"Iya. Mencari siapa ya?" tanya mama Mona.
"Saya miko tante, teman kampusnya Mona. Apa Monanya ada, tan?" tanya Miko.
"Oh ada. Silahkan duduk. Tante akan panggilkan Monanya sebentar ya"
"Iya tante terimakasih" Miko pun duduk di ruang tamu.
Mama mona melangkahkan kakinya menuju kamar Mona untuk memberitahukan bahwa ada teman kampus yang mencarinya.m, sebelum ke kamar Mona, mama Intan pergi ke dapur mencari bi Marni untuk meminta membuatkan minuman.
"Bi, tolong buatkan minuman dan bawakan cemilan ke ruang tamu ya, soalnya ada teman Mona yang datang" kata mama Mona ramah.
"Baik nyonya" jawab bi Marni.
Bi marni menyiapkan apa yang tadi di sampaikan oleh mama Intan. Mama intan pun melanjukan langkahnya untuk pergi ke kamar Mona.
Tok.. Tok.. Tok..
"Mona apa mama boleh masuk?" kata sang mamah.
"Iya mah, masuk aja" teriak Mona dari balik pintu.
Mama Mona membuka pintunya dan mendekat ke arah Mona.
Ceklek
"Mona, ada teman kampus mu yang berkunjung ke rumah. Sekarang lagi ada di ruang tamu"
"Siapa mah?"
"Mamah lupa engga nanyain namanya tadi. Tapi dia laki-laki"
"Laki-laki? Siapa ya?"
"Yaudah mah, nanti Mona akan menemuinya"
Mama Mona dan Mona pun keluar dari kamarnya. Mama Mona yang pergi ke taman belakang untuk sekedar duduk santai menghilangkan rasa penat. Dan mona pergi ke ruang tamu untuk menemui tamunya itu.
Sampai diruang tamu Mona terkejut saat melihat siapa yang datang ke rumahnya itu.
"Mikk.. Ko" panggil Mona.
Miko yang mendengar suara Mona pun menoleh ke arah suara itu. Tak kalah terkejut dari Mona. Miko yang melihat Mona sudah seperti tidak terurus, rambut yang kusut, mata sembab dengan wajah yang kusut, menandakan bahwa wanita itu sedang tidak baik-baik saja. Mona yang mendekat dan duduk di depan Miko menundukkan kepalanya karena merasa malu dengan Miko. Miko yang melihat itu, mulai membuka suaranya dan menenangkan Mona. Walaupun ia merasa sangat sakit setelah mendengar kebenaran yang terjadi.
"Mona" panggil Miko.
Mona mengangkat wajahnya untuk memberanikan diri menatap mata Miko "iiiiya Miko"
"Apa kamu baik-baik aja, Mon?"
"Iya aku baik-baik aja, Mik. Ada apa kamu kemari?"
"Aku mau bertanya tentang sebuah kebenaran yang terjadi padamu, Mona"
"Kebenaran apa Miko?"
"Pertama apa maksud dari pesan yang kamu kirimkan kepada ku? Kenapa kamu akan pindah ke rumah kakek dan nenek kamu disana?"
"Karena ini adalah sebuah perintah yang mau tidak mau harus aku ikuti Miko"
"Apa perintah itu ada kaitannya dengan kecelakaan Intan?"
"Aa... Aaaapa maksud kamu, Miko" tanya Mona gugup.
"Jawab aku jujur, Mona" kata Miko.
"apa yang akan kamu tanyakan kepada ku, Miko?"
Miko mengambil dan membuang nafas panjang sebelum mengatakan sesuatu.
"Apa benar kamu adalah dalang dari kecelakaan yang di alami oleh kakakmu, Intan? "
"..."
"Jawab aku Mona"
"I... Iya itu aku miko" jawab Mona sambil terisak.
"Kenapa kamu lakuin itu, Mona?"
Mona mengambil nafasnya dalam dan memejamkan matanya untuk menguatkan diri "itu semua karena kamu, Miko. Karena kamu aku bisa melakukan ini semua. Kamu yang engga pernah bisa mencintai aku, kamu lebih milih ka Intan dari pada aku" teriak Mona dengan air mata yang sudah tak bisa terbendung lagi.
Hiks... Hiks.. Hiks.. Tangis mona pecah.
Miko yang melihat itu hanya diam mematung, dia sungguh terkejut dengan apa yang di katakan oleh Mona.
"Ma.... Maaf maaf bukan maksud aku menyalahkan kamu Miko. Ini sudah terjadi aku harus tanggung semua resikonya"
Miko yang tersadar, mendekat ke arah Mona dan langsung memeluknya untuk menenangkan hatinya itu. Entah dorongan dari mana sehingga Miko mau menenangkan hati Mona.
"Udah kamu engga perlu nangis lagi, maafin aku udah buat kamu seperti ini, Mona. Bukan maksud aku untuk melukai hatimu, tapi itu kenyataannya seharusnya kamu sadar, kamu engga perlu berbuat seperti itu. Bagaimanapun cinta itu tidak akan bisa di paksakan, Mona" jelas Miko sambil mengelus rambut mona untuk menenangkan.
Hiks... Hiks.. Hiks.. "engga apa-apa, Mik, ini juga udah terlanjur. Aku akan di pindahkan ke tempat tinggal kakek dan nenek besok. Kamu mau 'kan mengantarkan aku sampai ke bandara?" tanya Mona.
Deg
"Ada apa dengan hati ini, rasanya sangat menyedihkan" gumam Miko dalam hati.
"Ia aku akan ikut mengantarkan kamu ke bandara besok" jawab Miko.
"Janji" kata Mona.
"Yaa.. Aku janji" kata Miko.
"Apa sekarang kamu sibuk?" tanyaiko dan hanya di jawab gelengan kepala saja oleh Mona.
"Apa kamu mau keluar rumah? Kita jalan-jalan" ajak Miko.
"Tapi aku udah engga boleh keluar rumah sama papaku, Miko" kata Mona murung.
"Aku yang akan meminta izin kepada papamu. Apa papamu ada?" tanya Miko.
"Engga ada. Papa udah pergi ke kantor, yang ada cuma mama aja"
"Baiklah aku akan meminta izin kepada mamahmu ya" kata Miko dan hanya di jawab anggukan saja oleh Mona.
Mona mengantarkan Miko kepada sang mama. Awalnya Mona menanyakannya kepada bi Marni tentang keberadaan sang mama.
"Bi mama di mana?" tanya Mona.
"Nyonya sedang di taman belakang, nona muda" jawab bi Marni.
"Baiklah, makasih ya bi"
"Iya nona"
Mereka berdua pergi ke taman yang ada di belakang rumah Mona. Mona dan Miko melihat mama Mona yang sedang duduk berselonjoran di tempat yang sudah di sediakan di sana.
"Mama" panggil Mona.
Mama Mona menoleh dan menjawab "iya Mona?"
"Miko ingin meminta izin kepada mama" kata Mona.
"Meminta izin untuk apa nak Miko?" tanya mama Mona melihat ke arah Miko.
Miko pun mendekat ke arah mama Mona dan berkata "tante, saya izin untuk membawa Mona keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan, apa boleh tante?" tanya Miko.
Mama mona nampak diam dan berpikir harus menjawab apa. Sedangkan sang suami sudah melarang anaknya untuk keluar rumah.
Miko yang mengerti akan arti raut wajah mama Mona pun kembali bersuara "kami tidak akan pulang larut malam tante, kami hanya sebentar saja" kata Miko.
"Yasudah kalau begitu, kalian boleh pergi tapi kalian harus sampai ke rumah lagi tepat sebelum papa ada di rumah. Apa kalian mengerti?" tanya mama Mona.
"Kami mengerti tante. Terimakasih" kata Miko.
"Terimakasih mah" kata Mona sambil memeluk mamahnya.
"Iya sayang sama-sama" kata mama Mona lembut.
"Aku sama Miko pergi dulu ya mah"
"Iya hati-hati ya"
Mereka berdua pun pergi. Miko mengajak mona ke sebuah danau yang indah, banyak pepohonan yang rindang, mampu membuat mata siapa saja yang datang ke tempat itu dibuat takjub.
Tiga puluh menit sudah mereka melakukan perjalanan. Akhirnya sampai juga tempat dimana membuat siapa saja hatinya akan merasa tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Alanna Th
waaw, hati miko luluh jg
2020-11-03
2