The First And Last Love (Revisi)
"Guys, kayanya kita bakal lama lagi deh buat ketemunya" celetuk Intan tiba-tiba.
Kai dan Al mengerutkan keningnya "kenapa? emang lo mau kemana, ntan?" tanya Kai.
"Engga kemana-mana sih, tapi kayanya gue bakal sibuk deh" jawab Intan seadanya, karena Intan lun bingung kenapa dirinya harus berbicara seperti itu.
"Yaudah deh gue pulang duluan ya" Pamit Intan kepada kedua sahabat nya.
"Iya"
"Bye"
"Hati-hati" Jawab kedua sahabat Intan.
"Sip" Jawab Intan dan mengangkat jempolnya.
"Lo ngerasa ada yang aneh engga sih Al dari si Intan?"
"Firasat gue engga enak, Kai" jawab Al.
"Sama, tapi semoga aja engga terjadi sesuatu deh sama Intan" ucap Kai menenangkan dan Al menganggukkan kepalanya.
***
"Hem... Hem... Hem..." Senandung Intan dalam hati mengikuti irama lagu.
Intan yang sampai saat ini belum menyadari bahwa dirinya sudah diikuti sejak dirinya keluar dari cafe oleh seseorang dalam mobil, masih asik dengan musik yang sedang ia putar.
"Ko gue jadi engga enak perasaan gini ya?" Gumam nya dalam hati. Karena tak ingin kepikiran, Intan kembali bernyanyi sambil mengendarai mobil nya.
"Btw itu mobil siapa ya? Ko dari tadi ngikutin gue terus" monolog Intan ketika tersadar bahwa ada mobil yang mengikutinya.
"Ah apa cuma perasaan gue aja kali ya" sangkalnya.
Tin... Tin... Tin... bunyi klakson yang selalu dibunyikan oleh mobil yang mengikuti Intan sedari tadi, Intan yang merasa risih menjadi tidak fokus dalam mengendarai mobil dan akhirnya mobil Intan pun hilang kendali dan mobilnya masuk kedalam jurang.
"Aaaaa..... " Teriak Intan dalam mobil.
"Mama, papah, tolong Intan" Lirih nya.
Dan..
Bom... Mobil yang dikendarai oleh Intan pun meledak.
***
"Bos, mobil nya meledak" Ucap salah seorang Pria yang membawa mobil.
"Bagus, kita pasti akan mendapatkan bayaran besar setelah memberikan kabar yang sangat baik" Jawab Pria satunya sambil tersenyum. Kemudian mengambil ponsel di dalam saku celananya untuk menghubungi seseorang yang menyuruhnya.
Via telpon
Pria suruhan : Hallo bos. Wanita itu sudah jatuh ke jurang dengan kondisi mobil yang meledak.
? : Apakah dia mati?
Pria suruhan : Iya bos, dia pasti akan mati, sebab mobilnya pun hangus terbakar
? : Kerja yang bagus. Cepat kalian tinggalkan tempat itu dan jangan sampai ada jejak yang tertinggal
Pria suruhan : Baik bos
Tuut.
"Ayo kita tinggalkan tempat ini"
"Baik bos"
***
Di rumah yang cukup megah dan mewah terdapat wanita yang cantik tetapi cerdik sedang tersenyum penuh kemenangan dengan apa yang baru saja ia dapatkan, mendapat kabar tentang kematian dari orang suruhannya membuat dirinya tertawa terbahak-bahak.
"Hahahahaha, sungguh malang sekali nasib mu"
"Akhirnya tamat lah sudah riwayat mu Intan, dengan begini aku yang akan menikah dengan Miko. Pria yang sangat aku cintai yang kau rebut dariku" Ucapnya dengan penuh amarah.
Dia adalah Mona, Mona Mahardika adik kandung dari Intan Pratiwi Mahardika. Mona yang sangat terobsesi kepada Miko, membuat matanya di butakan oleh cinta, Mona menganggap Intan sebagai penghalang antara dirinya dan juga Miko, padahal kenyataanya Miko lah yang sangat menyukai Intan.
Intan sendiri tidak pernah merespon Miko sedikit pun. Karena Intan masih menunggu pria dari masa lalu nya yang sudah mengucapkan janji bersama, yang tak lain adalah Rifal Putra Permana. Intan yang enggan untuk membuka hati, karena bayang-bayang Rifal selalu saja memenuhi otaknya.
***
Jurang
"To.... Tolong... To... Long" teriakan lemah dari Intan. Tetapi tidak ada siapapun yang mendengar, Intan pun mulai memejamkan matanya, karena ia sudah merasa sangat lemah dan tidak bertenaga lagi.
Flashback On
"Mamah, papah tolong" Lirih Intan dengan masih berusaha menyelamatkan dirinya dengan mencoba membuka pintu mobilnya.
"Kenapa jadi begini" Ucapnya lagi. Setelah susah payah, akhirnya pintu mobil bisa di buka oleh Intan, Intan pun membuang dirinya keluar dari mobil.
Dan
Bom.. Mobil Intan pun meledak.
Flashback Off
***
2 jam kemudian sudah banyak warga yang berdatangan ke tempat kejadian. Warga menelusuri mobil milik Intan yang sudah hangus terbakar. Sampai 1 warga menemukan Intan dan membawanya ke atas untuk di bawa kerumah sakit. Mereka pun mulai memberhentikan mobil untuk di mintai bantuan.
"Hey ada satu korban, dia masih hidup" Teriak salah satu warga yang melihat Intan.
"Ayo bawa dia ke atas, kita harus cari bantuan" Ucap warga yang satunya lagi, dan mereka pun berusaha membantu Intan.
***
Sudah sampai satu jam berlalu, tidak ada satu pun orang yang mau membawa Intan kerumah sakit. Sampai akhirnya ada satu mobil yang kembali di berhentikan oleh warga.
"Pak... Pak.. Pak...tolong berhenti sebentar pak, tolong bantu kami. Ada korban kecelakaan pak"
Mobil itu pun berhenti dan orang yang ada di dalam pun menjawab "Mari pak saya bantu, tolong masukan saja korbannya ke dalam mobil saya, biar saya bawa ke rumah sakit terdekat"
"Allhamdulilah, akhirnya ada juga yang mau menolong wanita ini. Terimakasih ya pak, sekali lagi terimakasih"
"Iya pak sama-sama. Mari pak saya permisi dulu"
"Iya pak, hati-hati ya pak. Ini dompet korban"
"Baik pak"
Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya sampai juga di rumah sakit terdekat di kota tersebut. Pria tersebut langsung menggendong tubuh Intan dan membaringkan tubuhnya ke Brankar.
Intan di periksa oleh dokter di ruang UGD. Beberapa menit kemudian selesai sudah pemeriksaan terhadap Intan.
"Keluarga korban" Panggil dokter.
"Ah iya saya dok keluarganya" Jawab pria tersebut.
"Maaf pak sebelumnya. Kondisi korban saat ini kritis dan harus segera di pindahkan keruang ICU"
"Baik dok, segera pindahkan keruang ICU, berikan perawatan yang terbaik, saya akan membayar semuanya berapapun itu"
"Baik saya akan memindahkannya, tetapi bapak harus segera membayar registrasi dan melengkapi biodata pasien"
"Baik dok saya akan membayar dan mengisi biodata pasien, lakukan semaksimal mungkin, dok"
"Baik pak, itu sudah menjadi tanggungjawab kami. Kalau begitu saya permisi dulu" Ucap dokter tersebut dan Pria itu pun menganggukkan kepalanya.
Dokter pun masuk kembali ke dalam ruangan tersebut dan segera memerintahkan agar pasien di bawa ke ruang ICU. Pria itu pun membayar semua tagihan rumah sakit dan mengisi biodata Intan.
"Intan Pratiwi Mahardika putri dari Fello Mahardika. Apakah dia adalah wanita yang selama ini aku cari? Apakah dia Intan wanita ku, wanita masa kecil ku, wanita cerewet ku?" Gumam pria tersebut.
Rifal, dia adalah Rifal Putra Permana cinta pertama Intan, yang sampai sekarang masih selalu mengisi seluruh hati dan pikiran Intan.
"Gelang itu, ya tadi perempuan itu memakai gelang yang sama dengan yang dulu pernah aku berikan kepada Intan" Sambung Rifal.
"Apakah di benar Intan? Aku harus menghubungi keluarganya" Lanjut Rifal.
Rifal pun menelepon keluarga Intan untuk memberitahukan bahwa Intan sedang berada di rumah sakit. Rifal pun menunggu kedatangan keluarga Intan di depan ruang ICU sambil menunggu dokter keluar dari ruangan itu.
"Permisi pak"
"Iya pak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
BELVA
mampir di karya mu ini thoor ok punya nih
kpan2 mampir jg di novel belvadante
2020-11-02
2
Priska Anita
Semangat terus thor 💜
2020-08-04
2