Malam semakin larut,Anin dan Karin sudah terlelap.Tya pun mulai merebahkan badannya disamping adik-adiknya.
Hatinya terasa lega..matanya pun mulai terpejam..terlalap dalam mimpi...
🌹🌹🌹
Pagi itu Tya sudah terlihat rapi,hari ini dia akan mengantarkan surat lamaran kerja disebuah swalayan di kota ini.
Tami yang memberi kabar tentang lowongan kerja itu.Sebelum berangkat Tya menyempatkan diri sarapan dengan ibu dan adik-adiknya.
"Ibu...minta do'anya ya...Tya akan melamar pekerjaan..."ucap Tya.
"Ya..."jawab ibu singkat.Sepertinya beliau masih kesal dengan perdebatan kami kemarin.Tya kecewa,tapi berusaha maklum.
"Anin,motor kamu bawa saja...kamu kan harus nganter Karin dulu...Biar mbak Tya naik Trans Jogja aja."titah Tya.Anin mengangguk patuh pada kakaknya.
Selesai sarapan dan berpamitan kepada ibunya,Tya segera berangkat.Dia melangkahkan kaki menuju halte trans.Sedangkan Anin dan Karin sudah berangkat lebih dulu.
Sekitar 30 menit,Tya tiba di swalayan yang direkomendasikan oleh Tami.
"Hmmm...lumayan besar juga"bathin Tya.
Dia mulai melangkah menuju kantor mengikuti arahan tulisan yang tertera disana.Sampai disana Tya hendak bertanya kepada satpam yang sedang berjaga,tapi...
"Ada yang bisa dibantu mbak"Satpam itu mendahuluinya bertanya.
"Saya mau melamar kerja Pak"jawab Tya sambil mengulas senyum manisnya.
"Oh bisa liat berkas-berkasnya mbak???"
Tya lalu memberikan sebuah map biru berisi surat lamaran dan syarat-syarat yang lain.
"Baiklah... Silahkan tunggu disini,nanti mbak akan dipanggil,sebab nanti mbak akan langsung diwawancara oleh pemilik swalayan ini.Karyawan HRD nya sedang cuti" jelas Pak Satpam itu.Tya mengangguk tanda mengerti lalu duduk dideretan kursi tunggu yang disediakan.Sepi...Tya hanya duduk seorang diri disana.
30 menit berlalu,tampak seorang perempuan keluar dari sebuah ruangan yang bertuliskan HRD..."Wajahnya kok tampak kecewa,mungkinkah karna dia tidak diterima???" bathin Tya,pertanyaan itu membuat Tya tegang dan merasa harap-harap cemas.
"Tyandra Safira Anissa..."Tya langsung bangkit begitu namanya disebut.Sejurus kemudian dia pun berada didepan pintu ruangan bertuliskan HRD.
"Assalamu'alaikum..."Tya tampak sedikit gugup mengucap salam. Dia ingat kata Tami kalo swalayan itu pemiliknya seorang muslim dan seluruh karyawan perempuannya pun diwajibkan berhijab,jadi Tya tidak perlu takut kalo nantinya pemilik swalayan itu memintanya melepas hijab.Karna itu tidak mungkin terjadi.
"Wa'alaikumsalam...silahkan masuk..."jawab seorang wanita.Tampak seorang wanita paruh baya berhijab yang cantik disana.
Tya mengangguk sambil membungkukkan badannya dengan sopan.Tak lupa,senyum manis terbingkai indah dibibirnya.
"Silahkan duduk..Saya tidak akan memberi tes yang macam-macam,karna ini kebutuhan darurat maka saya langsung saja ya..."Cantik dan tegas,begitu kesan pertama Tya pada pemilik swalayan itu.
"Bisa mengaji???"tanyanya kemudian.Tya bingung,kenapa pertanyaan itu pertama diucapkan oleh wanita itu.
"InsyaAlloh bu..." Wanita itu lalu memberikan sebuah Al qur'an...
"Aneh,tes masuk kerja kok syaratnya begini"bathin Tya
"Akh mungkin karna pemiliknya muslim"bathinnya lagi.
"Bacalah dari sini sampai sini"perintahnya.
"Maap bu...Saya bisa berwudlu dimana bu...sebab saya terbiasa berwudlu dulu sebelum mengaji"terang Tya.Wanita itu tersenyum lalu mununjuk ruangan dipojok kantornya yang bertulisan 'Toilet'.
"Sempurna..."gumam wanita itu.
Tya sudah kembali dari toilet...Dia membenarkan duduknya agar terasa nyaman. Diambilnya Al qur'an didepannya,setelah mendapat anggukan dari wanita itu,diawali dengan membaca Al Fatihah,Tya mulai membaca ayat demi ayat yang diperintahkan oleh wanita itu.
Sampai akhirnya...
"Syadakallaahuladziim..." Tya menyudahi membaca ayat suci Al qur'an...
"Selamat bergabung diperusahaan kami..."wanita itu berdiri lalu mengulurkan tangannya sambil tersenyum...cantik sekali.
Tya berdiri dengan mata berbinar-binar...
"Saya diterima bu...Alhamdulillah..."ucap Tya bahagia.Diterimanya uluran tangan wanita itu dan tanpa sadar diciumnya punggung tangan pemilik swalayan itu.
Sadar dengan tingkahnya yang dirasa lancang,Tya buru-buru menarik tangannya..
"Maap bu...saya terlalu bahagia...Trimakasih atas pekerjaan ini bu..."ucap Tya sedikit gugup.
"Tidak apa-apa...besok kamu sudah bisa langsung berangkat kerja."
"Besok karyawan HRD nya sudah berangkat,jadi dia yang akan menjelaskan tugasmu,dia juga yang akan memberikan seragam kerjamu.Datanglah jam 8 pagi sebelum swalayan dibuka.Sekarang kamu boleh pulang"jelas wanita itu panjang lebar.
"Baik bu...kalo begitu saya permisi...Assalamu'alaikum..."pamit Tya dan segera berlalu.
Tya keluar ruangan dengan wajah bahagia..."Alhamdulillah ya Alloh,kau mudahkan semuanya"bathin Tya.
Diraihnya ponsel dalam tasnya,dia ingin segera memberitahukan kabar ini ke Tami,karna berkat dia Tya cepat mendapatkan pekerjaan.
"Assalamu'alaikum..."suara dari sebrang sana.
"Wa'alaikumsalam...Tamiiiiii....Alhamdulillah,aku diterima kerja.Tau tidak,tesnya mah lain daripada yang lain,masak aku cuma disuruh mengaji doang...Jelas bukan hal sulit bagiku kan??? Secara itu sudah jadi makananku tiap hari..."cerita Tya yang meluncur tanpa titik dan koma.
"Alhamdulillah...semoga kamu cocok dan betah kerja disana..Selamat yaaa..."jawab Tami.
"Hanya ini yang bisa aku bantu Tya...toh jika aku membantumu secara langsung,pasti kau akan menolaknya"bathin Tami.
"Aku tak sabar ingin memberitahukan pada Mas Zaki...karna kalo aku memberitahukan pada ibu,pasti tanggapannya akan biasa-biasa saja..."ucap Tya,ada nada sedih diakhir kalimatnya...Tami pun segera menyemangatinya...
"Cepat temui dan ceritakan pada Mas Zaki...yang penting sekarang adalah dukungan darinya.Soal ibu,nanti dia juga akan segera mengerti,apalagi kalo Mas Zaki membantu menjelaskannya"ucapan Tami sedikit menyejukkan hati Tya yang sedih.
Tya segera menyudahi pembicaraannya,dia segera menuju halte Trans Jogja untuk ke rumah Ari,tempat tinggal Zaki yang baru.
Zaki Maulana
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Makasih dah terus mengikuti cerita Author sejauh ini...
Jangan lupa like dan komennya yaaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Ari Libry
ganteng
2021-05-02
1