeluarkan senjata laras panjang kemudian mengarahkannya ke jendela yang telah di buka.

Dorr! Dorr! Dorrr!

Sleeppp!

Tiga tembakan akhirnya mengenai ban mobil musuh, membuat mereka oleng dan terjungkal di aspal.

Dorr! Dorr!

Dua peluru kembali melesat, sehingga membuat satu mobil lagi yang hendak memepetnya menggelinding ke sisi jalan.

Arumi, membekap kedua telinganya dengan telapak tangan. Perasaannya saat ini tak bisa lagi di gambarkan dengan kata-kata. Kejadian ini bagaikan kiamat sugro baginya.

Sekejap kemudian, Dave kembali menjalankan kendaraan itu. Arumi tidak tau saja kalau sejak tadi mereka telah dihujani tembakan berkali-kali. Semua karena Limousine tersebut memiliki body anti peluru. Sehingga Arumi tidak merasakan serangan dari lawan. Walau pun begitu, pada akhirnya Dave memutuskan untuk membalas.

Arumi menoleh ke arah mobil yang menabrak pohon. Kendaraan itu berasap, dan Arumi bisa melihat kalau pengemudinya masih hidup.

"Kenapa kamu tidak berhenti lalu menolongnya?" tanya Arumi masih menoleh ke belakang.

"Biarkan saja. Kita harus segera keluar dari medan perang ini," jawab Dave. Kendaraan itu semakin melaju dengan kencang.

Arumi tidak bertanya lagi, karena Dave terlihat serius meliukkan kendaraan tersebut agar bisa masuk ke jalan protokol. Hingga mereka masuk melalui tol. Di sini, sudah tak ada lagi yang mengejar. Limousine itu meluncurkan dengan aman.

Namun, tidak dengan Max. Ketika di jalan sepi, kendaraan yang mengejar tiba-tiba muncul menghadang. Mereka bahkan melepaskan serangan. Beberapa black hawk mencoba melindungi, sehingga terjadi adegan baku tembak-menembak yang menegangkan.

"Oh, tidak! Mobil ketua mengeluarkan asap!" pekik Anne. Karena melihat mobil yang membawa, Max, sempat terkena tembakan lalu menabrak trotoar. Pengemudi black hawk kelima itu membukakan pintu untuk Max, membiarkan sang sopir yang pingsan di depan kemudi.

Brruusshh!

Asap keluar dari kap mobil depan, karena mobil menabrak pembatas jalan maka keadaan kendaraan itu miring.

"Orang- orang itu mendekat! Cepat kita keluar!" Seru Max seraya menarik lengan Anne dengan memeganginya erat.

Max merunduk ketika dua orang musuh terus menembak di belakang dan juga depan tubuhnya.

"Brengsek!" umpat Max kesal seraya membalas dengan tembakan berkali-kali. Beberapa musuh terjatuh dengan keadaan bersimbah darah.

Napas Max terengah-engah. Max terus di pepet, oleh para pengawalnya. Bersembunyi di balik kendaraan juga di balik pohon. Telinganya berdengung lantaran mendengar letusan berkali-kali. Jantungnya berdegup sangat kencang. Adrenalinnya sungguh terpacu luar biasa.

"Pasukan, wolf gang benar-benar tangguh!"

"Mereka juga banyak sekali!" gerutu Anne, sambil terus melempar tembakan. Hingga ...

"Argh!" Anne, mengerang ketika dirinya mendapati luka tembak di lengan dan juga kakinya. Sembari meringis, wanita itu tetap menggenggam senjatanya erat.

Seketika, sebuah tembakan melesat membuat mereka berdua berbalik dan berlindung ke samping mobil.

Krek. Krek.

Max dan Anne mempersiapkan senjata mereka. "Ketua, sebaiknya anda pergilah ke mobil. Aku akan melindungimu." ucap Anne sambil mengintip gerombolan penyerang itu.

Max, mengangguk lalu memberi kode pada Anne bahwa dirinya akan keluar dari persembunyian.

Dor! Dor! Dor!!

Max berlari kencang seraya berkelit kesana-sini. Bersama perlindungan dari Anne yang terus menerus menghujani para musuh dengan peluru. Dengan senjata api di kedua tangannya, wanita maskulin itu menembaki musuh hingga beberapa dari mereka pun tumbang.

"Masuklah!" Max menarik lengan Anne, ketika mereka telah sampai di mobil black hawk yang lain. Mereka masih saja di berondong tembakan, untung saja si hitam memiliki body anti peluru.

"Kejar mereka cepat!"

"Kami tidak sanggup. Kami terluka," kata anak buah Evander menolak perintah.

"Aah, sini kunci mobilnya. Anak buah sialan!" hardik ketua mereka.

Brrooommmm!

"Heii! Kenapa kami di tinggal!!"

Jeep wrangler yang mengejar kembali berbalik.

"Cepat, kalian masuk !"

Para pria kekar itu pun menghentikan perdebatan mereka dan kembali fokus pada pengejaran.

"Awas jeep satunya lagi!"

Slleerrbbb!!

"Kenapa mobilnya oleng!" Anne berteriak panik karena mobil yang mereka naiki tidak seimbang.

"Oh shit!"

"Ban belakang kita kena tembak, ketua!" Lapor sang driver, lalu dia membanting setir.

Bangg!!

Mobil di tabrak dari samping dengan keras hingga berputar seratus delapan puluh derajat.

"Arggh!" Jeritan dan erangan terdengar dari dalam mobil.

" Berikan senjata mu!"

"Tapi, Ketua ... jangan!" Max tetap bersikeras mengambil senjata api yang lumayan berat dalam genggaman Anne itu dan langsung melepaskan tembakan kebelakang.

Dor! Dor!

Bugh!

Meski setelahnya, Max juga terjengkang karena dirinya hanya menggunakan satu tangan.

"Terima kasih, Ketua. " Anne tersenyum kagum pada Max, sambil memegangi lukanya di lengan dan juga kaki.

"Damn it! Amunisi kita habis. Sementara keadaan kita semakin terpojok." Max langsung mengkode dua orang di depannya agar siap dengan segala kondisi.

"Mereka pun sama dengan kita, Ketua," ucap, Anne.

"Kita tidak bisa menghadapi mereka dengan tangan kosong, lagipula jumlah mereka empat orang. Sedangkan kau terluka cukup serius," ucap Max tegas.

Beberapa musuh di depan sana maju dengan senjata api yang kosong.

Max, terlihat menyeringai sambil menggenggam pistol di kedua tangannya, diam-diam dirinya masih menyisakan beberapa peluru lagi.

Sementara itu.

Arumi yang terus menerus bicara dan melemparkan prosesnya pada Dave, membuat pria berwajah kaku itu memutar kemudinya agar kendaraan yang ia kendalikan berbalik arah.

Ternyata kedatangan mereka benar-benar tepat waktu. Max dan beberapa anak buahnya nampak tergeletak tak jauh dari kendaraan black hawk ke tujuh.

"Mas!" pekik Arumi yang hendak menarik tuas pintu mobil.

"Tunggu, Nona! Keadaan di luar sana bisa saja masih berbahaya!" tahan Dave. Pria itu memutuskan keluar lebih dulu dengan senjata yang waspada di depan wajahnya. Meninggalkan, Arumi yang berteriak-teriak di dalam sana.

Arumi memutar otaknya agar bisa membuka kunci pintu mobil yang otomatis itu. Hingga beberapa saat kemudian, dia bisa keluar juga. Arumi langsung berlari menghampiri, Max.

"Kau terluka, Mas," lirih Arumi ketika melihat darah mengalir dari bahu suaminya.

"Ini hanya luka lama yang terkena benturan," jawab Max, dengan ekspresi yang cukup terkejut karena istrinya ada di tempat itu.

"Dave!" seru Max, dengan tatapan nyalangnya ke arah anak buah kepercayaannya itu.

"Maaf, Ketua. Nona sangat memaksa," jawab Dave pasrah tak berdaya. Mungkin setelah ini dirinya akan mendapatkan hukuman.

"Jangan marah padanya, Mas. Arum yang memaksanya untuk kembali," kata Arumi menjelaskan. Tanpa di duga, Arumi menarik satu lapis kerudungnya, kemudian menggunakannya untuk mengikat luka pada bahu, Max.

"Kamu, tidak perlu begini," ucap Max tak percaya karena Arumi sampai merelakan kerudungnya.

"Sudahlah, tak apa. Daripada nanti Mas kehilangan banyak darah nanti. Jangan menolak lagi." Arumi terus memaksa menolong. Hingga, pada akhirnya dia membuka seluruh khimarnya.

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

jatuh cintrong. apa kabar Anne. pasti cemburu

2024-04-22

1

Nur Lizza

Nur Lizza

seru

2024-04-22

1

Kartika oshin

Kartika oshin

semakin jatuh cinta saja ni si max sama istrinya...tegang banget aku bacanya Thor 😁

2024-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!