17 ~ Jatuh Cinta

“Ngapain lo?” tanya Mada saat Moza memasuki kamarnya dan langsung berbaring di ranjang. sedangkan dia sendiri sedang fokus menatap layar laptop mengerjakan tugas kuliahnya. Hanya Moza yang berani mengganggu Mada dan pria itu pun tidak keberatan karena kedekatan mereka sebagai saudara kembar.

“Mada, aku mau curhat.”

“Paling juga masalah cowok. Atasan lo mulai pedekate ya?”

“Kok tahu sih?”

“Taulah, gue ‘kan cowok. Paling nggak bisa baca gestur tubuh dia kayaknya suka sama lo.”

Moza berbaring terlentang menatap langit-langit kamar saudaranya, hanya terdengar suara tuts keyboard laptop seakan menambah kegalauan hatinya. Cukup lama dalam posisi itu sampai akhirnya Mada memilih mengakhiri kegiatannya.

“Masalahnya apa?" tanya Mada setelah menutup layar laptopnya.

“Nggak ada masalah sih,” sahut Moza lalu berbaring miring memeluk guling.

“Kalau gak ada masalah, kenapa lo galau,” ujar Mada mulai kesal.

“Ya gimana nggak galau,” ucap Moza setelah beranjak duduk dan masih memeluk guling yang ditekuk. “Dia mulai kasih perhatian dan caper gitu, aku ‘kan jadi melting.”

“Tapi ….” ucap Mada laku menjeda kalimatnya agar dilanjutkan Moza.

“Pak Dewa itu  kayaknya playboy. Selama aku jadi asisten dia, udah berapa perempuan yang kelihatannya punya hubungan dekat. Segala peluk dan cipika cipiki gitu, ‘kan jadi ilfil.”

“Za, gue kasih tau ya. Yang namanya laki-laki tampang keren kerjaan oke, keluarga tajir  dan terkenal sudah pasti banyak perempuan di sekitarnya. Bos lo itu punya semua kriteria laki-laki idaman, jadi ada hubungan atau nggak perempuan pasti akan sok dekat. Dia akan jadi pemimpin di Go Tv, wajar kalau banyak  perempuan datang.”

“Masa sih?”

“Tanya aja sama Papa, dia pasti pernah mengalami yang kayak gini. Solusinya Cuma satu, lo pahami perasaan lo sendiri dan pastikan kalau Dewa memang serius sama lo dan bukan pria brengs3k.”

“Caranya gimana?”

“Ah, terserah deh lo mau gimana cari taunya. Yang jelas kalau lo tanya gue setuju apa nggak, kasih restu apa nggak. Jawabannya, nggak.”

“Loh, kok gitu?”

“Udah sana ke kamar lo sendiri.” Mada menarik tangan Moza agar beranjak dari ranjangnya.

“Kok gitu sih, kamu nggak sayang aku ya. Kita ‘kan soulmate.”

“Karena kita soulmate, makanya gue nggak setuju lo sama si Dewa itu. Mending sekarang lo cuci kaki, cuci muka, sikat gigi terus tidur.”

Brak.

Mada menutup pintu setelah berhasil mengeluarkan Moza dari kamarnya. Terdengar teriakan gadis itu, tapi diabaikan oleh Mada dan mengunci pintu kamarnya.

“Mada!!!”

***

Moza menyapa Yuli dan langsung duduk di kursi kerjanya tidak jauh dari meja Yuli -- sekretaris Dewa.

“Moza, Pak Dewa tampangnya bete. Siap-siap aja kena semprot. Aku nggak ikutan ah,” ujar Yuli langsung pura-pura sibuk dengan pekerjaannya.

“Pak Dewa sudah datang?”

“Sudah, malah duluan dia. Tumben banget 'kan. Jawabannya hanya satu, antara jatuh cinta atau patah hati.”

Terdengar pintu ruangan dibuka, Yuli berdehem dan bersikap seolah sedang fokus dan sibuk. Moza pun mengikuti dengan merapikan map berkas di mejanya.

“Yuli, kalau ada ingin menemui saya dan tidak ada dalam list jangan kamu izinkan ke dalam.”

“Baik Pak, akan saya ingat.”

“Termasuk artis atau tokoh dalam program, konfirmasi dulu ke saya.”

Yuli hanya bisa manggut-manggut tanpa bersuara.

“Dan kamu Moza, ikut saya. Hasil kerja kamu berantakan," titah Dewa dan langsung masuk ke ruangannya.

“Hah, berantakan apanya mbak?” tanya Moza ke Yuli.

“Mana gue tahu, kamu periksa aja sendiri. Dalemannya kali berantakan.”

“Tapi Mbak ….”

“Sudah sana, saya nggak mau kebawa-bawa ya,” ujar Yuli bahkan sampai mengajak Moza berdiri mengarahkan segera menemui Dewa.

Moza menggigit bibirnya mencoba mengingat kembali pekerjaan yang dimaksud Dewa dengan berantakan. Sudah berdiri di depan meja pria itu, tapi Dewa masih fokus dengan berkas di atas mejanya.

“Maaf Pak Dewa, yang berantakan hasil kerja saya yang mana ya?” tanya Moza hati-hati.

Dewa melirik ke arah pintu lalu tersenyum, membuat Moza merasa aneh dengan sikap pria itu.

“Nggak ada sih, itu ‘kan hanya alasan aku aja. Kalau ujug-ujug aku minta kamu kemari pasti bakal jadi bahan ghibah Yuli,” ungkap Dewa sambil tersenyum dan menyandarkan punggungnya pada sandarkan kursi.

Wajah Moza berubah merengut dengan tatapan menghunus pada Dewa membuat pria itu langsung duduk tegak dan menelan saliva.

“Kamu kenapa?”

“Kalau Bapak saya cekik, kira-kira mati nggak?”

“Jangan Za, saya belum kawin. Lagi kamu ada –ada aja mau cekik saya segala,” tutur Dewa langsung mengendurkan ikatan dasinya.

“Bapak kira-kira dong, saya udah hampir senewen mikirin hasil kerja yang berantakan. Taunya Cuma bohongan.”

Suara Moza dengan nada yang tidak biasa, membuat Dewa mengusap dadanya.

“Sabar Wa, lagi marah makin cantik. Jadi pengen cepet dihalalin,” ujar Dewa lirih. “Maklumin aja Za, namanya juga lagi jatuh cinta. pengennya dunia milik berdua, tapi di sini ada Yuli dan Joni yang kadang ganggu. Jangan marah dong,” bujuk Dewa sudah seperti abege yang sedang jatuh cinta.

“Ini maksudnya Pak Dewa jatuh cinta sama … saya?”

“Bukan, sama mbak kasir indomar*t. Ya kamulah Moza.”

“Tapi saya nggak cinta Pak Dewa,” sahut Moza dan berhasil membuat Dewa beranjak dari kursinya lalu mendekat dan kini berhadapan.

Jarak mereka sangat dekat, meski Moza agak menengadah dan tangannya menahan dada pria itu.

“Yakin kamu nggak cinta denganku?”

Moza mengangguk dan masih menahan tubuh Dewa agar tidak semakin dekat.

“Aku bisa buat kamu jatuh cinta denganku, Moza Putri Bimantara.”

 

Terpopuler

Comments

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2024-03-01

0

Lilis Wn

Lilis Wn

pelan2 ajo kesusu dewaaa 😂😂😂

2024-03-01

0

Eva Karmita

Eva Karmita

semangat pak Dewa perjuangan mu masih panjang dan berat , kamu harus bisa meluluhkan dan meyakinkan ketiga bodyguard nya Moza 😍🥰

2024-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!