Kini hari-hari Tya akan disibukkan dengan bekerja.Dia sudah bisa melupakan rasa kecewa karna tak bisa kuliah seperti sahabat-sahabatnya.
🌹🌹🌹
Tak terasa sudah 3 bulan Tya bekerja diswalayan itu.Sedangkan ibu masih saja setia dengan sikap dinginnya pada Tya,beliau tetap merasa malu dengan pekerjaan Tya yang hanya seorang pelayan toko,katanya.Padahal semua gaji Tya rutin ditransfer ke rekening ibu tiap bulannya.Tya hanya menyisakan uang 100 ribu untuk pegangannya.Tya tak bisa berbuat banyak,Tya hanya pasrah dengan perlakuan ibu padanya.
Bersyukur bagi Tya karna Zaki masih setia mengantar dan menjemput Tya kerja.Zaki juga yang slalu memberikan semangat pada Tya agar tidak perlu bersedih dengan perlakuan ibu padanya.
Seperti sore itu,Zaki sudah menunggu Tya keluar dari pintu khusus karyawan.Dan tak lama Tya pun muncul kemudian berjalan menghampiri Zaki.
"Sudah lama mas???"tanya Tya
"Belum...Oya nanti kita nggak pulang kerumahmu tapi pulang ke tempatku.Habis isya nanti ada acara ulang tahun Ulfa yang dirayakan dirumah Ari" jelas Zaki.
"Ibu bagaimana???"
"Mas sudah minta ijin ibu,mas bahkan sudah mengambilkan baju ganti untukmu.Tadi Anin yang menyiapkannya"
"Nanti nggak papa kan kalo kamu ikut bantu-bantu..." kata Zaki.
Tya mengangguk sambil tersenyum...
"Iyaaa...Tya malah nggak enak kalo disuruh diam saja" jawabnya.
Mobil Zaki pun melaju pelan menuju rumah Ari.
"Kita kasih hadiah apa mas? Mosok cuma tangan kosong,secara mas tinggal dirumah Mas Ari"
"Menurutmu kita beli apa?" Zaki balik bertanya.
Tya menempelkan jari telunjuknya dibibir,matanya yang indah melirik kekanan dan kekiri seolah sedang memikirkan sesuatu.
Zaki melirik Tya gemas...dia lalu menepikan mobilnya.
"Lho kok berhenti mas...???" tanya Tya heran.
"Mas nggak bisa konsen melihat tingkahmu tadi...bikin gemeeeeessss..." ucap Zaki sambil mencubit kedua pipi Tya.
"Iiihhhh...sakit tau...Tya kan lagi berpikir..." Tya cemberut sambil mengelus-elus pipinya.
"Hehehe...iya maap..habis kamu lucu...Jadi tambah cinta dech.Nikah sekarang aja yuk.."
"Hussh...makanya cepet kelarin dulu kuliahnya terus cari kerja...Baru kita nikah..." jawab Tya.
"Nggak bisa nikah dulu nich..."
"Nggak..."
"Kaloooo....kawin dulu gimana? Toh kita sudah bertunangan hampir 3 tahun...Almarhum Bapak,Ibu,Bunda,Ayah dan keluarga kita semua sudah tau.Sekarang atau besok Tya akan menjadi milik mas,jadi ngga ada bedanya kan "
Tya melotot nggak percaya.Bercanda atau bukan,Tya tak suka dengan omongan Zaki yang terakhir diucapkannya.Tya terdiam,dia segera memalingkan mukanya ke arah lain.
Zaki pun menyadari kalo Tya sedang marah.
"Eh maap...maap...mas cuma bercanda kok.Jangan marah dong..." rayu Zaki.
"Aku mau pulang saja..." ucap Tya
"Lho kok gitu...mas kan udah minta maap..." Zaki mencoba merayu Tya kembali.
Tiba-tiba Tya menangis tanpa suara.Air matanya keluar tanpa bisa dibendung lagi.Zaki makin kebingungan.Diraihnya tangan Tya,tapi dengan cepat Tya mengibaskannya.Zaki makin salah tingkah dibuatnya.
"Tya sayang,maapin mas yaa..Mas salah...Tya boleh pukul mas kalo Tya marah sama mas.Mas salah omong,mas cuma bercanda" ucap Zaki,sementara Tya masih bungkam tak bersuara.
"Ayo dong sayang bicara...jangan diam saja...Sungguh mas cuma bercanda..."
"Mas berubah..." Tya menarik napas..."Baru 3 bulan mas tinggal bersama Mas Ari,mas sudah berpikir seperti itu.Padahal kita kan udah janji,selama apapun pertunangan ini,kita hanya akan melakukan itu saat kita sudah halal.Apa mas lupa itu?" ucap Tya sambil sesunggukan,air matanya semakin deras mengalir dipipi mulusnya.
Zaki kelabakan dibuatnya.Digenggamnya erat tangan Tya,Tya berusaha melepasnya tapi genggaman Zaki semakin erat seolah tak ingin melepaskannya.
"Maapin mas Tya...maapin mas...Jangan begini Tya...mas cuma bercanda..." Zaki mencium kedua tangan Tya.
"Bercanda mas ngga lucu..tapi nyakitin hati Tya...Apa semua ini mas lakukan karna sekarang keluarga Tya tidak seperti dulu lagi??? Karna Tya sekarang miskin???Jadi dengan tega mas nglecehin Tya???" tangis Tya masih tak bisa berhenti,hatinya sangat sakit.Mungkin bagi pasangan lain melakukan seperti itu biasa tapi bagi Tya kesucian adalah harta yang paling berharga dan hanya suaminya yang boleh memilikinya kelak.
"Astaghfirulloh sayang...dari mana kamu punya pemikiran seperti itu" Zaki mengguncangkan kedua tangan Tya yang masih digenggamnya pelan.Zaki kembali menarik napas pelan seolah menahan emosinya.
"Sudah-sudah...kita hentikan pembahasan ini. Jangan diperpanjang lagi.Yang perlu kamu tau,mas mencintaimu tulus,mas juga menyayangi keluargamu...mau kaya ataupun miskin,tidak akan ada pengaruhnya." emosi Zaki sedikit lepas.Tapi dia kemudian menarik napas pelan dan nada bicaranya kembali melembut...
"Ini semua terjadi hanya karna kekhilafan mas saja...untuk itu mas minta maap.Jangan pernah punya pikiran macam-macam lagi yaa..." lanjutnya.Dibelainya kepala Tya...
Tangis Tya pun mulai surut,Tya mengangguk pelan.Tak lama adzan maghrib pun berkumandang...
"Astaghfirulloh,nggak terasa sudah maghrib...kita kerumah Ari sekarang yaa..." ucap Zaki sambil menyalakan kembali mobilnya kemudian melaju menuju rumah Ari.
"Maasss...Maapin Tya yaaa..."ucap Tya sambil menatap Zaki.Zaki tersenyum dan mengangguk,tangan kirinya membelai kepala Tya dengan lembut
Tak butuh waktu lama mobilpun memasuki komplek perumahan,kemudian Zaki memarkir mobilnya dipinggir jalan.Karna ada beberapa mobil terparkir dirumah Ari.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Makasih karna masih setia...
Jangan lupa like dan komennya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments