Langit yang berwarna hitam pekat dengan hembusan angin malam membuat tubuh Elx menggigil kedinginan, dengan sekuat tenaga Elx mencoba membuka kedua matanya. Elx yang akhirnya tersadar mendapati dirinya terbangun di atas buaian yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, buaian yang terlihat sangat sederhana namun juga terasa sangat nyaman hingga rasanya semua lelah dan penatnya Elx hilang seketika begitu dia terbangun dari tidurnya.
Setelah beberapa menit mengumpulkan tenaganya Elx akhirnya bangkit dan duduk, dalam diam Elx memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan seksama. Alangkah terkejutnya Elx ketika menyadari mendapati sesosok makhluk yang berdiri di tengah-tengah kegelapan malam dan sedang menatapnya, rasa takut yang seolah-olah dirinya akan segera berakhir menjadi santapan malam bagi seorang monster, dengan suara yang tertatih-tatih Elx memohon belas kasihan dari makhluk itu agar tidak membunuh apalagi sampai menyantap dirinya.
Kegelapan yang tadinya menyelimuti hutan itu seketika dikelilingi cahaya yang berkedip-kedip seolah-olah Elx sedang berada di langit dan dikelilingi oleh bintang-bintang, cahaya yang sebenarnya berasal dari kunang-kunang yang menghampiri mereka, berkat cahaya tersebut Elx dapat melihat sekelilingnya dengan lebih jelas termasuk telinga mahkluk tersebut yang terlihat mencuat keluar dari sela-sela rambut putihnya, sesosok wajah yang tidak dikenali itu terlihat sedang tersenyum kepadanya seraya dia melangkahkan kakinya mendekati Elx.
"Tidak apa-apa, aku tidak akan menyakitimu."
"Mungkin Kau merasa takut karna perbedaan diantara kita karena aku memang bukanlah bagian dari rasmu. Karena aku adalah seorang Vorgänger."
"Aku di sini hanya ingin menolongmu."
Akhirnya Elx merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya ketika mendengar perkataan mahkluk yang berada di hadapannya itu walaupun Elx masih memiliki seribu pertanyaan yang terngiang-ngiang dikepalanya dengan memasang raut wajah yang serius sembari berpikir makhluk apa yang sedang berada dihadapannya saat itu, makhluk yang memang terlihat sedikit berbeda dari dirinya, namun mahkluk itu tidaklah semenyeramkan sebagaimana yang dia pikirkan.
Perlahan sang Vorgänger menggerakkan sedikit jari-jari tangannya dan seketika sebuah dahan pohon yang berada di dekatnya tampak bergerak bergerak mengikuti arahan tangan dari sang Vorgänger. Dalam waktu singkat dahan pohon yang bergerak tersebut pun telah berada tepat di samping Elx, dan tiba-tiba saja dari dahan tersebut tampak mengeluarkan beberapa buah-buahan yang terlihat sangat lezat, buah-buahan yang terlihat berbentuk lonjong dengan warna yang samar-samar terlihat kuning keemasan, Elx yang sangat terkejut hanya terpaku diam melihat keajaiban yang baru saja dia saksikan.
"Makanlah buah ini dan beristirahatlah, esok aku akan mengantarmu keluar dari hutan."
Elx yang sebenarnya memang sudah merasa kelaparan segera memetik salah satu buah yang berada di hadapannya dan segera mencicipi buah tersebut. Buah yang tidak diketahui pasti namanya itu segera memenuhi mulut Elx, setiap gigitan yang diambil Elx terasa sangat nikmat, entah karena Elx sedang kelaparan atau memang karena buah tersebut yang memang lezat rasanya.
Rasa manis dan asam yang menyatu dengan baik, belum lagi sari-sari buah yang selalu mengalir di setiap gigitannya berhasil menghipnotis Elx. Tanpa Elx sadari tangannya tidak pernah berhenti memetik buah-buah tersebut dan Elx pun segera memakannya, dengan pandangan yang juga tidak henti-hentinya Elx tujukan pada mahkluk yang berada di dekatnya yaitu sang Vorgänger.
...---><---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Grecia Amiel
Bikin deg-degan nih!
2024-03-01
1