Semua orang tampak bersiap-siap untuk melanjutkan hari mereka, Alviria dan Aaric pergi mengantar Darelano sekolah begitu juga dengan Karl yang harus berdagang di pasar Dorfmarkt. Setelah bersiap-siap dan mengenakan pakaian tebal mereka akhirnya melangkahkan kaki-kaki mereka pergi, setelah memastikan pintu rumah telah tertutup dengan rapat tentunya.
Keempat Vermittler tersebut berjalan bersama secara beriringan dengan Karl yang mendorong gerobak berisi barang dagangannya, tepat pada perempatan jalan mereka pun berpisah karena arah sekolah Darelano yang berbeda dengan arah ke pasar Dorfmarkt yang menjadi tujuan Karl. Dari perempatan Alviria, Darelano, dan Aaric hanya perlu melangkah sedikit lagi melewati empat bangunan hingga akhirnya mereka sampai di depat sebuah bangunan berwarna-warni dengan pekarangan yang terbilang luas.
Aaric sang Vorgänger kecil merasa tertegun melihat sebuah bangunan besar dengan banyaknya bilik-bilik ruangan di dalamnya, ditambah lagi setiap ruangan terlihat sangat indah dan berwarna-warni sesuai dengan selera anak-anak di usianya, lorong-lorong yang panjang dipenuhi dengan gelak tawa anak-anak yang berlarian ke sana kemari. Setelah melewati beberapa ruang kelas akhirnya mereka sampai di kelas Darelano, kelas Darelano terlihat indah dengan motif bunga matahari yang tergambar besar pada dinding ruangan dan setiap kursi tersusun dengan rapi, terlihat beberapa anak-anak yang sedang berada di dalam ruangan kelas menyambut dengan gembira kedatangan Darelano dan salah satu dari anak-anak tersebut ialah Chaddrick yang dengan cerianya memanggil nama Darelano.
Darelano dengan senangnya melambaikan tangan kecilnya membalas panggilan dari teman-teman sekelasnya seraya melangkahkan kakinya berjalan ke arah Chaddrick yang merupakan teman sebangkunya, setelah meletakkan ransel kecil bawaannya Darelano dengan lembut meraih tangan Chaddrick dan menggenggamnya dengan erat, Darelano juga mengajak Chaddrick temannya untuk menghampiri Alviria dan Aaric yang berdiri di depan pintu kelas, dari awal Darelano telah berniat akan memperkenalkan Aaric kepada Chaddrick.
"Siapa dia Darelano, mengapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya?" Tanya Chaddrick kecil kepada teman baiknya Darelano.
"Kenalkan dia Aaric." Tutur Darelano dengan senyuman indah yang menghiasi wajah tampannya.
"Hhmmm, apakah dia adikmu?" Tanya Chaddrick sekali lagi dengan wajah yang serius, Darelano hanya terdiam memikirkan perkataan Chaddrick temannya. "Wah Aku menyangka sebelumnya, kalau kita memiliki banyak kesamaan, kita sama-sama memiliki seorang adik. Meskipun aku memiliki seorang adik perempuan dan Kau adik laki-laki." Sambung Chaddrick sembari tersenyum bangga.
"Ya, Kau benar Chaddrick, kita memiliki banyak kesamaan." Balas Darelano dengan cepat dia tidak ingin Chaddrick mendahuluinya seperti tadi. Melihat kepolosan mereka Alviria pun tersenyum lembut.
"Kemarilah." Ajak Chaddrick dan segera menggenggam kedua tangan Aaric mengajaknya masuk dan duduk pada kursinya. Chaddrick terlihat sibuk membuka ranselnya dan mengeluarkan tiga buah permen lollipop dari ransel kecilnya. "Terimalah, permen ini untukmu Aaric." Sembari memberikan sebungkus permen ke tangan Aaric, sebungkus untuk Darelano, dan satunya lagi untuk dirinya sendiri. "Awalnya aku akan menyimpan ini untuk adikku, tapi karena Kau adalah adiknya temanku maka sekarang Kau juga akan menjadi adikku, karena itu permen ini aku berikan satu kepadamu Aaric." Jelas Chaddrick dengan polosnya.
"Terimakasih, Kau sangat baik." Balas Aaric singkat dengan senyuman manis yang tidak bisa dis sembunyikan karena rasa bahagia yang dia rasakan sangatlah menggebu-gebu.
"Cobalah Kau akan menyukainya." Ucap Darelano yang tidak henti-hentinya menatap wajah tampan Aaric.
"Biar aku membantumu membukakan bungkusnya." Dengan gagah Chaddrick menawarkan dirinya untuk membantu Aaric kecil, setelah bersusah payah dan menghabiskan banyak waktu dan tenaganya akhirnya Chaddrick kecil berhasil membukakan bungkus permen untuk Aaric, meski tadinya dia kesulitan membuka bungkus permen Chaddrick tetap mengembalikan permen kepada Aaric dengan wajah yang tersenyum bangga seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Aaric terlihat sangat menikmati permen yang diberikan oleh Chaddrick, itu pertama kalinya bagi Aaric merasakan makanan berkalori tinggi dengan bahan dasar gula yang dicampur sirup fruktosa, selama ini Alviria hanya menyiapkan makanan sehat dan bergizi tinggi untuk keluarganya. Ketiga anak itu terlihat keasikan bercakap ria meninggalkan Alviria sendirian di depan pintu kelas hingga akhirnya seorang wanita muda yang merupakan guru Darelano masuk menandakan kelas akan segera dimulai, dengan langkah ringan Aaric berjalan keluar di Mana Alviria berada, usai berpamitan mereka pun berjalan kembali pulang ke rumah.
...---><---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments