"Apa kalian akan terus seperti ini? Kalian ini sudah pada tua kenapa kalian harus bertingkah seperti anak kecil, ha?" Sambung Kai.
"Lihat sekeliling kalian. Kalian sedang di perhatikan karena tingkah kalian yang tidak tahu malu seperti ini oleh pengunjung restoran" Lanjut kai.
Mereka berdua yang merasa malu mulai melepaskan sendok dan garpu yang sedang mereka pegang dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Udah-udah lebih baik kita nengok si Intan aja ke rumah sakit" Kata Al yang sedang menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.
"Yaudah ayo" Ajak Kai.
"Eh tapi kan ini belum di bayar ka" Kata Miko.
"Yaudah bayar semua ini sama lo. Kai panggil pelayan buat minta bil nya" Kata Al dengan santai nya.
Kai pun memanggil pelayan, pelayan menghampiri mereka dan memberikan bil nya.
"Bayar nih sama lo" Kata Al sambil menyodorkan bil nya kepada Miko. Miko yang melihat bilnya merasa sangat terkejut.
"Gila, gede banget tagihannya. Mana gue lagi kaga bawa dompet lagi" gumam Miko.
"Mba ini bener segini?" tanya miko yang tidak percaya.
"Iya mas benar" Kata pelayan meyakinkan.
"Miko cepet bayar" Desak Al.
"Ka sini deh aku bisikin" Kata Miko. Al pun menurut untuk mendekat ke arah Miko. Miko berbisik kepada Al "Ka aku pinjam uang kamu dulu ya. Soalnya uang aku engga cukup untuk bayar ini semua, dompet gue ketinggalan"
Al membalas bisikkan Miko "Tapi lo harus bayar 2x lipat ya, Mik"
"Aelah ka lo matre banget sih"
"Kalau lo engga mau gue engga jadi bayarin nih"
"Ka lo kan anak orang kaya kenapa lo malah minta ganti"
"Lo juga anak orang kaya"
"cepet mau gue bayarin kaga nih"
"Oke deh oke"
"2x lipat"
"Iya, gue pasrah deh" Kata Miko.
"Sini mba biar saya yang bayar" Kata Al.
"Nih mba"
"Makasih nona mas, saya permisi dulu"
"Iya"
Mereka bertiga pun meninggalkan restoran tersebut untuk menuju rumah sakit yang dimana Intan di rawat sekarang.
Setibanya di rumah sakit, mereka bertiga berjalan bersamaan. Miko yang pria sendiri ia berada di tengah-tengah 2 wanita cantik. Al yang selalu meledek Miko karena tadi ia tidak bisa membayar makanan di restoran.
"Pantes aja lo engga di pilih Intan. Ternyata lo kere" celetuk Al
"Gue tadi lagi engga bawa uang lebih aja ka. Gua kan holang kaya, engga mungkin kan engga punya duit" elak Miko.
"Tapi gue bersyukur sih Intan engga milih lo. Kalau dia milih lo bisa-bisa Intan jadi ikutan kere gara-gara lo" kata Kai.
"Hahaha tumben otak lo jalan" kata Al.
"Terus aja terus bully gue sampe kalian puas dah" kata Miko dengan penuh dramatis.
"Hahahaha" Al dan Kai tertawa bersama.
Tidak terasa mereka sampai di depan pintu ruang rawat Intan. Sebelum Al mengetuk pintunya, Al mengalihkan pandangannya kepada Miko. Miko yang di pandang pun bertanya "Kenapa ka?"
"Apa kamu yakin mau ketemu sama Intan?" tanya Al.
"Yakin ka"
"Apa kamu enggak akan terluka?"
"Engga. Perasaan aku udah mulai sedikit menghilang sejak aku pindah kampus"
"Apa itu benar?"
"Benar" kata Miko sambil mengangguk mantap.
Setelah mendengar jawaban dari Miko, Al mengetuk pintu dan membukanya. Pemandangan yang pertama kali di lihat ketika membuka pintu adalah, Intan yang sedang di suapi oleh Rifal. Miko yang melihat itu tersenyum kecut. Walaupun perasaannya sudah mulai menghilang, tapi rasa cemburu itu masih bertahta di hatinya. Miko berusaha menetralkan perasaannya. Al yang mengerti dengan tatapan itu menepuk bahu Miko seraya menyuruh Miko untuk kuat melihat situasi seperti ini. Mereka mulai melangkah mendekat ke arah Intan dan Rifal. Intan yang melihat mereka datang pun tersenyum bahagia.
"Akhirnya kalian datang juga" kata intan.
"Iya. Maaf ya kami hanya bisa membawa ini saja" kata Kai sambil menyimpan buah-buahan yang sempat tadi mereka beli saat di jalan.
"Engga usah repot-repot deh" kata Intan.
"Bae bener dah tuh mulut, biasanya juga nyerocos aja" Imbuh Al
"Apa sih lo?"
"Apa dih engga jelas beud lu"
Rifal menyudahi sarapan Intan, karena memang bubur yang sedang Intan makan sudah habis. Rifal menyimpan mangkuk di atas meja dan mengambil ponselnya yang berdering.
"Intan, aku keluar sebentar ya mau angkat telpon dulu" kata Rifal.
"Iyaa Fal" jawab intan
Rifal pun keluar dari kamar intan untuk mengangkat telpon dari asisten Fai.
Asisten Fai : hallo tuan
Rifal : ada apa?
Asisten Faisal : ada meeting penting dan tanda tangan yang tidak bisa di wakilkan tuan muda
Rifal : yasudah kalau begitu kamu jemput saya di rumah sakit, saya akan ke kantor
Asisten Fai : baik tuan
Rifal memutuskan sambungan telponnya. Dan ia kembali masuk kedalam ruangan untuk meminta izin pergi ke kantor kepada Intan.
"Intan"
"Iya Fal?" tanya Intan sambil menoleh ke arah Rifal.
"Hem... Aku ada urusan mendadak, boleh aku tinggal sebentar?"
"Boleh engga masalah, kamu pergi saja. Selesaikan dulu pekerjaan mu"
"Yasudah aku tinggal dulu ya, Ntan" kata Rifal sambil mencium kening Intan.
Al, Kai dan Miko yang melihatnya terkesima dengan keromantisan yang dilakukan Rifal kepada Intan.
"Sosweet nya" celetuk Kai.
"Anak kecil engga boleh liat" celetuk Al dengan menutup matanya dan juga mata Miko.
Miko mengerutkan keningnya saat matanya di tutup paksa oleh Al "ka ko gelap ya?"
"Sama Mik gue juga ko gelap ya?" jawab Al.
Kai, Intan dan juga Rifal tertawa melihat tingkah random Al dan juga Miko "ish oon mode on" celetuk Kai.
"Ka sumpah kalau gue boleh jujur tangan lo bau terasi banget" celetuk Miko dan semakin membuat mereka bertiga tertawa.
Al yang mendengarnya itu spontan melepaskan tangannya yang sedang menutup mata Miko "sue banget lu, segini tangan gue wanginya" ucap Al dengan mencium aroma tangannya sendiri.
Miko terkekeh melihat itu "segitu baunya"
"Engga ah"
Rifal membuka suaranya "untuk kalian bertiga boleh saya titip Intan?" sambil berjalan keluar dari ruangan intan
"Siap bos" ucap Kai, Al dan Miko secara serempak.
***
Tinggal tersisa Intan, Al, Kai dan Miko saja yang berada di ruangan tersebut.
Miko berjalan mendekati ranjang Intan dan duduk di sebelah Intan, yang memang sudah di sediakan tempat duduk disitu.
"Intan?" panggil Miko.
"Ya?"
"Apa kamu sudah lebih baik?"
"Jauh lebih baik"
"Syukurlah kalau begitu" Al dan kai pun mendekat ke arah mereka berdua.
"Ntan, bisa ceritain engga kenapa lo bisa kaya gini?" Tanya Al.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Alanna Th
miko pasti marah besar pd mona! mo k bandara tuk lampiaskn kmarahnny?
2020-11-03
2