Chapter 3 - Cenayang

"Kamu sama aku aja Bella ...."

"Tama!"

Bella menengok ke belakang untuk memastikan bahwa itu memang Tama. Karena sangat jarang Tama mau masuk ke rumahnya.

"Gak bisa, biar Bella saya yang antar." Itu suara dari Andre.

Andre memang kurang menyukai Tama. Entah mengapa. Padahal dulu saat Rita - mami Bella masih hidup, Andre dan Rita memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Tama.

Namun setelah Rita meninggal, Andre seperti menjaga jarak dengan keluarga Adisutjipto.

Contohnya semalam, lelaki itu enggan mengajak istrinya untuk mengikuti pesta ulang tahun Annastasia yang diadakan di kediaman keluarga Adisutjipto.

Andre memilih untuk mengirimkan beberapa kado untuk Anna dan Adi dari pada ikut menikmati pestanya.

"Tadi Om bilang mau antar Lisa, biar Bella sama saya saja Om, semasa mami Rita hidup, beliau mempercayakan Bella kepada saya dan keluarga saya juga."

Jika sudah membawa nama mendiang istrinya, Andre tidak mampu lagi menolak. "Oke baiklah. Jaga putri saya dengan baik tanpa tergores sedikit pun!" tegas Andre.

"Of course. Kami pamit Om."

"Pih, Bella pamit ya!"

Setelah berpamitan kepada orangtuanya, tangan Bella di genggam posesif oleh Tama. Jantungnya seolah berdisko ria di dalam mendapat perlakuan manis dari Tama.

Tama memang lelaki yang posesif dan pencemburu namun terkadang ia acuh dengan kehadiran Bella.

Tak heran jika ia selalu memperhatikan jarak ketika mereka berjalan bersama. Tama tidak menginginkan jika Bella berjalan dengan jarak yang berjauhan dengan dirinya.

Maklum, mereka jarang dapet momen berduaan. Bella di SMA Alexandra School dan Tama di SMA Angkasa. Sekolah yang di khususkan untuk laki-laki.

Saat sampai di samping mobil, Tama membukakan pintu seat belakang untuk Bella. Ia sempat bingung mengapa Tama menuntunnya untuk duduk di belakang.

Namun saat ia masuk, ternyata di jok depan ada Frilly yang sudah duduk manis dengan handphone di tangan kanannya.

"Morning Bella. tumben Bell, mau di anter Tama. Aku di depan enggak apa-apa 'kan, Bell? aku turun duluan kok, sekolah aku kan deket dari sini."

"Ah ... iya, Ly."

"Nanti pas sampai sekolah, kamu bisa pindah ke depan. Aku mager banget Bell, kalau harus pindah ke belakang."

"Santai aja, Ly. Sebenarnya Aku gak janjian sama Tama buat berangkat bareng."

"Sorry ya, Aku Engga tau kalau kamu mau nebeng, Bell."

Mobil yang dikendarai Tama mulai jalan dengan perlahan. Iya tampak fokus menguasai jalan sampai tidak terganggu dengan obrolan Bella dan Frilly. Bahkan Tama tidak ikut nimbrung seperti biasanya.

"Papi gak bisa anter aku sampe halte, kebetulan Tama ke rumah. Sekalian deh, Aku juga lagi pengen berangkat bareng Tama, Ly."

"Kebetulan banget ya, Bell!"

"O-iya Ly, kata mama kamu, kamu mau daftar di Alexandra School ya. Kita bakal satu sekolah dong!" seru Bella.

"Iya aku mau SMA bareng kamu aja, Bella. Katanya Hera juga mau di sana. Nanti kita bisa berangkat sekolah bareng, Bell. Seru pasti. Aku gak sabar nunggu saat itu."

"Seriusan? wah bakal perang mulu neh kamu sama Hera," ledek Bella dengan tawa yang ia tahan agar tidak heboh di dalam mobil. Frilly mengangguk dengan tawa kecilnya.

Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di gerbang SMP Cendrawasih, tempat di mana Frilly sedang menimba ilmu.

"Frilly, lo gw turunin di sini aja ya. Gak perlu masuk ke dalam 'kan? takut macet keluarnya, kasian nanti Bella kesiangan."

"Iya Tama!" walau wajahnya agak menunjukan rasa kesal, tapi senyumnya masih menghiasi wajah putih nya.

"O-iya Tama, ini bekal buat kamu. Mama ku yang buat. Dimakan ya. Bella, see you ya!" pamit Frilly.

Bella sebenarnya tidak pernah heran dengan interaksi Tama dan Frilly ataupun teman mereka yang lainnya. Karena kedekatan mereka sudah terjalin semenjak mereka kecil. Hal yang seperti tadi sudah biasa untuk Bella.

"Kamu gak mau pindah ke depan, Yank?"

"Aku pindah langsung aja ya, gak usah keluar," ucap Bella sambil bersiap untuk pindah ke bangku depan.

"Senyamannya kamu aja." Tama membantu Bella untuk maju ke depan.

"Tam, aku boleh gak buka kotak makannya yang Frilly kasih ke kamu? aku penasaran sama masakannya Tante Amber. Udah lama banget 'kan, kita gak makan masakan Tante Amber. Kangen banget aku!"

Tama menoleh sekilas ke arah Bella dan tersenyum. "Buka aja. Suapi aku ya. Aku belum sarapan soalnya."

"Siap Kapten!" seru Bella.

"Oiya Sayang, kapan ya aku dapet restu dari papi kamu, papi Andre kayanya gak suka ya sama aku?"

Bella melirik Tama sekilas dengan tawa yang ia tahan. 'Ternyata dari tadi Tama diam aja karena mikirin hal ini?'

"Papi suka kok sama kamu, Tam. Dia cuma cemburu aja. Cemburu anak gadisnya udah ada yang naksir. Papi takut kamu ngambil Aku dengan cepat."

"Masa sih?" Terlihat Tama tidak percaya dengan apa yang Bella katakan.

Bella menggenggam tangan Tama erat. "Kamu percaya deh sama aku, Papi itu sebenarnya merestui kita. Memang Semenjak Papi menikah dengan mama Inah hubungan kami renggang. Tapi Papi masih perhatian banget di belakang aku, bahkan dia punya semua kontak temen sekelas aku. Unik 'kan Papi?!"

"Seriusan kamu, Yank? Aku cuma takut aja kalau tiba-tiba kamu nanti dijodohin sama papi kamu." Tama mengelus elus puncak kepala Bella sebelum gadis itu turun dari mobil.

"Itu gak mungkin Tama, papi bukan tipikal orang yang pemaksa. Udah ya, Tam, jangan dipikirkan masalah itu, nanti kamu stress," pinta Bella.

Sepanjang perjalanan, Bella tidak berhenti menyuapi Tama dengan bekal yang tadi Frilly berikan. Tama makan dengan lahap dan cepat, sesekali ia meminta Bella untuk mencicipi bekal yang di bawa Frilly.

Tak terasa, mereka telah sampai di Alexandra School dan Bella dengan cepat mengambil tasnya dan kotak makannya.

"Thank you, Tama. Aku masuk kelas dulu ya!"

"Iya sayang. Semangat belajarnya ya. Karena kecerdasan kamu mempengaruhi anak-anak kita nanti!" teriak Tama dari dalam mobil.

"Tama ... jangan keras-keras. Masih di lingkungan sekolah. Kamu Hati-hati ya di jalan. Nanti aku pulang sama Wulan. Kamu gak usah jemput."

Tama hanya mengangguk dan terkekeh pelan lalu menjalankan mobilnya untuk segera meninggalkan Alexandra School.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Room Chat Grup Pecinta Alam pemula

Kamandanu: Diharapkan setiap anggota baik kelas 10 dan 11 berkumpul setelah pulang sekolah di kantor sekre untuk membahas perihal pelantikan yang akan diadakan dalam dekat ini.

Bella membaca WhatsMax nya dan menghela nafas pelan sambil menolehkan kepalanya pada Wulan yang duduk di belakang mejanya.

"Lan, kamu mau gak nungguin aku selesai rapat? sejam doang palingan. Setor muka doang deh aku."

"Pecinta alam mau kumpul nanti siang, Bell? Aku ikut dong!" pinta Melisa.

Wulan menatap Bella dan Melisa dengan wajah menggodanya. Pasalnya ia hapal dengan Melisa yang sedang naksir salah satu kakak kelas mereka dari ekskul pecinta alam.

"Jungkook Dateng 'kan ya?" tanya Meli yang membuat Bella bingung

"Saha eta Jungkook?" tanya Wulan.

Seingat Wulan, Jungkook tidak bersekolah di Indonesia. Siapa yang Meli maksud mirip Jungkook.

Karena rata rata murid di sini Chinese jadi sulit membedakan. Bahkan wulan pun masih suka salah sapa teman-teman nya karena wajah mereka hampir mirip.

"Jungkook siapa? Emang ada ya, murid Alexandra yang mirip Jungkook?" tanya Bella penasaran.

Meli berdecak gemas. "Temen Kak Danu, Bell. Ahh kamu mah, masa cogan di sini gak tau. Itu loh yg berwajah oriental. Gajah di depan mata tak nampak, semut di ujung kulon keliatan!" gerutunya gemas karena Bella tidak mampu mengetahui cowok yang dirinya maksud.

"Cakep!" jawab Hani yang baru bergabung.

"Ishhh bukan pantun ya, Han!" bentak Melisa.

"Hahahhahaha oalah kak Kenzo. Bener ga Mel?" tebak Bella.

"Ngapain nyebut-nyebut kak Kenzo? gebetan aing itu mah!" Wulan menyela.

"Ishhh Wulan ngikut-ngikut aja. Kamu mah cocok sama kak Ian, which is dia tipe kamu banget." Terjadi perdebatan antara Wulan dan Meli yang membuat Bella geleng geleng kepala.

"Emang Kak Danu dan teman-temannya itu terkenal ya di Alexandra?" tanya Bella sambil membolak balikan lembar soal yang sedang ia isi.

"Bella, serius lo gak tau siapa Kamandanu Harrison dan teman-temannya itu?" tanya Hani bingung.

Bella menggeleng pelan namun ia mengangguk cepat. "Aku tahu mereka, mereka senior di ekskul Sispala. Memang mereka berpengaruh kuat di sekolah ini ya? Apa mereka tukang bully?"

Hani yang gemas dengan Bella. Segera angkat bicara. "Bukan tukang bully, mereka it--"

"Bell ... Bellaaaa ... ada yang cariin kamu di depan kelas!" teriak salah satu teman sekelasnya yang sedang berdiri di depan kelas.

Gegas Bella menuju depan pintu. Dia merasa tidak sedang punya janji temu dengan siapapun. Kira-kira siapa yang mencarinya dan ada keperluan apa.

Saat Bella sudah di depan pintu, ia melihat ada laki-laki berkulit putih pucat, dengan lesung pipi menghiasi wajahnya saat tersenyum dan postur tubuhnya benar-benar tinggi. Meskipun senyumnya tidak dalam namun dimple nya tercetak jelas.

Tinggi Bella hanya Sedada lelaki itu. Sehingga ketika mereka berhadapan, Bella harus mengangkat kepalanya untuk melihat lawan bicaranya itu.

Bella kenal laki-laki ini. Dia Kamandanu, kakak kelasnya yang kemarin menemaninya menunggu Tama.

Bahkan baru saja dirinya membicarakan lelaki itu beserta antek-anteknya.

'Panjang umur!' batin Bella.

"Bella, maaf menganggu waktunya sebentar. Saat rapat nanti, bolehkah saya minta tolong kamu untuk menjadi notulen saya? Karena team saya sedang naik ke Rinjani dan team wanita dalam perjalanan pulang dari Buntak. Di angkatan saya hanya saya dan Ian yang standby di basecamp," pinta Danu menggunakan bahasa Inggris yang sangat formal.

"Iya Kak bisa." Bella sedikit bingung. 'Kan bisa ya dia ini minta tolong via WhatsMax. Kenapa langsung datang ke kelas ini,' batin Bella.

"Saya minta tolong kamu dengan datang langsung ke kelas, karena saya bingung minta tolong sama siapa. Secara yang saya kenal, hanya kamu di pertemuan nanti sore, jadi ... kebetulan sekalian lewat kelas kamu," jelasnya.

Bak cenayang. Apa yang terpikirkan di otak Bella terjawab sudah. Bella hanya mengangguk dan tersenyum sungkan membalas kakak seniornya ini.

"So. See you, Isabella," pamit Danu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Bell, please ya ... aku ikut masuk ke ruangan nya," pinta Melisa.

"Aku tanya Kak Danu dulu ya. Boleh enggaknya. Takutnya ada pembahasan yang gak boleh orang luar tau."

Setelah menghubungi Danu, ternyata Meli dan Wulan diperbolehkan ikut masuk ke ruang sekretariat untuk mengikuti rapat.

Karena rapat ini bersifat transparan, dan hanya membicarakan poin-poin penting selama nanti mereka menaiki gunung yang ketinggian nya tidak lebih dari 2500mdpl.

Di sini mereka masih mempelajari tahap-tahap dasar sebagai pecinta alam. Maka dari itu di pilihlah gunung sebagai metode pelajaran praktek nantinya, bukan lagi menelusuri bukit atau hutan.

Rapat awal membahas tentang keorganisasian baru. Dikarenakan angkatan Kamandanu sudah harus menyerahkan jabatannya kepada adik kelasnya.

Agar mereka bisa lebih fokus menuju kelulusan dan mengejar universitas impian mereka.

"Tolong dicatat ya, Bell. Untuk ketua dan wakil sudah ditentukan. Untuk anggota lainnya kita bicarakan setelah pelantikan nanti,"

"Siap Kak!"

Danu memperhatikan Bella dengan lekat, Bella merasakan jika dirinya sedang ditatap dengan lekat oleh kakak kelasnya kemudian ia balik menatap Danu dan menaikan kedua alisnya sambil memiringkan kepala seolah mengatakan 'Ada apa?'.

Danu dengan gugup segera menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada pembahasan lainnya.

Selanjutnya Danu membahas mengenai Navigasi Darat, Survival, Search And Rescue (SAR), dan PPGD (pertolongan pertama gawat darurat).

Mereka juga belajar tali temali/Simpul dalam membuat tandu nanti, mengikat tiang tenda dan pasak, serta lain lainnya.

"Contohnya, bisa kalian liat di YouTube channel Adrian Chama ya!"

"Yee lu mah, malah promosiin channel gue. Malu anjir!" kesal Adrian.

"Gak apa-apa Kak, kita malah sudah subscribe, like dan komen YouTube Kak Ian," goda salah satu siswi.

"Oke oke, gue lanjut ya. Siapa di sini yang belum pernah naik gunung? Kalau yang belum pernah naik, mulai sekarang setoran lari kelilingi lapangan 5 kali sehari dan medical check up sebelum hari H." Pertanyaan yang disertai pernyataan dari Kamandanu, membuat atmosfer di basecamp mendadak hening.

Pasalnya trek gunung yang akan mereka daki kali ini memiliki Medan yang cukup berat selain harus memiliki pengalaman mendaki juga harus bisa wall climbing.

"Saya ...."

Semua orang melihat siapa orang yang mengangkat tangan sendiri dikarenakan belum pernah naik gunung.

...(⁠ノ⁠≧⁠∇⁠≦⁠)⁠ノ⁠ ⁠ミ⁠ To be continue ミ⁠\⁠(⁠≧⁠ロ⁠≦⁠\⁠)...

Terimakasih sudah Like, Subscribe dan Vote karya ini. Terima kasih juga ulasan ⭐ 5 nya. Sehat selalu untuk para majikan ku yang setia membaca karya ini.

Terpopuler

Comments

Casillas Marko

Casillas Marko

feeling seorang ayah

2024-09-16

1

FT. Zira

FT. Zira

nge halu dulu ya.. anak anak kita nya belum jadi🤭🤭

2024-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - PENGENALAN TOKOH
2 Chapter 1 - Putri Brawijaya
3 Chapter 2 - Birthday
4 Chapter 3 - Cenayang
5 Chapter 4 - Firasat
6 Chapter 5 - His Lie
7 Chapter 6 - Hurt
8 Chapter 7 - Cincin sang pengkhianat
9 Chapter 8 - Kesempatan
10 Chapter 9 - Pingsan
11 Chapter 10 - Dolphin Ring
12 Chapter 11 - Inheritance
13 Chapter 12 - Rock Climbing
14 Chapter 13 - Love you too
15 Chapter 14 - Puncak
16 Chapter 15 - HoMance
17 Chapter 16 - Mother Else.
18 Chapter 17 - Makanan Favorit
19 Chapter 18 - UGD
20 Chapter 19 - Hutang Nyawa
21 Chapter 20 - CHERNYY ORELL.
22 Chapter 21 - Why?
23 Chapter 22 - Prince Dirty Blood.
24 Chapter 23 - ALIBI
25 Chapter 24 - Mengalah
26 Chapter 25 - Glimpse of Us
27 Chapter 26 - First
28 Chapter 27 - Binder Biru
29 Chapter 28 - ALPHA
30 Chapter 29 - Gunung Es
31 Chapter 30 - Pelaku lainnya.
32 Chapter 31 - Stiletto
33 Chapter 32 - Andre Reason.
34 Chapter 33 - CCTV
35 Chapter 34 - Barbie dan Ken
36 Chapter 35 - Masha & The Bear
37 Chapter 36 - WAR or Nego
38 Chapter 37 - Ketahuan.
39 Chapter 38 - Bukan Persephone dan Hades.
40 Chapter 39 - Open Trip.
41 Chapter 40 - Monyet
42 Chapter 41 - Tiket Masa Depan.
43 Chapter 42 - Salah paham
44 Chapter 43 - Harley dan Marley.
45 Chapter 44 - Bocah menakutkan
46 Chapter 45 - Assessment.
47 Chapter 46 - Arya Kamandanu
48 Chapter 47 - Be Like
49 Chapter 48 - Puncak hanya Bonus.
50 Chapter 49 - Moksa.
51 Chapter 50 - Lelaki misterius.
52 Chapter 51 - Feeling
53 Chapter 52 - Emergency Blanket
54 Chapter 53 - Makhluk Fana
55 Chapter 54 - Realistis
56 Chapter 55 - Little Bride
57 Chapter 56 - Okhotnik
58 Chapter 57 - Gift Luxury
59 Chapter 58 - Still V
60 Chapter 59 - Voucher Gratis
61 Chapter 60 - Suara Durjana.
62 Chapter 61 - Farewell.
63 Chapter 62 - Raja Iblis.
64 Chapter 63 - LH Corp
65 Chapter 64 - Hukuman
66 Chapter 65 - Galau.
67 Chapter 66 - Jangan panggil aku Jal...
68 Chapter 67 - Don't Say Sorry
69 Chapter 68 - Tissue Ajaib.
70 Chapter 69 - Take Off
71 Chapter 70 - Never Done
72 Chapter 71 - Mengalah bukan berarti kalah
73 Chapter 72 - Provokasi.
74 Chapter 73 - Playing Victim
75 Chapter 74 - Prom Night.
76 Chapter 75 - Brain Wash.
77 Chapter 76 - Battle Song
78 Chapter 77 - Terbuka.
79 Chapter 78 - Airport
80 Chapter 79 - Engagement
81 Chapter 80 - Holiday
82 Chapter 81 - Kamandanu Anger.
83 Chapter 82 - Sakit Hati Camilla
84 Chapter 83 - Caper.
85 Chapter 84 - Punishment
86 Chapter 85 - Menghadapi Sendiri.
87 Chapter 86 - Karir di ujung tanduk
88 Chapter 87 - Kuntilanak Sipit
89 Chapter 88 - Rumor dari Iblis Betina.
90 Chapter 89 - Planning
91 Chapter 90 - Terprovokasi
92 Chapter 91 - Tutup Pintunya!
93 Chapter 92 - Amplop Misterius.
94 Chapter 93 - Malam Sweet 17th yang mencekam
95 Chapter 94 - Akhir dari kepastian
96 Chapter 95 - Bantuan sang Mantan
97 Chapter 96 - Memulai Semuanya dari 0
98 Chapter 97 - Rita dan Huan
99 Chapter 98 - Pengkhianat
100 Chapter 99 - Nasi uduk jengkol
101 Chapter 100 - Danu Gila
102 Chapter 101 - Cousin
103 Chapter 102 - Boomerang
104 Chapter 103 - Dewa Yunani
105 Chapter 104 - Tempat kamu bukan disini
106 Chapter 105 - Cita-cita
107 Chapter 106 - Pusat Perhatian
108 Chapter 107 - Be my Girl
109 Chapter 108 - Dewa Appolo
110 Chapter 109 - Destroyer
111 Chapter 110 - Sate
112 Chapter 111 - Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
113 Chapter 112 - Camilla turun tangan
114 Chapter 113 - Tour
115 Chapter 114 - Pregnant
116 Chapter 115 - Melawan Restu
117 Chapter 116 - Good News or Bad News
118 Chapter 117 - Battle Royal
119 Chapter 118 - Penawaran
120 Chapter 119 - Pertemuan Kembali
121 Chapter 120 - Kenyataan Baru
122 Chapter 121 - Orang tua kandung
123 Chapter 122 - Sacrifice and Friendship
124 Chapter 123 - Divorce
125 Chapter 124 - I'am Sorry, Bella
126 Chapter 125 - Tidak Percaya
127 Chapter 126 - Impulsif
128 Chapter 127 - Rujuk
129 Chapter 128 - Altar.
130 Chapter 129 - Sahabat.
131 Chapter 130 - Hutang.
132 Chapter 131 - Menjaga jodoh orang.
133 Chapter 132 - Adrian.
134 Chapter 133 - Sibling.
135 Chapter 134 - Acuh.
136 Chapter 135 - Forget.
137 Chapter 136 - Mortuary.
138 Chapter 137 - Daddy.
139 Chapter 138 - Mistake.
140 Chapter 139 - Funeral
141 Chapter 140 - Rusun.
142 Chapter 141 - Honduras.
143 Chapter 142 - Hugo
144 Chapter 143 - Not Free.
145 Chapter 144 - Family Gathering
146 Chapter 145 - Kenyataan Pahit.
147 Chapter 146 - Keponakan
148 Chapter 147 - Bersalah
149 Chapter 148 - putra tunggal pewaris Lee Corp
150 Chapter 149 - Rencana yang gagal
151 Chapter 150 - Terlambat
152 Epilog
153 SEASON 2 COMING SOON
154 S2. 1 - Berubah
155 S2. 2 - Berakhir Lama
156 S2. 3 - Bulan dan Matahari
157 S2. 4 - Would you to be my son?
158 S2. 5 - Fakta Baru
159 S2. 6 - Terprovokasi
160 S2. 7 - Would you to be my....
161 S2. 8 - Taat
Episodes

Updated 161 Episodes

1
PROLOG - PENGENALAN TOKOH
2
Chapter 1 - Putri Brawijaya
3
Chapter 2 - Birthday
4
Chapter 3 - Cenayang
5
Chapter 4 - Firasat
6
Chapter 5 - His Lie
7
Chapter 6 - Hurt
8
Chapter 7 - Cincin sang pengkhianat
9
Chapter 8 - Kesempatan
10
Chapter 9 - Pingsan
11
Chapter 10 - Dolphin Ring
12
Chapter 11 - Inheritance
13
Chapter 12 - Rock Climbing
14
Chapter 13 - Love you too
15
Chapter 14 - Puncak
16
Chapter 15 - HoMance
17
Chapter 16 - Mother Else.
18
Chapter 17 - Makanan Favorit
19
Chapter 18 - UGD
20
Chapter 19 - Hutang Nyawa
21
Chapter 20 - CHERNYY ORELL.
22
Chapter 21 - Why?
23
Chapter 22 - Prince Dirty Blood.
24
Chapter 23 - ALIBI
25
Chapter 24 - Mengalah
26
Chapter 25 - Glimpse of Us
27
Chapter 26 - First
28
Chapter 27 - Binder Biru
29
Chapter 28 - ALPHA
30
Chapter 29 - Gunung Es
31
Chapter 30 - Pelaku lainnya.
32
Chapter 31 - Stiletto
33
Chapter 32 - Andre Reason.
34
Chapter 33 - CCTV
35
Chapter 34 - Barbie dan Ken
36
Chapter 35 - Masha & The Bear
37
Chapter 36 - WAR or Nego
38
Chapter 37 - Ketahuan.
39
Chapter 38 - Bukan Persephone dan Hades.
40
Chapter 39 - Open Trip.
41
Chapter 40 - Monyet
42
Chapter 41 - Tiket Masa Depan.
43
Chapter 42 - Salah paham
44
Chapter 43 - Harley dan Marley.
45
Chapter 44 - Bocah menakutkan
46
Chapter 45 - Assessment.
47
Chapter 46 - Arya Kamandanu
48
Chapter 47 - Be Like
49
Chapter 48 - Puncak hanya Bonus.
50
Chapter 49 - Moksa.
51
Chapter 50 - Lelaki misterius.
52
Chapter 51 - Feeling
53
Chapter 52 - Emergency Blanket
54
Chapter 53 - Makhluk Fana
55
Chapter 54 - Realistis
56
Chapter 55 - Little Bride
57
Chapter 56 - Okhotnik
58
Chapter 57 - Gift Luxury
59
Chapter 58 - Still V
60
Chapter 59 - Voucher Gratis
61
Chapter 60 - Suara Durjana.
62
Chapter 61 - Farewell.
63
Chapter 62 - Raja Iblis.
64
Chapter 63 - LH Corp
65
Chapter 64 - Hukuman
66
Chapter 65 - Galau.
67
Chapter 66 - Jangan panggil aku Jal...
68
Chapter 67 - Don't Say Sorry
69
Chapter 68 - Tissue Ajaib.
70
Chapter 69 - Take Off
71
Chapter 70 - Never Done
72
Chapter 71 - Mengalah bukan berarti kalah
73
Chapter 72 - Provokasi.
74
Chapter 73 - Playing Victim
75
Chapter 74 - Prom Night.
76
Chapter 75 - Brain Wash.
77
Chapter 76 - Battle Song
78
Chapter 77 - Terbuka.
79
Chapter 78 - Airport
80
Chapter 79 - Engagement
81
Chapter 80 - Holiday
82
Chapter 81 - Kamandanu Anger.
83
Chapter 82 - Sakit Hati Camilla
84
Chapter 83 - Caper.
85
Chapter 84 - Punishment
86
Chapter 85 - Menghadapi Sendiri.
87
Chapter 86 - Karir di ujung tanduk
88
Chapter 87 - Kuntilanak Sipit
89
Chapter 88 - Rumor dari Iblis Betina.
90
Chapter 89 - Planning
91
Chapter 90 - Terprovokasi
92
Chapter 91 - Tutup Pintunya!
93
Chapter 92 - Amplop Misterius.
94
Chapter 93 - Malam Sweet 17th yang mencekam
95
Chapter 94 - Akhir dari kepastian
96
Chapter 95 - Bantuan sang Mantan
97
Chapter 96 - Memulai Semuanya dari 0
98
Chapter 97 - Rita dan Huan
99
Chapter 98 - Pengkhianat
100
Chapter 99 - Nasi uduk jengkol
101
Chapter 100 - Danu Gila
102
Chapter 101 - Cousin
103
Chapter 102 - Boomerang
104
Chapter 103 - Dewa Yunani
105
Chapter 104 - Tempat kamu bukan disini
106
Chapter 105 - Cita-cita
107
Chapter 106 - Pusat Perhatian
108
Chapter 107 - Be my Girl
109
Chapter 108 - Dewa Appolo
110
Chapter 109 - Destroyer
111
Chapter 110 - Sate
112
Chapter 111 - Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
113
Chapter 112 - Camilla turun tangan
114
Chapter 113 - Tour
115
Chapter 114 - Pregnant
116
Chapter 115 - Melawan Restu
117
Chapter 116 - Good News or Bad News
118
Chapter 117 - Battle Royal
119
Chapter 118 - Penawaran
120
Chapter 119 - Pertemuan Kembali
121
Chapter 120 - Kenyataan Baru
122
Chapter 121 - Orang tua kandung
123
Chapter 122 - Sacrifice and Friendship
124
Chapter 123 - Divorce
125
Chapter 124 - I'am Sorry, Bella
126
Chapter 125 - Tidak Percaya
127
Chapter 126 - Impulsif
128
Chapter 127 - Rujuk
129
Chapter 128 - Altar.
130
Chapter 129 - Sahabat.
131
Chapter 130 - Hutang.
132
Chapter 131 - Menjaga jodoh orang.
133
Chapter 132 - Adrian.
134
Chapter 133 - Sibling.
135
Chapter 134 - Acuh.
136
Chapter 135 - Forget.
137
Chapter 136 - Mortuary.
138
Chapter 137 - Daddy.
139
Chapter 138 - Mistake.
140
Chapter 139 - Funeral
141
Chapter 140 - Rusun.
142
Chapter 141 - Honduras.
143
Chapter 142 - Hugo
144
Chapter 143 - Not Free.
145
Chapter 144 - Family Gathering
146
Chapter 145 - Kenyataan Pahit.
147
Chapter 146 - Keponakan
148
Chapter 147 - Bersalah
149
Chapter 148 - putra tunggal pewaris Lee Corp
150
Chapter 149 - Rencana yang gagal
151
Chapter 150 - Terlambat
152
Epilog
153
SEASON 2 COMING SOON
154
S2. 1 - Berubah
155
S2. 2 - Berakhir Lama
156
S2. 3 - Bulan dan Matahari
157
S2. 4 - Would you to be my son?
158
S2. 5 - Fakta Baru
159
S2. 6 - Terprovokasi
160
S2. 7 - Would you to be my....
161
S2. 8 - Taat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!