"Alviria, mengapa sangat mudah bagimu untuk menyetujui permintaan Vorgänger itu?" Tanya Karl segera setelah mereka sampai di rumah, keraguan yang mengusik pikirannya sepanjang perjalanan dari hutan akhirnya dia utarakan, mau bagaimanapun Karl masih tidak dapat memahami mengapa Alviria istrinya menyetujui permintaan dari sang Vorgänger kecil.
"Itu yang Darelano inginkan, aku tidak akan melarangnya." Jelas Alviria. "Sang Vorgänger kecil itu juga tidak bermaksud buruk. Lagi pula, selama kita mencari herbal di hutan kita tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan Darelano karena Sang Vorgänger akan melindungi Darelano kita, apapun yang terjadi dan kita juga akan sangat terbantu dengan itu."
Meskipun berulang kali Alviria mencoba untuk meyakinkan Karl suaminya, Karl masih tidak dapat memahami pola pikir istrinya bagi Karl, Sang Vorgänger adalah makhluk yang sangat berbahaya dan harus mereka hindari.
"Aku mohon, Ayah jangan terlalu menyalahkan Ibu atas keputusannya, karena mau bagaimanapun akulah orang yang pertama kali menyetujuinya." Sambung Darelano disela-sela pembicaraan kedua orang tuanya.
"Tidak apa-apa sayang. Tetapi perlu Kau ingat, jika tadi Kau menyetujuinya karena merasa terpaksa Kau tidak harus melakukannya." Tegas Alviria pada anaknya.
"Tidak. Aku melakukannya bukan karena terpaksa atau apapun itu, aku menyetujuinya karna memang aku ingin bermain dengannya." Jelas Darelano mencoba meyakinkan orang tuanya terutama Karl Ayahnya. "Dan ketika tadi dia sedang mencoba menyelamatkanku, secara tidak sengaja aku melihat sesuatu yang aneh Bu. Diriku seperti melihat suatu kejadian yang asing, tetapi entah mengapa yang aku lihat akan terjadi di masa depan."
"Apa yang telah Kau lihat?" Tanya Alviria dengan penuh tanda tanya.
"Aku melihat sebuah kemalangan yang sangat besar di mana para Vermittler semuanya pada ketakutan dan gedung-gedung pun terbakar, tetapi di mana kejadiannya aku tidak tahu. Sebuah kemalangan yang teramat dan hanya sang Vorgängerlah yang dapat menghentikannya. Sulit bagiku untuk menjelaskan bagaimana penglihatan persisnya, karena mengingatnya saja sudah berhasil membuatku merinding ketakutan." Jelas Darelano.
"Darelano. Kau tahu bukan, membaca masa depan atau melihat kejadian yang belum terjadi bukanlah perkara yang mudah seperti kita membaca pikiran seseorang?" Jelas Alviria yang memiliki kekuatan kraft manipulatif ingatan sama seperti kraft milik Darelano yang dapat membaca ingatan Vermittler lain.
"Berikan tanganmu agar Ibu juga dapat melihatnya"
Alviria bergegas menggenggam kedua tangan kecil dari putranya dan mencoba untuk menggunakan kekuatan kraftnya padanya, tetapi hal yang tidak terduga terjadi entah mengapa Alviria tidak dapat menggunakan kekuatan kraftnya, kegagalan Alviria dalam membaca Vermittler tidak pernah terjadi sebelumnya.
Untuk memastikan Alviria segera meraih tangan Karl suaminya dan mencoba untuk membaca pikiran Karl, namun sana seperti biasa Alviria dapat dengan mudah memasuki pikiran Karl dan membacanya, semua baik-baik saja tidak ada yang salah pada kemampuan Alviria. Sekali lagi Alviria menggenggam tangan Darelano putranya dan mencoba membacanya, namun sama seperti sebelumnya tidak ada yang terjadi dan Alviria tidak lagi mampu membaca Darelano.
"Alviria. Hanya karena Kau ingin menuruti keinginan Darelano, belum tentu Kau harus membiarkannya bersama makhluk itu, dia sangat berbahaya bagi Darelano." Ujar Karl yang tidak terlalu memperdulikan kebingungan yang sedang melanda istrinya, setelah beberapa lama waktu berlalu Karl masih saja kukuh dengan pendiriannya yang mempercayai bahwa sang Vorgänger adalah makhluk yang sangat berbahaya.
"Tidak dia tidak seberbahaya yang Kau pikirkan Karl. Sang Vorgänger itu masih sangat kecil, dia mungkin hanya terpaut beberapa tahun atau mungkin hanya setahun lebih muda dari Darelano kita, wajar baginya merasa kesepian di hutan sendirian. Setiap kata yang dia sampaikan tadi dia ucapkan dengan tulus dan aku dapat merasakannya, ditambah lagi Kau mendengar sendiri apa yang telah Darelano lihat dari dirinya bukan?" Tidak henti-hentinya Alviria menjelaskan kepada Karl suaminya yang sedikit keras kepala.
"Kita katakan saja Darelano benar-benar membacanya, tapi dia masih anak kecil yang berusia 7 tahun. Kekuatannya belum stabil dan tidak sepenuhnya yang dia katakan itu benar, mungkin saja dia berhalusinasi karna apa yang telah menimpanya. Darelano harus lebih banyak berlatih lagi." Karl masih saja merasa tidak percaya dengan keputusan istrinya tersebut.
"Karl apa Kau mengingat kejadian beberapa tahun lalu?" Tanya Alviria dengan sedikit putus asa.
"Kejadian apa? Apa yang telah aku lewatkan?" Tanya Karl dengan putus asa, dia memang sama sekali tidak mengingat apapun yang terjadi, Karl yang masih tidak mengerti hanya terdiam memandangi wajah cantik istri hingga akhirnya Alviria menceritakan kembali semua kejadian yang pernah terjadi saat Darelano masih di dalam kandungannya.
Kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana Alviria dan Karl secara tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita tua yang mengenakan topi fedora merah dan tubuhnya yang juga berbalutkan pakaian berwarna merah, wanita tua yang datang bersama dengan seorang anak perempuan berbaju putih dan mengenakan jubah merah yang juga ikut membalut tubuhnya.
Seorang wanita tua yang dengan sengaja datang menghampiri mereka dan mengingatkan mereka untuk tidak pernah mengkhianati seseorang yang telah menolong dan mengeluarkan mereka dari dalam lembah keputusasaan dan ketidakberdayaan, jika mereka tidak ingin tenggelam dalan rasa bersalah dan penderitaan yang teramat besar.
"Sebelumnya aku tidak tahu maksud dari wanita tua itu, tapi kini aku merasa apa yang telah terjadi hari ini adalah jawaban dari semua pertanyaanku Karl."
"Baru kali ini aku merasa tidak berdaya dan tidak bisa melanjutkan apapun, aku tidak pernah merasa seputus asa ini sebelumnya."
"Karl, sang Vorgänger itulah yang telah menyelamatkan Darelano dan juga dirimu hari ini, apakah Kau sudah lupa dengan apa yang telah terjadi?"
"Kelak Kau akan mengerti arti dari keputusanku ini." Jelas Alviria panjang.
"Sekarang yang sangat menggangu pikiranku ialah mengapa aku tidak bisa membaca Darelano? Apa yang salah dengan diriku?" Tanya Alviria yang tidak percaya apa yang telah terjadi.
Alviria memandang suaminya itu berharap Karl memiliki jawaban yang dia harapkan, namun Karl hanya menggelengkan kepalanya karena hal ini memang tidak pernah terjadi sebelumnya, untuk beberapa saat Alviria dan Karl kembali tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Dengan sedikit merasa ragu Alviria membuka baju Darelano, seketika mereka menemukan beberapa corak berwarna hijau berbentuk kepingan-kepingan kristal kecil yang melekat pada dada Darelano.
"Darelano dengarkan Ayah, jangan pernah ceritakan kejadian hari ini pada siapapun, dan yang lebih penting lagi ialah Kau harus selalu menyembunyikan tanda ini dari siapapun, apapun yang terjadi. Kau mengerti?" Pinta Karl tanda menjelaskan alasan dari permintaannya.
Tanpa sepatah kata pun Darelano segera mengangguk menuruti perintah dari Ayahnya, seolah Darelano tahu apa yang akan terjadi padanya jika tanda di dadanya itu tersebar luas, dan kekhawatiran Karl menjadi kenyataan. Beberapa corak hijau berbentuk kepingan-kepingan kristal yang tiba-tiba saja hadir menghiasi dada kanan Darelano, corak hijau yang akan selalu mengingat Darelano tentang apa yang telah menimpanya, corak hijau yang akan menjadi bukti rasa syukurnya karena telah diselamatkan.
...---><---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sita Imnida98
lanjuttt authornimmm 😍hwaitinggg
2024-03-09
1