DUA INDENTITAS , SISTEM PEMBERIAN DARI DEWA

"Baiklah semuanya sudah ku jelaskan, Sekarang sudah saat nya aku mengirim mu kedunia tersebut," ucap Dewa.

Mal sangat bersemangat karena sudah tidak sabar dengan petulangan nya di dunia lain.

Sebuah lingkaran sihir muncul tepat berada di bawah kaki Mal Lingkaran sihir tersebut seperti akan memakan dirinya.

Perlahan tapi pasti sekarang hanya tersisa kepala Mal saja yang belum tersedot ke lingkaran sihir itu . Sebelum sepenuh nya tersedot oleh lingkaran sihir tersebut , Mal berterimakasih ke Dewa karena di beri kesempatan hidup kembali.

"Terimakasih dewa atas kesempatannya dan sampai jumpa lagi" ucap Mal sebelum menghilang dari hadapan para Dewa.

Di ruangan serba putih sekarang hanya tersisa 11orang lagi. Seorang perempuan yang sangat cantik yang tak lain adalah Dewi yang berada di belakang Dewa tersebut Sedikit maju "Dewa kenapa kita memilih berbohong bahwa dia sudah mati," tanya sang Dewi.

"Kalo dia tahu kebenarannya, dia akan tidak fokus untuk menjalankam tugasnya, suatu saat aku akan memberi tahunya. Karena di handphone nya aku sudah memberikan fitur untuk bisa menghubungi ku," ucap Dewa.

Di malam hari terlihat banyak orang yang berkumpul didepan pintu mereka memasang wajah yang sangat gelisah.

seorang perempuan sekitar umur 13an berambut perak berputar putar di depan pintu tersebut seperti sedang menunggu sesuatu.

Seorang kakek tua datang menghampiri gadis yang sedari tadi berjalan berputar putar di depan pintu.

" Putri Lucy anda tidak perlu terlalu khawatir yang mulia ratu pasti akan baik baik saja," ucap kakek tua tersebut.

"Benar apa yang dikatakan perdana menteri Putri Lucy, hamba sudah menjadi saksi kelahiran Kedua Pangeran dan hamba juga tau bagaimana Putri Lucy lahir. Semuanya tidak tidak ada masalah sedikitpun," sambung pria paruh baya, yang mempunyai luka tebasan pedang di mata sebelah kirinya.

"Tapi tetap saja aku masih khawatir ibu akan kenapa-napa" ucap Lucy.

Di kejauhan terlihat seorang laki-laki dengan mahkota di kepalanya sedang mendekat ke keremunnan yang ada di depan pintu ruangan.

"Hormat pada Raja Victor" ucap serentak orang orang yang berada di depan pintu.

"Bagaimana apakah anak ku sudah lahir, menteri?," tanya laki laki tersebut.

"Yang mulia para tabib belum keluar dari kamar Ratu sepertinya proses persalinan Ratu belum selesai," jawab kakek tua yang berpangkat menteri tersebut.

•Di dalam ruangan

"Selamat yang mulia Ratu, anak yang lahir adalah laki laki" ucap tabib perempuan yang mengurus proses persalinan tersebut.

"Selamat yang mulia ratu, putra atas kelahiran putra anda" ucap salah satu perempuan yang berada di kamar ruangan.

"Tabib tolong kabari Raja bahwa anak yang lahir adalah laki laki, dan terimakasih untuk Duke Ghisel" ucap Ratu tersebut yang baru saja melahirkan.

"B**aik yang mulai ratu**," jawab tabib tersebut.

Tabib perempuan itu pun menuju pintu keluar di ikuti para tabib perempuan lainnya, untuk menjalankan perintah dari Sang Ratu.

Tabib itu pembuka pintu dan terlihat sekitar 8 orang sedang menunggu di depan pintu tersebut.

"Hormat pada Raja Victor," kata tabib tersebut sambil sedikit membungkukan badan nya.

"Anak yang lahir adalah laki laki," lanjut tabib tersebut.

"Selamat atas kelahiran anak laki-lakinya yang mulia" ucap serentak orang orang yang dari tadi menunggu di depan pintu tersebut , mereka tak lain adalah orang orang yang berpengaruh di Kerajaan ini.

"Yeyy,,, akhirnya aku mempunyai seorang adik aku akan menjadi kakak" ucap putri Lucy.

"Baiklah sekarang mari kita lihat adik mu itu, Lucy" ucap Raja.

"Baik ayah, mungkin adik ku akan mirip dengan ayah karena dia laki laki" ucap putri Lucy.

"Mungkin Saja, karena kedua Kaka laki laki mu mirip dengan ayah," jawab Raja.

Mereka berdua masuk ke kamar tersebut dan mendekati 2 orang perempuan yang sedang duduk di kasur yang besar dan mewah mereka terlihat sedang mengobrol.

"Hormat pada raja Victor," kata salah satu perempuan yang sedang duduk di kasur tersebut sambil menurunkan kepala nya dan memegang rok nya.

"Duke Ghisel anda jangan terlalu formal,aku dan suamimu merupakan teman seperjuangan. Yang sudah ku anggap sebagai keluarga ku," ucap Sang Raja .

"Ibu.. Ibu , Kenapa adikku sangat mirip dengan ku dan ibu padahal kedua kakak laki laki ku mirip dengan ayah?," tanya Putri Lucy.

"Mungkin karena dia adalah adikmu bukan kakamu," ucap sang Ratu tertawa sambil menutup mulutnya dengan tangan.

Raja Yang penasaran karena mendengar perkataan anak perempuan nya itu langsung melihat anak nya, yang baru lahir.

"Youko ternyata dia lebih mirip dengan mu. Dengan rambutnya yang berwarna perak, itu padahal kupikir dia akan mirip dengan ku seperti 2 anak laki laki kita" kata Raja tersebut sambil tersenyum kearah istri nya.

"Ayah,ibu apa kalian sudah punya nama untuk adikku ini?," tanya Putri Lucy

"Tenang saja Lucy ayah mu pasti sudah memikirkan nama untuk adik mu" ucap Ratu Youko.

Raja yang mendengar perkataan istrinya hanya tersenyum menandakan bahwa yang dikatakan Ratu Youko adalah benar.

"Ayah akan memberikan nya nama Rexsa Azure Vermillion," ucap sang Raja.

"Nama yang bagus ayah" ucap putri Lucy.

•8 Tahun kemudian

Sekarang sudah 8 tahun Mal di lahirkan dari keluarga kerajaan dia hidup disini sebagai Rexsa Azure Vermillion. Selama 8 tahun ini dia habiskan untuk belajar sihir, mempelajari tentang sistem yang di berikan oleh dewa, dan mencari informasi tentang kerajaan dimana dia tinggal sekarang.

Mal di lahirkan dari ratu kerajaan Azure Kingdom yaitu Youko Azure Vermillion .

Sedang kan ayah nya adalah Raja Kerajaan Azure Kingdom yaitu Victor Azure Vermillion.

Mal mengetahui bahwa dia mempunyai 4 saudara , 3 diantaranya merupakan laki laki dan satu perempuan .

(next chapter bakal di jelasin)

Mal sekarang sedang berada di kamar nya, dia sedang melihat status nya dia baru menyadari bahwa dia memiliki dua papan status. Mal sekarang ini sedang mengubah papan status pertamanya agar orang orang tidak tau kekuatan dan kemampuan yang mal punya. "Akan gawat ketika orang lain tau bahwa diriku Mempunyai 5 elemen dan semuanya sudah di tingkat terkuat yaitu [S]," ucap Mal .

"Mungkin begini sudah cukup," gumam Mal.

Rexsa Azure Vermillion

Title: 4th Prince Azure kingdom

Job: Swordman-Mage

LV: 1

Elemen Sihir:

ANGIN [A]

API [C]

Familiar: -

Spirit: -

"Sistem apa begini sudah normal," tanya Mal

*Ding...

(itu sudah sangat normal tuan)

Suara yang terdengar seperti suara robot itu adalah kesadaran dari sistem yang di berikan oleh dewa dia sudah sangat membantu Mal selama 8 tahun untuk mengumpulkan informasi tentang dunia ini yang dimana menjadi tempat tinggal Mal sekarang.

"Baiklah ngomong ngomong dimana aku bisa mendapatkan Familiar atau spirit?," tanya Mal.

*Ding..

(Tuan harus mengalahkan beast yang akan menjadi familiar tuan dan membuat kontrak dengannya nya atau menetaskan telur beast)

"Sistem itu terlalu sulit untuk aku, sekarang ini aku masih tidak bisa keluar dari istana, apa tidak ada cara lain yang simple untuk mendapatkan Spirit atau beast sistem," ucap Mal.

*Ding..

(Ada cara simple yaitu dengan membeli nya lewat Fitur store yang ada di Handphone di invetory tuan)

"Benar aku lupa selama ini mempunyai Alat dari kehidupan yang lama, tapi apa benar aku bisa membeli spirit atau beast di store itu sistem?," tanya Mal

*Ding..

(itu benar tuan tuan bisa membli spirit atau beast di Fitur store , selain bisa membeli Spirit atau beast tuan juga bisa membeli Equipment, Buku Skill, Barang yang ada didunia lama tuan, Servant, Dll)

"Aku bisa menjadi kuat dengan instan walaupun aku memang sudah sangat kuat hehe" ucapku Sambil Terkekeh.

"Mungkin hal pertama yang kubutuhkan adalah pelayan yang kuat supaya bisa melindungi ku, baiklah mari membeli pelayan yang kuat" ucap Mal dengan penuh semangat.

"Eh ngomong-ngomong apa aku bisa membeli sesuatu di Store sistem aku tidak mempunyai Uang yang banyak untuk sekarang," ucap Mal dengan murung.

*Ding..

(Tuan sekarang memiliki 5.500.000.000 gold, tuan bisa melihatnya di status utama tuan)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***