Hamparan rumput yang luas dengan beberapa batang pohon dapat ditemui di sana, taman Dorfmarkt selalu terbuka untuk umum sehingga dapat digunakan oleh siapapun dan untuk apapun. Bukan lagi pemandangan yang mengherankan jika pada taman Dorfmarkt jika banyak dijumpai orang-orang yang sedang piknik ataupun anak-anak yang sedang bermain, karena lokasi dari taman yang juga berada tepat di samping pasar Dorfmarkt sehingga memudahkan orang-orang untuk membeli makanan dan minuman atau kebutuhan lain jika diperlukan.
Disisi lain Darelano sedang asik bermain bersama Chaddrick temannya, Chaddrick adalah penggunaan kraft angin sama seperti Ayahnya Egon Buf. Sudah menjadi kebiasaan kedua Vermittler kecil tersebut untuk bermain bersama menghabiskan waktu mereka sembari melatih kekuatan kraft mereka di taman Dorfmarkt.
Tanpa berpikir panjang Chaddrick memungut sehelai daun yang terjatuh di tanah dan meletakkan daun tersebut pada telapak tangannya, dengan maksud ingin memamerkan kemampuan baru yang dia latih pada Darelano teman baiknya. Perlahan Chaddrick mengangkat tangan kanannya sejajar dengan dadanya, seketika daun yang berada di telapak tangannya melayang di atas yang membuat Chaddrick tersenyum lebar.
Darelano yang melihat kemampuan baru Chaddrick temannya tidak henti-hentinya merasa kagum sembari bertepuk tangan, menyadari Darelano yang kegirangan, Chaddrick kecil pun tidak henti-hentinya mengulangi kebolehannya. Meski Chaddrick hanya melakukan hal yang sama berulang-ulang kali, Darelano tetap saja tidak henti-hentinya mengapresiasi kebolehan temannya karena Darelano tahu sekeras apa Chaddrick telah berlatih hingga dia berhasil melayangkan daun tersebut.
"Darelano bagaimana menurutmu kraft yang kumiliki ini?" Tanya Chaddrick dengan nada yang sedikit tinggi mencoba menyombongkan kebolehannya itu.
"Kau sungguh luar biasa teman." Darelano menjawab temannya itu dengan perasaan yang tulus dan senyum lebar di wajahnya.
"Ya, aku tahu ini sungguh luar biasa. Kau juga harus berlatih sama sepertiku agar Kau dapat menggunakan kraft milikmu itu." Lagi-lagi Chaddrick menggunakan nada yang tinggi saat berbicara dengan Darelano.
"Ya, tentu saja aku akan berlatih dengan sangat keras." Lagi-lagi Darelano membalas perkataan Chaddrick dengan wajah yang tersenyum cerah Darelano tanpa ada rasa iri sedikit pun yang terbesit di dalam hatinya. "Chaddrick, sebenarnya aku juga telah berhasil mengendalikan kraftku." Tutur Darelano yang juga ingin memamerkan kemampuannya.
"Benarkah? Pikiran siapa yang Kau baca?" Tanya Chaddrick penasaran.
"Tidak bukan pikiran seseorang, melainkan tanpa sengaja aku melihat masa depan." Jelas Darelano pada sahabatnya.
"Benarkah? Apa yang Kau lihat?" Mendengar perkataan Darelano barusan semakin membuat Chaddrick penasaran.
"Maaf, Aku tidak bisa memberitahukannya padamu. Orang tuaku tidak mengizinkanku memberitahu siapapun, mereka menyuruhku merahasiakannya."
"Hhmmm." Chaddrick terdengar sangat kecewa. "Aku sungguh tidak dapat memahami orang dewasa." Ujar Chaddrick dengan nada yang sangat serius. "Bahkan hari ini Ibuku menyuruhku memakai pakaian yang tebal agar aku tidak masuk angin." Sambungnya Chaddrick lagi.
"Bukankah itu hal yang wajar, apalagi cuaca sudah mulai dingin." Jawab Darelano dengan polosnya.
"Eum... eum.. eum." Balas Chaddrick sembari menggelengkan kepalanya. "Siapa yang peduli dengan masuk angin, Darelano apakah Kau lupa kalau aku ini pengguna kraft angin. Aku tidak akan sakit, semua angin akan ku serap dan aku akan menjadi lebih kuat." Jelas Chaddrick dengan percaya diri meskipun semua yang dia katakan tidak benar.
"Waahhh, Kau sungguh luar biasa hebat Chaddrick, aku sungguh bangga memiliki teman yang hebat sepertimu." Dengan polosnya Darelano kecil mempercayai semua perkataan Chaddrick.
"Ya tentu saja, Kau sungguh beruntung memiliki teman sepertiku." Balas Chaddrick dengan bangganya.
Tanpa disadari sang mentari pun mulai tergelincir meninggalkan dunia dan langit perlahan mulai berubah kemerahan-merahan, angin-angin yang berhembus juga telah menjadi lebih sejuk dari sebelumnya. Darelano dan Chaddrick yang terlalu asik bermain hingga mereka tidak sadar berapa lama telah waktu berlalu, karena waktu yang tetap saja berputar tanpa harus meminta persetujuan dari kedua Vermittler kecil tersebut.
Tiba-tiba seorang wanita dengan rambut panjang menghampiri Darelano dan Chaddrick, seorang wanita yang tidak lain ialah Farica Vin Ibunya Chaddrick yang datang untuk mengajaknya pulang. Farica juga tidak lupa untuk mengajak Darelano ikut bersamanya, karena Farica harus akan terlebih dahulu ke pasar mengunjungi suaminya Egon Buf suaminya.
Farica selalu menggunakan kraft manipulasi tempat untuk berpergian agar lebih menghemat waktu dan tenaga, dan hanya dengan sekali hentakan kaki darinya mereka sudah berada di pasar tepat disamping Karl dan Egon yang sedang berberes-beres menutup kios. Kedua keluarga tersebut segera bepisah setelah mereka selesai menutup kios, dengan sekejap mata saja keluarga Egon terlihat menghilang dari pandangan berkat kraft milik Farica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments