Perkelahian

Humaira dan teman-temannya sedang mampir ke Arena beladiri, namun justru melihat mahasiswa tawuran dan di kerumuni banyak orang.

Hany dan yang lain memilih melihat dari kejauhan sementara Humaira justru mendekati kerumunan yang nampak ramai itu.

Di sana nampak ramai oleh kumpulan orang yang tengah melihat sesama mahasiswa beradu jotos.

Tidak ada yang berani melerai semuanya hanya bisa melihat sebagai penoton saja karena mereka yang bergulat adalah para mahasiswa senior yang di takuti semua orang di kampus.

Pria satunya berambut cepak berbadan tegap dan yang satunya berambut semiran merah kekuningan dengan tindik magnet di salah satu telinganya.

Humaira masuk ke dalam kerumunan dengan menutup wajahnya menggunakan masker serta topi yang biasanya selalu menghiasi kepalanya.

Sesaat kemudian datang dua orang dari salah satu pria yang amat mirip dengan salah satu mahasiswa yang sedang bergelut itu. Di susul wanita cantik berjilbab syar'i yang juga mirip dengan pemuda di sebelahnya.

"Ashraf... " Teriak pemuda yang baru datang.

Dua pemuda yang tengah bergulat itu pun berhenti bergulat, wajah mereka sudah tidak tampan dan menawan lagi, penuh dengan memar, bahkan salah satu bibirnya sudah pecah berdarah.

"Astaghfirullah Bang Ash... Mas Aziz..." Teriak gadis berjilbab syar'i dengan histeris melihat kakak sekaligus para mahasiswa yang berantem hingga babak belur.

Humaira memperhatikan wajah mereka seperti mirip mungkin mereka yang baru datang saudara atau justru kembaran salah satu pemuda yang berkelahi itu pikir Humaira.

Humaira berdiri di antara mahasiswa yang bergulat juga para kerumunan, Humaira menatap keduanya sambil mengejek kedua pemuda yang bergulat itu.

"Ckk ckk... Nggak asik ngapain berhenti Bang... Kenapa ndak berantem aja sampai salah satu dari kalian masuk Rumah Sakit minimal, atau maksimalnya sampai salah satu jadi jenazah lah...

Kan ndak seru udah berantem di tengah kampus jadi tontonan, wajah udah ilang gantengnya , salah satu ndak ada yang di penjara..." Ucap Humaira pada Mahasiswa yang berkelahi itu dengan songongnya, membuat para mahasiswa yang berkelahi tadi menelan ludahnya kasar.

Begitupun para pemirsa budiman yang ikut mengerumuni ikut menutup mulut dan geleng-geleng kepala dengan sikap songongnya Humaira yang berpenampilan tomboi dan pakai masker itu.

"Kalian juga kurang kerjaan banget, udah tau ada mahasiswa yang berantem kenapa cuma di tonton, minimal di pisah... kalau Ndak bisa yaa di video in biar viral... biar ada jejak digital di kampus kita.. " Kata Mahasiswi itu lagi berbicara pada semua mahasiswa yang mengerumuni mahasiswa yang berkelahi tadi.

Muda mudi yang wajahnya mirip tadi sampai menepuk kepala mereka mendengar celotehan Humaira itu. Sementara Kedua pemuda yang berkelahi semakin malu dengan omongan Mahasiswi itu seolah mengejek dirinya dan orang-orang yang mengerumuninya.

"Ck ngakunya mahasiswa, menyelesaikan masalah aja kaya anak TK, situ ndak salah masuk kampus..."Kata Humaira lagi lalu berlalu pergi, kemudian bergabung dengan ke lima temannya di ujung jalan menuju ke arah Arena beladiri.

Dua pemuda yang berkelahi tadi melupakan pergulatannya, justru fokus pada Humaira yang baru saja membuat mereka malu, begitupun dengan si kembar dan para mahasiswa yang lain.

Para mahasiswa pun bubar sambil berbisik-bisik dengan apa yang barusan mereka tonton, juga penasaran dengan mahasiswa yang tidak mereka kenal itu.

*****

maaf banyak salah di tulisan, banyak kurangnya...

Tetap tinggalkan jejak kalian ya...

Terimakasih semua pembaca atas jejak dan ampirannya... 🤗🤗🤗

Semoga selalu mampir di cerita aku yang lain...🤲🤲🤲

🙏🙏🙏🥰🥰🥰❤️❤️❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***