Bram pulang dari rumah Ayu dan langsung menemui Rama, dalam perjalanan ia teringat saat Ayu salah tingkah karena Bram berhasil menggodanya.
Hatinya berdebar-debar tak karuan, semakin hari Bram semakin menyukai Ayu.
Saat sampai di rumah Rama ia menceritakan semua yang terjadi saat di rumah Ayu.
Di rumah Rama
Rama dan Bram sedang tiduran sambil memainkan gitar, Bram pun mulai berbicara.
"Ram, gue suka sama Ayu." ucap Bram jujur sambil tiduran menatap langit-langit kamar Rama.
"Hah?! seriusan lo Bram? sejak kapan?" tanya Rama terkejut langsung bangkit dari tidurnya.
"Sejak gue deket ma Ayu, gue udah lama jatuh cinta ama dia, tapi gue malu buat ngomongnya," jawab Bram blushing.
"Gue dukung elo bro, tapi bentar lagi ujian semester dan Ayu mungkin nggak mau pacaran dulu deh!" kata Rama memijit dagunya.
"Iya kalo itu gue juga tau kali Ram, yang gue maksud gimana caranya ngomong ke dia?!" jelas Bram.
"Nah bener juga lo Bram, apalagi bentar lagi ada les juga, kemungkinan besar dia nggak bakalan mau di ganggu! kan elo tau sendiri anaknya kayak gimana?" ucap Rama melirik Bram.
"Lah iya, itu juga masalahnya," jawab Bram mengacak rambutnya kesal.
Akhirnya Rama mendapatkan ide bagus,
"Aha! gue punya ide!" sambil menjetikkan tangan.
"Apaan tuh bro?" tanya Bram penasaran.
Rama membisikkan sesuatu ke telinga Bram
"Waaah ide bagus tuh, gue suka ide lo bro!" jawab Bram sambil mengajak tos.
¤¤¤¤¤
Keesokan harinya,
Bram baru datang di sekolah dan langsung menemui Ayu yang berada di kantin bersama Cindy yang sedang menunggu bel masuk.
"Hai Ayu, apa semalam tidurmu nyenyak?" sapa Bram, dengan senyuman secerah matahari pagi.
"Ciieee.... tumben pagi-pagi ada yang perhatian nih, lagi nggak demam kan? wkwkwkwk....." tanya Cindy meledek.
"Ah kamu Cin, pagi-pagi juga udah ngeledek gue aja," jawab Bram sinis.
"Wkwkwkwk..... santai aja dong, bercanda dikit, wlek!" ucap Cindy masih meledek.
"Udah dong kalian berdua, kayak anak kecil aja deh!" ucap Ayu melerai.
"Semalam tidurku nye...." jawab Ayu terpotong
Tuuut tuuut tuuuut (tanda bel masuk)
Ayu yang ingin menjawab pertanyaan Bram, tiba-tiba bel masuk berbunyi Ayu langsung pamit pada Bram dan mengajak Cindy.
"Bram, kita masuk kelas dulu yaa? sampai ketemu nanti~" pamit Ayu melambaikan tangannya ke Bram.
"Yaaah.... baru aja mau ngomong udah masuk aja, huuuuft...." kata Bram hilang semangat.
Mau tak mau Bram harus menunggu jam istirahat tiba, lalu ia masuk ke kelasnya dengan perasaan campur aduk.
Di kelas Bram
Bram duduk di tempatnya dengan lemas dan tak ada semangat.
"Gimana bro, sukses nggak?" tanya Rama penasaran.
"Kurang dikit lagi, eh ada bunyi bel. Bubar dah!" jawab Bram lesu.
"Ya udah, kita tunggu aja bel istirahat bro," menepuk bahu Bram.
"Do'ain semoga lancar tanpa halangan yaa," pinta Bram tersenyum.
"Pasti bro, semangat yaa!" ucap Rama mendukung.
'Semoga elo bisa bahagia ma Ayu bro, gue jadi nggak tega saat elo di tinggal ma cewek elo dulu' batin Rama
>>><<<
Rama sedang pergi keluar menuju kamar mandi, saat melewati ruang guru, ia melihat Ayu sedang duduk di depan ruang guru sendirian yang sedang menunggu Cindy, lalu ia mendatangi Ayu untuk mengucapkan terima kasih pada Ayu.
"Ayu," sapa Rama.
Menoleh ke sumber suara "Eh, Rama tumben kesini sendirian ada apa?" tanya Ayu tersenyum.
"Gue boleh duduk di sini nggak? ada yang ingin gue omongin sama lo!" tanya Rama menunjuk tempat duduk yang kosong dan bicara langsung ke inti.
"Boleh kok, silahkan mau ngomong apa?" tanya Ayu santai.
"Gue mau ngucapin terima kasih ama elo," kata Rama tanpa melihat Ayu.
"Terima kasih buat apa? perasaan, aku nggak ngelakuin apa-apa deh?!" tanya Ayu mengerutkan dahi.
"Ini soal Bram," jawab Rama singkat.
"Ow, emangnya kenapa sama Bram?" tanya Ayu melirik Rama penasaran.
"Karena adanya elo di kehidupannya, dia nggak merasa kesepian lagi. Dia sering murung di rumah walaupun gue sering nemenin dia, tapi baru kali ini gue lihat dia bahagia," jelas Rama.
"Lah?! emangnya selama ini dia anaknya kayak gimana sih?" tanya Ayu mulai penasaran.
"Dari dulu Bram itu anaknya pendiem, cuek, dan semenjak dia sekolah disini dia jadi periang dan mau terbuka sama orang lain berkat elo," jelas Rama.
"Terus, hubungannya sama aku apa?" tanya Ayu masih bingung mengangkat kedua alisnya.
"Dia bisa berubah dalam sekejap karena elo, dan sebenarnya dia suka sama elo tapi dia masih belum yakin karena elo juga masih sibuk sama ujian sekolah dan ini itu. Gue banyak berterima kasih sama elo Yu, gue minta elo jangan ninggalin dia," pinta Rama tulus.
"Insya Allah aku nggak akan ninggalin Bram, karena aku juga sayang sama dia," jawab Ayu tersenyum tulus.
"Terima kasih banyak ya Yu, gue masuk kelas dulu yaa," pamit Rama pergi meninggalkan Ayu menuju kelasnya.
Ayu membalasnya dengan anggukan, ia tak menyangka jika Bram adalah seorang yang sangat berbeda dengan sekarang.
Cindy keluar dari ruang guru, ia mendengar suara Rama tapi sayangnya orang itu sudah pergi duluan.
"Ehh?! barusan kayak dengar suaranya Rama ya? ada apa?" tanya Cindy menyenggol tangan Ayu menyadarkan lamunannya.
"Nggak ada kok, hanya saja soal Bram," jelas Ayu tersenyum.
"Jangan bilang kalo dia juga suka sama kamu," ucap Cindy sedikit teriak.
Ayu yang kaget langsung menutup mulut Cindy yang rada ember,, semua siswa melirik ke arah Ayu dan Cindy.
Buru-buru Ayu mengajak Cindy untuk cepat-cepat pergi ke kelasnya.
"Eeehhhhh...... pelan-pelan dong Yu, main ngebut aja," teriak Cindy kesakitan.
Melepas tangannya, "Kamu ini bisa ngecilin suara kamu nggak sih? pake teriak segala, ntar anak-anak pada heboh tauk!" ucap Ayu kesal.
"Ya maaf,, aku kelepasan hehehee..." jawab Cindy cengar cengir.
"Ya udah, ayo masuk!" ajak Ayu menyeret tangan Cindy.
Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi para siswa berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing
Ayu dan Cindy pergi menuju kantin, Cindy masih berusaha menggoda Ayu.
"Tapi kamu beneran suka kan sama Bram? kalo suka, tinggal ngomong aja kali! nggak usah pake di pendam," goda Cindy menyenggol tangan Ayu.
"Kamu mah, kebiasaan sukanya godain aku terus. Kan kemaren udah aku bilang, aku masih mau fokus sekolah bukan mau pacaran, paham!" ucap Ayu tegas.
"Iya-iya... ya udah, kita pesen makanan yuk!" ajak Cindy dan di ikuti oleh Ayu.
Lalu mereka berdua memesan makanan di kantin, bel istirahat berbunyi, Bram dan Rama menunggu Ayu di kantin. Bram ingin mengajak Ayu kencan dan ingin mengatakan bahwa ia menyukai Ayu.
Ayu dan Cindy tiba di kantin, mereka berdua memesan dua minuman yang sama. Bram yang mengetahui kedatangan Ayu ia mengajak Rama untuk mendekati Ayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️😇❤️😇❤️👍
2021-02-09
2
brshaaffn_18★HFN★
salam kenal kakak 👋
ceritanya bagus, tanda bacanya juga bagus, rapih 😍👍
always spirit 💪😄
aku nyicil sampai sini dulu ya, nanti lanjut
jangan lupa baca juga novel aku
- Memilih antara cinta atau cita-cita 🤗
2020-09-15
1