TMTK - BAG 10

“Kau benar-benar kurang ajar, Chintya!”

“Tidak beretika! Adakah hal seperti itu ajaran dari keluarga kita William’s? benar-benar tidak beradab, jauh sekali dengan gelar S1-mu yang kau tempuh di Australia. Kau benar-benar memalukan, Chintya!”

Bertubi-tubi lontaran kalimat tidak mengenakkan itu terlontar dari mulut Boy. Membuat gadis cantik bermata lebar itu hanya bisa menunduk di tempatnya.

Kharisma Boy. Ketegasan yang bisa ia lihat, sangat tidak menyenangkan dengan keberadaan Chintya tadi membuat gadis itu benar-benar merasa bersalah.

Ia sama sekali tidak menyangka jika apa yang dilihat serta lakukannya barusan menjadi bumerang sendiri baginya. Andai kata tidak mengedepankan arogansi, bisa sedikit lebih menenangkan diri, mendengar peringatan Aleman, tentu semua ini pasti tidak akan terjadi.

Ia tidak akan melihat tontonan dewasa yang diperankan oleh Kakak sepupunya sendiri!

Tapi tunggu, bukankah itu bagus? Setidaknya dari kesialan ini Chintya jadi mengetahui jika sebenarnya tuduhan mantan istri Kakak Sepupunya itu tidaklah benar? Boy benar-benar seorang lelaki sejati. Ia menyukai wanita. Juga tadi sangat perkasa dalam menggauli gadisnya itu!

“Apa keinginanmu? Katakan! Apa maumu sampai-sampai kau menggangguku malam-malam seperti ini?!” desis Boy masih dengan tatapan elangnya. Menunjukkan ketidak-bersahabatannya terhadap kehadiran sepupunya itu di kediamannya.

“A- aku… aku mau—” Terputus. Bibir Chintya gemetar hanya sekedar ingin menjawab. Hasil dari jerih payah Boy mengintimidasi—yang mana membuat gadis itu sangat takut, gemetar pada posisi duduknya.

Masih dengan sorot yang sama. Boy terlihat bertanya tanpa suara. Bisa ditangkap oleh Chintya saat gadis itu mengangkat sedikit wajahnya.  Tidak berani lama-lama karena cukup mengintimidasi dirinya.

“Aku merindukanmu!” Berhasil. Satu kata itu berhasil keluar dengan lantang dari mulut wanita bermata indah itu. Tapi sedetik kemudian nyalinya kembali menciut saat lagi-lagi menangkap raut ketidaksukaan yang terlempar jelas dari sorot mata Boy.

“Tidak usah sok dekat karena kita memang tidak dekat,” ketus Boy. “Jangan kau fikir keinginan Kakek untuk menikahkan kita akan terwujud. Aku, Boy, tidak akan sudi menikahi putri dari wanita yang pernah menghina Ibuku!” kecamnya kemudian.

Ya, ada dua opsi memang. Sang Kakek yang bernama—Mathias William’s selain ingin menikahkan Boy dengan Chintya tapi juga Veronica—putri dari anak sahabatnya.

Selain karena tidak ingin status gaay yang melekat pada diri Boy semakin parah. Tapi juga ingin semakin memperkuat bisnis mereka agar tidak kemana-mana, dengan cara mempersatukan Boy dengan salah satunya.

Dan Boy sendiri sama sekali tidak mau. Selain tidak suka dikekang, di atur oleh si tua bangka yang hampir mencuri perusahaan yang dirintis dari nol oleh kedua orangtuanya. Boy juga tidak menyukai Chintya maupun Veronica—yang ia sendiri tahu jika keduanya bukanlah wanita baik seperti image yang dibangun di muka publik.

Chintya selain merupakan putri dari sosok yang ia benci. Adik sepupunya itu juga merupakan seseorang yang begitu munafik, pengejar harta. Sementara Veronica juga tak jauh karakternya dengan Chintya. Selain matrealistis, wanita itu juga kerap kedapatan menghalalkan segala cara dalam mewujudkan keinginannya.

“Tapi, Kak, pernikahan kita sudah di atur. Mama mengatakan kepadaku jika Kakek sudah mantap memilihku sebagai pendampingmu. Apa kau tidak ingat di luar sana? Orang-orang mengejekmu. Mereka mengataimu Gaay, hanya karena sampai sekarang kau belum menikah. Sementara aku hanya ingin menyelamatkanmu dari cercaan orang-orang itu.”

“Ck, apa kau buta? Apa tadi kau masih kurang jelas melihat bagaimana aku bermain dengan gadis itu? Aku ini bukan Gaay! Perse tan dengan omongan orang-orang itu! Tentang menikah, tidak perlu kau yang menjadi pendampingku. Aku sendiri sudah punya pilihan dan akan aku pastikan akan langsung ku resmikan sehingga kau tidak perlu bersusah payah mengorbankan dirimu untuk menjadi tamengku!” Boy mendengkus. Kalimatnya terlontar frontal mencabik mental Chintya.

Cukup menyakitkan. Ditolak terang-terangan. Kalah dengan gadis yang entah darimana asalnya. Penasaran ingin tahu rupanya. Tapi ingin melihat sekarang juga rasanya tidak bisa.

Jika gadis itu yang Boy maksud. Mungkin kedepannya ia juga akan tahu. Lalu setelah itu Chintya akan membuat hidup gadis itu menderita, sehingga memilih menyingkir sendiri dari kehidupan Kakak Sepupunya itu.

Chintya bergeming. Ingin memberontak. Menanggapi ucapan lantang pria yang sudah ia incar sejak lama itu rasanya tak bisa. Bibirnya kaku. Lidahnya kelu tak mampu bercuap. Hanya bisa memicingkan mata lalu melengos pergi, demi menghindari keinginan diri mengemis untuk tetap dinikahi.

Dan Boy sama sekali tidak bereaksi. Bukannya mencegat, dengan tega hati pria itu terus menatap Chintya pergi. Sampai akhirnya bayangan Adik Sepupunya itu lenyap dari pandangan. Baru ia beranjak dari sana.

Boy kembali melangkah menuju  kamarnya. Guna memastikan sesuatu yang sedari tadi berkecamuk di pikirannya.

Dan,-

Bugghhhh!!

Boy jatuh ke lantai tepat sesaat setelah mendapatkan hantaman cukup keras di pundaknya. Lalu samar-samar melihat seseorang sedang memegang tongkat bisbol miliknya. Menatap ke arahnya sesaat sebelum akhirnya melarikan diri dari sana!

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Susi Eka

Susi Eka

mn episode 10 nya

2024-03-08

1

Susi Eka

Susi Eka

wah bru brp bab sdah ga lanjut pdhal msih seru tau

2024-03-08

1

Susi Eka

Susi Eka

kok blm bersambung .ayo geh lanjut cerita nya

2024-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!