Ujian Perasaan

Set ia menemukan nya .

Ia mengangkat tangan nya keatas lalu berteriak sekuat tenaga "SUAMIKUUUUUUU ISTRIMUUU DISINIIIIIII" Ucapnya dengan keras, lalu tiba-tiba....

"heh nenek rempong berhenti berharap, dia itu milik gue jangan ngarep Lo!" ucap salah satu gadis di kantin itu, sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan kipas merah jambu yang biasa ia bawa, gadis yang tak lain adalah Jennifer yang biasa dipanggil Jenni.

"lah.... Lo tuh ngak diajak, emang dia suami gue dari Lo masih kecebong di perut emak Lo, gue udah nikah sama Devano ngak tau kan Lo?" ejek Azalea membuat Jenni merasa terkalahkan

"cih ... ngak kan sayangku? kamu milik aku kan baby?" tanya Jenni kepada Devano, yang bahkan masih berada dekat di pintu kantin.

"enak banget jadi Lo Dev di rebutin bah, diklaim langsung jadi suami nya dari kecebong katanya" ucap Lucas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

"sinting semua" ucap Devano datar, lalu pergi meninggalkan kantin malas melihat perdebatan yang sangat konyol menurut nya.

"kemana Lo bos?" tanya Lucas melihat Devano malah meninggalkan mereka.

"Rooftoop" singkatnya dan diangguki ketiga sahabatnya dan mereka juga mengikuti Devano.

Melihat Devano malah meninggalkan kantin membuat Azalea hendak berlari, namun tangan nya di cekal oleh Naura yang sambil menggeleng seolah berkata "ngak usah" .

"Tapi Nau...suami gue pergi" ucap Azalea

"SUAMIKU JANGAN TINGGALKAN ISTRI MU INI SENDIRIAN" Teriak Azalea namun sia sia karena Devano sudah pergi.

"gara gara Lo nih suami gue pergi" marah Azalea pada Jenni

"Hello... sadar diri Lo, Lo aja yang terlalu ngarep jadi isterinya " ucap Jenni sambil mengipas-ngipas wajahnya.

"sialan Lo, Lo tuh yang selalu gang......."

"udah udah ngak usah di ladenin" potong Naura sambil menarik tangan Azalea

"...gu" sambung Azalea setelah kembali mendudukkan bokongnya. Ia menoleh kepada Jenni dan mengepalkan tangannya kedepan, seperti ingin kembali mengajak gadis berambut coklat terang itu berperang kembali.

"Udah Azalea" tegas Naura

"iya iya udah nih" jawab Azalea kicep.

"tapi dia yang selalu ganggu rencana aku Nau" jelas Azalea.

"gak papa, ngak usah di ladenin, asal dia ngak main tangan udah gak papa" jelas Naura sambil menyelipkan anak rambut Azalea kebelakang yang menganggu penglihatan nya.

"iyalah si paling gak papa" balas Azalea membuat Naura sedikit tersenyum, namun pandangan nya beralih pada Jenni yang seketika berubah menjadi tajam .

Jenni yang melihat tatapan tajam dari Naura seketika kicep "apa Lo" ucapnya tanpa suara lalu kembali duduk.

"kesal banget gue lihat tuh nenek rempong, pengen gue cekik sampe mampus trus gue buang deh ke sungai" marah Jenni menggebu gebu.

"bener banget tuh Jen, ngak capek apa dia ngak di notice notice tuh sama si Devano, dua tahun lagi" tambah Naomi sahabat Jenni.

"Lo hamilin aja di Devano Jen, biar langsung nikah sama Lo, biar tau ras tuh si Azalea itu" timpa Jevina sahabat Jenni juga.

"hamilin bapak Lo ogeb!!!! yang ada gue yang hamil bukan Devano ck" ingin rasanya Jenni membuang Jevina ke gunung berapi biar mati sekalian. Dodong kali otaknya!!!!!.

***

"kok malah milih ke rooftoop bos?" tanya Lucas sambil menyalakan rokoknya mumpung di rooftoop itu pikirnya.

"biar ngak stres" jawab Devano singkat ia mengambil benda pipih dari sakunya dan memainkannya.

"eh btw niya bukan apa-apa.... bukan apa-apa..." Marvin sengaja menggantung kalimatnya.

"bukan apa-apa bukan apa-apa ogeb, ga jelas banget Lo" kesal Niko sambil melayangkan pukulan di pundak cowok itu

"Bukan apa apa niya Dev, secara kan Azalea udah mepet in Lo nih selama dua tahun, gak ada gitu perkembangan hati Lo? maksudnya gak ada gitu perasaan Lo sedikit aja sama dia?" tanya Marvin panjang kali lebar dan diangguki Lucas dan Niko.

"Ga" singkat Devano membuat ketiga temannya cengo atas jawaban singkat itu.

"awas nyesel Lo bos" ucap Niko berharap Devano sedikit memikirkan nya.

"ambil aja kalau Lo mau" ketus Devano

"iya nanti kalau dia udah capek nungguin Lo" Bukan Niko yang menjawab, melainkan Lucas.

Sial!!!

Mendengar jawaban Lucas, tiba-tiba membuat Devano naik pitam. Bukan!!! ia naik pitam bukan karena suka Azalea, atau takut karena jawaban dari Lucas, cuman ia hanya tidak mau Azalea masuk perangkap Lucas, yang notabennya adalah laki laki buaya yang hobinya mempermainkan wanita. Bisa gadis lain tapi jangan Azalea itu pikirnya.

"oh" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"lah bos kemana Lo?" tanya Marvin yang bingung dengan sifat Devano. Tadi baik baik aja!!!

"dia marah kali " ucap Lucas tak acuh, sambil membuang puntung rokok nya dan menginjak nya.

"bagus nih kalau dia marah kan otomatis dia mulai suka sama si Azalea" tambah Niko diangguki Lucas.

"ck kayak ngak tau aja Lo pada, bos tuh nga marah cuman kek nya kesal aja, secara kan si Lucas ngak punya hati, alias si buaya langit jadi otomatis, ia kasian Azalea masuk perangkap si buaya kita ini" jelas Marvin sambil menepuk pundak Lucas, lalu pergi mengikuti Devano begitu juga dengan Niko.

"lah gue di tinggal?" tanya Lucas sambil menunjuk dirinya.

"eh tungguin gue " teriaknya lalu pergi mengejar ketiga sahabat laknat nya itu.

****

"AKHIRNYAAAAAA" Teriak Azalea seakan bebas dari kurungan. Azalea menggerakkan otot ototnya sehingga berbunyi krek

"kita langsung pulang nih?" tanya Amanda sambil berjalan mendekat ke meja Azalea dan Naura.

"emm gue sih iya " ucap Naura

"Naura gue nebeng yah" ucap Elena sambil membereskan buku-bukunya, lalu berjalan mendekat ke meja Azalea juga.

"iya" singkat Naura

"yaudah yuk "

"ini masih jam 12 kalian pulang aja dulu, gue mau ke Devano bentar" Azalea berucap sesaat sebelum ia berlari terbirit-birit menuju dambaan hatinya, takut ditinggal itu pikirnya.

"yaudah yuk" ajak Amanda lalu berjalan meninggalkan kelas diikuti kedua teman nya.

"enak yah kalau ujian gini bisa pulang cepat" ucap Elena tiba tiba sambil merangkul lengan Naura.

"Ujian nya ngak enak, pulang cepat nya enak" Ucap Naura tertawa.

"iya hahahah" lalu mereka bertiga tertawa sambil saling berbagi cerita sampai gerbang sekolah memisahkan mereka.

***

"Devano mana yak?" Azalea sedari tadi belum menemukan Devano, dan teman teman nya juga ngak dilihatnya satupun.

"ih dimana sih dia? di kelas ngak ada, di perpus juga ngak ck bikin kerjaan aja" kesalnya sambil menghentakkan kakinya kesal.

"eh eh Marvin,Lucas, Niko tunggu" ucapnya berteriak memanggil sahabat sahabat Devano yang berada di depan kamar mandi cowok yang kebetulan ia hendak melewati nya.

"Kalian lihat si Dev.....tunggu tunggu kenapa penampilan kalian racau gini? kalian ngapain hayo" tanya Azalea saat melihat penampilan Lucas dan Niko yang kayak eummm gimana yak. Rambut yang amburadul, kancing baju kebuka semua ngapain coba mereka?

"oh Devano? di di parkiran kali sama Jenni, cus cus kesana cepat keburu si Jenni nanti yang dapat."

"bye kita ke kantin dulu" ucap Lucas cepat lalu menarik Niko dan Marvin meninggal Azalea, sebelum gadis itu bertanya banyak soal mereka.

"ha? mereka ngapain ya? atau jangan jangan....ah tidak mungkin, gue harus tanya Devano ." monolog nya

"Devano...Jenni ah sial gue lupaaaa

JENNI SUSTER NGESOT JANGAN AMBIL DEVANO GUEEEEE" Teriak Azalea lalu berlari terbirit-birit menuju parkiran.

Lucas dkk:

"Lo kenapa dah? nanti kalau Azalea berfikir macam macam gimana?" tanya Marvin setelah duduk di meja kantin

"lah iya anjir si Lucas ngak mikir kesitu" timpa Niko

"ngak bakal besok gue jelasin" Lucas dengan santainya meminum jus jeruk yang menjadi kesukaan nya.

"awas aja ngak Lo selesain besok" ucap Marvin

"iya asal tadi bangus kan? enak kan dilihat?" tanya Lucas

"iya Enak ucap keduanya " lalu Lucas tersenyum menjengkelkan.

****

Azalea memanyun-manyunkan bibir nya pertanda gadis itu kesal. Namun tak ayal, kakinya tetap memilih untuk mendekat kearah dua sejoli yang sedang berdiri di samping motor besar, siapa lagi kalau bukan Jenni dan Devano. Yang membuat Azalea kesal adalah Devano tengah memakaikan helm kepada Jenni .

Jenni yang melihat kedatangan Azalea pun segera mengambil kesempatan, ia mengangkat kedua tangan nya lalu beralih memegang sisi jaket Devano yang ada didepan nya, karena kalau ia peluk tiba-tiba, yang ada ia akan terpental jauh ke ujung dunia karena Devano akan menendangnya . Tadi aja ia harus ngemis ngemis agar Devano mengijinkannya nebeng dengannya.

"ih kenapa sih tangan lo?" ucap Azalea saat berada dekat mereka, dan menghempaskan tangan Jenni dari jaket Devano.

"Apaan sih orang Devano ngak marah" jawab Jenni membuat Azalea semakin kesal .

Bukan!!! Devano bukan ngak marah, cuman ia ngak sadar akan tingkah Jenni tadi.

"lo tega Dev? gue aja ngak pernah dipake in helm gitu, nebeng juga ngak diijinkan " ucap Azalea

"ngak seperti yang Lo lihat" singkat nya lalu ia menaiki motornya, diikuti dengan Jenni namun gadis itu tidak memeluk Devano.

"Sialan banget Lo Jenni, pengen gue laminating Lo, biar gue kasih ke bintang peliharaan gue" ucapnya marah

"mutilasi kali Za" ucap seseorang lalu pergi meninggalkan Azalea.

"Lo juga " kesalnya lalu pergi kearah motornya.

**

Azalea dengan rasa kesal nya yang belum habis akhirnya sampai di rumahnya. Saat ia membuka pintu rumahnya 'ngak di kunci'

"tumben ngak di kunci " monolog nya lalu masuk kerumah.

"mama? mama ngak ke kantor?" tanya Azalea sambil berjalan mendekat kearah Dina mamanya.

"ngak nanti sore soalnya mama udah serahin semuanya ke sektretaris mama" jelasnya lalu merentangkan tangannya dan memeluk Azalea.

" ngak bisa gitu dong, harus konsisten" ujar Azalea

"mama kan bos nya" bangga Dina

"ih mama, Bos juga harus taat aturan kali" ucap Azalea lalu melepaskan pelukannya.

"iya iya sekali doang juga " kekeh Dina.

"yaudah Azalea ganti baju dulu ke kamar" Azalea berseru sambil berjalan menuju kamarnya di lantai dua

"jangan lupa turun kebawah, makan sayang" ujar Dina diangguki Azalea.

"gimana sayang ujian nya seru?" tanya Dina sambil menaruh lauk ke piring Azalea

" apa seru? ini tuh ujian ma bukan permainan" jawab Azalea

"makasih ma " lanjutnya saat melihat Dina menuangkan kuah ke piring nya.

Dina mengangguk "bercanda doang kali Lea sensi banget, kamu kesal ya hari ini?" tanya Dina

"oh iya untung aja mama tanya, Lea tuh kesal banget hari ini, masa suami aku direbut pelakor itu?" jelas Azalea dengan api dendam yang masih berkobar-kobar di wajahnya.

"suami mu Devano maksudnya?" Tanya Dina

Dina tau jelas bagaimana Azalea sangat menyukai Devano dan ia tidak mempermasalahkan itu, tapi janjinya dalam dirinya kalau Azalea tamat dan Devano belum membalas cinta anak semata wayangnya itu, Dina akan memaksa Azalea melupakan laki laki itu!!!!

"iyalah ma, suami aku kan cuman Devano" jawab Azalea bangga

"siapa yang rebut? Jenni lagi?" tanya Dina. Hampir semua teman Azalea dikenal oleh Dina, soalnya gadis itu setiap pulang sekolah sering bercerita dengan mama nya.

"iya ma, pake acara pegang pegang jaket Devano lagi, habis tuh kan ma mereka boncengan, yang paling bikin Lea kesel tuh Devano pakai kan helm sama Jenni, Azalea aja ngak pernah digituin, pengen nangis Lea rasanya" jelas Azalea panjang kali lebar.

Dina tersenyum saat melihat Putri nya sangat detail dalam menjelaskan kenapa ia hari ini. Senang rasanya ia bisa sedekat ini dengan anak nya ini, namun tiba tiba ia teringat dengan sosok yang menemaninya menjaga Azalea sedari kecil namun, insiden tiga tahun yang lalu membuat ia harus berpisah dengan suaminya PUTRA MADISON.

Putra Madison yang berperan sebagai suami Dina harus meninggal, dengan insiden yang sampai saat ini belum terpecahkan. Ia harus menanggung pil pahit mengetahui bahwa suaminya meninggal dengan hal yang tak terduga. Bagaimana bisa suaminya meninggal dengan terbakar hangus di suatu ruko, yang bahkan ruko itu ngak dikenal oleh Dina dan Azalea, bahkan semua aset dan saham perusahaan Putra diatas namakan oleh seseorang yang bahkan tidak bisa diketahui oleh Dina. Jengkel rasanya waktu itu semua penegak hukum dan polisi tidak bisa menuntaskan nya, seperti ada dalang di dalam sana . Mengingat itu membuat Dina ingin menangis saja.

"mama kok bengong ngak dengerin Lea cerita ya?" tanya Azalea

"ngak sayang mama denger"

"jadi jadi gimana ?" lanjut Dina

"ngak ada...mama mah nga seru" kesalnya membuat Dina tersenyum

"jadi anak kesayangan mama ujian apa hari ini?"

Tanya Dina lagi sambil memakan makanan nya.

"ujian Perasaan mah" singkat Azalea yang masih kesal.

****

guys gimana nyambung gak sih komen dong!!!!

Marvin diam diam suka siapa sih? kepo ngak?

heheheh

Follow me:)

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

semangat ya ❤️❤️😊

2024-03-06

1

Putri Lara

Putri Lara

enak ngapain nih btw /Frown/

2024-03-06

1

Anatasya Veronica

Anatasya Veronica

gue lanjut nih thor💗

2024-02-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!