Terlihat raut wajah Al yang sedang khawatir mengingat apa yang tadi om Fello bicarakan. Al langsung menelpon kai untuk menjenguk sahabat nya tersebut.
Via telpon
Al : Hallo Kai
Kai : Iya Al ada apa? Ko kedengeran nya lo tegang banget sih?
Al : Gimana gue engga tegang, si intan masuk rumah sakit
Kai : Apa?!!
Al : Kaget kan lo juga
Kai : Ko bisa sih? Lo kata siapa?
Al : Bokap nya tadi telpon gue, dia nanyain siapa musuh intan. Gue bilang kita engga punya musuh apalagi intan
Kai : Emang intan kenapa bisa masuk rumah sakit?
Al : Dia kecelakaan terus mobil nya masuk ke jurang
Kai : Yaa ampun
Al : Ayo jenguk si intan
Kai : Oke. Jam berapa?
Al : Gue ada waktu nya sore
Kai : Oke. Lo jemput aja ke rumah gue
Al : Oke. Yaudah gue lagi sibuk gue matiin ya telpon nya
Kai : Oke. Gue tunggu nanti sore
Al : Siap!!!
Al pun memutuskan sambungan telpon nya dengan Kaila. Al pun melanjutkan aktifitas nya yang tadi sempat tertunda.
***
Sore hari, Al pun menjemput Kaila di rumahnya, dan langsung pergi menuju rumah sakit, tempat di mana Intan di rawat.
Sampainya di rumah sakit, Al menanyakan ruangan yang ditempati oleh Intan kepada resepsionis, setelah mendapatkan jawaban dari suster yang menjaga Resepsionis, Al dan Kaila langsung menuju ke ruangan Intan.
Ketika Al dan Kai sampai di depan ruangan Intan, Kaila mengerutkan keningnya, melihat sosok pria yang sedang duduk di depan ruangan tersebut.
"Al itu siapa?" Bisik Kaila kepada Al.
Al mengangkat bahunya "Gue juga engga tau, Kai"
"Kita tanya aja" Lanjut Al dan Kai menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan usulan dari sang sahabat.
"Permisi"
"Eh iya mba"
"Maaf apa benar ini ruangan atas pasien kecelakaan bernama Intan Pratiwi Mahardika?" Tanya Al sopan.
"Oh iya mba benar, maaf mba mba ini siapa ya?"
"Kami temannya Intan, maaf mas siapa ya?"
"Perkenalkan nama saya Rifal Putra Permana, panggil saja Rifal"
"A....apa kamu bilang, Rifal?" tanya Al dan Kai terkejut.
"Iya mba, saya Rifal. Apakah mba mengenal saya?"
"Saya Raflesia Anggraeni Putri dan saya Mykaila Angelina Unggara, kami sahabat dekatnya Intan. Dan kami tau semua tentang ka Rifal" Ucap Al dan Kai.
"Pantas saja kalian terkejut melihat saya disini. Apakah kalian mau masuk?" Mereka hanya menganggukan kepala nya secara bersamaan.
"Silahkan. Tapi hanya memperbolehkan satu orang yang masuk, kalau kalian mau, kalian bisa bergantian" Jelas Rifal.
"Yaudah Kai elo dulu aja deh" ucap Al mempersilahkan Kai terlebih dahulu yang masuk.
"Bener gue duluan?"
"Iya elo aja duluan, gue harus siapin diri dulu buat ketemu sama Intan"
"Oke, gue duluan kalau begitu" Al menganggukkan kepalanya, dan Kai pun masuk ke dalam ruangan Intan dengan memakai pakaian yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit.
***
"Intaaan ini gue Kai. Apa ini yang dimaksud sibuk dan bakal ketemunya lama, Ntan?"
"Kalau tau lo bakal. kecelakaan, gue engga bakal nyuruh lo pulang dulu, ntan"
"Lo kenapa sih malah ngusruk ke jurang? Kalau lo mau jadi artis jangan kaya gini dong, lo harus temuin produser baru lo perlihatkan akting elo bukan malah terjun ke jurang tanpa adanya produser" Ucap Kai dengan menahan isak tangisnya.
Hiks... Hiks... Hiks... Karena tak bisa menahan tangisnya, air mata Kai pun turun tanpa aba-aba.
"Lo, lo, harus cepet sadar ya ntan, kita kangen sama lo"
"Lo harus tau siapa yang nungguin lo di depan, ntan. Kalau elo engga sadar juga, gua bisa aja rebut dia dari elo" Kekehnya.
"Intan, lo harus bangkit, lo harus bangun. Lo harus menyelesaikan ini semua, Intan. Sekarang Rifal udah ada di depan mata lo"
"Gue keluar dulu, gantian sama Al"
"Bye" Kai pun keluar dari ruangan Intan.
***
"Al" Panggil Kai.
Al menoleh dan langsung bangkit dari duduknya langsung memeluk Kai sang sahabatnya yang tak kuasa menahan air matanya "Udah jangan nangis, lo harus kuat. Kalau lo engga kuat gimana sama Intan?" Ucapnya dan Kai pun menganggukkan kepalanya.
"Yaudah elo masuk gih, gue tunggu disini" Al menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam ruangan Intan.
"Intaaaan, ini gue Al. Lo kenapa bisa kaya gini sih. Lo lemah banget sumpah, kenapa lo malah masuk ke jurang? Lo mau ikutin drakor yang sering lo tonton haa? Lo bodoh banget sih, mereka itu cuma akting, nah elo malah masuk beneran. Emang lo pikir lo punya nyawa berapa?" Cerocos Al.
"Lo tau engga sih, ludah banyak banget nih yang mau gua kasih tau ke elo" Kata Al.
"Lo tau engga ntan, cowo yang selama ini lo cari udah nungguin elo tuh depan pintu. Katanya mau nikahin elo, eh tapi bohong kadik hihi" Lanjut Al sambil tertawa terpaksa.
"Lo harus bangun, lo harus bisa menyelesaikan masalah ini, ntan. Lo harus sudahi hubungan lo dengan Fikri atau lo milih Rifal"
***
"Ka Rifal" Panggil Al.
"Iya mba"
"Panggil Al aja ka"
Mereka bertiga duduk bersamaan, hening dalam sekejap, Al memecahkan keheningan dengan bertanya kabar Rifal dan seterusnya hingga mereka larut dengan obrolan.
"Ka rifal gimana kabarnya?" Tanya Al.
"Baik Al. Kalian gimana kabarnya?"
"Allhamdulilah baik ka" Kata Al dan di jawab anggukan juga oleh Kai sambil tersenyum
"Oya ka, kaka kemana aja selama ini? Intan selalu mencari kaka kemana-mana tapi nihil engga pernah ketemu" Tanya Kai.
"Hem.. " Jawab Rifal sambil mengeluarkan nafas kasar.
"Saya pindah ke Belanda bersama kedua orang tua saya. Karna papah saya sedang ada masalah di perusahaan cabang di Belanda, waktu itu saya ingin menghubungi Intan, tapi saya tidak mengetahui nomor Intan, maka dari itu saya tidak menghubunginya. Sampai saya lulus dari S2 saya, saya memutuskan untuk kembali ke sini, untuk mencari wanita masa kecil saya. Karena papah saya yang akan menjodohkan saya dengan sahabat papah saya yang ada di Belanda."
"Selama saya pindah ke sini, saya mencoba menjalankan perusahaan papah saya yang saya ambil alih dari asisten pribadi papah, saya juga selalu mencari keberadaan Intan, sampai saya ketempat tinggal intan yang dulu, tapi saat saya ke sana ternyata Intan dan keluarganya sudah pindah ke tempat lain. Ketika saya menanyakan kemana pindahnya, mereka tidak mengetahuinya. Akhirnya saya pulang, dan di jalan pulang saya di berhentikan oleh seorang bapak-bapak yang meminta tolong untuk membawa korban kecelakaan ke rumah sakit, karena memang kondisinya saat itu sedang kritis, tanpa pikir panjang saya langsung membawanya. Ketika sampai dirumah sakit saya melihat wajahnya nampak tak asing bagi saya, ketika saya mengisi biodata pasien saya melihat kartu nama Intan, awalnya saya tak yakin bahwa dia yang selama ini saya cari. Tak lama keluarga Intan datang baru saya yakin bahwa ia adalah wanita masa kecil saya yang selama ini saya cari. Bersyukur saya masih bisa bertemu dengannya, tapi tidak bersyukur harus bertemu dengan cara seperti ini" Lanjut Rifal sambil meneteskan air mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Priska Anita
Terus dukung author! Semangat 💪💜
2020-08-14
4