"Sret... sret..." terdengar suara yang berhasil memecah keheningan fajar, suara tersebut berasal dari rumah yang yang terletak tidak jauh dari hutan. Langit yang berwarna biru gelap dengan matahari yang masih bersiap-siap untuk menyapa dunia, ditambah dengan angin sejuk yang berhembus dari dalam hutan mengitari Nordost seolah-olah sedang mengingatkan para Vermittler jikalau hari masih terlalu dini untuk memulai aktivitas pagi.
Disaat kebanyakan orang di Nordost masih tertidur dengan lelapnya, Karl sudah mulai melakukan aktivitas paginya sebagai kepala keluarga Inx. Sudah menjadi rutinitas bagi Karl untuk mengawali harinya dengan memindahkan beberapa tumbuhan herbal dari tempat penyimpanan dan memasukkannya ke dalam gerobak kayu untuk dia bawa ke pasar Dorfmarkt.
Karl selalu menyimpan semua tumbuhan herbal yang dia miliki di dalam sebuah rumah kaca yang berada tepat di samping rumah mereka. Selagi Karl membereskan barang-barang dagangannya Alviria juga sudah mulai terlihat sibuk di dapur, seperti hari-hari biasanya Alviria akan selalu menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya, selagi Darelano kecil yang masih terlelap pulas tanpa tahu apa yang sedang dilakukan kedua orang tuanya.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, jika Karl dan keluarganya tidak pergi ke hutan mencari tumbuhan herbal, maka Karl akan mengawali harinya dengan menjual tumbuhan-tumbuhan herba di pasar Dorfmarkt, tumbuhan-tumbuhan herbal yang sebelumnya sudah meraka kumpulkan dari hutan the Hell dan mereka rawat dengan baik di dalam rumah kaca.
Semenjak kerajaan Grünes Land dipimpin oleh Raja Elx, Nordost sudah mulai berkembang, karena kebijakan pertama yang diperintahkan oleh Raja Elx ialah mendirikan pusat perbelanjaan Nordost agar mempermudah para pedagang, sekaligus demi memajukan Nordost itu sendiri, hingga sekarang di bawah kepemimpinan Raja Inre Elx atau yang biasa dikenal dengan sebutan Raja Elx V Nordost telah berhasil menjadi pusat dari perdagangan kerajaan Grünes Land.
Nordost sudah jauh lebih maju daripada sebelumnya, jika dahulu kebanyakan para penduduk Nordost harus pergi ke kota-kota atau desa lain untuk berdagang, sekarang para pedagang tidak perlu lagi berjalan jauh karena para pedagang hanya perlu membawa barang dagangan mereka ke pasar Dorfmarkt yang berada di pusat kota Nordost, bahkan tidak jarang penduduk dari kota atau desa lain mengunjungi pasar Dorfmarkt untuk mencari beberapa kebutuhan mereka.
Pasar Dorfmarkt adalah pasar terlengkap dan menjadi pasar yang sangat sibuk setiap harinya di kerajaan Grünes Land. Pasar Dorfmarkt tidak hanya menyediakan kebutuhan sandang dan pangan, tetapi berbagai macam barang-barang lainnya dapat dengan mudah dijumpai dalam pasar Dorfmarkt, mulai dari hewan, tumbuhan-tumbuhan herbal, obat-obatan, alat ilmu pengetahuan, atau segala kebutuhan lain yang kemungkinan sulit untuk ditemukan.
Langit yang tadinya gelap perlahan mulai berubah menjadi biru menyambut sang mentari yang perlahan mulai menampakan dirinya, Karl yang harus berdagang juga mulai bersiap-siap untuk meninggalkan rumah dan berangkat ke pasar Dorfmarkt, hingga akhirnya langkah kakinya terhenti ketika mendengarkan Alviria memanggil-manggil namanya.
"Karl, Kau harus sarapan terlebih dahulu sebelum pergi berdagang."
"Darelano bangunlah sayang, sarapan sudah siap." Suara lembut Alviria menggema memenuhi seluruh rumah memanggil kedua orang yang dia cintai.
Darelano yang masih setengah sadar pun bergegas beranjak dari tempat tidurnya, perlahan namun pasti Darelano berjalan memenuhi panggilan dari Ibunya yang berada di dapur. Aroma harum yang menyebar ke seluruh rumah membuat Darelano tersenyum lebar, dia tahu persis kalau ini aroma dari makanan kesukaannya yaitu sarapan toast dan didampingi omelet sosis yang sengaja ditaburi beberapa tumbuhan herbal sebagai garnish.
"Persediaan tumbuhan herbalnya sudah hampir habis." Tutur Karl yang berhasil memecah keheningan di antara dua Vermittler tersebut.
"Mmm, iya sudah seharusnya. Memang sudah beberapa hari berlalu sejak kita pergi mencari herbal." Ucap Alviria lembut.
"Sepertinya besok kita harus kembali mencarinya."
"Darelano akan sangat senang mendengarnya, sudah beberapa hari ini dia terus saja bertanya kapan kita akan ke hutan mencari rempah-rempah?" Jelas Alviria.
"Darelano. haaah." Karl menghentikan kata-katanya sembari menghela napas panjang, Karl kembali teringat kejadian beberapa hari lalu yang telah menimpa keluarganya, begitu juga dengan janji yang telah mereka buat. "Darelano akan baik-baik saja bukan?"
"Ya, percayalah padaku Karl, Darelano akan selalu baik-baik saja."
Darelano yang sedang dibicarakan pun datang, dengan jari-jari tangan yang tidak henti-hentinya mengucek-ngucek kedua matanya Darelano menghampiri kedua orang tuanya yang menunggu di dapur, jari-jari Darelano terlihat sangat sibuk bergerak ke kanan dan ke kiri seakan-akan ada bongkahan batu besar mengganjal matanya.
"Ada apa denganku Bu?" Tanya Darelano yang kebingungan mendengar perkataan orang tuanya.
"Tidak ada apa-apa. Cucilah mukamu dan kita sarapan bersama." Titah Alviria kepada anaknya yang terlihat masih belum sadar sepenuhnya.
...---><---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments