20 : Rubah Tua

Seperti dugaan Bai Xingxing, tidak lama setelah Bai Yu meninggalkan Paviliun Megui, Nyonya Lu beserta kedua putrinya mendatangi Paviliun Megui dengan wajah penuh amarah.

Bai Yu berjalan di belakang ibunya dengan wajah menunduk. Dia merasa malu dengan kondisi wajahnya. Koloni lebah api itu tidak hanya mengejarnya, mereka juga menyengat tubuh dan wajahnya. Hal itu membuat wajah Bai Yu bengkak dan melepuh. Sekujur tubuhnya berwarna merah dan terasa panas. Koloni lebah api itu terus mengejarnya tidak peduli kemana pun dia bersembunyi. Karena merasa putus asa, akhirnya Bai Yu menceburkan diri ke danau sampai koloni lebah itu pergi.

Bai Yu yang mengalami kejadian itu merasa tidak terima. Dia pergi menemui ibunya dan mengadu jika itu adalah ulah Bai Xingxing. Dia juga mengadu pada ibunya jika Bai Xingxing mengancam akan mengusir dia dari Paviliun Megui.

.

.

Beberapa saat yang lalu, di Paviliun Lan Hua.

"Huwaaaa... Ibu kau harus mencarikan keadilan untukku.."

Bai Yu berlari menghampiri Nyonya Lu dengan air mata berlinang diwajahnya. Dia benar-benar terlihat jelek! Wajahnya dipenuhi bentol merah dan melempuh.

Nyonya Lu yang sedang menikmati tehnya di sebuah gazebo, menoleh saat mendengar tangisan pilu putri keduanya. Nyonya Lu yang masih memegang cangkir tehnya, tiba-tiba menjatuhkan cangkirnya dan menyemburkan teh yang baru saja dia minum, saat melihat penampilan putrinya yang begitu buruk dan menyedihkan!

Wanita itu berdiri dan menghampiri putrinya, "Yu'er putriku, apa yang terjadi dengan wajahmu?! Kenapa kau terlihat seperti ini!"

Nyonya Lu dengan penuh kekhawatiran menangkup wajah putrinya yang terlihat melepuh. Ada rasa jijik yang terlintas di mata wanita itu saat melihat wajah putrinya.

Bai Yu merengek dengan wajah yang terlihat sangat menjijikkan, "Huwaaa... Ibu, ini semua karena sampah tidak berguna itu! Dia tiba-tiba muncul di depan Paviliunku lalu memukuli pelayanku sampai mati! Dia bahkan memasukkan banyak lebah api ke dalam Paviliun untuk mengusirku ibu! Dia bilang dia akan mengambil Paviliun milikku! Huwaa... Ibu kau harus membunuh sampah sialan itu untukku!"

"Apa??!!!" Teriak Nyonya Lu dengan suara keras.

Nyonya Lu bertanya dengan marah, "Gadis sialann itu sudah kembali?!"

"Benar Ibu! Bukan hanya itu, dia juga menjadi kurus dan tidak jelek lagi.." Jelas Bai Yu penuh kekesalan.

"Bagaimana bisa?!" Teriak Nyonya Lu tidak terima.

"Chao Xi, panggil Bai Lu ke sini. Kita ke Paviliun Megui sekarang!" Perintah Nyonya Lu pada pelayan setianya.

.

.

Kembali ke Paviliun Megui.

Nyonya Lu dan kedua putrinya yang sudah berada di depan Paviliun terkejut saat melihat salah satu pelayan Bai Yu tergeletak di tanah tidak bernyawa.

Nyonya Lu mengerutkan dahinya dan memerintahkan pengawal untuk membuang mayat itu. "Buang mayat pelayan ini! Jangan sampai Tuan Tua mengetahuinya!"

Pengawal itu mengangguk, "Baik Nyonya."

Mereka segera memasuki Paviliun dan mencari Bai Xingxing.

Bai Yu yang merasa tidak sabar segera berteriak, "Bai Xingxing, keluar sekarang juga!"

"Hei sampah! Cepat keluar, jangan sembunyi!"

Xu Luo yang mendengar teriakan dari luar segera memberitahu majikannya.

"Nona, Nyonya Lu dan kedua putrinya sudah berada di depan. Apa yang harus kita lakukan?!" Ucap Xu Luo dengan panik.

Bai Xingxing yang sedang menikmati tehnya, membalas dengan acuh tak acuh, "Kenapa begitu terburu-buru? Biarkan saja mereka di luar, kita tunggu sampai mereka lelah berteriak dan masuk sendiri."

Xu Luo masih terlihat panik. Dia takut jika majikannya akan mendapat masalah. Namun, di satu sisi dia juga harus mendengarkan majikannya.

Sementara di sisi lain, Nyonya Lu dan kedua putrinya mulai kehilangan kesabaran saat Bai Xingxing tak kunjung keluar.

Mereka mulai masuk dan terus berteriak memanggil Bai Xingxing. Saat mereka masuk ke ruang tidur, mereka mendapati Bai Xingxing tengah bersantai di sebuah kursi sambil minum teh.

Nyonya Lu yang melihat itu menggertakkan giginya. Dia merasa sangat marah. Namun, dia tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat melihat tubuh Bai Xingxing yang telah kembali kurus dan kulit gelapnya kembali putih.

Sampah ini benar-benar sudah kembali ke bentuk semula! Aku tidak bisa membiarkan hal ini! Dia tidak boleh terlihat cantik, dia harus tetap mempertahankan wajah dan citra jeleknya!

Bai Lu yang melihat Bai Xingxing kembali kurus dan cantik, mengepalkan tangannya. Dia tidak suka jika ada orang yang lebih cantik darinya. Dia harus menjadi yang tercantik!

Nyonya Lu mendekati Bai Xingxing dan memasang wajah “bibi yang baik”.

"Xing'er, bibi baru saja mengetahui dari Yu'er tentang kepulanganmu. Kenapa tidak memberitahu bibi jika ingin kembali ke Kediaman? Jika bibi tahu, bibi bisa mengirimkan kereta kuda untukmu."

Bai Xingxing dengan santai menyesap tehnya, Dia meletakkan cangkir tehnya sebelum menjawab, "Bibi, tidak perlu merepotkanmu."

"Aku kembali ke sini karena aku tahu kakek akan segera kembali dari pemerintahan. Aku khawatir kakek akan marah jika tidak melihatku saat dia kembali." Jelas Bai Xingxing dengan wajah polos.

Nyonya Lu hanya bisa menahan kekesalannya, dia tersenyum dan berkata, "Xing'er, maafkan bibi yang kurang pengertian. Ayah mertua akan kembali satu minggu lagi, jadi bibi berencana mengirimkan kereta kuda untuk menjemputmu lusa."

"Terimakasih atas kebaikan bibi. Oh iya bibi, aku berencana untuk menempati Paviliun ini. Lagipula, dari awal tempat ini memang milikku, kakek juga sebentar lagi akan kembali, jika dia tahu tempat ini ditinggali orang lain, dia pasti akan menyalahkan bibi. Aku tidak mau jika bibi disalahkan nanti. Bibi tidak akan menyalahkanku, bukan?" Bai Xingxing berkata sambil menatap Nyonya Lu dengan pandangan berkaca-kaca.

Nyonya Lu terlihat kikuk, dia tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak mau memberikan Paviliun Megui pada Bai Xingxing, namun dia juga tidak mungkin mengusir gadis itu karena apa yang gadis itu katakan benar. Jika Tuan Tua tahu cucu kesayangannya tidak menempati Paviliun ini, dan justru tempat ini ditinggali orang lain, Tuan Tua pasti akan marah.

Nyonya Lu memaksakan senyumnya, "Bagaimana mungkin bibi menyalahkanmu. Xing'er benar. Paviliun ini memang milikmu, jadi kau bisa berada di sini sesukamu."

"Tapi ibu.."

Bai Yu yang berdiri di samping ibunya merasa tidak terima dengan hal itu.

Nyonya Lu menoleh dan memelototi putri keduanya.

Bai Yu mau tidak mau diam dan memasang wajah cemberut.

Dasar sampah sialan! Lihat saja, aku akan memberimu pelajaran!

Bai Xingxing tiba-tiba menatap Bai Yu dan berpura-pura kaget, "Ya ampun sepupu kedua! Ada apa dengan wajahmu? Apa kau terkena kutukan?!"

"Tutup mulutmu! Kaulah yang terkena kutukan!" Teriak Bai Yu marah.

Meskipun Bai Yu ingin menyalahkan Bai Xingxing tentang serangan lebah api itu, kenyataannya dia tidak memiliki bukti. Jika dia tetap bersikeras menyalahkan Bai Xingxing, jika kakek tahu, dia pasti akan dihukum. Pada akhirnya, dia hanya bisa menahan perasaannya dengan dongkol!

Nyonya Lu merasa, saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa pada Bai Xingxing. Tuan Tua akan segera kembali, jika terjadi hal buruk pada Bai Xingxing, Nyonya Lu dan suaminya tidak akan bisa menanggung konsekuensinya.

Aku harus bersabar dan mencari kesempatan untuk menyingkirkan gadis sialann itu!

"Xing'er, maafkan bibi karena kedatangan bibi telah mengejutkanmu. Kalau begitu, bibi akan pergi. Kau pasti lelah setelah perjalanan jauh, jadi istirahatlah."

Bai Xingxing mengangguk, "Terimakasih atas pengertian bibi. Aku akan beristirahat dengan baik."

Nyonya Lu dan kedua putrinya akhirnya pergi meninggalkan Paviliun Megui dengan ekspresi wajah jelek.

Melihat kepergian mereka bertiga, Bai Xingxing menyeringai dingin, "Karena rubah tua itu tetap mempertahankan fasad baiknya, aku akan meladeninya."

Bai Xingxing merasakan suasana hatinya sedang baik, saat berhasil mengusir Bai Yu, si gadis idiot itu dan mendapatkan kembali Paviliun ibunya.

Aku akan beristirahat lebih awal. Besok aku akan ke Istana Kekaisaran untuk melihat bagaimana sayembara yang diakan oleh Kaisar Ziran.

...----------------...

Paviliun Lan Hua.

Atmosfer di dalam Paviliun Lan Hua terasa sangat menakutkan. Aura kemarahan dirasakan oleh semua penghuni Paviliun.

Nyonya Lu, pemilik Paviliun Lan Hua, terus menerus mengepalkan tangannya hingga urat-uratnya menonjol dan kuku jarinya memutih.

"Sampah tidak berguna itu benar-benar membuatku kesal!" Ucap Nyonya Lu dengan penuh penekanan.

Chao Xi, pelayan setianya yang berdiri di belakangnya berkata, "Nyonya, mohon bersabar, kita harus menunggu Tuan Tua kembali meninggalkan Kediaman ini setelah pelelangan berakhir."

Nyonya Lu menghelas nafas untuk menghilangkan amarahnya yang sudah di ubun-ubun. "Kau benar. Aku harus bersabar jika ingin menyingkirkan sampah itu."

Suamiku sedang tidak berada di Kediaman. Aku harus berhati-hati saat ayah mertua kembali.

Tuan Bai, Bai Manyue, alias pamannya Bai Xingxing, merupakan seorang Bupati. Tuan Bai jarang berada di Kediaman karena harus mengurus banyak hal di Ibukota.

.

.

.

* Bai Lu

* Bai Yu

* Nyonya Lu

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

ny Lu muka nya sangar ya thot

2024-04-12

2

nurliana

nurliana

Kereen 🤗🥰🥰

2024-05-11

0

Darmansi Achmad

Darmansi Achmad

muka judes

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Kecelakaan
2 2 : Transmigrasi
3 3 : Bibi Kejam
4 4 : Ramuan Herbal
5 5 : Diet
6 6 : Desa Daotian
7 7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8 8 : Gelang Xi Tong
9 9 : Fangjian
10 10 : Pil Penghancur Lemak
11 11 : Memulai Perjalanan
12 12 : Desa Hong
13 13 : Sheng Jiu
14 14 : Putra Mahkota Terluka
15 15 : Pil Penambah Darah
16 16 : Flu Perut
17 17 : Kediaman Bai
18 18 : Sepupu Idiot
19 19 : Kaisar Iblis
20 20 : Rubah Tua
21 21 : Racun Mimpi
22 22 : Memasak
23 23 : Rumput Bulan
24 24 : Tuan Tua Kembali
25 25 : Rumah Lelang
26 26 : Pelelangan
27 27 : Pil Penggemuk
28 28 : Jarum Pemecah Racun
29 29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30 30 : Akademi Taiyang
31 31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32 32 : Menjelang Perayaan Besar
33 33 : Anemia
34 34 : Membuat Parfum
35 35 : Malam Perayaan (1)
36 36 : Malam Perayaan (2)
37 37 : Kekaisaran Dongtian
38 38 : Pil Regenerasi Tulang
39 39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40 40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41 TOLONG DIBACA!
42 42 : Racun Seribu Kalajengking
43 43 : Lembah Iblis
44 44 : Hutan Iblis
45 45 : Jamur Abadi
46 46 : Teman Lama?
47 47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48 48 : Dalang Sebenarnya
49 49 : Ruang Multifungsi
50 50 : Kesembuhan Tuan Tua
51 51 : Perjamuan
52 52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53 53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54 54 : Pengobatan Xi Mobai
55 55 : Teknik Jarum Es
56 56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57 57 : Pertunjukan Bakat
58 58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59 59 : Bunga Berdarah
60 60 : Hutan Larangan
61 61 : Sulur Darah
62 62 : Rusa Panggang
63 63 : Jurang Ular
64 64 : Pembunuh Bayaran
65 65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66 66 : Toko Wewangian
67 67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68 68 : Jebakan
69 69 : Pil Pelebur Otot
70 70 : Rahasia Keluarga Bai
71 71 : Wabah Penyakit?
72 72 : Kekaisaran Xing Fen
73 73 : Flu Babi
74 74 : Peternakan Babi
75 75 : Lotus Hitam
76 76 : Bandit
77 77 : Pasangan Gila
78 78 : Sarapan
79 79 : Kematian Nyonya Lu
80 80 : Kejutan Untuk Paman
81 81 : Permintaan Bai Xingxing
82 82 : Hutan Jinzhi
83 83 : Menolong Pria Tua
84 84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85 85 : Calon Istri
86 86 : Pernikahan
87 87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88 88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89 89 : Persidangan
90 90 : Hukuman
91 91 : Hukuman 2
92 92 : Janji Makan Malam
93 93 : Cemburu?
94 94 : Pencuri Kecil
95 95 : Hadiah Ulang Tahun
96 96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97 97 : Murid Baru
98 98 : Murid Atau Guru?
99 99 : Milikku!
100 100 : Ciuman Pertama
101 101 : Racun Pemecah Jiwa
102 102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103 103 : Murid Baru Lagi
104 104 : Misi Pertama
105 105 : Misi Berbahaya?
106 106 : Kabut Beracun
107 107 : Misi Ke Goa Iblis
108 108 : Bergandengan Tangan
109 109 : Goa Iblis
110 110 : Xixi Yang Malang
111 111 : Teman Baik?
112 112 : Misi Selesai
113 113 : Pengobatan Tetua Luo
114 114 : Ciuman Kedua
115 115 : Tetua Luo Sadar
116 116 : Xi Mobai Menghilang
117 117 : Penyerangan?
118 118 : Medan Perang
119 119 : Kekacauan
120 120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121 121 : Rencana Cadangan
122 122 : Kemarahan Bai Xingxing
123 123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124 124 : Lingchi
125 125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126 126 : Xi Mobai Sadar
127 127 : Flashback
128 128 : Flashback 2
129 129 : Bersama
130 130 : Semuanya Terungkap
131 131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1 : Kecelakaan
2
2 : Transmigrasi
3
3 : Bibi Kejam
4
4 : Ramuan Herbal
5
5 : Diet
6
6 : Desa Daotian
7
7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8
8 : Gelang Xi Tong
9
9 : Fangjian
10
10 : Pil Penghancur Lemak
11
11 : Memulai Perjalanan
12
12 : Desa Hong
13
13 : Sheng Jiu
14
14 : Putra Mahkota Terluka
15
15 : Pil Penambah Darah
16
16 : Flu Perut
17
17 : Kediaman Bai
18
18 : Sepupu Idiot
19
19 : Kaisar Iblis
20
20 : Rubah Tua
21
21 : Racun Mimpi
22
22 : Memasak
23
23 : Rumput Bulan
24
24 : Tuan Tua Kembali
25
25 : Rumah Lelang
26
26 : Pelelangan
27
27 : Pil Penggemuk
28
28 : Jarum Pemecah Racun
29
29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30
30 : Akademi Taiyang
31
31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32
32 : Menjelang Perayaan Besar
33
33 : Anemia
34
34 : Membuat Parfum
35
35 : Malam Perayaan (1)
36
36 : Malam Perayaan (2)
37
37 : Kekaisaran Dongtian
38
38 : Pil Regenerasi Tulang
39
39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40
40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41
TOLONG DIBACA!
42
42 : Racun Seribu Kalajengking
43
43 : Lembah Iblis
44
44 : Hutan Iblis
45
45 : Jamur Abadi
46
46 : Teman Lama?
47
47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48
48 : Dalang Sebenarnya
49
49 : Ruang Multifungsi
50
50 : Kesembuhan Tuan Tua
51
51 : Perjamuan
52
52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53
53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54
54 : Pengobatan Xi Mobai
55
55 : Teknik Jarum Es
56
56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57
57 : Pertunjukan Bakat
58
58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59
59 : Bunga Berdarah
60
60 : Hutan Larangan
61
61 : Sulur Darah
62
62 : Rusa Panggang
63
63 : Jurang Ular
64
64 : Pembunuh Bayaran
65
65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66
66 : Toko Wewangian
67
67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68
68 : Jebakan
69
69 : Pil Pelebur Otot
70
70 : Rahasia Keluarga Bai
71
71 : Wabah Penyakit?
72
72 : Kekaisaran Xing Fen
73
73 : Flu Babi
74
74 : Peternakan Babi
75
75 : Lotus Hitam
76
76 : Bandit
77
77 : Pasangan Gila
78
78 : Sarapan
79
79 : Kematian Nyonya Lu
80
80 : Kejutan Untuk Paman
81
81 : Permintaan Bai Xingxing
82
82 : Hutan Jinzhi
83
83 : Menolong Pria Tua
84
84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85
85 : Calon Istri
86
86 : Pernikahan
87
87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88
88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89
89 : Persidangan
90
90 : Hukuman
91
91 : Hukuman 2
92
92 : Janji Makan Malam
93
93 : Cemburu?
94
94 : Pencuri Kecil
95
95 : Hadiah Ulang Tahun
96
96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97
97 : Murid Baru
98
98 : Murid Atau Guru?
99
99 : Milikku!
100
100 : Ciuman Pertama
101
101 : Racun Pemecah Jiwa
102
102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103
103 : Murid Baru Lagi
104
104 : Misi Pertama
105
105 : Misi Berbahaya?
106
106 : Kabut Beracun
107
107 : Misi Ke Goa Iblis
108
108 : Bergandengan Tangan
109
109 : Goa Iblis
110
110 : Xixi Yang Malang
111
111 : Teman Baik?
112
112 : Misi Selesai
113
113 : Pengobatan Tetua Luo
114
114 : Ciuman Kedua
115
115 : Tetua Luo Sadar
116
116 : Xi Mobai Menghilang
117
117 : Penyerangan?
118
118 : Medan Perang
119
119 : Kekacauan
120
120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121
121 : Rencana Cadangan
122
122 : Kemarahan Bai Xingxing
123
123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124
124 : Lingchi
125
125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126
126 : Xi Mobai Sadar
127
127 : Flashback
128
128 : Flashback 2
129
129 : Bersama
130
130 : Semuanya Terungkap
131
131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!