"Yaudah ibu kesana dulu ya nak kalian jagain ara" pamit Dania kepada Erina dan Andita.
"Iya bu.... kita bakal jagain ara" ucap Erina. sesampainya di depan ruangan tersebut dokter belum juga keluar dari ruangan.
"Udah ada kabar?" tanya Dania.
"Belum ada bi" jawab nathan.
"Kamu kenapa ke sana?" tanya nita kepada dinda.
"Aku ke ruangan pacarnya dewa yang ikut kecelakaan itu" ucap Dania.
"Dia gak ada orang tua?" tanya nita kepada Dania.
"Orang tuanya belum bisa di hubungi" ucap Dania.
"Trus keadaan nya gimana?" tanya nita.
"Tangan dia patah dan harus di operasi secepatnya" ucap dania.
"Kan kalo operasi membutuhkan persetujuan keluarga" ucap nita.
"Aku yang tanggung jawab akan operasinya" ucap Dania. tidak lama kemudian dokter yang memeriksa dewa pun keluar.
"Keluarga pasien?" ucap dokter.
"Saya ibunya dok" ucap Dania dengan wajah penasaran akan keadaan putra nya tersebut.
"Kondisi pasien sangat menghawatirkan" ucap dokter. Dania yang mendengarnya pun langsung menangis dalam pelukan david suaminya.
"Cuma 10% kemungkinan pasien bisa sembuh" sambung dokter dan Dania yang mendengarnya pun tambah sedih.
"Jika sembuh pun pasien tidak akan bisa sembuh seperti sedia kala" ucap dokter.
"Dok saya mohon lakukan yang terbaik untuk anak saya" ucap david sedangkan Dania sekarang duduk dan menangis di pelukan nita saudara perempuan nya tersebut.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin pak" ucap dokter tersebut david hanya mengangguk penuh harap kepada dokter tersebut.
"Saya bisa melihat anak saya sekarang dok?" tanya david.
"Boleh pak tapi bergantian ya pak jangan rame rame" ucap dokter tersebut dan langsung berpamitan kepada david.
"Saya permisi dulu pak" ucap dokter tersebut.
"Baik dok terima kasih banyak" ucap david sedangkan dokter tersebut hanya mngengguk sambil tersenyum dan pergi meninggalkan david dan yang lain.
Setelah david duduk di samping dania. dania pun langsung memeluk suaminya tersebut dalam keadaan masih menangis.
Sedangkan nita melihat ke arah ruangan ara dan melihat ara yang di bawa oleh dokter menuju ruang operasi. "Bunda ke sana dulu ya yah" ucap nita kepada andre.
"Ayah ikut" ucap andre dan mereka berdua berjalan menuju ke dekat ara.
"Tunggu sebentar sus" ucap nita dan menatap wajah wanita yang lemah tak sadarkan diri itu dengan lekat dan penuh pertanyaan.
"Dia pasti anak nya windi" ucap nita dalam hati.
Tidak terlalu lama nita dan andre melihat ara. ara pun langsung di bawa oleh suster ke ruangan operasi untuk memasang givs ke tangan ara yang patah tersebut. nita menatap roling yang membawa ara ke ruang operasi dengan tatapan penuh tanya dan andre yang melihat pun heran akan tatapan dari sang istri. "Bunda kenapa?" tanya andre dan seketika nita langsung melihat ke arah andre.
"Gak bunda gakpapa kok" jawab nita.
"Nak orang tua nya ke mana?" tanya nita kepada Erina dan Andita.
"Keluarganya ara belum bisa di hubungi tante" jawab Andita.
"Emang keluarganya di mana?" tanya nita lagi.
"Gak tau tante tapi dari tadi kita ngehubungi keluarganya tapi gak di angkat" ucap Erina.
"Udah coba telpon rumahnya?" tanya nita.
"Udah tante tapi gak di angkat" jawab Andita dan Andita lah yang menghubungi telpon rumah ara.
"Boleh tante minta nomor telpon keluarganya??..... biar tante juga coba menghubungi keluarganya" ucap nita sambil menyodorkan hp miliknya supaya Erina mencatat nomor tersebut di hpnya.
"Bunda" panggil nathan dan nita pun langsung menoleh ke arah nathan sedangkan alfin masih di dalam ruangan dewa.
"Iya nak" jawab nita.
"Bunda ngapain di sini??.... bunda gak liat dewa?" tanya nathan.
"Bentar dulu bunda mau coba bantu mereka ngehubungin orang tuanya pacar dewa" ucap nita.
"Belum di hubungin emang dari tadi?" tanya nathan dan Andita pun langsung melihat ke arahnya.
"Bukannya belum di hubungin tapi gak bisa di hubungin" ucap Andita kesal.
Erina sedang mencatat nomor maminya ara dan betapa kagetnya dia waktu melibat ada nomor mami ara di hp nya nita. "tante ini kenal sama mami windi?" tanya nya dalam hati dan melihat ke arah nita.
"Kaya nya gw belum pernah deh liat nih orang.... tapi kenapa nomor mami windi ada sama dia??" tanya nya lagi dalam hati. Nita yang melihat Erina melihat ke arahnya pun langsung bertanya.
"Sudah di catet nomornya nak?" tanya windi.
"Di hp tante udah ada nomor hp nya mami windi sama papi teo" ucap Erina.
Nathan Andita nita dan andre langsung kaget ketika mendengar ucapan Erina. "bunda kenal sama orang tuanya pacar dewa?" tanya nathan.
"Bunda kenal?" tanya andre kaget.
"Tante kenal sama mami dan papi nya ara?" tanya Andita kaget.
"Berarti bener ya kalo dia itu anaknya teo wijaya dan windi wijaya?" tanya nita kepada Erina dan Andita.
"Iya tante.... emang tante kenal?" tanya Erina dan Andita bersamaan.
"Dia anaknya teo?" tanya andre kepada nita dan nita mengangguk sambil tersenyum.
"Bunda sama ayah kenal?" tanya nathan heran akan sikap orang tuanya.
"Iya bunda sama ayah kenal" ucap nita.
"Kenal dari mana bun?" tanya nathan.
"Dia rekan bisnis ayah sekaligus temen nya bunda kamu" jelas andre kepada nathan sedangkan Andita dan Erina masih belum percaya.
"Yaudah bunda coba hubungin windi dulu ya yah" ucap nita dan langsung menelpon windi.
"Mami kenapa telponnya gak di jawab?" tanya teo.
"Palingan itu Erina yang mau ngadu sama mami mau bilang kalo ara bikin masalah" ucap windi.
"Coba liat dulu mana tau bukan Erina " perintah teo. windi langsung mengambil hp nya dan melihat siapa yang menelpon dan ternyata itu bukan Amel melainkan temannya nita.
"Nita?" ucap windi pelan.
"Siapa mi?" tanya teo.
"Nita pi" jawab windi.
"Yaudah jawab aja" perintah teo dan langsung di angkat oleh windi.
"Halo nit" ucap windi.
"Halo win.... kamu lagi di mana?" tanya nita tanpa basa basi.
"Aku lagi di eropa nit kenapa emangnya tumben kamu telpon aku?" ucap windi.
"Anak kamu ara kecelakaan win" ucap nita.
"Apa?" tanya windi dengan nada kaget dan hawatir.
"Kamu dari mana tau kalo itu anak aku nit?" tanya windi kepada nita.
"Dia kecelakaan sama keponakan aku win dan dari tadi aku ngeliat gak ada keluarga atau orang tua yabg ngejenguk dia makanya aku tanya sama temennya dia bilang kamu gak angkat telpon makanya aku nelpon kamu" jelas nita kepada windi.
Windi kaget karna mendengar penjelasan dari nita karna dia sengaja tidak menjawab telpon dari Erina karna dia tau jika sahabat ara menelpon pasti ara membuat kesalahan itu sebab nya dia tidak mengkat telpon dari Erina.
"Win kamu denger aku?" tanya nita.
"Hhhmmmm iya aku bakal pulang sekarang" ucap windi.
"Yaudah aku tutup dulu ya" ucap nita dan segera mematikan telpon dan berjalan menuju ke arah suaminya dan yang lain.
"Gimana bun?" tanya andre.
"Windi bilang dia bakal pulang malam ini" jawab nita.
"Makasih ya tante udah bantu kita ngehubungin mami windi" ucap Erina kepada nita.
"Sama sama nak" ucap nita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
jung jepri
likee
2021-01-29
1
Laura hussein
lanjutkan
2020-09-06
0