19 : Tamu Dari Kampung

“Bertahan ... bertahan meski sebentar.”

“Aku kuat! Aku bisa!”

“Karena jika sudah sampai selama ini, memang ada yang fatal. Memang kak Hasan tidak baik-baik saja!”

Di tempat parkir bagian depan rumah makan, di sebelah sepeda Hasan diparkir, Cinta terduduk sambil mere.mas perutnya menggunakan tangan kanan. Sementara tangan kiri berpegangan pada sepeda secara asal. Keringat dingin yang terus mengalir akibat rasa sakitnya, Cinta biarkan begitu saja. Sakit bawaan tamu bulanan yang Cinta rasa memang nyaris membuat Cinta menyerah. Namun demi memastikan tamu dari kampung yang juga bernama Hasan, Cinta berusaha bertahan.

Setelah tiga puluh menit berlalu, akhirnya yang Cinta tunggu-tunggu tiba. Tampak ibu Chole dan sang suami yang berbondong-bondong keluar dari rumah makan. Keduanya begitu antusias mengobrol penuh senyuman. Tangan kiri ibu Chole memegang ponsel dan wanita itu letakan nyaris di depan bibir.

Kemudian, tatapan Cinta teralih ke pintu masuk depan yang memang sampai dijaga oleh seorang satpam. Sebuah mobil alphard hitam datang dan perlahan masuk. Cinta yang yakin itu merupakan mobil tamu dari kampung, langsung merinding.

Di tengah dunianya yang langsung seolah berputar lebih lambat, Cinta berangsur berdiri. Kedua matanya yang basah, fokus mengawasi setiap pergerakan mobil alphard tersebut. Belum apa-apa, Cinta sudah nyaris kembali merasakan apa itu yang namanya kehilangan kewarasan. Setelah menunggu agak lama, akhirnya mobil alphard hitam tersebut terparkir di tempat parkir paling tengah depan rumah makan.

Seorang pria keluar lebih dulu dari tempat duduk depan, disusul ula oleh sopirnya. Kemudian, keduanya kompak membuka tempat duduk penumpang belakang mereka yang langsung geser otomatis, tak lama setelah mereka menekan tombol di pintu. Seorang pria paruh baya yang memakai lengan panjang warna biru tua, keluar dari tempat duduk belakang sopir. Diikuti oleh seorang wanita bercadar dan memakai pakaian bernuansa biru tua juga. Jelas itu bukan Hasan yang Cinta tunggu.

“Aku yang terlalu berharap. Sementara kecewa selalu menjadi yang akan didapatkan bagi mereka yang terlalu menaruh harapan,” batin Cinta yang pupus harapan. Cinta berangsur meraih sepedanya dan bermaksud pulang. Namun, nyatanya masih ada yang keluar dari mobil.

Seorang wanita berhijab merah muda keluar dari sana. Sementara dari pintu yang berbeda, pintu wanita bercadar keluar, seorang pemuda gagah yang teramat Cinta kenal, perlahan keluar. Jantung Cinta seolah lepas dari posisinya. Sementara sepeda Hasan yang sebelumnya sempat Cinta pegang dan siap untuk Cinta tuntun, juga Cinta lepaskan begitu saja.

Sepeda Hasan terjatuh seiring Cinta yang lari. Air mata yang sempat berjatuhan, kini makin membuat pipi Cinta basah. “Kak Hasan ... Kak Hasan ... ini beneran Kakak!” hati Cinta tak hentinya menjerit.

Rombongan tamu dari kampung, sudah langsung bersalaman dengan ibu Chole berikut suami. Mereka langsung masuk ke rumah makan tempat Cinta bekerja selama tiga bulan terakhir. Hasan menjadi sosok yang melangkah nyaris paling akhir karena di sebelahnya ada pria tegap berpakaian serba hitam yang tampak sengaja mengawal. Namun, kerinduan yang begitu mendalam dan telah melahirkan banyak kesedihan dari seorang Cinta, membuat Cinta melupakan semua hal. Terlebih, sosok pemuda yang menjadi bagian dari rombongan, memang Hasan. Meski untuk segi penampilan sekarang, Hasan yang sekarang memiliki gaya rambut lebih cepak. Kendati demikian, kenyataan tersebut tidak membuat Hasan mengalami banyak perubahan dari segi fisik.

“Kak Hasan?!” teriak Cinta masih berderai air mata.

Mendengar teriakan Cinta yang sangat mirip dengan suara yang terus memenuhi benak bahkan ingatannya, Hasan refleks mengernyit. Langkahnya yang awalnya lebar, berangsur menjadi pendek. Ia bahkan berhenti melangkah kemudian menoleh ke belakang selaku sumber suara teriakan yang meneriakan namanya berasal.

“Buuuggggg!”

Tubuh Hasan nyaris mental karena pelukan yang mendadak ia dapatkan. Seorang wanita memakai pakaian panjang berwarna hitam putih pelakunya.

“Kak Hasan ....” Cinta makin tersedu-sedu. Kedua tangannya juga memeluk Hasan lebih erat. Cinta sengaja melakukan itu agar Hasan tak lagi meninggalkannya.

“Panggilan ini ...?” pikir Hasan makin yakin, memang panggilan itulah yang selama ia siuman dari koma, yang terus menghantuinya.

Alih-alih penasaran, Hasan malah takut. Hasan takut wanita yang memeluknya justru hantu. Karenanya, ia buru-buru mencoba mengakhiri pelukan si wanita yang terus memanggilnya “Kak Hasan.”.

“Kak Hasan, aku enggak mau. Tolong jangan meninggalkan aku lagi. Aku enggak bisa. Tanpa Kakak, aku kehilangan pijakan buat hidup!” raung Cinta menolak mengakhiri pelukannya kepada Hasan.

“Hah ...? Ini nyata? Dia beneran nyata, dan dia bukan hantu?” batin Hasan makin bingung. Namun, pria bertubuh tegap yang ada di sebelahnya, berhasil membuat wanita muda yang memeluknya, berakhir terbanting.

“Jaga jarak! Jangan mengganggu Mas Hasan!” tegas si pria yang tak lain pengawal Hasan pada Cinta yang terkapar meringkuk di lantai.

“Hei ...? Ini ada apa?” batin Cinta benar-benar nelangsa, sementara Hasan yang terkesan tidak mengenalinya, juga hanya kebingungan.

Pria yang ada di hadapan Cinta dan sempat Cinta peluk memang berfisik bahkan bernama Hasan. Namun, Hasan yang sekarang ada di hadapan Cinta, tidak memperlakukan Cinta layaknya Hasan suami Cinta. Nama dan fisiknya masih sama, tapi sikapnya berbeda. Karena Hasan suami Cinta, tak sedikit pun membiarkan Cinta terluka. Hasan suami Cinta tak akan pernah membiarkan Cinta sekadar merasa sedih.

Terpopuler

Comments

Supry Atun

Supry Atun

hasan hilang ingatan seperti keina

2024-03-19

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Nyesek banget kasihan sama keina karena Hasan amnesia

2024-03-07

0

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

Gemana itu ya, Hasan ga inget sama Cinta nanti kelak pas Cinta sudah ingat dengan siapa dirinya sebenarnya. Kira-kira masih ingatkah dengan Hasan???

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Penghakiman yang Begitu Keji (Revisi)
2 2 : Hasan yang Terpaksa Berbohong (Sudah Revisi)
3 3 : Pelukan Penenang (Sudah Revisi)
4 4 : Memikirkan Masa Depan (Sudah Direvisi)
5 5 : Mengharapkan Pernikahan Manis (Revisi)
6 6 : Pria Di Ranjang Sebelah
7 7 : Hanya Kebetulan Mirip?
8 8 : Perkara Kontrakan
9 9 : Mulai Bahagia
10 10 : Sudah Sangat Sayang
11 11 : Tetangga Baru
12 12 : Sepeda Dan Ingin Dimanja
13 13 : Elza Dan Perasaan Nadim Kepada Cinta
14 14 : Tersentak
15 15 : Mirip Anak Ayam Yang Tersesat Dari Induknya
16 16 : Sudah Dua Bulan
17 17 : Keadaan Terbaru Hasan
18 18 : Namanya Juga Hasan
19 19 : Tamu Dari Kampung
20 20 : Penjelasan Cinta
21 21 : Cinta yang Ingin Tetap Bertahan (Revisi)
22 22 : Terlalu Berat (Revisi)
23 23 : Hasan : Wanita Ini, ... Istriku? (Revisi)
24 24 : Cinta Sendiri (Revisi)
25 25 : Hasan : Ayo Kita Bercerai!
26 26 : Cinta : Aku Setuju, Ayo Kita Bercerai! (Revisi)
27 27 : Diberi Kesempatan (Revisi)
28 28 : Merasa Sangat Kehilangan (Revisi)
29 29 : Hasan yang Masih Menunggu Cinta (Revisi)
30 30 : Tentang Keina yang Sangat Mirip Cinta (Revisi)
31 31 : Akhirnya Bertemu (Revisi)
32 32 : Sangat Marah Dan Cemburu (Revisi)
33 33 : Tak Mau Menjadi Keina (Revisi)
34 34 : Masih Sulit Untuk Percaya (Revisi)
35 35 : Penyakit Hasan (Revisi)
36 36 : Menjadi Sepasang Kekasih (Revisi)
37 37 : Nadim yang Terus Berencana (Revisi)
38 38 : Kejutan Romantis (Revisi)
39 39 : Kesuksesan Rencana Nadim (Revisi)
40 40 : Kembali Amnesia (Revisi)
41 41 : Setelah Kecelakaan
42 42 : Hubungan Baik Antara Orang Tua Keina dan Orang Tua Hasan
43 43 : Asisten Pribadi Rasa Istri
44 44 : Efek Amnesia
45 45 : Hubungan yang Sangat Dalam
46 46 : Kehamilan Elza
47 47 : Hampir Lima Tahun Telah Berlalu
48 48 : Kembali Menikah
49 49 : Paket Komplit
50 50 : Trauma yang Membuat Lebih Baik
51 51 : Ingin Bahagia
52 52 : Tetangga Meresahkan
53 53 : Ingin Hamil
54 54 : Kehamilan = Keajaiban
55 55 : Dilema
56 56 : Sudah Siap Menjadi Orang Tua
57 57 : Persalinan Impian
58 58 : Alhamdullilah
59 59 : Pasca Melahirkan
60 60 : Tentang Kita
61 61 : Bian, Bolang Sejati.
62 62 : Elra
63 63 : Diantup Tawon
64 64 : Penerus Terpilih
65 65 : Tetangga Rasa Keluarga
66 Sampai Jumpa
67 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
68 Promo Novel update Setiap Hari
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1 : Penghakiman yang Begitu Keji (Revisi)
2
2 : Hasan yang Terpaksa Berbohong (Sudah Revisi)
3
3 : Pelukan Penenang (Sudah Revisi)
4
4 : Memikirkan Masa Depan (Sudah Direvisi)
5
5 : Mengharapkan Pernikahan Manis (Revisi)
6
6 : Pria Di Ranjang Sebelah
7
7 : Hanya Kebetulan Mirip?
8
8 : Perkara Kontrakan
9
9 : Mulai Bahagia
10
10 : Sudah Sangat Sayang
11
11 : Tetangga Baru
12
12 : Sepeda Dan Ingin Dimanja
13
13 : Elza Dan Perasaan Nadim Kepada Cinta
14
14 : Tersentak
15
15 : Mirip Anak Ayam Yang Tersesat Dari Induknya
16
16 : Sudah Dua Bulan
17
17 : Keadaan Terbaru Hasan
18
18 : Namanya Juga Hasan
19
19 : Tamu Dari Kampung
20
20 : Penjelasan Cinta
21
21 : Cinta yang Ingin Tetap Bertahan (Revisi)
22
22 : Terlalu Berat (Revisi)
23
23 : Hasan : Wanita Ini, ... Istriku? (Revisi)
24
24 : Cinta Sendiri (Revisi)
25
25 : Hasan : Ayo Kita Bercerai!
26
26 : Cinta : Aku Setuju, Ayo Kita Bercerai! (Revisi)
27
27 : Diberi Kesempatan (Revisi)
28
28 : Merasa Sangat Kehilangan (Revisi)
29
29 : Hasan yang Masih Menunggu Cinta (Revisi)
30
30 : Tentang Keina yang Sangat Mirip Cinta (Revisi)
31
31 : Akhirnya Bertemu (Revisi)
32
32 : Sangat Marah Dan Cemburu (Revisi)
33
33 : Tak Mau Menjadi Keina (Revisi)
34
34 : Masih Sulit Untuk Percaya (Revisi)
35
35 : Penyakit Hasan (Revisi)
36
36 : Menjadi Sepasang Kekasih (Revisi)
37
37 : Nadim yang Terus Berencana (Revisi)
38
38 : Kejutan Romantis (Revisi)
39
39 : Kesuksesan Rencana Nadim (Revisi)
40
40 : Kembali Amnesia (Revisi)
41
41 : Setelah Kecelakaan
42
42 : Hubungan Baik Antara Orang Tua Keina dan Orang Tua Hasan
43
43 : Asisten Pribadi Rasa Istri
44
44 : Efek Amnesia
45
45 : Hubungan yang Sangat Dalam
46
46 : Kehamilan Elza
47
47 : Hampir Lima Tahun Telah Berlalu
48
48 : Kembali Menikah
49
49 : Paket Komplit
50
50 : Trauma yang Membuat Lebih Baik
51
51 : Ingin Bahagia
52
52 : Tetangga Meresahkan
53
53 : Ingin Hamil
54
54 : Kehamilan = Keajaiban
55
55 : Dilema
56
56 : Sudah Siap Menjadi Orang Tua
57
57 : Persalinan Impian
58
58 : Alhamdullilah
59
59 : Pasca Melahirkan
60
60 : Tentang Kita
61
61 : Bian, Bolang Sejati.
62
62 : Elra
63
63 : Diantup Tawon
64
64 : Penerus Terpilih
65
65 : Tetangga Rasa Keluarga
66
Sampai Jumpa
67
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
68
Promo Novel update Setiap Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!