Lagi dan lagi!

Berkali-kali Caca nampak berdehem menahan tawa yang hendak keluar. Ia menoleh ke arah kakaknya yang sedari tadi duduk diam berusaha tenang, namun tersirat semburat malu yang nampak samar di rautnya yang kaku. Setelah tragedi mengejutkan tadi malam, pria itu nampak diam seribu bahasa, sedikitpun enggan berbicara.

Beralih, ke sebelahnya Ranti tertunduk mecucu menyembunyikan rasa takut akibat ulahnya yang lagi-lagi bikin orang elus dada.

Ingat saja semalam ia membuat onar dengan berteriak kencang hingga menarik atensi seisi rumah.

Braja, bahkan pria itu sampai bergerak serampangan menutup mulut gadis itu sambil membenarkan letak sarungnya. Ia hanya tak habis pikir, bagaimana bisa gadis itu tersungkur sambil menarik sarungnya, benar-benar! Beruntung senapannya masih terhalang boxer hitam, kalau saja ia lupa memakai benda itu Bisa-bisa anak itu langsung pingsan begitu melihat ukurannya. Braja sampai mendengus kesal sambil menggebrak pintu kamarnya. Rasa-rasanya kesabaranya sudah di permukaan ubun-ubun menghadapi gadis satu ini.

"Sudah jangan tegang begitu, Aku udah lupa kok tentang kejadian semalam," celetuk Caca sambil mendengus geli, yang secara tidak langsung ia juga mengingatkan perihal kejadian semalam.

Mendengar ucapan Mbak Caca barusan, kontan raut Ranti semakin merah padam. Ia semakin menunduk hingga keningnya menempel di atas meja, ia bahkan tak berani berkutik dan mengacuhkan sarapan paginya. Padahal sayang, si Mbok masak balado terong teri hari ini, kalau tidak mengingat kejadian tadi malam dan keberadaan Braja di hadapannya, ia pasti sudah habis berpiring-piring nasi.

Huhuhu ... Nasib, nasib! Memang pantas kalau dirinya di juluki si ceroboh!

"Diam kamu!" saut Braja dari sebrang meja dengan raut kakunya.

"Lahh kan memang bener kalau kalian jadi gugup begini? Apa lagi tuhh si Ranti, duduknya sampe nekuk kaya kungkang begitu," dalihnya dengan tertawa lebar.

"Lagian bisa-bisanya itu sarung sampe melorot begitu, emang Mas ngapain?" lanjutnya lagi dengan raut menggoda.

"Sudah, sudah. Kalian ini apa-apaan?," cetus Bu Indira melerai. "Caca cepet abisin nasi kamu, ingat kamu masih ada deadline tugas kuliah!"

"Ranti, duduk yang betul. Ayo cepat di makan itu nasinya," lanjutnya kemudian kembali fokus dengan sarapannya.

Samar-samar Bu Indira juga mengulum senyum geli jika teringat Ranti dan Braja tadi malam. Perutnya sampai nyeri karena tertawa terbahak melihat kejadian itu. Jarang-jarang kan ia bisa melihat raut anaknya yang kaku berubah gelagapan dan bersemu merah begitu.

Braja yang ada di sebelahnya tentu menangkap gelagat dari ibunya. Ia lantas berdiri dan melenggang pergi karena teramat malu akan kejadian semalam.

Namun, sebelum itu menoleh sejenak ke arah Mbok Darmi.

"Mbok, rompi yang ada belakang pintu itu, tolong di cuci yaa. Besok mau saya pakai."

Mengerjap lamat. "Rompi? Tanya Mbok Darmi memastikan dengan raut bingung.

"Iya, rompi hitam yang saya gantung di belakang pintu itu," ujarnya sambil menunjuk pintu yang berada di antara ruang tengah dan juga dapur.

Mendengar perihal rompi dan ikut menoleh arah telunjuk yang di tuju Braja. Ranti lantas teringat akan rompi aneh yang ia pakai saat memancing kemarin pagi.

Sejurusnya ia ngacir begitu saja hingga menarik tatapan heran dari semua orang.

Tak perlu waktu lama, ia langsung kembali dan membawa sebuah barang yang di maksud Braja barusan.

"Nihh, maaf kemaren aku pinjam buat mancing di depan sana," cicitnya dengan cengiran lebar yang begitu khas nan melekat pada dirinya.

Braja lantas menerimanya dan meraihnya asal. Jangan di tanya rautnya seperti apa? Sudah pasti ia full mendelik dengan rahang yang mengetat sempurna, persis tokoh kartun angry birds! Hahaha ...

Berbeda dengan Braja yang tampak galak, Caca dan juga Indira seketika tak dapat menahan tawa hingga bulir bening keluar dari sudut netranya.

Sedangkan Ranti hanya meringis takut sekaligus malu tak jauh berbeda dengan Mbok Darmi.

"Ya allah, aku bikin ulah kok terus-terusan begini yaa? Udah mirip angsuran utang aja saking seringnya."

...----------------🍁🍁🍁----------------...

Guys, minta tolong buat yang belum sub cerita ini tolong di subs yaa, jangan lupa juga like nya, bantu aku supaya bisa lulus kontrak teman-teman🙏🤗

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

wah Ranti asli super duper usil ceroboh juga dan selalunya yang ketiban apes si Braja 😂🤭🤭

2024-03-20

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

di manapun kalo ada si imuttt Ranti di situ pasti ada kehebohann 😀😀

2024-03-13

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

astogeeeee 😅😅😅😅😅rantiiii kamu tu ya bikin kezelll mas mu teruss sihh

2024-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bhadrika Braja Perkasa
2 Siapa kamu? Ularrr!
3 Tragedi sendal jepit
4 Nyengirr
5 Itu punggung apa batu?
6 Spesies kaku lainnya
7 Tidak ada kapok-kapoknya!
8 Tugas pertama
9 Harap-harap cemas
10 Hampir pingsan
11 Special pov Braja
12 Mood acak adul!
13 Ehh? Uhh!
14 Kamu!
15 Hiiiyyy!
16 Tante biduan
17 Si tidak bisa diam
18 Gadis imut jaga imej
19 Burung perkutut
20 Lagi dan lagi!
21 Hari kurang beruntung
22 Balada suara aneh
23 Imbas mbak biduan
24 Kue Nastar bikin hati bergetar
25 Tak terduga
26 Sesuatu yang ambigu
27 Pak Braja menakutkan
28 Gosip tentang Pak Braja
29 Kerewelan Ranti 1
30 Kerewelan Ranti 2
31 Kecolongan
32 Cemburu nihh yee
33 Yang sesungguhnya
34 Si posesif
35 Pacar pengertian
36 Masuk ke kamar Pak Braja
37 Coklat, besar dan keras!
38 Siapa dia?
39 Antara dua pria
40 Ranti menang banyak
41 Braja hilang kendali
42 Yakin gak mau?
43 Kedua kalinya
44 Pak Braja kesurupan
45 Gugup
46 Saya pria dewasa, Ranti.
47 Kecupan
48 Bagai di tusuk sembilu
49 Ungkapan Braja
50 Ranti pundung
51 Sentuhan selembut beledu
52 Apa maksudnya ini?
53 Menuntut jawab
54 Sakit
55 Bapaknya atau Ayank nya?
56 Boleh tidak, Bu?
57 Berakhir Sekarang?"
58 Keputusan
59 Alhamdulillah
60 Kamu diam Tapi manis
61 Maunya Ranti
62 Healing
63 Jaga hati kamu untuk saya
64 Risalah rindu
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bhadrika Braja Perkasa
2
Siapa kamu? Ularrr!
3
Tragedi sendal jepit
4
Nyengirr
5
Itu punggung apa batu?
6
Spesies kaku lainnya
7
Tidak ada kapok-kapoknya!
8
Tugas pertama
9
Harap-harap cemas
10
Hampir pingsan
11
Special pov Braja
12
Mood acak adul!
13
Ehh? Uhh!
14
Kamu!
15
Hiiiyyy!
16
Tante biduan
17
Si tidak bisa diam
18
Gadis imut jaga imej
19
Burung perkutut
20
Lagi dan lagi!
21
Hari kurang beruntung
22
Balada suara aneh
23
Imbas mbak biduan
24
Kue Nastar bikin hati bergetar
25
Tak terduga
26
Sesuatu yang ambigu
27
Pak Braja menakutkan
28
Gosip tentang Pak Braja
29
Kerewelan Ranti 1
30
Kerewelan Ranti 2
31
Kecolongan
32
Cemburu nihh yee
33
Yang sesungguhnya
34
Si posesif
35
Pacar pengertian
36
Masuk ke kamar Pak Braja
37
Coklat, besar dan keras!
38
Siapa dia?
39
Antara dua pria
40
Ranti menang banyak
41
Braja hilang kendali
42
Yakin gak mau?
43
Kedua kalinya
44
Pak Braja kesurupan
45
Gugup
46
Saya pria dewasa, Ranti.
47
Kecupan
48
Bagai di tusuk sembilu
49
Ungkapan Braja
50
Ranti pundung
51
Sentuhan selembut beledu
52
Apa maksudnya ini?
53
Menuntut jawab
54
Sakit
55
Bapaknya atau Ayank nya?
56
Boleh tidak, Bu?
57
Berakhir Sekarang?"
58
Keputusan
59
Alhamdulillah
60
Kamu diam Tapi manis
61
Maunya Ranti
62
Healing
63
Jaga hati kamu untuk saya
64
Risalah rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!