Semilir angin hutan berhembus di antara sela-sela rimbunnya pepohonan yang tumbuh seolah-olah nyanyian kedamaian sedang dimainkan di dalam hutan the Hell, alunan kedamaian dengan diiringi suara tawa yang sesekali terdengar memenuhi hutan the Hell. Seperti hari-hari sebelumnya, suara tawa yang sudah pasti berasal dari dua orang anak laki-laki yang dengan senangnya bercanda ria di dalam hutan dan juga ditemani oleh seekor tupai kecil tentunya.
"Minggu depan aku akan berulang tahun." Tutur Darelano yang berhasil memecahkan keheningan hutan.
"Wah benarkah, tapi apa itu ulang tahun?" Tanya Aaric dengan polosnya.
"Ulang tahun ialah hari ketika seseorang dilahirkan." Jelas Darelano pada Aaric yang sedari tadi menatapnya menunggu jawaban Darelano. "Dan untuk merayakan hari lahirku kami akan adakan acara pesta dengan mengundang beberapa orang teman sekolahku." Sambung Darelano lagi.
"Wah pasti sangat menyenangkan bukan? Kau pasti akan sangat bahagia setiap kali hari ulang tahunmu tiba." Dengan senyum yang terpancar cerah diwajahnya Aaric melontarkan kata-katanya.
"Ya tentu saja. Sebenarnya aku berharap Kau juga datang Aaric, tapi itu akan membahayakan dirimu jika orang lain melihatmu. Coba saja Kau tidak berbeda atau Kau dapat berubah menjadi seperti seorang Vermittler biasa, maka Kau bisa hadir di acara ulang tahunku." Senyuman manis yang menghiasi wajah Darelano perlahan memudar seraya dia menyelesaikan kata-katanya.
"Berubah yang seperti apa maksudmu Darelano?"
"Ya berubah, karena Kau sedikit berbeda tidak seperti diriku. Seperti warna rambut dan kukumu, atau telingamu yang berbeda." Jelas Darelano.
"Darelano, sebenarnya aku dapat melakukan semua yang Kau sebutkan." Terang Aaric kepada Darelano sahabatnya.
Mendengar perkataan Aaric membuat Darelano hanya bisa terdiam sembari mengernyitkan keningnya, Darelano merasa tidak percaya dan sedikit ragu dengan apa yang dikatakan Aaric kepadanya seolah-olah Aaric sedang menggodanya. Kedekatan hubungan yang terjalin antara Darelano dan Aaric memang tidak perlu dipertanyakan lagi mereka sudah sangat dekat selayak dua orang saudara kandung, tidak jarang mereka saling bercanda satu sama lain bahkan sesekali keduanya terdengar sedikit membual pada sela-sela obrolan yang mereka lakukan.
"Aku benar-benar dapat melakukannya, aku tidak sedang berbohong Darelano." Tegas Aaric.
"Benarkah, cepat lakukan aku ingin melihatnya." Ujar Darelano merasa sangat penasaran dengan apa yang dikatakan Aaric sang Vorgänger kecil.
"Itu mudah saja, aku sudah berulang kali mencobanya ketika aku bosan di hutan ini sendirian." Benar dengan apa yang Aaric katakan, tubuhnya perlahan berubah. Rambutnya yang semula berwarna putih perlahan berubah menjadi hitam selayaknya rambut Darelano, dan bahkan kuku Aaric yang semula berwarna hijau dan telinganya yang semula berbentuk lancip ke atas perlahan berubah selayaknya para Vermittler biasa.
Darelano hanya bisa terdiam seribu bahasa selama beberapa menit melihat semua keajaiban yang baru saja terjadi, Darelano tersadar yang akhirnya tersadar segera memanggil kedua orang tuanya yang sedang berada tidak terlalu jauh dari tempat Darelano dan Aaric bermain. Tanpa berpikir panjang Karl dan Alviria bergegas menuju tempat suara berasal, meskipun sesampainya mereka di sana Karl dan Alviria merasa kebingungan melihat seorang anak laki-laki yang berdiri tepat di samping Darelano, ditambah lagi anak tersebut juga tersenyum menyambut kedatangan Karl dan Alviria.
"Ayah, Ibu apa kalian tidak mengenali siapa yang berdiri di sampingku ini?" Tanya Darelano kepada kedua orang tuanya yang terlihat tidak mengerti apa yang telah terjadi. Karl dan Alviria hanya terdiam hingga beberapa saat kemudian keduanya baru menyadari bahwasanya anak laki-laki dengan senyuman manis yang sedang berdiri disebelah Darelano adalah Aaric sang Vorgänger kecil yang telah merubah wujudnya menjadi seorang Vermittler.
"Apa yang telah terjadi." Tanya Karl pada kedua anak laki-laki yang berada di hadapannya.
"Aku mengatakan pada Aaric kalau minggu depan adalah hari ulang tahunku dan kita akan mengadakan pesta dirumah. Aku juga mengatakan, kalau aku berharap Aaric bisa merubah wujudnya menjadi seperti seorang Vermittler agar dia bisa hadir pada acara pesta ulang tahunku." Jelas Darelano.
"Dan akhirnya Aaric sang Vorgänger kecil kita berubah menjadi seperti ini, selayaknya kita para Vermittler begitu maksud kalian bukan?" Sambung Alviria lembut seperti biasanya.
"Ya, Ibu benar." Balas Darelano. "Sekarang bisakah Aaric datang ke acara ulang tahunku?" Tanya Darelano dengan wajah yang tersenyum manis mengharapkan jawaban yang dia inginkan.
"Dengan wujud Vermittlernya ini, Ayah rasa bukanlah hal yang mustahil untuk Aaric." Tutur Karl setelah berpikir panjang.
Kabar bahagia yang diberikan Karl berhasil membuat kedua anak laki-laki tersebut berlompatan kegirangan. Meskipun hari yang dijanjikan belum tiba, Darelano dan Aaric sudah merasa sangat bahagia sampai-sampai keduanya mengkhayal dan berceritakan tentang berbagai keseruan yang akan mereka mainkan pada hari ulang tahun Darelano nanti.
"Sekarang sudahi bermainnya dan mari kita makan siang. Ayah rasa sudah waktunya makan siang dan Ayah juga sudah merasa sedikit lapar saat ini." Ajak Karl kepada kedua anak laki-laki itu dan juga Alviria pastinya.
"Baiklah." Jawab kedua anak laki-laki secara bersamaan.
Semuanya bersiap-siap untuk merapikan tempat begitu juga Darelano dan Aaric juga ikut membantu dengan menggelar tikar untuk alas duduk mereka sewaktu menyantap makanan nanti, sembari Alviria dan Karl mengeluarkan beberapa wadah makanan yang mereka simpan di dalam gerobak milik mereka. Usai menyantap makan siang Karl dan Alviria kembali melanjutkan kegiatan mereka mengumpulkan tumbuhan herbal hingga sore hari pun datang dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali Nordost agar tidak kemalaman.
...---><---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments