"Tan, apa yang terjadi? bukankah supirnya ian itu orang sangat profesional ya! tapi kenapa bisa sampai kecelakaan seperti ini.Tan bagaimana kalau ian tiba-tiba, "Selena berkata sembari menitikan air mata.
Mami sharen memeluk kekasih putranya tersebut, mencoba menguatkan walau hatinya pun tak kalah pedih, "Hushhh kita harus optimis sayang, okey. yakinlah ian anaknya kuat dia pasti tidak apa-apa,
"Iya sel, Bryan dan Rezky ikut menyemangati
Sementara pak Wiliam sibuk kesana-kemari memikirkan nasib sang putra satu-satunya yang kini berada di ruang operasi. sang tangan kanan nampak tenang di tempatnya! entah apa yang di fikirkannya?
hanya dia dan tuhan yang tahu.
_______________
*Sementara kini di kediaman sang kyai hj.Abd Rasyid
Ambulance terlihat memasuki pekarangan rumah yang lumayan cukup besar! dan disana telah menunggu keluarga, kerabat, dan warga sekitar untuk berbelah sungkawa.
Dan anak-anak dari Pesantren yang akan membacakan ayat-ayat suci Al-Quran untuk sang jenazah sebelum di berangkatkan ke peristirahatan terakhirnya.
"Yang sabar ya pak kyai, dek Aisyah, ustadz yusuf, kami turut berduka atas kepergian umi mutmainna. oh iya sementara anda mengurus jenazah isteri anda, bagaimana kalau anak anda biar sama kami saja pak.
Beberapa tetangga menawarkan bantuan..
"Syukron, ibu-ibu ini tolong ya! meraih sang bayi yang berada di tangan Dr.rahma untuk diberikan kepada ibu-ibu tetangganya untuk dijaga. sementara beliau dan keluarga inti mengurus jenazah sang isteri dan beberapa keperluan lainnya..
"ya sudah pak, jangan sungkan kepada kami, anda sekeluarga juga sangat baik kepada kami semua. oh iya pak namanya siapa ya ini adenya...
"Khairunnisa ibu namanya,
"Masya Allah cantik seperti orangnya, dan wajahnya sangat mirip dengan umi mutmainnah ya. kata tetangga yang kini menggendong bayi tersebut.
"Hush mulutnya bisa diam tidak? tidak tau situasi dan kondisi, "e,ee maaf pak kyai, ibu Muna memang suka begitu ceplas-ceplos, tetangga yang lain yang merasa tidak enak hati mencoba memberi pengertian kepada pak kyai
Namun semua itu hanya di balas pak kyai dengan tersenyum
"Apa yang ibu katakan memang benar adanya, dan kenapa harus minta maaf! saya malah menganggapnya sebagai anugerah dari sang pencipta. jawabnya kemudian dengan bijak
"Untuk memberi penawar rindu buat kami mungkin! sehingga wajahnya sangat di miripkan uminya hehe, pak kyai mencoba menghibur diri.
"maaf lagi ni pak kyai! apa, apa, tidak kepikiran begitu untuk menikah Lagi? "sahut ibu Muna lagi
"Astaghfirullah bu Muna! itu jenazahnya umi masih disini, minta di sumpel ya tu mulut. "Geram ibu-ibu lainnya. bagaimana bisa! mengucap seperti itu kepada seseorang yang bahkan jenazah isterinya masih berada di dalam rumahnya.
"Namanya juga kan usaha bu! siapa yang tidak mau punya mantu seorang kyai muda, mana tampan Lagi hmhm. bu muna tidak mau terlihat terpojok
"Iya saya juga mau kalau yang itu, tapi sekali lagi, kondisi kan tempat kalau mau mengungkapkan sesuatu. ya Allah, punya teman ko begini amat ya mulutnya. untung tetangga yang tidak boleh dizholimi! Coba rumahnya agak jauh sedikit sudah tak sumpel tu mulutnya pakai puding. ibu indri geleng-geleng kepala mendengar penuturan ibu muna yang tidak tepat menurutnya.
"Subhanallah, bu-ibu kalau Lagi ngumpul Lucu ya, entah mengapa penuturan ibu muna malah terdengar lucu di telinga Aisyah, hingga dia terus tertawa, melupakan sejenak keperihan hatinya kini
"Eee Neng aisyah, "sahut mereka kompak
"Ibu-ibu tolong titip adik saya sebentar ya! insyaallah setelah urusan selesai saya akan mengambilnya kembali
"Tenang Neng Aisyah! kalau neng mau kami bisa mengurus ade,nya Neng.
"Iyaa benar Neng, ibu yang lain ikut menyahuti. "Masya Allah syukron ibu-ibu atas kebaikannya.
"Tapi, saya sudah berjanji sama umi untuk mengurus Abi dengan ade.
"Tapi kan Neng masih sekolah..
"kan ada bu Ina.
"Atau begini saja neng! ade,nya titipkan pada kami kalau Neng Lagi ada urusan, kan kasian bi Ina kalau harus menjaga ade juga, insyaallah kami siap dua puluh empat jam untuk kaLian jadi jangan sungkan ya!
"Hiks, Hiks, Hiks..
"Aisyah kamu knp sayang? "tanya abi sembari merangkul perempuan remaja tersebut dengan lembut
"Tidak apa-apa abi! Aisyah malah bahagia, satu umi meninggalkan kita, ee banyak umi yang menyambut kita.
"Alhamdulillah Neng kalau Neng menganggap kami sebagai ibu! ini belum seberapa neng, jika di bandingkan apa yang pak kyai sama umi mutmainnah kasih untuk kami semua.
"Ya benar Neng, ibu -ibu yang lain ikut menimpali
"Ya sudah abi, aisyah ikut ya mengurus jenazahnya umi.
"O iya ayo sayang, tapi jangan sampai menangis ya sayang. sedih yang ber Larut-larut itu sangat tidak di benarkan. "sahut pak kyai menasihati
"Insyaallah bi, "jawabnya kemudian
Proses demi proses akhirnya selesai. tibalah saatnya sang jenazah di berangkatkan ke peristirahatan terakhirnya, Ishak tangis mengiringi kepergiannya.
"Yang tenang disana wahai bidadari syurga ku, insyaallah Abi akan menjaga amanah yang engkau tinggalkan, terima kasih telah mengisi hari-hariku, dengan segenap cinta dan Kasih sayang mu. maaf kan abi maaf, jika belum bisa membahagiakanmu hingga kamu terlebih dulu di panggil pulang, tunggu aku sayang, kalau Allah memisahkan kita di dunia insyaallah Allah menyatukan kita di akhirat kelak, abi tidak akan mengisi hati abi dengan hati yang lain lagi sayang, bagi abi, dirimulah satu-satunya bidadari di hati abi di dunia dan akhirat.
💖: Berbuat baiklah kepada sesama mu, karena apa yang kita perbuat kapada sesama sesungguhnya akan berbalik ke diri kita sendiri. apalagi terhadap tetangga, karena begitu banyak orang yang merugi di akhirat kelak karena mendzolimi tetangganya..
SaLam kenaL semua..... mohon koreksinya ini tulisan pertama diriku. jadi afwan 🙏🙏 kalau kurang menarik,, masih daLam tahap beLajar ngehaLu..😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Esti Trianawati
itu mah emak2 gak ada akhlak jenazah blm juga dkebumikan dah ngomong yg enggak2...
2021-04-28
1
Haifa Adiana
subhanallah menyentuh sekali ceritanya outor
2020-12-26
0
Tika rending
lanjut thor
2020-11-13
0