sebuah pedang

Mereka pun sampai di toko itu. Toko itu bernama THE KNIGHT dan nama itu tertulis di papan yang dipasang di depan toko. Toko itu terlihat sangat megah dan besar.

Saat mereka masuk kedalam toko itu mereka langsung di sambut oleh petugas toko tersebut.

"Selamat datang di toko THE KNIGHT, TUAN. Kamu memiliki semua pedang legendaris ada di sini, dan mungkin ada yang cocok untuk tuan. Jadi, apakah ada yang bisa saya bantu? "

Petugas toko melakukan pekerjaan nya dengan baik. Dia melayani Shido dan lain nya dengan sangat ramah dan siap membantu jika di perlukan. Saat itu, Shido terpesona dengan kecantikan yang di miliki oleh petugas toko.

"Ada apa, Shido? Jangan bilang kau terpesona dengan petugas toko ini." Tanya Sora sambil mengeluarkan tatapan sinis ke arah Shido.

Shido yang menyadari nya pun berpura-pura batuk untuk menenangkan pikiran nya, lalu Shido menjawab.

"Tidak bukan apa."

"Benarkah? Kalau begitu baiklah —" Sora kemudian melihat ke arah petugas toko dan berkata. "permisi kami mau beli pedang. Apakah kami boleh melihat-lihat dulu?"

"Tentu saja, kalau begitu mari saya antar kan."

Setelah mengatakan itu dengan sikap sempurna, Petugas tersebut langsung mengantarkan mereka berkeliling toko sambil melihat-lihat pedang.

Setelah sampai di salah satu pedang yang di pajang di toko, pelayan itu lalu merekomendasikan sebuah pedang berwarna hitam itu.

Shido langsung berjalan ke arah pedang untuk melihat pedangnya serta melihat spesifikasi nya.

"Pedang Metronom ya? Seperti nya menarik" Gumam Shido.

Shido lalu tidak sengaja melihat harga pedang Metronom itu dan harga dari pedang Metronom itu adalah 100 koin emas.

"Sepertinya kamu tertarik dengan pedang itu, dulu nya pedang itu milik kesatria bernama Zephyrus dari negara Tengu."

"Negara Tengu?"

"Iya, Tengu, Negara ini merupakan salah satu dari 4 kerajaan di dunia ini. Setelah perjanjian damai 34 tahun yang lalu, mereka mulai mengembangkan ilmu berpedang dan magic secara konsisten selama 34 tahun ini. Negara Tengu juga adalah Negara pertama yang menemukan teknik penggabungan magic dan pedang. yang pada akhirnya mulai menyebar ke negara lain.

"Oh begitu lalu apa nama dari 4 kerajaan itu?" Tanya Shido.

"Um? Maaf sebelumnya, apakah tuan tidak mengetahui pengetahuan umum seperti itu?" Tanya balik petugas toko dengan heran.

"Ah, maaf sebelumnya. Sepertinya teman saya adalah seorang yang selalu berada di rumah nya. Jadi mohon maaf jika dia tidak tahu apa-apa." Ucap Sora

Shido tidak menyangkal nya. Karena memang dia telah menghabiskan waktu di dalam rumah nya selama 17 tahun lama nya. Ayah dan ibu nya juga tidak memberitahu nya tentang dunia luar, jadi wajar jika dia tidak tahu apa-apa tentang dunia ini.

"Tunggu, bukan hanya Shido saja. Aku juga ingin tahu situasi di dunia ini." Ucap Emily.

Tentu saja, Emily telah terkurung di dalam bola raksasa untuk waktu yang lama. Jadi wajar Emily juga tidak tahu perkembangan di dunia ini juga.

"Baik lah, kalau begitu biar saya jelaskan. Keempat kerajaan itu bernama Tengu yang berada di sebelah timur, Tengu adalah sebuah negara yang di dominasi oleh Pegunungan yang indah. Di sebelah selatan ada Steva, Sebuah negara yang di dominasi oleh hutan-hutan yang lebat dan memiliki sumber daya yang paling bagus. Disebelah utara adalah Iris, Sebuah negara yang di selimuti oleh salju abadi dan tidak pernah berakhir.

Dan yang terakhir, di sebelah barat, adalah negara kita, Ivy. Ivy adalah negara yang memiliki daratan hijau yang sangat luas, serta negara yang mengusulkan perjanjian damai 34 tahun yang lalu."

"Hmm, jadi begitu."

"Jadi apa ada yang mau di tanyakan lagi? Atau anda sudah memutuskan mau membeli pedang yang mana?" Kata pelayan itu.

"Tidak seperti nya saya akan kembali lagi nanti"

"Jadi begitu, tidak apa-apa, terimakasih sudah mampir ke toko kami" Petugas itu mengatakan nya sambil sedikit membungkukkan badan nya.

Mereka kemudian meninggal kan toko itu.

***

Saat di perjalanan, Sora yang merasa heran karena Shido tidak jadi membeli pedang pun bertanya kepada Shido. "Ada apa Shido apakah kau tidak jadi membeli pedang? "

"Tidak bukan begitu, begini pedang di toko itu harga nya sangat mahal aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli nya."

Tentu saja, 100 koin emas bukan lah uang yang sedikit. Shido bahkan belum pernah melihat 100 koin emas sebelum nya. Dan karena dia baru pertama kali mendaftar di guild, dia belum mendapatkan uang yang cukup.

"Hmm... Jadi begitu." Sora mengatakan itu dengan nada kasihan kepada shido.

"Tenang saja, Shido. Aku yakin suatu hari nanti kau bisa membeli nya." Ucap Emily dengan nada yakin sambil mengangkat tangan yang mengepal setinggi dada.

Setelah melihat Emily yang berusaha menghibur nya, Shido merasa tidak enak jika dia menyerah untuk mencari pedang lagi. Dia kemudian berkata kepada Emily. "Ya, Terima kasih, Emily. Itu membuat ku jauh lebih baik—"

Shido kemudian melihat ke arah Sora dan berkata. "Sora, Apakah toko itu benar-benar toko terakhir yang di rekomendasi kan oleh ayah ku? Coba lihat baik-baik lagi. Barang kali masih ada toko yang belum kita datangi."

"Hmm, coba aku lihat." Ucap Sora sambil melihat ke arah kertas yang ada di tangan nya.

"Halo... Anak muda... "

Namun, saat Sora sedang melihat ke arah kertas. Tiba tiba datang seorang nenek yang menghampiri mereka dan mengajak bicara. "Halo... Anak muda..."

"Iya nek ada apa?" Jawab Sora.

"Kudengar... Kalian sedang Membutuhkan pedang... Maukah kalian menerima pedang Yang ada di rumah nenek...?"

Sora melihat kearah Shido dan memberikan kode seolah-olah berkata "bagaimana? Apakah kau mau?"

Shido yang mengerti maksud Sora pun berkata kepada nenek itu. "Benarkah nek? Dengan senang hati kami akan menerima nya."

"Kalau begitu... Mari kita ke rumah Nenek..."

Mereka pun pergi ke rumah nenek itu. Sesampainya di rumah nenek itu, Mereka melihat ke sekeliling rumah yang terlihat sangat sederhana namun terlihat sangat bagus untuk di lihat.

Saat mereka sedang melihat sekeliling rumah nenek itu, nenek itu pun keluar dari rumahnya dan membawa sebuah pedang dan pedang itu terlihat sekilas sangat tajam.

"Ini nak...pedang nya..."

Shido pun mengambil pedang nya dari tangan nenek itu dan berkata. "Terimakasih nek aku akan merawat nya dengan baik."

"Iya tolong di jaga dengan baik ya nak... Itu adalah peninggalan almarhum suami nenek... "

"Jadi suami nenek dulunya adalah petualang juga."

"Iya..."

Mereka berdua pun mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada nenek itu karena sudah memberi mereka pedang.

"Terimakasih nek."

"Terimakasih nek."

"Terimakasih nek."

Mereka bertiga mengatakan itu sambil melambaikan tangan nya ke arah nenek itu seolah-olah mengucapkan selamat tinggal. Nenek itu pun tersenyum kepada mereka dan perlahan-lahan menghilang seperti debu yang sedang di tiup, Namun Shido Emily dan Sora tidak menyadari nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!