Albert VS Minotaur

"Cepat kau bawa teman mu keluar dungeon untuk segera di berikan pengobatan."

"Baik, ayah."

Setelah Shido mendapat perintah dari ayah nya, Dia langsung berjalan ke arah Sora untuk menggendong nya keluar dungeon.

Albert kemudian memastikan apakah anak nya sudah pergi dengan aman atau belum. Dan setelah Albert memastikan anak nya pergi dengan aman, Albert langsung melihat ke arah Minotaur yang sedang mengambil kampak nya kembali.

"Baiklah, karena kau telah melukai anak ku dan teman nya. Aku akan menghukum mu dengan kematian." Ucap Albert dengan senyum di wajah nya.

Dia kemudian melesat ke arah Minotaur dengan kecepatan penuh dan mulai melancarkan serangan nya.

***

Shido berjalan di dalam dengan keadaan perasaan khawatir sambil menggendong Sora untuk membawa nya keluar dungeon.

Darah terus mengalir keluar dari perut Sora yang terkena luka tebasan.

Waktu yang Shido tidak banyak, dia harus membawa Sora keluar dungeon untuk di beri penanganan sebelum Sora kehabisan darah sepenuhnya.

Dia terus berjalan dengan agak cepat di dalam lorong dungeon yang gelap dengan di bekali oleh lentera kecil di tangan kiri nya.

"Bertahan lah Sora, tinggal sedikit lagi kita sampai di luar dungeon. Jadi tolong bertahan ya, oke?"

Namun, saat dia berjalan sambil menggendong Sora yang sedang terluka, langit-langit dan permukaan tanah dungeon mulai bergetar. Getaran nya sangat kuat, sehingga membuat tanah dan dinding dungeon menjadi retak.

Pada saat yang sama, terdengar suara raungan yang sangat keras dengan di susul oleh gelombang ultrasonik.

"Raaaaawwwwwrrrrrr————!!"

Pada akhir, tanah dungeon yang tadi nya hanya retak kecil, sekarang mulai terbelah menjadi retakan yang lebih besar karena gelombang ultrasonik yang entah datang dari mana.

"Gawat! Tanah nya mulai runtuh. Aku harus mencari tanah yang aman untuk berpijak." Ucap Shido dengan nada panik.

Shido kemudian melihat ke sekeliling untuk melihat apakah ada tanah yang aman atau tidak. Dan akhirnya dia menemukan tanah yang terlihat tidak retak sama sekali. Namun, ada satu masalah yang harus Shido dan Sora lewati. Masalah itu adalah tanah yang tidak retak itu berada di seberang jurang yang baru saja terbentuk karena tanah longsor.

Bagaimana ini, aku harus memikirkan cara agar aku bisa sampai ke seberang jurang — Ucap Shido di dalam hati nya.

"Sora, bertahan lah. Mungkin ini akan sedikit tertunda karena guncangan ini."

Shido kemudian mulai memutar otak nya untuk mencari cara agar dia bisa sampai ke seberang jurang dengan aman. Hingga akhirnya, Shido memiliki ide yang kelihatan nya cukup bagus.

Ide nya adalah dia akan berlari sekuat tenaga dan melompat hingga ke seberang jurang. Dan kalau itu belum cukup, dia bisa menggunakan 'Sihir Elemen Angin' untuk memberi nya dorongan agar dia tidak terjatuh ke dalam jurang.

Ya seperti nya ini akan bisa — Ucap Shido didalam hati nya. Shido merasa Cerdas.

Shido pun mulai menggunakan ide nya dan mencari jarak yang pas untuk awalan lompatan nya. Dan pada saat dia menemukan jarak yang pas, dia mulai mengambil ancang-acang dan mulai berlari sekuat tenaga sambil menggendong Sora di punggung nya.

Saat hampir sampai di ujung jurang, dia menambah kecepatan berlari nya sampai pada batas nya dan akhirnya dia mulai melompat pada saat di tepi jurang. Lompatan nya terlihat sangat indah dan efisien. Jika di lihat dengan seksama, mungkin dia akan mencap sisi lain jurang dengan sangat mudah dan tanpa bantuan 'Sihir Elemen Angin'.

Benar saja, dia hampir sampai di sisi lain jurang tanpa memerlukan 'Sihir Elemen Angin' dengan sangat mudah. Namun, pada saat dia hampir berpijak di tanah yang ada di seberang jurang, tanah mulai berguncang dengan sangat keras lagi. Sehingga membuat tanah yang akan di pihak oleh Shido runtuh.

Shido pun berkedip beberapa saat untuk mencerna situasi yang mendadak ini. Dan pada akhirnya, Shido dan Sora terjatuh ke dalam jurang yang terlihat sangat dalam itu. "Uwaaaahhhhh——!" Teriak Shido. "————Yang benar sajaaaaa—————!"

***

Kembali ke beberapa saat sebelum Shido dan Sora terjatuh ke dalam jurang...

Albert, ayah dari Shido sedang melihat ke arah Minotaur yang sedang mengambil kampak nya yang terlempar cukup jauh.

Dia melihat ke arah Minotaur sambil mencari celah yang mungkin di keluarkan oleh Minotaur. Namun, sayangnya, Minotaur tidak mengeluarkan celah sama sekali.

Mungkin bagi sebagian orang menganggap kalau Minotaur hanya mengandalkan tubuh nyanyang besar serta daya serang nya yang kuat — namun tidak dengan ayah Shido. Dia menganggap Minotaur adalah sebuah monster yang memiliki insting bertahan hidup yang cukup tinggi.

Sebagai contoh, jika kau mendekati Minotaur dengan cara mengendap-endap dan menghilang kan suara langkah kaki, Minotaur masih bisa mendeteksi mu dengan menggunakan sensor suhu tubuh yang ada dalam diri nya. Karena itu lah, Minotaur menjadi salah satu monster yang sulit untuk di bunuh.

Tetapi, bagi hunter tingkat 'A' seperti ayah Shido, Minotaur mungkin bisa di kalah kan dengan cukup mudah.

Albert kemudian mengatur napas nya untuk memfokuskan peredaran darah nya serta detak jantung nya. Dia juga mulai membuat sekap kuda-kuda sambil memegang pedang yang masih berada di sarung pedang nya sambil memfokuskan tumpuan otot-otot kaki.

Percikan petir kemudian mulai terlihat pada kedua kaki nya Setelah Albert memfokuskan otot-otot kaki nya. Namun itu belum cukup.

Albert terus mengatur pernapasan dan otot kaki nya sampai membuat percikan petir tadi menjadi lebih besar.

Setelah dia berhasil membuat petir yang semula nya kecil menjadi besar, dua langsung melihat ke arah Minotaur dengan tatapan tajam.

"Baiklah, apakah kau siap wahai monster? Ini adalah balasan mu karena telah membuat anak ku dan teman nya terluka—"

"Rasakan ini... 'The lightning bolt shoots'!"

Setelah mengatakan itu, Albert langsung mendorong tanah dengan sangat keras dan langsung melesat secepat kedipan mata ke arah Minotaur. Albert kemudian menyerang Minotaur secepat petir menyambar.

Albert menyerang Minotaur dengan memberi nya 10 tebasan pedang, dan pada tebasan terakhir nya, dia memusatkan kekuatan pada pedang nya lalu mengayunkan pedang ke lengan kiri Minotaur.

Dan akhirnya, meskipun kulit Minotaur sangat keras, Albert bisa memotong tangan kiri Minotaur sampai terputus setelah memusatkan kekuatan pada pedang nya.

Minotaur kemudian meraung kesakitan setelah tangan kiri nya putus dan Darah menyemprot keluar dari bahu Minotaur.

"Huh, ini adalah balasan mu karena menyerang anak ku dan teman nya. Sekarang, aku akan mengincar jantung mu."

Albert kemudian menancapkan pedang nya ke tanah dan mengatur ulang lagi pernapasan nya.

Dan setelah pernapasan nya dia atur kembali, dia langsung mencabut pedang nya yang tertancap di tanah dan langsung mengarahkan nya ke arah Minotaur.

Albert kemudian melesat dan mulai menancapkan pedangnya ke arah dada kiri Minotaur untuk mengincar jantung nya.

Darah kemudian menyemprot keluar lagi dari punggung Minotaur dan di susul dengan raungan yang panjang.

"Rawwwwwwrrrr———!"

Mendengar Minotaur meraung dengan lebih keras dari sebelum nya, dia langsung berkata kepada Minotaur. "Hei hei, jangan meraung terlalu keras! Bagaimana kalau raungan mu membuat langit-langit dungeon runtuh dan membuat anak ku dan teman nya terluka?"

Aneh nya, Setelah Albert mengatakan itu pada Minotaur, Minotaur langsung berhenti meraung dan akhirnya berhasil di bunuh oleh Albert.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!