Bu Laras tersenyum sambil mengangguk.Dan beliau pun segera masuk rumah setelah mobil Zaki meninggalkan halaman rumahnya.
🌹🌹🌹
Mobil Zaki melaju pelan...
"Mas Zaki tadi bohong sama ibu kan..." ucap Anin.
"Bohong soal apa..." elak Zaki
"Soal Mbak Tya..."
"Emang tau darimana...Sok tau kamu" jawab Zaki sambil fokus menyetir.
"Tau aja...Mas datang sebenernya nyari Mbak Tya kan"
Zaki mengerutkan dahinya kemudian dia meminggirkan mobilnya ke sisi jalan.
"Emm...kamu tau dimana mbakmu sekarang Nin???" tanyanya.
"Kasih tau mas,Nin...Mas mau ketemu mbakmu sekarang,Nin" desak Zaki.Rasa cemas yang dari tadi dia rasakan mulai sedikit memudar.
"Emang ada untungnya gitu buat Anin,kalo Anin ngasih tau???Mas mo ngasih apa kalo Anin kasih tau dimana Mbak Tya sekarang..." goda Anin sambil nyengir.
"Ayolah Nin...jangan bercanda...mas butuh ketemu mbakmu sekarang juga"
"Mas mau kasih apa aja yang Anin mau..mas janji..." desak Zaki yang makin nggak sabar.
Dasar Anin...Yang didesak malah cengar cengir tahan harga...
"Serius mo ngasih apa aja sama Anin???" Zaki mengangguk cepat.
"Tapi sebenarnya Anin ngga boleh bilang sama Mbak Tya...ibu aja nggak Anin kasih tau"
"Ayolah Nin...mas butuh ketemu mbakmu sekarang...please Nin...Tolong masmu ini" ucap Zaki dengan wajah memelas memohon-mohon pada Anin.
"Idich...nggak segitunya juga kali mas.." Anin menahan tawa karna geli melihat wajah tampan Zaki memohon-mohon padanya.
"Mas lagi berantem ya..." selidik Anin.
"Eis...itu bukan urusan anak kecil"
"Ayolah Nin,jangan berbelit-belit...cepet kasih tau dimana mbakmu...nanti mas anter kamu kerumah temenmu dan mas kasih apapun permintaanmu"
"Ih,jadi nggak tega dech liatnya...Mas...kalo Anin minta uang jajan aja boleh nggak...kan Anin mau jalan-jalan dan nonton sama temen-temen.Tapi mas jangan bilang ke Mbak Tya kalo Anin minta uang jajan ya..." ucap Anin masih berputar-putar.
"Iyaaaa...mas janji tapi bilang dulu mbakmu dimana Aniiiiinnnn" ucap Zaki menggaruk-garuk kepalanya yang nggak gatal...Dia mulai frustasi menghadapi bocah ingusan itu.Sementara Anin justru tertawa melihat tingkah Zaki.
"Mana uangnya dulu...tar mas lupa lagi"
"Astaghfirullah...kamu ngga percaya sama mas???" ucap Zaki sambil mengambil uang ratusan 5 lembar dari dompetnya.
"Nih...Sekarang cepet bilang mbakmu dimana"
"Waaahhh...ini kebanyakan mas...bisa dijewer mbak Tya aku nanti" ucap Anin yang akhirnya hanya mengambil 2 lembar uang ratusan dari tangan Zaki.
"Ini udah cukup" katanya lagi.
"Ambilah semua...mas ikhlas,tapi bagi juga buat Karin...Sekarang kasih tau mbakmu dimana,mas bisa gila kalo kamu muter-muter terus"
"Serius buat Anin semua...???"
Zaki mengangguk.
"Tadi pagi Mbak Tya WA...katanya dia sekarang ada dirumah Mbak Tami...Mas sudah pernah nganter Mbak Tya kesana kan???"
Zaki mengangguk...Perlahan-lahan dia mulai melajukan mobilnya...
"Sekarang kamu mau mas anter kemana" ucapnya.
"Didepan nanti ada Indomaret...Anin turun disana saja,tar temen Anin mo jemput disitu"
"Okey..."
Zaki mulai menambah kecepatan mobilnya,dia ingin segera sampai ditempat tujuan Anin dan segera menyusul Tya dirumah Tami.Dan 10 menit kemudian Zaki sampai ke minimarket yang dimaksud Anin.Anin cepat-cepat turun dari mobil Zaki setelah lebih dulu berpamitan.
Begitu Anin keluar,Zaki langsung tancap gas menuju rumah Tami.Dia tak mau nanti Tya keburu pergi dari rumah Tami.
Mobil Honda Jazz itu diparkir dipinggir jalan,tepat didepan sebuah rumah yang bergaya minimalis modern.
Ya,itu adalah rumah Tami...Zaki segera turun dan berjalan dengan langkah sedikit tergesa.Dia ingin cepat ingin bertemu dengan Tya dan segera memeluknya.
"Assalamu'alaikum..." Zaki mengetuk pintu dengan tidak sabarnya.
"Wa'alaikumsalam..." jawab seorang wanita paruh baya,dilihat dari penampilannya yang sangat sederhana pasti dia ART dirumah Tami.
"Maap...apa Tami nya ada???" Zaki tetap bersikap sopan.
"Wah baru saja Mbak Tami pergi sama teman-temannya,belum lama kok...kira-kira seperempat jam yang lalu" jawab wanita itu
"Kira-kira mau kemana ya..."
"Mungkin ke Mall mas...soalnya tadi saya dengar kalo mereka mau jalan-jalan dan mau nonton dibioskop gitu..."
"Mall mana bi...?
"Waduh kalo itu saya nggak tau mas...Mbak Tami nggak bilang..."
"Baiklah kalo gitu saya permisi..." pamit Zaki
Zaki memukul stir mobilnya,pikirannya sangat kacau.Ada banyak mall di kota ini...di mall mana mereka pergi...
Tapi akhirnya Zaki melajukan mobilnya ke sebuah mall di daerah jalan Solo.Andai tak bertemu Tya disana,setidaknya dia bisa membunuh rasa suntuknya disana.
Sampai disana sepertinya mall baru saja dibuka.Pengunjungnya juga masih jarang...belum banyak.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Jangan lupa like dan komennya ya...
Makasih...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments