BAGIAN I : Give Him An Inch And He Will Take A Yard (3)

       Burung-burung mulai berkicau dan hamparan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah pohon berhasil membangunkan Elx dari tidurnya, apa yang telah terjadi kemarin masih membekas jelas dalam ingatan Elx, mulai dari dirinya yang diserang oleh para perampok hingga sesosok mahluk yang telah menolongnya, alhasil Elx yang beruntung masih dapat kembali melanjutkan hidupnya meskipun dia masih merasa sangat janggal karena tubuhnya yang tidak merasakan sakit sedikitpun, Elx tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri hingga lamunannya terpecahkan karena kehadiran sang Vorgänger

       "Mari aku antarkan Kau keluar dari sini."

       Hanya dengan sekali gerakan tangan, pohon-pohon yang berada di hadapan mereka bergerak membentuk jalan setapak yang akan mereka lewati, dengan langkah yang ringan sang Vorgänger melangkahkan kakinya pada jalanan yang dikelilingi oleh pepohonan. Meskipun sedikit ragu dan tidak tahu kemana jalan tersebut akan membawanya, Elx tetap saja memberanikan diri mengikuti langkah sang Vorgänger, karena mau bagaimanapun Elx tidak tahu harus berjalan kemana agar dia bisa keluar dari hutan the Hell itu.

       Setelah berjalan selama beberapa menit, Elx akhirnya menyadari akan adanya cahaya yang masuk dari arah depan, cahaya yang menandakan bahwa mereka telah sangat dekat pada tujuan mereka yaitu desa Nordost. Setelah mengucapkan terimakasih pada mahluk yang telah menolongnya, Elx pun bergegas pergi dan terus berjalan masuk desa meninggalkan sang Vorgänger sendirian di hutan memandangi kepergiannya.

       Sesampainya dirumah Elx yang mendapati dirinya sangat kotor segera berlari ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya dengan air, bahkan pakaiannya yang semula berwarna putih telah menjadi merah kecoklatan dan tersobek pada beberapa bagian. Air-air segera mengguyur tubuh Elx hingga bersih dan setelah beberapa saat Elx akhirnya menyadari akan adanya yang berbeda dari tubuhnya, tubuhnya yang seharusnya bersih dari gambar ataupun tato manapun telah memiliki sebuah corak berwarna hijau berbentuk beberapa kepingan-kepingan kristal kecil yang melekat di dadanya.

       Berbagai cara dilakukan Elx mencoba untuk menghilangkan corak yang melekat pada dadanya, bahkan dia sudah menggunakan berbagai cairan pembersih namun corak tersebut tidak kunjung menghilang dari tubuhnya. Satu-satunya cara terakhir yang Elx pikirkan ialah hanya dengan menyikat dadanya itu sekuat yang dia bisa, namun alhasil bukannya corak yang menghilang Elx tetapi justru sangat kesakitan karena bagian tubuhnya yang perlahan berubah menjadi sangat merah.

       Meski tubuhnya sudah sangat kesakitan, Elx tetap saja menyikat dadanya hingga tubuhnya terluka dan mengeluarkan darah yang terbilang tidak sedikit. Lagi-lagi Elx meresa sangat terkejut tubuhnya sendiri, dadanya yang semula terluka dan mengeluarkan darah tiba-tiba saja membaik, darah yang mengalir keluar terlihat berhenti dan lukanya perlahan membaik, bahkan goresan yang terdapat pada kulitnya telah tertutup rapi seolah-olah dia tidak pernah terluka sebelumnya, secara ajaib lukanya sembuh dengan cepat tanpa harus dia obati terlebih dahulu.

       Lama berpikir dan mencermati mengenai apa yang telah terjadi, Elx bergegas mengenakan pakaiannya dan kembali pergi keluar dari rumahnya, dengan berat hati Elx memberanikan dirinya untuk kembali ke hutan untuk menemui sang Vorgänger karena mungkin Sang Vorgänger mengetahui penyebab akan tubuhnya yang telah berbeda.

       Elx yang tadinya melangkah tanpa ragu tiba-tiba saja terhenti tepat di depan hutan the Hell, Elx yang kebingungan akan jalur yang harus dia pilih agar dapat kembali menemui Sang Vorgänger sedangkan Elx tidak tahu makhluk itu sekarang berada di mana, belum lagi hutan the Hell sangatlah luas. Satu-satunya yang terlintas di pikiran Elx ialah ketika sang Vorgänger menggerakkan tangannya dan pepohonan mulai bergerak hingga membentuk jalan setapak.

       Elx yang tenggelam dengan pikirannya perlahan membalikkan tubuhnya seraya tanpa sadar dia menggerakkan tangannya Elx yang kehabisan akal agar dapat menemui Sang Vorgänger hendaknya mengurungkan niatnya dan kembali ke Nordost. Lagi-lagi Elx sangat terkejut hari itu, untuk beberapa saat Elx hanya terdiam menyaksikan pepohonan yang bergerak hingga membentuk jalanan setapak.

       Kejadian aneh dimana pepohonan yang bergerak dengan sendirinya walaupun sang Vorgänger tidak sedang berada bersamanya saat itu, meskipun tidak terlalu yakin dengan apa yang sedang dia lakukan, Elx tetap membulatkan tekadnya dan berjalan menyusuri jalanan setapak yang tiba-tiba saja tercipta, setiap langkah kaki yang dia ambil tanpa sadar telah membawanya menghadap sesosok mahkluk yang dia cari-cari.

       "Mengapa Kau kembali?"

       "Maafkan Aku jika sebelumnya sudah sangat merepotkanmu." Tutur Elx.

       "Aku kembali karena ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu."

       "Aku sudah tahu apa yang akan Kau tanyakan."

       "Corak itu merupakan tanda yang muncul ketika sebagian energi kraftku telah pindahkan padamu, kemarin ketika aku mencoba untuk menyelamatkanmu. Corak itu tidak akan pernah bisa menghilang."

       "Bagaimana dengan lukaku yang sembuh dengan sendirinya, apakah itu ada hubungannya dengan energi yang Kau katakan sebelumnya?" Tanya Elx.

       "Ya."

       "Maaf jika aku sedikit lancang, tetapi siapakah Kau sebenarnya?" Sambung Elx dengan sedikit berhati-hati.

       "Aku adalah seorang Vorgänger, dan aku sudah mengatakannya padamu kemarin."

       Elx hanya bisa terdiam menatap makhluk di hadapannya sembari mencerna semua informasi yang baru saja dia dapatkan, entah mengapa tidak ada sedikitpun keraguan yang terbesit di benak Elx meskipun semua itu baru pertama kali dengar, tanpa penyebab yang pasti kepercayaan tiba-tiba saja tumbuh dan bersarang pada diri Elx.

       "Hari sudah hampir petang, bisakah Kau membuka jalan untukku seperti sebelumnya ketika aku hendak masuk ke hutan?" Pinta Elx.

       "Jalan tadi bukan aku yang melakukannya, tetapi dirimu. Dirimu sendirilah yang telah membuka jalan untuk Kau lalui."

       "Aku? Bagaimana aku dapat melakukan hal itu?" Tanya Elx dengan seribu tanda tanya yang terlintas dikepalanya.

       "Sekarang Kau juga memiliki kemampuan Kraft sebagaimana yang kumiliki, semua terjadi berkat energi kraft yang telah tertanam pada setiap detak jantungmu."

       "Jika Kau ingin menggunakannya, Kau hanya perlu membayangkan dan menggerakkan tanganmu, maka alam akan segera melakukan tugasnya."

       Elx pun segera membayangkan jalan keluar dari hutan seraya menggerakkan tangannya, meskipun dia masih merasa ragu apakah dirinya dapat melakukan sebagaimana yang sang Vorgänger katakan. Benar saja, seketika pohon-pohon bergerak membentuk jalanan setapak sama seperti yang dirinya bayangkan, sebuah keajaiban yang membuktikan bahwa tidak ada sepatah pun dari perkataan sang Vorgänger yang salah dan Elx juga memiliki kekuatan dari energi kraft.

       Elx bergegas pergi kembali ke desanya karena dia tidak ingin kemalaman, apalagi jika sampai dirinya kembali diserang oleh para perampok, Elx juga berjanji akan kembali lagi besok hari untuk menemui sang Vorgänger, bahkan setiap hari tanpa terkecuali Elx selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi sang Vorgänger di hutan, semua dia lakukan agar dapat melatih kekuatan kraftnya atau hanya sekedar berbincang-bincang dengan sang Vorgänger teman baiknya itu.

...---><---...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***