Teriakan

Aku pergi ke meja sekertaris untuk mengklaim misi yang ingin kami ambil.

DI meja resepsionis, aku melihat Sena sedang melayani para petualang yang ingin mengambil misi serta petualang yang ingin mengambil hadiah misi.

Aku tidak ingin mengganggu Sena selama dia masih melayani petualang lain, jadi aku memutuskan untuk menunggu para petualang itu menyelesaikan urusan mereka dengan Sena.

Setelah para petualang menyelesaikan urusan mereka dengan Sena, aku langsung menghampiri Sena dengan membawa poster yang berisi informasi tentang misi yang ingin kami ambil.

"Sena, aku ingin mengambil misi ini."

"Oh, Tuan Shido, Baik, mohon tunggu sebentar."

Sena kemudian Memberikan stempel pada poster misi kami untuk memberitahu kalau misi ini sudah kami ambil.

"Baik, sudah selesai."

"Iya, terimakasih."

"Baik, oh ya, perlu diingat kalau batas waktu misi ini adalah tiga hari, dan akan di hitung mulai hari ini."

"Ya, terimakasih telah mengingat kan."

Aku kemudian segera pergi ke luar guild untuk menemui Sora dan Emily yang sedang menunggu di luar.

***

Saat di luar guild aku melihat Sora dan Emily sedang duduk di kursi yang ada di depan guild.

Aku kemudian langsung menghampiri mereka.

"Sora, Emily, maaf sudah membuat kalian menunggu."

"Oh, Shido, bagaimana? Apakah kita bisa mengambil misi itu?"

"Benar, Shido. Aku sudah tidak sabar untuk melakukan sebuah misi."

Sora dan Emily langsung melemparkan sebuah pertanyaan setelah aku menghampiri mereka. Mereka terlihat sangat antusias sekali untuk melakukan misi— begitu juga dengan ku.

"Baik Baik, kalian tidak perlu khawatir. Kita bisa mengambil misi ini, jadi ayo kita langsung berangkat."

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita pergi."

"Um, aku sangat tidak sabar."

Kami akhirnya pergi ke arah barat untuk pindah keluar kota dan pergi menuju ke hutan untuk berburu goblin yang ada di hutan.

***

Saat sampai di pintu masuk hutan, kami berhenti sejenak sambil melihat ke arah kedalam hutan.

Kami menarik napas panjang dan mempersiapkan mental kami.

Aku mungkin pernah melawan Dungeon Lord Minotaur sebelum nya. Meskipun aku berhasil memotong tangan nya, aku tidak ingin kejadian itu terulang kembali.

Aku tidak ingin lagi melihat teman ku berada dalam bahaya. Dan karena itu, aku mengusulkan untuk mengambil misi berburu goblin ini.

Setelah mempersiapkan mental kami, aku berkata pada Sora dan Emily. "Baiklah, Semua nya, Ini adalah misi pertama kita sebagai petualang, jadi mari kita lakukan yang terbaik untuk Misi ini."

Aku mengangkat tangan ku ke langit untuk memberikan semangat kepada Sora dan Emily.

Menanggapi semangat ku, Emily dan Sora juga mengangkat tangan mereka ke langit dan berteriak secara bersama-sama. ""Ya, mari kita lakukan yang terbaik!""

Aku yang sangat bersemangat mulai berlari ke dalam hutan dan tidak sadar kalau aku telah meninggalkan Emily dan Sora di belakang.

"T-tungguu.. Shido... Kau tidakk bisaa berlarii begituu sajaa dan meninggalkan kami... Uh... Dasar...!" Teriak Sora.

"Shido, tunggu." Teriak Emily dengan nada lemah lembut.

Emily dan Sora kemudian bergegas berlari untuk menyusul Shido supaya tidak tertinggal.

***

Di Dalam hutan, kami melawan banyak sekali Goblin, kami pergi ke sarang Goblin untuk menghancurkan sarang nya dan memburu mereka dengan sangat mudah.

Sesekali kami melihat Slime yang sedang berjalan di rerumputan hutan, jadi kami memutuskan untuk berburu Slime juga.

Meskipun ini bukan lah misi kami, tapi Sena pasti akan menghadiahi kami karena telah memberikan inti Slime kepada guild.

Dan setelah memburu banyak sekali Goblin dan juga Slime, kami memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar yang ada di tengah hutan.

Area di sekitar pohon besar ini tidak ada pohon yang tumbuh sama sekali. Area nya hanay berupa rerumputan yang membentuk sebuah area lingkaran di sekitar pohon.

Kami memilih beristirahat di pohon ini karena kami bisa melihat monster dengan jelas dari sini.

Dan sambil beristirahat di sini, kami memutuskan untuk menghitung berapa banyak inti Goblin dan Slime yang berhasil kami kumpulkan.

Inti Goblin dan Slime di sini adalah sebuah kristal yang dikeluarkan oleh Goblin dan Slime ketika kami membunuh nya. Setiap monster memiliki bentuk inti yang berbeda-beda, jadi kami bisa membedakan nya dengan mudah.

Dan karena aku sangat kelelahan, aku menyerahkan urusan menghitung inti Goblin dan slime kepada Sora dan Emily. Dan Nampak nya mereka terlihat tidak keberatan.

Saat aku aku sedang beristirahat, aku mengajukan pertanyaan kepada Emily dan Sora "Apakah kalian senang berpetualang dengan ku?"

Emily dan Sora yang sedang menghitung inti slime dan goblin pun terlihat sedikit terkejut setelah aku menanyakan pertanyaan itu kepada mereka.

Sora kemudian berhenti menghitung inti slime dan goblin dan menatap langit. "Yah... Bagaimana ya? Aku tidak tahu apakah ini perasaan senang atau bukan, tapi nampaknya, aku senang bisa berpetualang dengan mu."

"Kalau Emily tentu saja senang bisa berpetualang dengan Shido." Ucap Emily dengan nada yakin.

Emily dan Sora mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya dengan sangat tulus seolah-olah tidak ada kebohongan dengan apa yang mereka katakan. Ku pikir, Semua yang dikatakan oleh Emily dan Sora adalah benar adanya — bahwa mereka terlihat benar-benar sangat senang berpetualang bersama ku dan juga... itu terlihat seperti mereka sedang melamar ku, jadi aku merasa sedikit malu.

"Be-begitu kah? Kalau begitu aku merasa senang mendengar nya—"

"—Kalau begitu akuu.... menn.... emm... tidak, tidak jadii"

Aku tidak bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan. Seolah-olah, hal yang ingin aku katakan tidak bisa keluar dari mulut ku. Seperti ada sesuatu yang menghalangi.

"Shido? Ada apa? kenapaa tidakk jadii?" Tanya Emily dengan nada heran dan lemah lembut.

"Benar, Shido. Kalau ada Apa-apa kau bisa memberitahu kami." Ucap Sora.

"tidakk, tidak apa-apa, bukan sesuatu yang penting."

"yasudah kalo begituu, ngomong ngomong apa makanan kesukaan mu Shido?" Tanya Sora.

"Ada apa? Apakah kau ingin membuat kan ku bekal makan siang?" Tanya ku dengan nada bercanda.

"Bu-bukan seperti itu! Aku mana mungkin membuat kan mu bekal makan siang!"

Sora menjawab dengan jawaban mengelak setelah aku memberikan pertanyaan bercanda itu.

Namun, dia melanjutkan lagi jawaban nya dengan Pipi yang nampak mulai memerah sambil memainkan tangan nya. "Ta-tapi... Jika kau mau aku bisa membuat kan mu... Ta-tapi hanya untuk kali saja, oke?"

Apa ini, sangat imut. — Ucap ku secara spontan di dalam hati setelah melihat tingkah imut yang di keluar kan oleh Sora.

"Ja-jadi... Apa makanan favorit mu?"

"Oh... Makanan favorit Shido ya? aku juga ingin tahu." Ucap Emily dengan mata bersinar.

"Oh ya... Um... Tolong Tunggu sebentar..."

Aku kemudian memutar otak ku untuk mencari makanan apa yang se kira-kira nya adalah makanan yang bisa aku anggap sebagai 'makanan favorit ku'. Dan setelah berpikir sebentar, aku akhirnya menemukan makanan yang bisa aku Anggap sebagai 'makanan favorit ku'.

"Oh ya, makanan favorit ku adalah Steak hamburger."

"St-steak hamburger ya...? Ka-kalau begitu lain kali aku akan buatkan bekal makan siang steak hamburger untuk mu."

Saat aku memberitahu makanan ku kepada Sora, wajah Sora terlihat sangat tidak percaya diri, aku pun berpikir seperti "apakah itu terlalu sulit bagi nya? " Setelah melihat wajah Sora yang seperti itu.

Aku kemudian ingin bertanya kepada Sora tentang itu, namun aku di hentikan dengan pertanyaan Emily.

"Shido? Steak Humbert... Itu apa?"

"Bukan steak Humbert, tapi steak hamburger. Itu adalah daging yang sudah digiling lalu di beri bumbu sebagai pelengkap nya. Ada juga yang menambahkan saus di atas nya."

"Oh... Seperti terlihat sangat enak."

Emily kemudian memegang tangan Sora dan memohon kepada nya. "Nona Sora, buatkan lah aku makanan yang bernama Steak Humbert ini juga, aku mohon..."

Lagi-lagi, Emily salah mengucapkan nama Steak hamburger, namun aku tidak akan menyalahkan nya. Mungkin dia lebih mudah menyebutkan nya seperti itu.

"Iya... Ba-baiklah, aku akan buatkan untuk mu juga."

"Benarkah? Hore!"

Emily terlihat sangat gembira saat mendengar Sora akan membuat kan nya steak hamburger juga untuk nya. Namun berbeda dengan Emily, wajah Sora masih terlihat tidak percaya diri.

Aku kemudian mulai mengajukan pertanyaan tadi kembali. "Sora—"

Namun saat aku akan bertanya pada Sora, kami mendengar sebuah teriak minta tolong yang nampak nya tidak jauh dari kami. "Siapa saja! Tolong bantu kami....!"

Apa itu? perselisihan oleh petualang lainn...? atau... saya sedikit ragu, tapi yang terpenting saat ini adalah... — Ucap ku di dalam hati.

"Ayoo pergii cepat kita pergi ke sana, Emily, Sora." Kata Emilia.

"Baik, Shido."

"Yaaa... ayo cepat kita kesana."

Kami kemudian memasukan inti Goblin dan Slime kami ke dalam kantong dan segera bergegas pergi ke arah sumber suara minta tolong itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!