Mafia 14

Beberapa mobil mewah telah berjejer di sepanjang jalan utama. Ada sekitar delapan mobil dengan jenis, warna serta plat nomor yang sama.

"A–apa ini, Mas?"

"Kamuflase." Mendengar jawaban singkat dari, Max, Arumi langsung menoleh dengan alis bertaut.

"Kita sebaiknya berpisah di sini. Aku akan naik di salah satu kendaraan itu. Sampai ketemu nanti." ucap Max, seraya menatap kedua mata Arumi demi meyakinkan wanita yang telah menjadi istrinya itu.

"Kok gitu? Kenapa kita harus beda mobil?" cecar Arumi dengan sorot mata bingung sekaligus khawatir.

"Kau tenanglah. Lagipula ini semua demi keamanan saja," jawab Max. Pria itu hendak menjauh dari Limousine, akan tetapi Arumi dengan gerakan cepat dan posesif mencekal lengan Max begitu erat.

"Apa kita tidak bisa semobil saja?" pinta Arumi. Dia tidak mungkin terima begitu saja satu mobil dengan pria asing yang berada di belakang kemudi. Max adalah suaminya. Dia harus terus berada di sisi pria itu.

"Apakah ini sebuah tanda karena perasaanku tidak enak sejak semalam? Siapa suamiku sebenarnya?" batin Arumi. Menerka-nerka akan asal-usul Max.

"Ini adalah strategi mengecoh lawan, percayalah padaku. Kamu akan baik-baik saja, aku berjanji padamu." Max kembali berkata untuk meyakinkan Arumi.

"Arum, takut. Perasaanku tidak enak sejak semalam. Mas, malah ingin kita berpisah ketika menuju kediamanmu. Bagaimana, Arumi bisa tenang?" rengeknya, berusaha untuk tidak menjatuhkan air mata. Namun, apa dayanya, kristal bening itu meluncur bebas tanpa portal sekarang. Karena Arumi benar-benar tidak rela jika jauh dari, Max.

"Kau harus percaya padaku, semua akan baik-baik saja. Ini hanyalah tingkat kewaspadaan. Aku sama sekali tidak berniat untuk bertindak jahat padamu. Walaupun aku bukanlah orang baik, tetapi aku bukan seorang pria yang suka menyalahi janji," tutur Max, tegas.

"Berangkat sekarang, Dave!" titahnya pada sang pengemudi yang merupakan orang terbaik, Max.

"Dengar Arumi. Dua jam kemudian kita pasti bertemu lagi di kediamanku. Aku janji!" Max, mengangkat dua jarinya seraya melengkungkan kedua sudut bibirnya ke atas. Membuat wajah itu semakin tampan mempesona.

"Masyaallah. Dia semakin tampan ketika tersenyum, sering-seringlah seperti ini, Mas" batin Arumi yang selalu berdebar jika mendapati tatapan, Max padanya. Sepertinya, Arumi telah jatuh cinta pada suami dadakannya ini. Belum sempat Arumi menjawab. Dave telah membawanya meluncur lebih dulu.

Max membiarkan Limousine yang membawa Arumi menjauh. Lalu dia melangkah, ke arah salah satu Ducati yang telah siap di sisinya. Warnanya gelap bagaikan Batmobile milik salah satu super Hero yang bagaikan kelelawar.

Anne keluar, lalu membukakan pintu untuk Max. Di saat yang sama, Arumi menoleh kebelakang dan ia sempat melihat dengan jelas bahwa wanita cantik itu memeluk Max kemudian tersenyum penuh kekhawatiran.

Arumi langsung berpikiran macam-macam. Saat ini dia mengira kalau, Max sebenarnya sudah memiliki pasangan. Dan dia akan menjadi istri yang merana dan tersakiti seperti sinetron yang pernah ia tonton di channel ikan terbang.

"Welcome back, Ketua. Aku lega melihatmu baik-baik saja." Anne meraih tubuh tegap Max kemudian memeluknya. "Aku juga sudah menempatkan anak buah terhebat, kita akan aman sampai ke mansion," ucap Anne, seraya berbisik lembut di telinga Max. Sementara, Max hanya diam tak bergeming.

"Kau juga harus memastikan kalau wanita di dalam sana baik-baik saja, kawal Dave. Tibalah tepat waktu. Karena, aku paling tidak suka menunggu," ucap Max, setelahnya ia masuk kedalam mobil yang baru datang.

"Peganglah janji ku, Ketua." Lalu, Max menutup pintu itu, dengan tatapan yang belum pernah Anne lihat sebelumnya. Namun Anne tidak mau memusingkan hal itu dulu. Anne juga segera masuk ke dalam mobil dan terus memperhatikan sampai, kendaraan yang membawa Max melaju lebih dulu.

"Jalan!" titah Anne pada driver yang duduk di depan kemudi. Mobil pun melaju satu persatu, membelah jalan kota besar. Meliuk di antara kerumunan kendaraan lain. Berpencar hingga musuh takkan tau, di mobil mana Max dan Arumi berada.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba dari arah belakang, sebuah mobil sport merah mengkilat melesat kencang. Menyalip beberapa kendaraan di hadapannya dengan lincah. Lalu, tiga buah jeep wrangler mengekor dari arah belakang.

"Pertahankan kecepatan kalian, satu mobil sport hitam berada di depan. Sedangkan empat jeep berada di kanan-kiri serta belakang. Mereka berusaha memblokir, dan memerangkap kita." Lapor Anne, sambil memantau pergerakan dari atas melalui drone miliknya.

"Berpencarlah, biarkan black hawk nomer empat memisahkan diri." titah Max, untuk para anak buahnya yang mengemudikan Ducati hitam metalik melalui earphone yang terpasang pada telinganya.

Mereka pun memecah formasi yang mereka bentuk tadi, para pengawal ini dibentuk khusus oleh Dave.

"Black hawk enam dan tiga berpencarlah! teruslah mengecoh jeep-jeep itu!" Dave terus memberi komando dari balik alat komunikasi ciptaannya.

Ckiiittt!!

Sebuah jeep wrangler itu berhasil memojokkan salah satu black hawk.

Hingga mereka terpaksa banting stir, dan keluar jalur.

" Perubahan jalur, kami terpojok!"

_______

"Aku telah di pilih langsung oleh tuan Evander untuk memimpin, jadi kalian harus mendengarkanku!" teriak seorang pria berbadan besar, dengan tato menyeramkan di lengannya melalui speaker phone.

"Kita harus menculik ketua mafia black hawk lalu membawanya ke villa Mr. O. Apa kalian paham?!" sentaknya, kencang. Sampai-sampai gendang telinga terasa mau pecah. Seluruh anggota kompak untuk langsung melepas earphone di telinga mereka.

"Sejajarkan posisi kalian dengan mobil di depan itu, lalu bawa mereka masuk ke hutan."

Orang-orang suruhan Evander pun menjalankan aksinya. Mereka berupa menjegal jalur.

Draakkk!!

Dave menoleh dengan rahangnya yang mengeras. Ketika ada sebuah mobil Jeep yang menyerempetnya.

"Ada apa? Kenapa kita di kejar-kejar?" cecar Arumi bingung dengan keadaan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Ia merasa seperti tengah berada di dalam scene film Fast to Furious.

"Kita memang sedang di kejar. Tapi anda tenang saja. Mereka takkan bisa menghentikan saya," sahut Dave tegas, dengan mata yang terus awas.

Dave masih bingung, siapa wanita yang dia bawa ini. Kenapa, sang ketua memintanya agar menjaga dengan nyawanya.

Tiba-tiba, di depan mobil yang di kendarai oleh Dave.

Dua black hawk meluncur di hadapannya, lalu terpelanting hingga masuk ke dalam jurang dan satunya lagi menabrak pohon besar.

"Allahuakbar!!" seru Arumi kencang, seraya membekap mulutnya. Ketika kedua matanya menyaksikan secara langsung kecelakaan hebat itu.

Dave menoleh ke belakang. " Apa anda baik-baik saja, Nona?" tanya Dave, dengan raut tegang.

"Ada apa sebenarnya ini? Kenapa mereka ingin mencelakai kita?" cecar Arumi dengan napas yang tercekat. Kedua matanya menatap ke arah Dave lekat. Sedangkan tangannya memegang erat seat belt yang melingkar di tubuhnya. Detak jantungnya saat ini benar-benar tak beraturan.

Terpopuler

Comments

AINVERYSWEET

AINVERYSWEET

sangat bagus

2024-10-21

1

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

mantuul gan lanjut

2024-10-15

1

Nur Lizza

Nur Lizza

sport jantung baca ny

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 MAFIA 1.
2 Mafia 2
3 Mafia 3
4 Mafia 4
5 Mafia 5
6 Mafia 6.
7 Mafia 7
8 Mafia 8
9 Mafia 9
10 Mafia 10
11 Mafia 11
12 Mafia 12
13 Mafia 13
14 Mafia 14
15 Mafia 15
16 Mafia 16
17 Mafia 17
18 Mafia 18
19 Mafia 19
20 Mafia 20
21 Mafia 21
22 Mafia 22
23 Mafia 23
24 Mafia 24
25 Mafia 25
26 Mafia 26
27 Mafia 27
28 Mafia 28
29 Mafia 29
30 Mafia 30
31 Mafia 31
32 Mafia 32
33 Mafia 33
34 Mafia 34
35 Mafia 35
36 Mafia 36
37 Mafia 37
38 Mafia 38
39 Mafia 39
40 Mafia 40
41 Mafia 41
42 Mafia 42
43 Mafia 43
44 Mafia 44
45 Mafia 45
46 Mafia 46
47 Mafia 47
48 Mafia 48
49 Mafia 49
50 Mafia 50
51 Mafia 51
52 Mafia 52
53 Mafia 53
54 Mafia 54
55 Mafia 55
56 Mafia 56
57 Mafia 57
58 Mafia 58
59 Mafia 59
60 Mafia 60
61 Mafia 61
62 Mafia 62
63 Mafia 63
64 Mafia 64
65 mafia 65
66 Mafia 66
67 Mafia 67
68 Mafia 68
69 Mafia 69
70 Mafia 70
71 Mafia 71
72 Mafia 72
73 Mafia 73
74 Mafia 74
75 Mafia 75
76 Mafia 76
77 Mafia 77
78 Mafia 78
79 Mafia 79
80 Mafia 80
81 Mafia 81
82 Mafia 82
83 Mafia 83
84 Mafia 84
85 Mafia 85
86 Mafia 86
87 Mafia 87
88 Mafia 88
89 Mafia 89
90 Mafia 90
91 Mafia 91
92 Mafia 92
93 Mafia 93
94 Mafia 94
95 Mafia 95
96 Mafia 96
97 Mafia 97
98 Mafia 98
99 Mafia 99
100 Menuju Akhir Cerita
101 Ketabahan Arumi
102 TAMAT
103 Bab BONUS!!
104 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 104 Episodes

1
MAFIA 1.
2
Mafia 2
3
Mafia 3
4
Mafia 4
5
Mafia 5
6
Mafia 6.
7
Mafia 7
8
Mafia 8
9
Mafia 9
10
Mafia 10
11
Mafia 11
12
Mafia 12
13
Mafia 13
14
Mafia 14
15
Mafia 15
16
Mafia 16
17
Mafia 17
18
Mafia 18
19
Mafia 19
20
Mafia 20
21
Mafia 21
22
Mafia 22
23
Mafia 23
24
Mafia 24
25
Mafia 25
26
Mafia 26
27
Mafia 27
28
Mafia 28
29
Mafia 29
30
Mafia 30
31
Mafia 31
32
Mafia 32
33
Mafia 33
34
Mafia 34
35
Mafia 35
36
Mafia 36
37
Mafia 37
38
Mafia 38
39
Mafia 39
40
Mafia 40
41
Mafia 41
42
Mafia 42
43
Mafia 43
44
Mafia 44
45
Mafia 45
46
Mafia 46
47
Mafia 47
48
Mafia 48
49
Mafia 49
50
Mafia 50
51
Mafia 51
52
Mafia 52
53
Mafia 53
54
Mafia 54
55
Mafia 55
56
Mafia 56
57
Mafia 57
58
Mafia 58
59
Mafia 59
60
Mafia 60
61
Mafia 61
62
Mafia 62
63
Mafia 63
64
Mafia 64
65
mafia 65
66
Mafia 66
67
Mafia 67
68
Mafia 68
69
Mafia 69
70
Mafia 70
71
Mafia 71
72
Mafia 72
73
Mafia 73
74
Mafia 74
75
Mafia 75
76
Mafia 76
77
Mafia 77
78
Mafia 78
79
Mafia 79
80
Mafia 80
81
Mafia 81
82
Mafia 82
83
Mafia 83
84
Mafia 84
85
Mafia 85
86
Mafia 86
87
Mafia 87
88
Mafia 88
89
Mafia 89
90
Mafia 90
91
Mafia 91
92
Mafia 92
93
Mafia 93
94
Mafia 94
95
Mafia 95
96
Mafia 96
97
Mafia 97
98
Mafia 98
99
Mafia 99
100
Menuju Akhir Cerita
101
Ketabahan Arumi
102
TAMAT
103
Bab BONUS!!
104
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!