16 : Flu Perut

Keesokan paginya, Bai Xingxing dan Xu Luo berencana untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka hanya perlu melewati tiga desa lagi sebelum sampai di Provinsi Langit.

"Xu Luo, carilah kereta kuda yang bisa mengantar kita sampai ke Provinsi Langit." Perintah Bai Xingxing pada pelayannya sambil mengulurkan kantong kecil berisi uang.

Xu Luo menerima kantong uang yang diberikan majikannya. "Baik Nona."

Bai Xingxing menunggu pelayannya di depan penginapan. Merasa perutnya lapar, dia memutuskan untuk pergi ke ujung jalan. Dia ingat ada pedagang yang menjual kue bulan.

Saat melihat kakek penjual kue itu, dia segera menghampiri. Bai Xingxing menatap deretan kue yang disusun rapi di atas wadah.

Kakek penjual kue yang melihat Bai Xingxing segera menawarkan kue dagangannya. "Silahkan Nona. Kuenya masih hangat."

"Kakek, aku ingin kue bulan tiga buah dibungkus."

"Baik, baik.. Kakek bungkuskan."

"Hei pak tua! Kau harus bertanggung jawab pada putraku!"

Saat Bai Xingxing sedang menunggu, terdengar teriakan ricuh dari belakangnya. Terlihat banyak orang berbondong-bondong mendatangi tempat Bai Xingxing berdiri. Bai Xingxing segera menyingkir ke pinggir.

"Pak tua! Putraku sakit setelah makan kue buatanmu!" Teriak seorang pria paruh baya dengan wajah dipenuhi amarah.

Kakek penjual kue terkejut saat mendengar teriakan pria paruh baya itu.

"Benar! Kue buatanmu mengandung racun. Anak dari Tuan Tang tiba-tiba sakit perut setelah dia memakan kue yang dibeli dari tokomu!"

Bai Xingxing mengangkat sebelah alisnya. Dia menatap seorang pemuda yang terlihat kesakitan dan terus meremas perutnya. Pemuda itu terlihat pucat dan lemas.

Apa dia keracunan makanan? Tapi jika dilihat dari kondisinya, sepertinya bukan.

"Tapi kue buatanku tidak beracun. Aku membuatnya sendiri dan tidak ada bahan berbahaya." Seru kakek pejual kue tidak terima.

"Omong kosong! Putraku kesakitan karena kuemu! Kau harus ganti rugi!" Teriak Tuan Tang, ayah dari pemuda yang kesakitan itu.

"Benar! Pak tua kau harus bertanggung jawab pada bocah malang ini!"

"Benar! Dasar penjahat! Tega sekali meracuni orang!"

Bai Xingxing tidak tahan melihat kakek tua itu dimarahi oleh banyak orang. Dia segera maju dan melerai keributan. "Tenanglah Tuan-tuan."

Dia menatap Tuan Tang yang terlihat masih emosi. "Tuan, apa benar putramu sakit karena kue yang dijual kakek ini?"

"Itu benar. Pria tua ini harus bertanggung jawab!" Balas Tuan Tang dengan sengit.

Bai Xingxing menatap anak dari Tuan Tang dan berkata, "Kalau begitu, biarkan saya mencoba memeriksa putra anda."

Tuan Tang dan orang-orang yang menonton keributan terkejut.

Seorang pria yang merupakan provokator dari keributan itu mendengus keras, "Huh, kau pikir kau siapa?"

Bai Xingxing menatap pria itu. Dari awal dia sudah memperhatikan pria itu yang selalu berteriak dengan keras dan terus memarahi kakek tua pedagang kue.

Sepertinya ada yang salah dengan otak pria ini..

"Kau tidak perlu tahu siapa diriku. Lagi pula aku tidak bertanya padamu!" Balas Bai Xingxing malas.

"Kau.." Pria provokator itu menudingkan jari telunjuknya ke wajah Bai Xingxing dengan wajah marah.

Tuan Tang menatap Bai Xingxing dengan ragu. "Apa Nona seorang tabib?"

Bai Xingxing tidak menjawab, dia mendekati pemuda yang terlihat semakin pucat. Dia memeriksa denyut nadinya.

"Tuan, kondisi putra anda cukup buruk. Putra anda harus segera diobati."

Tuan Tang menatap wajah putranya yang sangat pucat. Dia bertanya dengan suara cemas, "Nona, apa yang terjadi pada putraku?"

"Putra anda terkena flu perut." Ucap Bai Xingxing.

"Flu perut?"

"Apa itu flu perut?"

"Entahlah, aku belum pernah dengar nama penyakit itu."

"Bukankah flu biasanya di hidung? Kenapa pindah ke perut?"

"Benar. Siapa yang memindahkan ke perut?"

Bai Xingxing menggaruk hidungnya yang tidak gatal. Dia juga tidak tahu kenapa perut bisa terkena flu. Tapi hanya itu yang bisa dia katakan.

Tuan Tang juga merasa bingung, "Penyakit apa itu Nona?"

"Itu jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Putra anda terkena infeksi usus atau saluran pencernaan." Jelas Bai Xingxing.

"Infeksi usus?"

Bai Xingxing mengangguk dan menjelaskan, "Benar. Ini bukan penyakit yang serius. Namun, tetap harus cepat diatasi agar putramu tidak mengalami radang usus. Jika sudah radang usus, itu akan menjadi usus buntu. Jika sudah usus buntu, usus putramu harus dipotong!"

Semua orang yang mendengar tiba-tiba bergidik ngeri, saat membayangkan usus mereka akan dipotong.

Anak Tuan Tang yang masih meremas perutnya yang terasa melilit tiba-tiba merengek pada ayahnya, "Ayah, aku tidak mau jika ususku dipotong!"

"Nona tolong selamatkan putraku.." Seru Tuan Tang dengan memohon.

Bai Xingxing menyeringai, "Baiklah."

Bai Xingxing mengeluarkan sebutir pil dari lengan bajunya. Dia memberikan pil itu pada Tuan Tang.

"Berikan pil ini pada putra anda. Dia akan segera sembuh." Ucap Bai Xingxing.

Pria yang sebelumnya menjadi provokator merasa kesal melihat Bai Xingxing yang bersikap sok.

"Tuan Tang, jangan langsung percaya pada gadis ini. Dia mungkin hanya berbicara omong kosong! Bagaimana jika obat yang dia berikan itu ternyata racun?!"

Bai Xingxing menatap pria itu malas.

Dasar Idiot! Apa dia pikir aku akan sebodoh itu untuk meracuni seseorang di depan umum?

"Terserah. Jika tidak percaya buang saja pil itu dan silahkan cari tabib yang bisa mengobatinya." Ucap Bai Xingxing.

Tuan Tang sedikit ragu, namun saat melihat kondisi putranya yang menyedihkan dan tidak mudah untuk mendapatkan tabib yang bagus, lebih baik mencoba peruntungan pada gadis itu. Gadis itu tidak terlihat seperti orang jahat.

Tuan Tang menyerahkan pil itu pada putranya. "Yu'er, telanlah obat ini."

Pemuda bernama Tang Yu itu menelan pil itu tanpa ragu. Setelah beberapa saat, pemuda itu merasakan gejolak diperutnya. Dia tiba-tiba membungkuk dan memuntahkan isi perutnya.

"Ouh, menjijikkan sekali!"

"Aku jadi ingin muntah!"

Tuan Tang bertanya dengan panik, "Nona, kenapa putraku muntah seperti ini?!"

Pria provokator itu mendengus, "Huhh, sudah kubilang dia seorang penipu!"

Bai Xingxing mengabaikan pria idiot itu dan menatap Tuan Tang. "Itu reaksi biasa. Obat itu memang bekerja dengan membersihkan isi perut."

Tuan Tang mengangguk dan memijat leher belakang putranya, "Bagaimana Yu'er?

Pemuda itu tiba-tiba berdiri tegak dan menatap ayahnya dengan wajah yang terlihat kembali hidup. "Ayah, perutku sudah tidak sakit lagi."

"Benarkah?"

"Wahh.. Pil obat itu benar-benar bisa menyembuhkan pemuda itu."

"Gadis itu ternyata tidak berbicara omong kosong."

Bai Xingxing hanya terdiam saat orang-orang saling berbisik. Dia awalnya ragu untuk menggunakan pil penyembuh. Namun, dia tidak memiliki cara lain. Dia tidak mungkin tiba-tiba mengeluarkan alat medis dari ruang Fangjian. Pemuda itu sebenarnya sudah terkena usus buntu. Namun, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Pemuda itu seharusnya menjalani operasi untuk memotong usus yang tersumbat, namun dia tidak mungkin melakukan operasi di depan banyak orang. Pil penyembuh satu-satunya solusi untuk membantu pemuda itu. Jadi, mau tidak mau Bai Xingxing hanya bisa memberikan sedikit penjelasan tentang penyakit itu. Untung saja pemuda itu tidak memiliki luka luar.

Jika pemuda itu memiliki luka luar, akan sangat sulit untuk mengobatinya. Berbeda saat dia mengobati Putra Mahkota, tubuh Putra Mahkota memiliki banyak luka luar. Jadi, Bai Xingxing tidak bisa menggunakan pil penyembuh pada Putra Mahkota. Pil penyembuh bukan hanya menyembuhkan luka dalam, namun luka luar juga akan menghilang tanpa bekas. Hal itu bisa menjadi gosip yang akan merepotkan jika diketahui banyak orang.

Ini belum saatnya orang mengetahui kemampuanku!

Pemuda itu menatap Bai Xingxing, "Terima kasih Nona."

Bai Xingxing hanya mengangguk.

"Jadi, anak Tuan Tang sakit perut bukan karena makan kue kakek tua itu."

"Benar.. benar."

Tuan Tang mendekati kakek penjual kue dan meminta maaf. "Tuan, maafkan saya karena sudah menuduh anda menyakiti anak saya."

"Tidak apa-apa, ini hanya salah paham."

"Nona, sebenarnya apa yang terjadi dengan putra Tuan Tang? Kenapa dia mengalami infeksi perut?"

Bai Xingxing menyentuh dagunya, "Sepertinya, perutnya sudah mengalami infeksi sebelumnya. Dia pasti mengalami sakit perut, namun dia tidak mengatakannya. Jadi, saat dia makan kue kakek ini, perutnya yang memang sudah terinfeksi menjadi semakin sakit."

"Benar, bukan?" Bai Xingxing menatap pemuda itu degan pandangan menyipit.

Pemuda itu menggaruk tengkuknya, "Hehe, benar. Aku sakit perut sejak beberapa hari yang lalu namun aku selalu berpikir itu hanya sakit perut biasa. Saat aku makan kue kakek ini, perutku semakin sakit dan aku tidak bisa menahannya. Jadi, aku pikir karena kue kakek ini."

Orang-orang yang mendengar itu mendengus malas. Dasar bocah!

"Jadi begitu.."

Tuan Tang yang merasa malu dan kesal pada putranya, segera menyeret putranya pulang sambil memarahi.

"Dasar bocah nakal! Bisa-bisanya kau membuat ayahmu malu!"

"Ampun ayah! Aku minta maaf.."

Bai Xingxing hanya menggelengkan kepalanya.

"Nona, terima kasih karena sudah membantu kakek." Ucap kakek pedagang kue.

"Tidak masalah. Kebetulan saya sedikit mengerti pengobatan, jadi tidak ada salahnya membantu." Balas Bai Xingxing sambil tersenyum.

"Ambil lah kue ini sebagai tanda terima kasih dari kakek. "

"Tapi.." Bai Xingxing merasa tidak enak hati.

"Ambil saja."

"Baiklah. Terima kasih."

Setelah mendapatkan kuenya, Bai Xingxing segera pergi dan kembali ke penginapan. Xu Luo mungkin sudah mendapatkan kereta kuda yang akan mereka sewa.

.

.

.

* Kue Bulan

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

ohw itu namanya kue bulan ya..aku suka tuh kue enak lembut legit juga nyam nyam. enak enak😁😁

2024-04-26

3

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ho..ho...ho...ortonya si pemuda enggak kasih apa2 ni tuk nona bai

2024-05-05

0

Handaru Rayyi

Handaru Rayyi

walaupun q Jawa tulen q suka kue bulan... hmmm manis

2024-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Kecelakaan
2 2 : Transmigrasi
3 3 : Bibi Kejam
4 4 : Ramuan Herbal
5 5 : Diet
6 6 : Desa Daotian
7 7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8 8 : Gelang Xi Tong
9 9 : Fangjian
10 10 : Pil Penghancur Lemak
11 11 : Memulai Perjalanan
12 12 : Desa Hong
13 13 : Sheng Jiu
14 14 : Putra Mahkota Terluka
15 15 : Pil Penambah Darah
16 16 : Flu Perut
17 17 : Kediaman Bai
18 18 : Sepupu Idiot
19 19 : Kaisar Iblis
20 20 : Rubah Tua
21 21 : Racun Mimpi
22 22 : Memasak
23 23 : Rumput Bulan
24 24 : Tuan Tua Kembali
25 25 : Rumah Lelang
26 26 : Pelelangan
27 27 : Pil Penggemuk
28 28 : Jarum Pemecah Racun
29 29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30 30 : Akademi Taiyang
31 31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32 32 : Menjelang Perayaan Besar
33 33 : Anemia
34 34 : Membuat Parfum
35 35 : Malam Perayaan (1)
36 36 : Malam Perayaan (2)
37 37 : Kekaisaran Dongtian
38 38 : Pil Regenerasi Tulang
39 39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40 40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41 TOLONG DIBACA!
42 42 : Racun Seribu Kalajengking
43 43 : Lembah Iblis
44 44 : Hutan Iblis
45 45 : Jamur Abadi
46 46 : Teman Lama?
47 47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48 48 : Dalang Sebenarnya
49 49 : Ruang Multifungsi
50 50 : Kesembuhan Tuan Tua
51 51 : Perjamuan
52 52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53 53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54 54 : Pengobatan Xi Mobai
55 55 : Teknik Jarum Es
56 56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57 57 : Pertunjukan Bakat
58 58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59 59 : Bunga Berdarah
60 60 : Hutan Larangan
61 61 : Sulur Darah
62 62 : Rusa Panggang
63 63 : Jurang Ular
64 64 : Pembunuh Bayaran
65 65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66 66 : Toko Wewangian
67 67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68 68 : Jebakan
69 69 : Pil Pelebur Otot
70 70 : Rahasia Keluarga Bai
71 71 : Wabah Penyakit?
72 72 : Kekaisaran Xing Fen
73 73 : Flu Babi
74 74 : Peternakan Babi
75 75 : Lotus Hitam
76 76 : Bandit
77 77 : Pasangan Gila
78 78 : Sarapan
79 79 : Kematian Nyonya Lu
80 80 : Kejutan Untuk Paman
81 81 : Permintaan Bai Xingxing
82 82 : Hutan Jinzhi
83 83 : Menolong Pria Tua
84 84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85 85 : Calon Istri
86 86 : Pernikahan
87 87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88 88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89 89 : Persidangan
90 90 : Hukuman
91 91 : Hukuman 2
92 92 : Janji Makan Malam
93 93 : Cemburu?
94 94 : Pencuri Kecil
95 95 : Hadiah Ulang Tahun
96 96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97 97 : Murid Baru
98 98 : Murid Atau Guru?
99 99 : Milikku!
100 100 : Ciuman Pertama
101 101 : Racun Pemecah Jiwa
102 102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103 103 : Murid Baru Lagi
104 104 : Misi Pertama
105 105 : Misi Berbahaya?
106 106 : Kabut Beracun
107 107 : Misi Ke Goa Iblis
108 108 : Bergandengan Tangan
109 109 : Goa Iblis
110 110 : Xixi Yang Malang
111 111 : Teman Baik?
112 112 : Misi Selesai
113 113 : Pengobatan Tetua Luo
114 114 : Ciuman Kedua
115 115 : Tetua Luo Sadar
116 116 : Xi Mobai Menghilang
117 117 : Penyerangan?
118 118 : Medan Perang
119 119 : Kekacauan
120 120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121 121 : Rencana Cadangan
122 122 : Kemarahan Bai Xingxing
123 123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124 124 : Lingchi
125 125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126 126 : Xi Mobai Sadar
127 127 : Flashback
128 128 : Flashback 2
129 129 : Bersama
130 130 : Semuanya Terungkap
131 131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1 : Kecelakaan
2
2 : Transmigrasi
3
3 : Bibi Kejam
4
4 : Ramuan Herbal
5
5 : Diet
6
6 : Desa Daotian
7
7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8
8 : Gelang Xi Tong
9
9 : Fangjian
10
10 : Pil Penghancur Lemak
11
11 : Memulai Perjalanan
12
12 : Desa Hong
13
13 : Sheng Jiu
14
14 : Putra Mahkota Terluka
15
15 : Pil Penambah Darah
16
16 : Flu Perut
17
17 : Kediaman Bai
18
18 : Sepupu Idiot
19
19 : Kaisar Iblis
20
20 : Rubah Tua
21
21 : Racun Mimpi
22
22 : Memasak
23
23 : Rumput Bulan
24
24 : Tuan Tua Kembali
25
25 : Rumah Lelang
26
26 : Pelelangan
27
27 : Pil Penggemuk
28
28 : Jarum Pemecah Racun
29
29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30
30 : Akademi Taiyang
31
31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32
32 : Menjelang Perayaan Besar
33
33 : Anemia
34
34 : Membuat Parfum
35
35 : Malam Perayaan (1)
36
36 : Malam Perayaan (2)
37
37 : Kekaisaran Dongtian
38
38 : Pil Regenerasi Tulang
39
39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40
40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41
TOLONG DIBACA!
42
42 : Racun Seribu Kalajengking
43
43 : Lembah Iblis
44
44 : Hutan Iblis
45
45 : Jamur Abadi
46
46 : Teman Lama?
47
47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48
48 : Dalang Sebenarnya
49
49 : Ruang Multifungsi
50
50 : Kesembuhan Tuan Tua
51
51 : Perjamuan
52
52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53
53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54
54 : Pengobatan Xi Mobai
55
55 : Teknik Jarum Es
56
56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57
57 : Pertunjukan Bakat
58
58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59
59 : Bunga Berdarah
60
60 : Hutan Larangan
61
61 : Sulur Darah
62
62 : Rusa Panggang
63
63 : Jurang Ular
64
64 : Pembunuh Bayaran
65
65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66
66 : Toko Wewangian
67
67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68
68 : Jebakan
69
69 : Pil Pelebur Otot
70
70 : Rahasia Keluarga Bai
71
71 : Wabah Penyakit?
72
72 : Kekaisaran Xing Fen
73
73 : Flu Babi
74
74 : Peternakan Babi
75
75 : Lotus Hitam
76
76 : Bandit
77
77 : Pasangan Gila
78
78 : Sarapan
79
79 : Kematian Nyonya Lu
80
80 : Kejutan Untuk Paman
81
81 : Permintaan Bai Xingxing
82
82 : Hutan Jinzhi
83
83 : Menolong Pria Tua
84
84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85
85 : Calon Istri
86
86 : Pernikahan
87
87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88
88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89
89 : Persidangan
90
90 : Hukuman
91
91 : Hukuman 2
92
92 : Janji Makan Malam
93
93 : Cemburu?
94
94 : Pencuri Kecil
95
95 : Hadiah Ulang Tahun
96
96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97
97 : Murid Baru
98
98 : Murid Atau Guru?
99
99 : Milikku!
100
100 : Ciuman Pertama
101
101 : Racun Pemecah Jiwa
102
102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103
103 : Murid Baru Lagi
104
104 : Misi Pertama
105
105 : Misi Berbahaya?
106
106 : Kabut Beracun
107
107 : Misi Ke Goa Iblis
108
108 : Bergandengan Tangan
109
109 : Goa Iblis
110
110 : Xixi Yang Malang
111
111 : Teman Baik?
112
112 : Misi Selesai
113
113 : Pengobatan Tetua Luo
114
114 : Ciuman Kedua
115
115 : Tetua Luo Sadar
116
116 : Xi Mobai Menghilang
117
117 : Penyerangan?
118
118 : Medan Perang
119
119 : Kekacauan
120
120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121
121 : Rencana Cadangan
122
122 : Kemarahan Bai Xingxing
123
123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124
124 : Lingchi
125
125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126
126 : Xi Mobai Sadar
127
127 : Flashback
128
128 : Flashback 2
129
129 : Bersama
130
130 : Semuanya Terungkap
131
131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!