5 : Diet

Hutan yang menjadi tempat tinggal Bai Xingxing saat ini bernama Hutan Jinzhi, yang berarti larangan. Semakin dalam memasuki area hutan, semakin banyak bahayanya. Tidak ada desa di sekitar hutan itu, rumor yang mengatakan bahwa hutan itu terkutuk, membuat banyak orang tidak berani bermukim di sekitar Hutan Jinzhi. Desa terdekat berjarak sekitar 5 km dari hutan.

Bai Xingxing yang menjadi satu-satunya penghuni di dekat hutan itu terlihat sibuk berlari mengelilingi gubuknya dengan keringat yang sudah bercucuran di area wajah dan lehernya. Gadis itu tidak berlari dengan tangan kosong. Kedua kakinya yang gemuk dan pendek diikat dengan seutas tali yang mengikat batu seberat 10 kg. Bahkan di masing-masing tangannya memegang kendi air sebagai pemberat. Gadis itu benar-benar bekerja keras demi mengembalikan tubuh kurusnya.

"Hahh.. hahh... aku harus cepat kurus. Aku tidak tahan dengan tubuhku yang seperti ikan buntal!" Dengan nafas yang ngos-ngosan, Bai Xinxing membangkitkan semangat untuk dirinya sendiri.

Saat Bai Xingxing sibuk denga kegiatan 'mari mengelilingi gubuk', Xu Luo yang diperintahkan oleh Nyonya Lu untuk menyusul dan menemani Bai Xingxing terlihat berlari mendekati gubuk tua itu.

Nyonya Lu yang berhati jahat, dengan tidak berperikemanusiaan tidak membiarkan kereta kuda mengantar Xu Luo menemui Bai Xingxing. Gadis pelayan itu harus berjalan dari Kediaman Bai menuju ke hutan Jinzhi.

Xu Luo menatap gubuk tua yang menjadi tempat tinggal majikannya. Melihat betapa buruk kondisi gubuk itu, Xu Luo sungguh ingin menangis rasanya. Bahkan kandang babi di kediaman Bai jauh lebih bagus dari pada gubuk tua itu.

Bai Xingxing yang sedang sibuk berlari dan mengatur nafasnya agar tidak overheat, tidak menyadari bahwa pelayan pribadinya tengah berdiri tidak jauh dari gubuknya.

Xu Luo yang melihat majikannya berlari mengelilingi gubuk tanpa henti meneteskan air matanya. Dia sungguh merasa sedih melihat majikan yang begitu dipedulikannya harus menderita dan mengalami kondisi seburuk ini.

Dengan langkah pelan, dia mulai mendekat dengan air mata terus mengalir tanpa henti.

"Nona.. Nona muda. Hikss...hikss.." Isak tangisnya mulai terdengar begitu dia menghampiri Bai Xingxing.

Bai Xingxing yang mendengar suara seseorang menghentikan langkah kakinya. Dia menaruh kendi air ditangannya dan mulai mengatur nafas dengan tangan bertumpu pada lututnya. Dia mendongak dan menatap seorang gadis yang berlari ke arahnya dengan wajah penuh air mata dan isak tangis yang lirih.

Tiba-tiba ingatan dikepalanya kembali muncul. Dia merasa asing sekaligus akrab saat melihat gadis yang menangis itu.

'Bukankah dia gadis pelayan pemilik asli tubuh ini?'

Bai Xingxing mulai menatap gadis muda yang berdiri di depannya dengan pandangan menelisik. Bukankah gadis ini berada di penjara? Kenapa tiba-tiba muncul di sini?

"Xu Luo?"

"Nona muda.. Hikss.."

'Ada apa dengan pelayan ini? Baru saja datang sudah menangis.'

Bai Xingxing yang merasa penasaran akhirnya bertanya, "Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis? Dan juga, bukankah seharusnya kau ada di penjara?"

"Pelayan ini dibebaskan oleh Nyonya Luo Nona. Pelayan ini juga diminta untuk menemani Nona Muda selama Nona berada di sini."

Xu Luo dengan postur tegak menjawab dengan sopan. Namun, warna pucat di wajahnya cukup menunjukkan bahwa pelayan itu mengalami dehidrasi parah.

Bai Xingxing yang menyadari hal itu segera menarik tangan pelayan itu untuk duduk dan memberinya kendi yang berisi air.

"Minumlah dulu. Aku takut kau pingsan jika aku telat memberimu air."

Xu Luo yang sejak dua hari lalu belum makan dan minum apa pun segera menerimanya tanpa ragu. Dia meneguk air di dalam kendi itu dengan cepat. Hingga air keluar dari hidungnya karena tersedak.

"Terimakasih Nona."

Dengan suara tenang Bai Xingxing bertanya, "Jadi, kau akan menemaniku di sini?"

"Benar Nona. Pelayan ini akan melayani Nona kembali. Mohon jangan usir pelayan ini Nona." Xu Luo dengan suara cemas memohon pada Bai Xingxing.

"Baiklah. Lagi pula aku memang membutuhkan orang untuk membantuku." Ucapnya santai.

Xu Luo yang sejak tadi penasaran dengan apa yang di lakukan majikannya dengan hati-hati bertanya, "Nona, apa yang Nona lakukan tadi? Kenapa Nona berlari mengelilingi gubuk ini?"

"Lalu, kenapa Nona mengikat kaki Nona dengan batu?"

Bai Xingxing yang melihat tatapan penasaran di mata gadis pelayan itu tersenyum tipis. "Aku sedang berolahraga. Aku menjalani diet. Batu di kakiku berfungsi sebagai pemberat untuk membantuku berolahraga."

Xu Luo membelalakkan matanya terkejut. Dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia pernah memberi saran pada majikannya untuk melakukan diet agar tubuhnya sehat dan bugar, tapi majikannya justru berteriak marah padanya. Majikannya bilang dia telah menghinanya karena gemuk. Xu Luo akhirnya merasa bersalah dan tidak berani mengungkit masalah diet lagi pada majikannya.

Dengan hati-hati, gadis pelayan itu bertanya. "Nona.. diet?

Bai Xingxing menjawab acuh tak acuh, "Aku merasa lelah dengan tubuhku yang berat. Jadi aku rasa aku perlu diet."

Xu Luo merasa lega sekaligus senang. Majikannya akhirnya berpikir rasional. Dia selalu khawatir jika tubuh gemuk itu akan mengganggu kesehatan majikannya. Dia akhirnya bisa melepaskan kekhawatirannya.

"Bagaimana keadaan di rumah?" Bai Xingxing tiba-tiba menanyakan tentang Kediaman Bai.

Xu Luo dengan sopan menjawab, "Semua baik-baik saja Nona. Hanya saja, Nyonya Lu semakin berkuasa. Apalagi saat ini Tuan Tua sedang sibuk dan tidak ada di kediaman."

Bai Xingxing menyeringai dingin. "Kotoran yang tidak segera dibersihkan akan membuat tempat itu menjadi bau dan menjijikkan."

Xu Luo menatap majikannya bingung, "Apa Nona?"

"Bukan apa-apa. Kediaman Bai terlalu kotor, jadi perlu dilakukan pembersihan." Jawabnya asal.

Xu Luo hanya mengangguk. Dia sebenarnya merasa ada yang aneh dengan majikannya. Dia merasakan aura yang berbeda. Aura yang mendominasi dan kuat. Dia juga tidak lagi merasakan ketidaksukaan majikannya padanya.

Bai Xingxing berkata, "Karena kau sudah di sini. Aku tidak perlu repot lagi dengan banyak hal."

"Pelayan ini siap melayani Nona."

Xu Luo menundukkan kepalanya sopan. Dia akan melayani majikannya lagi setelah beberapa bulan berada di penjara.

...----------------...

Istana Iblis. Provinsi Iblis.

Di ruangan pribadi yang didominasi warna emas, seorang pria yang memakai topeng berwarna perak diseparuh wajahnya sedang duduk di tengah ruangan. Sosok itu sangat tampan dengan alis tebal berwarna hitam, hidung tinggi, dan rambut berwarna putih. Sempurna adalah kata yang tepat untuk sosok itu. Semua yang ada pada sosok itu sangat indah. Kecuali, bekas luka di mata kanannya yang ditutupi topeng.

Di belakang pria itu, seorang tabib terlihat sedang menusukkan jarum akupuntur di punggung pria itu.

Beberapa saat kemudian, pria bertopeng itu terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya. Tabib yang sedang mengawasi segera mencabut semua jarum yang ada di punggung pria itu.

Tabib berkata berbicara dengan sopan, "Tuan, racun api yang ada di tubuh Tuan harus segera diobati. Racun itu sudah menyebar ke seluruh tubuh."

"Aku tahu."

"Kalau begitu saya akan pergi."

Tabib itu segera membereskan peralatan medisnya dan pergi.

Sosok beramput putih itu melepaskan topeng yang ada diwajahnya. Topeng itu menutupi bagian kanan wajahnya. Terlihat luka bakar yang menyebar di area mata kanannya. Luka itu akibat dari racun api. Itu tidak akan bisa hilang selama racun api di dalam tubuhnya tidak dihilangkan. Dan sejauh ini belum ada obat yang bisa menghilangkan racun api.

Racun api yang ada di tubuh sosok berambut putih itu memang tidak akan membunuhnya. Namun, racun itu akan menyiksanya. Siksaan yang bahkan lebih buruk dari kematian. Setiap hari tepat pukul 12 malam, racun api itu akan bereaksi. Seperti namanya, racun itu akan membuat tubuhnya terasa panas dan membuat semua organ di dalam tubuhnya seperti terbakar api. Semua rasa sakit itu harus dia tanggung setiap hari, selama 2 jam penuh.

Sosok berambut putih itu harus melakukan akupuntur setiap hari untuk mengurangi rasa sakit. Meskipun itu tidak banyak membantu.

"Li Chen."

Suara dingin dan tegas menggema di ruangan sunyi itu.

Bayang hitam melesat cepat dan tiba-tiba seorang pria berpakaian serba hitam muncul di hadapan sosok berambut putih itu.

"Tuanku.."

"Cari lebih banyak informasi tentang racun api."

"Baik Tuanku."

Dengan cepat pria yang berpakaian serba hitam itu pergi dan menyisakan bayangan hitam sekilas.

.

.

.

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Aku yang berlari tanpa batu saja rasanya sudah berat apalagi yg pake diikat dengan batu.Bisa jarem semua pahaku 😅🤭

2024-04-18

7

Hairani Siregar

Hairani Siregar

Aduh thor, dengkulku langsung trsa ngilu ngebanyangi olah raganya.

2024-04-30

0

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Aku yang berlari tanpa batu saja rasanya sudah berat apalagi yg pake diikat dengan batu.Bisa jarem semua pahaku 😅🤭

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Kecelakaan
2 2 : Transmigrasi
3 3 : Bibi Kejam
4 4 : Ramuan Herbal
5 5 : Diet
6 6 : Desa Daotian
7 7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8 8 : Gelang Xi Tong
9 9 : Fangjian
10 10 : Pil Penghancur Lemak
11 11 : Memulai Perjalanan
12 12 : Desa Hong
13 13 : Sheng Jiu
14 14 : Putra Mahkota Terluka
15 15 : Pil Penambah Darah
16 16 : Flu Perut
17 17 : Kediaman Bai
18 18 : Sepupu Idiot
19 19 : Kaisar Iblis
20 20 : Rubah Tua
21 21 : Racun Mimpi
22 22 : Memasak
23 23 : Rumput Bulan
24 24 : Tuan Tua Kembali
25 25 : Rumah Lelang
26 26 : Pelelangan
27 27 : Pil Penggemuk
28 28 : Jarum Pemecah Racun
29 29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30 30 : Akademi Taiyang
31 31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32 32 : Menjelang Perayaan Besar
33 33 : Anemia
34 34 : Membuat Parfum
35 35 : Malam Perayaan (1)
36 36 : Malam Perayaan (2)
37 37 : Kekaisaran Dongtian
38 38 : Pil Regenerasi Tulang
39 39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40 40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41 TOLONG DIBACA!
42 42 : Racun Seribu Kalajengking
43 43 : Lembah Iblis
44 44 : Hutan Iblis
45 45 : Jamur Abadi
46 46 : Teman Lama?
47 47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48 48 : Dalang Sebenarnya
49 49 : Ruang Multifungsi
50 50 : Kesembuhan Tuan Tua
51 51 : Perjamuan
52 52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53 53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54 54 : Pengobatan Xi Mobai
55 55 : Teknik Jarum Es
56 56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57 57 : Pertunjukan Bakat
58 58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59 59 : Bunga Berdarah
60 60 : Hutan Larangan
61 61 : Sulur Darah
62 62 : Rusa Panggang
63 63 : Jurang Ular
64 64 : Pembunuh Bayaran
65 65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66 66 : Toko Wewangian
67 67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68 68 : Jebakan
69 69 : Pil Pelebur Otot
70 70 : Rahasia Keluarga Bai
71 71 : Wabah Penyakit?
72 72 : Kekaisaran Xing Fen
73 73 : Flu Babi
74 74 : Peternakan Babi
75 75 : Lotus Hitam
76 76 : Bandit
77 77 : Pasangan Gila
78 78 : Sarapan
79 79 : Kematian Nyonya Lu
80 80 : Kejutan Untuk Paman
81 81 : Permintaan Bai Xingxing
82 82 : Hutan Jinzhi
83 83 : Menolong Pria Tua
84 84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85 85 : Calon Istri
86 86 : Pernikahan
87 87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88 88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89 89 : Persidangan
90 90 : Hukuman
91 91 : Hukuman 2
92 92 : Janji Makan Malam
93 93 : Cemburu?
94 94 : Pencuri Kecil
95 95 : Hadiah Ulang Tahun
96 96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97 97 : Murid Baru
98 98 : Murid Atau Guru?
99 99 : Milikku!
100 100 : Ciuman Pertama
101 101 : Racun Pemecah Jiwa
102 102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103 103 : Murid Baru Lagi
104 104 : Misi Pertama
105 105 : Misi Berbahaya?
106 106 : Kabut Beracun
107 107 : Misi Ke Goa Iblis
108 108 : Bergandengan Tangan
109 109 : Goa Iblis
110 110 : Xixi Yang Malang
111 111 : Teman Baik?
112 112 : Misi Selesai
113 113 : Pengobatan Tetua Luo
114 114 : Ciuman Kedua
115 115 : Tetua Luo Sadar
116 116 : Xi Mobai Menghilang
117 117 : Penyerangan?
118 118 : Medan Perang
119 119 : Kekacauan
120 120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121 121 : Rencana Cadangan
122 122 : Kemarahan Bai Xingxing
123 123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124 124 : Lingchi
125 125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126 126 : Xi Mobai Sadar
127 127 : Flashback
128 128 : Flashback 2
129 129 : Bersama
130 130 : Semuanya Terungkap
131 131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1 : Kecelakaan
2
2 : Transmigrasi
3
3 : Bibi Kejam
4
4 : Ramuan Herbal
5
5 : Diet
6
6 : Desa Daotian
7
7 : Teknik Jarum Pengejar Jiwa
8
8 : Gelang Xi Tong
9
9 : Fangjian
10
10 : Pil Penghancur Lemak
11
11 : Memulai Perjalanan
12
12 : Desa Hong
13
13 : Sheng Jiu
14
14 : Putra Mahkota Terluka
15
15 : Pil Penambah Darah
16
16 : Flu Perut
17
17 : Kediaman Bai
18
18 : Sepupu Idiot
19
19 : Kaisar Iblis
20
20 : Rubah Tua
21
21 : Racun Mimpi
22
22 : Memasak
23
23 : Rumput Bulan
24
24 : Tuan Tua Kembali
25
25 : Rumah Lelang
26
26 : Pelelangan
27
27 : Pil Penggemuk
28
28 : Jarum Pemecah Racun
29
29 : Rubah Tua Menjadi Babi Gemuk
30
30 : Akademi Taiyang
31
31 : Paman Bai Xingxing Kembali
32
32 : Menjelang Perayaan Besar
33
33 : Anemia
34
34 : Membuat Parfum
35
35 : Malam Perayaan (1)
36
36 : Malam Perayaan (2)
37
37 : Kekaisaran Dongtian
38
38 : Pil Regenerasi Tulang
39
39 : Kaisar Ang Bei dan Permaisuri An
40
40 : Hadiah Dari Kaisar Ang Bei
41
TOLONG DIBACA!
42
42 : Racun Seribu Kalajengking
43
43 : Lembah Iblis
44
44 : Hutan Iblis
45
45 : Jamur Abadi
46
46 : Teman Lama?
47
47 : Teknik Jarum Tujuh Kehidupan
48
48 : Dalang Sebenarnya
49
49 : Ruang Multifungsi
50
50 : Kesembuhan Tuan Tua
51
51 : Perjamuan
52
52 : Babi Gemuk Keluarga Bai
53
53 : Kemarahan Tuan Tua Bai
54
54 : Pengobatan Xi Mobai
55
55 : Teknik Jarum Es
56
56 : Pemilihan Calon Permaisuri
57
57 : Pertunjukan Bakat
58
58 : Hadiah Untuk Bai Yu
59
59 : Bunga Berdarah
60
60 : Hutan Larangan
61
61 : Sulur Darah
62
62 : Rusa Panggang
63
63 : Jurang Ular
64
64 : Pembunuh Bayaran
65
65 : Calon Permaisuri Yang Terpilih
66
66 : Toko Wewangian
67
67 : Tabib Pribadi Xi Mobai
68
68 : Jebakan
69
69 : Pil Pelebur Otot
70
70 : Rahasia Keluarga Bai
71
71 : Wabah Penyakit?
72
72 : Kekaisaran Xing Fen
73
73 : Flu Babi
74
74 : Peternakan Babi
75
75 : Lotus Hitam
76
76 : Bandit
77
77 : Pasangan Gila
78
78 : Sarapan
79
79 : Kematian Nyonya Lu
80
80 : Kejutan Untuk Paman
81
81 : Permintaan Bai Xingxing
82
82 : Hutan Jinzhi
83
83 : Menolong Pria Tua
84
84 : Rencana Membalas Pangeran Kedua
85
85 : Calon Istri
86
86 : Pernikahan
87
87 : Kekacauan Di Malam Pertama (18+)
88
88 : Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
89
89 : Persidangan
90
90 : Hukuman
91
91 : Hukuman 2
92
92 : Janji Makan Malam
93
93 : Cemburu?
94
94 : Pencuri Kecil
95
95 : Hadiah Ulang Tahun
96
96 : Pergi Ke Akademi Taiyang
97
97 : Murid Baru
98
98 : Murid Atau Guru?
99
99 : Milikku!
100
100 : Ciuman Pertama
101
101 : Racun Pemecah Jiwa
102
102 : Teknik Jarum Pemurni Jiwa
103
103 : Murid Baru Lagi
104
104 : Misi Pertama
105
105 : Misi Berbahaya?
106
106 : Kabut Beracun
107
107 : Misi Ke Goa Iblis
108
108 : Bergandengan Tangan
109
109 : Goa Iblis
110
110 : Xixi Yang Malang
111
111 : Teman Baik?
112
112 : Misi Selesai
113
113 : Pengobatan Tetua Luo
114
114 : Ciuman Kedua
115
115 : Tetua Luo Sadar
116
116 : Xi Mobai Menghilang
117
117 : Penyerangan?
118
118 : Medan Perang
119
119 : Kekacauan
120
120 : Xi Mobai Atau Kaisar Iblis?
121
121 : Rencana Cadangan
122
122 : Kemarahan Bai Xingxing
123
123 : Kemenangan Yang Tidak Diinginkan
124
124 : Lingchi
125
125 : Putra Mahkota Dan Xi Mobai
126
126 : Xi Mobai Sadar
127
127 : Flashback
128
128 : Flashback 2
129
129 : Bersama
130
130 : Semuanya Terungkap
131
131 : Perjalanan Baru Dimulai [S1 END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!